berikan analisa mu tentang mengapa pancasila dijadikan sistem etika di negara Indonesia dan berikan contohnya tentang penanaman etika berdasarkan sila sila pancasila
forum diskusi
Sila ke-1:
Menghormati orang lain yang berbeda agama dengan kita.
Menjaga ketenangan lingkungan ketika orang lain melakukan ibadah.
Menghindari perilaku yang bersifat mencela agama orang lain.
Bersedia membantu sesama warga masyarakat meskipun berbeda keyakinan.
Menghindari sikap sentimen agama di lingkungan masyarakat.
Sila ke-2:
Menghormati hak-hak dan kewajiban antar-sesama anggota masyarakat.
Mengakui persamaan derajat serta hak dan kewajiban setiap manusia.
Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa dan agama.
Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong.
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Sila ke-3:
Rela berkorban demi kepentingan sosial di masyarakat.
Mengikuti kegiatan masyarakat bersama warga lainnya.
Saling tolong-menolong antar-anggota masyarakat.
Bersama-sama menjaga nama baik lingkungan masyarakat.
Tidak melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat.
Sila ke-4:
Menyelesaikan masalah di masyarakat dengan musyawarah.
Menghormati pendapat orang lain dalam bermusyawarah.
Musyawarah untuk mencapai mufakat harus diliputi semangat kekeluargaan.
Menerima dengan lapang dada jika pendapat kita tidak disetujui.
Bertanggung jawab melaksanakan keputusan hasil musyawarah.
Sila ke-5:
Bersikap adil terhadap seluruh anggota masyarakat
Menghormati hak-hak orang lain di lingkungan masyarakat.
Memberikan pertolongan kepada orang lain tanpa membeda-bedakan.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghindari sikap yang bisa menyakiti orang lain.
Contohnya
Sila pertama, percaya terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Juga tentang ketaatan umat terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya, saling menghargai dan menghormati antar agama dan kepercayaan masing-masing.
Sila kedua, tidak membedakan satu orang dengan lainnya, sopan dan santun, serta mengakui persamaan derajat dan hak orang lain.
Sila ketiga, bersikap solid maksudnya saling menghargai antar ras, suku, agama, dan lainnya.
Sila keempat, semua keputusan yang menyangkut urusan hidup orang banyak wajib diambil melalui musyawarah mufakat, dan tidak memaksakan pendapat kepada orang lain.
Sila kelima, berperilaku adil di berbagai kehidupan, mau dimata hukum maupun lainnya karena semua memiliki hak dan kewajiban yang sama, tidak dibeda-bedakan.
Contoh penanaman etika berdasarkan sila sila pancasila adalah :
Kelima sila ini berfungsi sebagai sistem aturan, atau pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, dan berbangsa dalam kesehariannya.
-Sila pertama yang berupa nilai spiritualitas yang mengandung dimensi moral mengingatkan manusia, agar selalu dekat dengan Sang Maha Kuasa sesuai dengan agama yang dipercayainya.
-Sila ketiga yang berarti persatuan mengandung nilai solidaritas, kebersamaan, dan cinta tanah air yang harus dimiliki setiap warga negara.
-Sila keempat berisikan makna tentang sikap mau mendengarkan dan menghargai orang lain untuk mewujudkan terjaganya kerukunan berbangsa.
-Terakhir, sila kelima merupakan nilai kepedulian terhadap orang lain, dan saling membantu agar semua masyarakat dapat hidup dengan damai.
Meskipun nilai-nilai Pancasila merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam realitas sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa indonesia, namun sebenarnya nilai-nilai pancasila juga bersifat universal dapat diterima oleh siapapun dan kapanpun. Dalam hal ini, etika Pancasila akan lebih cocok dikaitkan dengan etika keutamaan, atau etika kebajikan. Namun, etika ini juga mengandung sedikit dari nilai etika teleologi, dan deontology. Etika tersebut memiliki keutamaan yang lebih dominan berkaitan dengan etika Pancasila, karena mencerminkan empat tabiat saleh, yang berhubungan keadilan, kebijaksanaan, keteguhan, dan kesederhanaan.
- Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya. Contoh penerapannya yaitu, mengedepankan toleransi antar umat beragama, menghormati kebebasan beragama, tidak melakukan pemaksaan, tidak merendahkan, ataupun menghina agama lain, mengimani adanya tuhan yang maha esa serta mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
- Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia menjadi manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama. Contoh penerapannya yaitu berteman tanpa membedakan ras, suku, agama, dll, mengakui persamaan hak, kewajiban, dan kesamaan kedudukan di mata hukum, sosial, agama, dll, mengedepankan sikap tenggang rasa dan toleransi antar sesama.
- Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan dan cinta tanah air. Contoh penerapannya yaitu mengikuti kegiatan gotong royong atau kerja bakti, melestarikan budaya Indonesia seperti tarian, bahasa, alat musik, dll dalam kehidupan sehari hari, bangga menggunakan bahasa Indonesia sebaagi bahasa pergaulan sehari-hari, saling bekerja sama menjaga keutuhan NKRI.
- Sila kerakyatan mengandung dimensi berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Contoh penerapannya yaitu melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan Bersama, saling merghargai pendapat antar sesama masyarakat.
- Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain. Contoh penerapannya yaitu melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain, berlaku adil terhadap sesama manusia, mendahulukan kesejahteraan seluruh rakyat indonesia dibandingkan keuntungan pribadi atau golongan tertentu.
setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap individu
sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Penanaman etika dalam sila sila pancasila adalah sebagai berikut :
1. Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Berisikan nilai spiritualis, tentang kepercayaan rakyat Indonesia terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Juga tentang ketaatan umat terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya, saling menghargai dan menghormati antar agama dan kepercayaan masing -- masing, dan selalu mengimplementasikan ajaran agama nya.
2. Sila kedua, "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab"
Berisikan tentang nilai humanus, tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain. Kita harus mempunyai sikap yang adil, tidak membedakan satu orang dengan yang lainnya, sopan dan santun. Serta mengakui persamaan derajat dan hak sesama rakyat Indonesia.
3. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia"
Berisikan tentang nilai kesolidaritas rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia harus selalu berbuat sesuatu tanpa ada niatan untuk memecah belah bangsa kita, kita juga harus saling menghargai antar ras, suku, agama, dan yang lainnya. Karena dengan adanya perbedaan di Indonesia, itu menjadi salah satu kekuatan pemersatu bangsa kita.
4. Sila keempat, "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan"
Berisikan tentang moral kerakyatan dan musyawarah. Semua keputusan yang menyangkut urusan hidup orang banyak wajib diambil melalui musayawarah mufakat, dan tidak memaksakan pendapat orang lain serta setiap orang yang memiliki pendapat berbeda harus diberikan ruang untuk menyuarakan pendapatnya.
5. Sila kelima, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Berisikan tentang perlakuan yang adil di berbagai bidang kehidupan, mau dimata hukum maupun lainnya. Semua rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama, tidak dibeda - bedakan.
Contoh dari penanaman etika berdasarkan sila-sila Pancasila, yaitu:
1. Sila Pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Contohnya, saling menghormati dan menghargai antarumat beragama
2. Sila Kedua, "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab"
Contohnya, tidak membeda-bedakan satu orang dengan yang lainnya, mengakui persamaan hak dan derajat sesama rakyat Indonesia
3. Sila Ketiga, "Persatuan Indonesia"
Contohnya, saling menghargai antar ras, suku, dan agama, menjalin rasa persatuan dan kesatuan
4. Sila Keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan"
Contohnya, menghargai pendapat dan tidak memaksakan pendapat orang lain, mementingkan kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan golongan/pribadi
5. Sila Kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Contohnya, memperlakukan orang lain dengan adil tanpa membedakan satu sama lain
Pancasila sebagai sistem etika mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Contoh penanaman etika berdasarkan sila-sila pancasila :
1. Sila pertama : Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan para penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan, saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
2. Sila kedua : mengakui persamaan derajat antar manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
3. Sila ketiga : menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan, cinta tanah air dan bangsa, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhinneka tunggal ika.
4. Sila keempat : mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Sila kelima : mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, bersikap adil, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
1. Nilai Ketuhanan
Secara hirarkis nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Suatu perbuatan baik dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan nilai, kaedah dan hukum tuhan. Contohnya, melakukan amal dan ibadah.
2. Nilai Kemanusiaan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan pancasila adalah keadilan dan keadaban. Keadilan mensyaratkan keseimbangan,antara lahir dan batin, jasmani dan rohani. Sedangkan keadaban mengindikasi keunggulan manusia di banding dengan makhluk lain seperti tumbuhan, hewan, dan benda tak hidup. Contohnya seperti tolong menolong, penghargaan, kerja sama dan lain lain.
