Posts made by Diah Rachmawati Syukri

DMP2025 -> Summary Video

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Model desain pembelajaran ASSURE adalah model yang sistematis yang membantu guru atau instruktur dalam merancang pembelajaran yang efektif dengan langkah-langkah yang jelas, yaitu: menganalisis karakteristik siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih metode, media, dan bahan ajar, memanfaatkan media dan bahan tersebut, melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, serta melakukan evaluasi dan revisi

Model ASSURE, ADDIE, dan Dick and Carey semuanya merupakan model desain pembelajaran yang populer namun memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda.
Model ASSURE menonjol pada analisis karakteristik peserta didik secara detail dan penggunaan media pembelajaran secara optimal. Model ini mengutamakan keterlibatan aktif siswa dan menekankan evaluasi serta revisi untuk peningkatan berkelanjutan. ASSURE cocok untuk pembelajaran yang berbasis media dan teknologi, serta fleksibel untuk penyesuaian dengan kebutuhan siswa.
Model ADDIE lebih bersifat siklus sistematis dengan lima tahap utama: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. ADDIE digunakan secara luas karena struktur yang jelas dan fleksibel, cocok diterapkan di berbagai konteks pembelajaran untuk pengembangan instruksional yang komprehensif. Namun, model ini terkadang dianggap terlalu umum dan membutuhkan penyesuaian agar sesuai kebutuhan spesifik.
Sementara itu, model Dick and Carey adalah yang paling rinci dan terstruktur di antara ketiganya, dengan langkah-langkah yang sangat detail mulai dari analisis kebutuhan instruksional sampai evaluasi. Model ini fokus pada hubungan antar komponen pembelajaran dan pencapaian tujuan secara sistematis. Namun, kekurangannya adalah cenderung kaku dan memerlukan waktu serta sumber daya cukup besar untuk implementasinya.
Secara ringkas, ASSURE unggul pada penggunaan media dan personalisasi pembelajaran, ADDIE kuat pada pengembangan proses yang sistematis dan komprehensif, sedangkan Dick and Carey menawarkan desain yang sangat terperinci dan terfokus pada tujuan pembelajaran tertentu. Pilihan model sebaiknya disesuaikan dengan konteks pembelajaran, ketersediaan sumber daya, dan tujuan instruksional yang ingin dicapa

Bisa disimpulkan sebagai berikut
1. ADDIE adalah model yang paling fleksibel dan menjadi pondasi bagi sebagian besar model ID lainnya. Ini adalah standar industri untuk mengelola proyek desain pembelajaran.
2. ASSURE adalah model yang paling berorientasi pada pengajar/guru dan paling baik digunakan untuk merencanakan pelajaran sehari-hari atau unit pembelajaran kecil, dengan fokus khusus pada bagaimana media digunakan.
3. Dick & Carey adalah model yang paling terstruktur dan berorientasi sistem, ideal untuk pengembangan kurikulum yang memerlukan hasil yang sangat spesifik dan terukur, di mana setiap langkah harus divalidasi dan selaras

DMP2025 -> Tugas Individu

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Model desain pembelajaran Dick & Carey adalah pendekatan yang berorientasi pada sistem yang menekankan pada hubungan logis dan sekuensial dari langkah-langkah dalam proses pengembangan pembelajaran. Model desain pembelajaran Dick and Carey memiliki kekuatan dan keterbatasan sebagai berikut:
Kekuatan:
• Model ini sangat sistematis dan terstruktur dengan langkah-langkah yang jelas, sehingga memudahkan perancang pembelajaran dalam mendesain program yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
• Pendekatannya berfokus pada analisis kebutuhan dan evaluasi berkelanjutan sehingga mengarahkan pada hasil belajar yang optimal serta konsisten dengan tujuan yang telah ditentukan.
• Model ini membantu pengembangan materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kurikulum, serta mendukung integrasi teknologi pendidikan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar.
• Transparansi dalam prosedur dan penekanan pada revisi membuat model ini mampu memberikan peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
• Telah terbukti efektif diterapkan pada berbagai bidang ilmu, termasuk IPA dan matematika, dengan hasil nyata seperti peningkatan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep.
Keterbatasan:
• Karena sifatnya yang prosedural dan rinci, model ini bisa menjadi kurang fleksibel dan cenderung kaku untuk situasi pembelajaran yang membutuhkan pendekatan yang lebih kreatif atau adaptif.
• Proses implementasinya memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup besar, sehingga mungkin kurang efisien untuk konteks pembelajaran dengan keterbatasan waktu atau sumber daya.
• Fokusnya lebih pada penguasaan kompetensi tertentu dan kurang menekankan aspek pembelajaran sosial atau kolaboratif.
• Model ini mengikuti urutan langkah yang dominan linear sehingga penyesuaian cepat terhadap dinamika situasi pembelajaran yang tidak terduga bisa menjadi sulit.
.

Langkah-langkah model Dick dan Carey seperti dijelaskan sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan dan menentukan tujuan umum, ini merupakan tahap awal, yaitu menentukan kebutuhan apa yang diinginkan agar