3. Nilai Persatuan
Perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Karena sangat mungkin seseorang seakan akan mendasarkan perbuatannya atas nama agama, namun apabila perbuatan tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan maka pandangan dari etika pancasila bukan merupakan perbuatan baik. Contohnya, toleransi antar suku dan hidup berdampingan di Indonesia.
4. Nilai Kerakyatan
Dalam kaitan dengan kerakyatan terkandung nilai lain yang sangat penting yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Kata hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi. Atas nama mencari kebaikan, pandangan minoritas belum tentu kalah di banding mayoritas. Dengan demikian, perbuatan belum tentu baik apabila disetujui/bermanfaat untuk orang banyak. Namun perbuatan itu baik jika atas dasar musyawarah yang di dasarkan pada konsep hikmah/kebijkasanaan. Contohnya, jika terjadi sengketa atau perselisihan diselesaikan dengan musyawarah mufakat.
5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks sosial. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak. Keadilan mengandaikan sesama sebagai partner yang bebas dan sama derajatnya. Contohnya, keputusan diambil dengan mempertimbangkan berbagai aspek sosial masyarakat luas, bukan hanya untuk kepentingan segelintir golongan.
1. Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama serta kepercayaan masing-masing, Percaya serta Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama serta kepercayaan masing-masing.
2. Sila kedua, "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab"
Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antarsesama manusia, Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
3. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia"
Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia, Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, Rela berkorban demi kepentingan bangsa.
4. Sila keempat, "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati, Menyelesaikan masalah di masyarakat dengan musyawarah.
5. Sila kelima, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Memberikan pertolongan kepada semua orang tanpa pilih kasih, Tidak menutupi kesalahan yang dilakukan oleh orang tanpa memandang jabatan, berlaku adil terhadap seluruh masyarakat tanpa membedakan golongan
contoh penanaman etika berdasarkan sila-sila
1. sila pertama, Mengembangkan sikap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
2. sila kedua, Mengembangkan sikap tenggang rasa dan mendukung dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, membantu korban bencana alam, berbagi makanan pada yang membutuhkan, membantu panti asuhan dan panti jompo, dan lainnya
3. sila ketiga, Mengembangkan sikap saling menghargai keanekaragaman budaya
4. sila keempat, Menghargai hasil musyawarah, dan selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan permasalahan
5. sila kelima, Tidak bersifat boros, Mendukung kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, seperti membantu akses pendidikan bagi siapa saja, dan membantu akses sandang, pangan, dan papan yang merata
contoh penanaman etika berdasarkan sila sila pancasila
sila pertama, Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama serta kepercayaan masing-masing
sila kedua, Tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain
sila ketiga, Tidak melakukan perbuatan yang sifatnya merugikan bagi masyarakat
sila keempat, Tidak memaksakan kehendak orang lain
sila kelima, Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa pun orang yang kita hadapi, jangan memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapa pun.
Contoh penanaman etika berdasarkan sila sila pancasila seperti saling membantu sesama warga masyarakat meskipun berbeda agama, menghormati hak dan kewajiban sesama masyarakat, saling tolong-menolong sesama anggota masyarakat, menyelesaikan masalah dengan melakukan musyawarah mufakat, dan bersikap adil terhadap seluruh masyarakat yang ada Indonesia.
setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem
etika, dimaksudkan untuk mengembangkan setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-Pertama, Nilai Ketuhanan ini bisa dikatakan sebagai nilai yang tertinggi karena menyangkut nilai
yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini (nilai ketuhanan)
-Kedua, Nilai Kemanusiaan Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban
-Ketiga, Nilai Persatuan Suatu perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Sikap egois
dan menang sendiri merupakan perbuatan yang tidak baik, demikian pula sikap yang memecah
belah persatuan
-Keempat, Nilai Kerakyatan Dalam kaitannya dengan kerakyatan, terkandung nilai lain yang sangat penting, yaitu nilai
hikmat atau kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata hikmat atau kebijaksanaan berorientasi
pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi
-Kelima, Nilai Keadilan Apabila dalam sila kedua disebutkan kata adil, maka kata tersebut dilihat dalam konteks
manusia selaku individu. Adapun nilai keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks
sosial
contohnya tentang penanaman etika berdasarkan sila sila pancasila
Sila "Ketuhanan yang Maha Esa"
- Membina kerukunan hidup antara sesama manusia.
- Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku menghina atau merendahkan agama, seperti melakukan pembakaran rumah ibadah.
- Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
- Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan dalam agama dan keyakinan.
- Tidak memaksakan sebuah agama atau kepercayaan pada orang lain.
Sila "Kemanusiaan yang adil dan beradab"
- Sigap membantu orang yang mengalami kesusahan tanpa pilih kasih.
- Mengembangkan sikap saling mengasihi antara sesama manusia.
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
- Tidak bersikap semena-mena.
- Mendukung dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial.
Sila "Persatuan Indonesia"
- Mengembangkan sikap saling menghargai keanekaragaman budaya.
- Mengembangkan persatuan asal dasar Bhinneka Tunggal Ika, yaitu 'berbeda-beda tetapi satu'.
- Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Mengembangkan sikap bangga dan cinta. terhadap tanah air dan bangsa.
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.
Sila "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan"
- Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pada orang lain.
- Menghargai masukan orang lain.
- Berjiwa besar untuk menerima keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah.
- Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan keputusan musyawarah.
- Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.
Sila "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"
- Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan.
- Menghormati hak-hak orang lain.
- Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
- Bersikap adil terhadap seluruh anggota masyarakat
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
1. Sila ketuhanan yang maha esa, yaitu masyarakat indonesia yang taat kepada tuhan ( memiliki pribadi yang religius ). Prilaku baik dinilai jika tidak bertentangan dengan kaidah yang dianutnya
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu masyarakat indonesia yang bersikap adil dan beradab kepada siapapun tanpa terhalang gender, status, serta usia. Contoh sikap adil adalah mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya,
misalnya jika terdapat seseorang yang salah maka ia harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa memandang status sosialnya. Contoh sikap beradab adalah sopan dalam bertutur kata kepada siapa pun tanpa pandang bulu dan usia.
3. Sila persatuan indonesia, yaitu masyarakat indonesa yang hidup berdampingan secara baik dan bersatu agar tidak mudah dipecah belah ( solidaritas yang tinggi ) oleh siapapun,oleh ideologi apapun, dan negara manapun, serta rela berkorban untuk negara. Tidak mementingkan diri sendiri dan egoisme. Gotong royong merupakan salah satu contoh persatuan di indonesia
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yaitu masyarakat indonesia yang menghargai pendapat orang lain, mendengarkan pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain dan menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah. Contoh dalam kehidupan sehari-hari ialah misalnya disekolahan adalah pemilihan ketua kelas melalui voting atau dalam bernegara yaitu pemilu.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, yaitu tindak keadilan
kepada siapapun dan dimanapun serta perduli dengan orang lain atau nasib orang lain serta mengutamakan kepentingan bersama .
contohnya
sila pertama Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama serta kepercayaan masing-masing.
sila kedua Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antarsesama manusia.
sila ketiga Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.
sila keempat Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan hak serta tanggung jawab masyarakat di dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut.
sila kelima Tidak mengganggu orang lain dengan apa pun yang kita lakukan dan menegur siapa pun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Contoh penanaman etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
• Sila ke-1: menerapkan toleransi antar umat beragama, tidak merendahkan agama maupun pemeluk agama lain.
• Sila ke-2: mengedepankan tenggang rasa antar masyarakat, menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan ras, suku dan agama.
• Sila ke-3: melestarikan budaya Indonesia, membantu keluarga, teman, kerabat yang mengalami kesulitan.
• Sila ke-4: mengedepankan tolerasi dan keadilan dalam mengemukakan dan mendengar pendapat dalam musyawarah.
• Sila ke-5: mengedepankan sikap adil antar sesama manusia, menghormati hak orang lain.
Sila ke-1 ;
Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya.
Sila ke-2 ;
Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama.
Sila ke-3 ;
Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah air.
Sila ke-4 ;
Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Sila ke-5 ;
Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain.
Sila pertama, menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini. Suatu perbuatan baik dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan nilai, kaedah dan hukum tuhan.
Contoh : menghargai agama orang lain, tidak mencela agama orang lain.
Sila kedua, perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilan dan keadaban dari nilai kemanusiaan menghasilkan nilai kesusilaan.
Contoh : tolong menolong, penghargaan, kerja sama dan lain lain.
Sila ketiga, Perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Karena sangat mungkin seseorang seakan akan mendasarkan perbuatannya atas nama agama, namun apabila perbuatan tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan maka pandangan dari etika pancasila bukan merupakan perbuatan baik.
Contoh : bersama-sama menjaga nama baik lingkungan masyarakat, tidak melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat.
Sila keempat, Kata hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi. Atas nama mencari kebaikan, pandangan minoritas belum tentu kalah di banding mayoritas. Dengan demikian, perbuatan belum tentu baik apabila disetujui/bermanfaat untuk orang banyak. Namun perbuatan itu baik jika atas dasar musyawarah yang di dasarkan pada konsep hikmah/kebijkasanaan.
Contoh : musyawarah untuk mencapai mufakat, menerina dengan lapang dada jika pendapat kita tidak disetujui bertanggung jawab melaksanakan keputusan hasil musyawarah.
Sila kelima, Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak. Keadilan mengandaikan sesama sebagai partner yang bebas dan sama derajatnya. Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.
Contoh : bersikap adil terhadap seluruh anggota masyarakat, menghormati hak-hak orang lain di lingkungan masyarakat.
a. Sila pertama yang berupa nilai spiritualitas yang mengandung dimensi moral mengingatkan manusia, agar selalu dekat dengan Sang Maha Kuasa sesuai dengan agama yang dipercayainya. contoh : Mengembangkan toleransi agama sejak dini dan Saling menghormati antar manusia
b. Sila kedua Tidak melakukan diskriminasi dengan orang-orang yang dijumpai baik di sekolah, rumah, dan tempat lainnya .
c. Sila ketiga yang berarti persatuan mengandung nilai solidaritas, kebersamaan, dan cinta tanah air yang harus dimiliki setiap warga negara. contoh : Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri
d. Sila keempat berisikan makna tentang sikap mau mendengarkan dan menghargai orang lain untuk mewujudkan terjaganya kerukunan berbangsa. contoh : Melaksanakan hasil keputusan yang berdasar musyawarah dengan niatan dan perbuatan baik dan dengan rasa tanggung jawab.
e. Terakhir, sila kelima merupakan nilai kepedulian terhadap orang lain, dan saling membantu agar semua masyarakat dapat hidup dengan damai. contoh : Menghormati hak asasi orang lain beserta kewajibannya
Nilai yang pertama yakni ketuhanan
Secara hirarkis nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini. Suatu perbuatan baik dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan nilai, kaedah dan hukum tuhan.
Nilai kedua yakni kemanusiaan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan pancasila adalah keadilan dan keadaban. Keadilan mensyaratkan keseimbangan,antara lahir dan batin,jasmani dan rohani. Sedangkan keadaban mengindikasi keunggulan manusia di banding dengan makhluk lain seperti tumbuhan, hewan, dan benda tak hidup.
Karena itu, suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilan dan keadaban dari nilai kemanusiaan menghasilkan nilai kesusilaan contohnya seperti tolong menolong, penghargaan, kerja sama dan lain lain.
Nilai yang ketiga yakni persatuan
Perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Karena sangat mungkin seseorang seakan akan mendasarkan perbuatannya atas nama agama, namun apabila perbuatan tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan maka pandangan dari etika pancasila bukan merupakan perbuatan baik.
Nilai keempat yakni kerakyatan
Dalam kaitan dengan kerakyatan terkandung nilai lain yang sangat penting yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Kata hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi. Atas nama mencari kebaikan, pandangan minoritas belum tentu kalah di banding mayoritas. Dengan demikian, perbuatan belum tentu baik apabila disetujui/bermanfaat untuk orang banyak. Namun perbuatan itu baik jika atas dasar musyawarah yang di dasarkan pada konsep hikmah/kebijkasanaan.
Nilai yang kelima yakni keadilan
Nilai keadilan pada sila kelima lebih di arahkan pada konteks sosial. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak. Menurut kohlberg, keadilan merupakan kebajikan utama bagi setiap pribadi masyarakat. Keadilan mengandaikan sesama sebagai partner yang bebas dan sama derajatnya. Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.
Sila 1 : nilai spiritualitas yang mengandung dimensi moral mengingatkan manusia, agar selalu dekat dengan Sang Maha Kuasa sesuai dengan agama yang dipercayainya.
Sila 2 : nilai kepedulian terhadap orang lain, dan saling membantu agar semua masyarakat dapat hidup dengan damai, dan HAM.
Sila 3 : persatuan mengandung nilai solidaritas, kebersamaan, dan cinta tanah air yang harus dimiliki setiap warga negara.
Sila 4 : makna tentang sikap mau mendengarkan dan menghargai orang lain untuk mewujudkan terjaganya kerukunan berbangsa.
Sila 5 : berlaku adil untuk seluruh warga negara.
Contoh :
Sila 1 : Percaya adanya tuhan, memeluk agama sesuai kepercayaan masing - masing
Sila 2 : Sopan santun dan menghormati orang lain
Sila 3 : Menjaga kesatuan contohnya dengan saling menghargai tidak membeda2kan suku, rasa, budaya, dll
Sila 4 : bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah, mendengarkan pendapat orang lain
Sila 5 : menolong sesama tanpa membeda-bedakan derajat mereka
Contoh penanaman etika berdasarkan sila-sila pada Pancasila:
Sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa", setiap warga Indonesia meyakini adanya keberadaan dan kekuasaan Tuhan terhadap seluruh alam, menyembah dan bertakwa kepada Tuhan dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, serta memiliki sifat toleransi antar umat beragama yang berbeda-beda.
Sila kedua "Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab", setiap warga negara Indonesia mengakui kesamaan harkat, martabat, dan derajat setiap manusia tidak dibedakan berdasarkan status sosial maupun material, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, beradab dan bertingkah laku baik antar warga, serta saling menghormati dan tidak berbuat buruk kepada orang lain.
Sila ketiga "Persatuan Indonesia", setiap warga Indonesia memiliki rasa cinta tanah air dan mementingkan kepentingan bersama milik bangsa negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, serta menjaga persatuan dan kesatuan negara.
Sila keempat "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan", setiap warga negara Indonesia mengakui adanya persamaan kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama di antara setiap warga, serta melakukan musyawarah untuk mencapai suatu mufakat atau keputusan bersama dalam menyelesaikan masalah.
Sila kelima "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia", setiap warga negara Indonesia saling menghormati hak dan kewajiban milik orang lain, bersikap adil dan saling tolong menolong, berkarakter kekeluargaan dan saling bergotong-royong, serta menerapkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
- Sila pertama : nilai spiritualitas yang mengandung dimensi moral mengingatkan manusia, agar selalu dekat dengan Sang Maha Kuasa sesuai dengan agama yang dipercayainya Contoh nya Percaya adanya tuhan, memeluk agama sesuai kepercayaan masing - masing
- Sila Kedua : nilai kepedulian terhadap orang lain, dan saling membantu agar semua masyarakat dapat hidup dengan damai, dan HAM Contoh nya Sopan santun dan menghormati orang lain
- Sila Ketiga : persatuan mengandung nilai solidaritas, kebersamaan, dan cinta tanah air yang harus dimiliki setiap warga negara Contoh nya Menjaga kesatuan contohnya dengan saling menghargai tidak membeda2kan suku, rasa, budaya, dll
- Sila Keempat : makna tentang sikap mau mendengarkan dan menghargai orang lain untuk mewujudkan terjaganya kerukunan berbangsa Contoh nya bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah, mendengarkan pendapat orang lain
- Sila Kelima : berlaku adil untuk seluruh warga negara Contoh nya menolong sesama tanpa membeda-bedakan derajat mereka
Contohnya
- Sila pertama, percaya terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Juga tentang ketaatan umat terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.
- Sila kedua, tidak membedakan satu orang dengan lainnya, sopan dan santun, serta mengakui persamaan derajat dan hak orang lain.
- Sila ketiga, saling menghargai antar ras, suku, agama, dan lainnya.
- Sila keempat, semua keputusan diambil melalui musyawarah mufakat, dan tidak memaksakan pendapat kepada orang lain.
- Sila kelima, berperilaku adil di berbagai kehidupan,
Tujuan dari Pancasila menjadi sistem etika di Negara Indonesia sebagai acuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, dengan harapan menghilangkan hal - hal yang tidak sesuai etika.
Sila ke-1:
Menghormati tiap - tiap pemeluk agama
Sila ke-2:
Menghormati hak-hak dan kewajiban tiap - tiap orang
Sila ke-3:
Mengutamakan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi
Sila ke-4:
Mengupayakan musyawarah mufakat
Sila ke-5:
Bersikap adil pada tiap - tiap orang
Contohnya
Sila pertama, percaya terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Juga tentang ketaatan umat terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya, saling menghargai dan menghormati antar agama dan kepercayaan masing-masing.
Sila kedua, tidak membedakan satu orang dengan lainnya, sopan dan santun, serta mengakui persamaan derajat dan hak orang lain.
Sila ketiga, bersikap solid maksudnya saling menghargai antar ras, suku, agama, dan lainnya.
Sila keempat, semua keputusan yang menyangkut urusan hidup orang banyak wajib diambil melalui musyawarah mufakat, dan tidak memaksakan pendapat kepada orang lain.
Sila kelima, berperilaku adil di berbagai kehidupan, mau dimata hukum maupun lainnya karena semua memiliki hak dan kewajiban yang sama, tidak dibeda-bedakan.
dalam mengambil keputusan tindakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia berdasarkan kualifikasi isi arti sila-sila Pancasila. Prinsip-prinsip
kelayakan hidup tersebut didasarkan pada pertimbangan nilai-nilai hidup berke-Tuhanan,
berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan sosial yang secara normatif
telah dirumuskan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945
1. Ketuhanan yang maha esa : nilai yang terkandung di sini bahwa kita bangsa yang bertuhan yang di mana setiap agama mengajarkan etika
2. kemanusiaan yang adil dan beradap : yang berarti itu sebagai penguat sila yang pertama dimana kita menjunjung tinggi keadilan dan adab
3. persatuan indonesia ; dalam artian tuhan menciptakan kita dengan ras yang berbeda-beda dimana kita harus bersatu dan tidak saling menganggap bahwa ras kita yang paling unggul serta menghormati orang lain walau berbeda
4. kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusawaratan dan perwakilan : yang atinya kita mempunyai etika menghormati hak setiap orang
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia : hak semua warga negara sama yaitu memperoleh keadialan sosial
Contoh :
Sila pertama, percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. dan saling toleransi antar agama dan kepercayaan masing-masing.
Sila kedua, tidak ada perbedaan, sopan dan santun, serta mengakui persamaan derajat dan hak orang lain.
Sila ketiga, bersikap solid maksudnya saling menghargai antar ras, suku, agama, dan lainnya.
Sila keempat, pengambilan keputusan secara musyawarah mufakat.
Sila kelima, bberprilaku adil dimanapun dan tidak ada yang membedabedakan.
Indonesia memakai Pancasila sebagai sistem etika yang berdasarkan dengan nilai dari kelima Pancasila. Kelima sila ini berfungsi sebagai sistem aturan, atau pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, dan berbangsa dalam kesehariannya.
- Sila pertama yang berupa nilai spiritualitas yang mengandung dimensi moral mengingatkan manusia, agar selalu dekat dengan Sang Maha Kuasa sesuai dengan agama yang dipercayainya.
- Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab mengakui persamaan derajat serta hak dan kewajiban setiap manusia.
- Sila ketiga yang berarti persatuan mengandung nilai solidaritas, kebersamaan, dan cinta tanah air yang harus dimiliki setiap warga negara.
- Sila keempat berisikan makna tentang sikap mau mendengarkan dan menghargai orang lain untuk mewujudkan terjaganya kerukunan berbangsa.
- Terakhir, sila kelima merupakan nilai kepedulian terhadap orang lain, dan saling membantu agar semua masyarakat dapat hidup dengan damai.
Dalam hal ini, etika Pancasila akan lebih cocok dikaitkan dengan etika keutamaan, atau etika kebajikan. Namun, etika ini juga mengandung sedikit dari nilai etika teleologi, dan deontology. Etika tersebut memiliki keutamaan yang lebih dominan berkaitan dengan etika Pancasila, karena mencerminkan empat tabiat saleh, yang berhubungan keadilan, kebijaksanaan, keteguhan, dan kesederhanaan.
Contohnya tentang penanaman etika berdasarkan sila sila pancasila adalah:
Sila ke-1: menghormati antar agama dan kepercayaan masing -- masing, dan selalu mengimplementasikan ajaran agama
Sila ke-2: tidak membedakan satu orang dengan yang lainnya, sopan dan santun
Sila ke-3: saling menghargai antar ras, suku, agama, dan yang lainnya
Sila ke-4: tidak memaksakan pendapat orang lain serta setiap orang yang memiliki pendapat berbeda harus diberikan ruang untuk menyuarakan pendapatnya
Sila ke-5: perlakuan yang adil di berbagai bidang kehidupan, mau dimata hukum maupun lainnya.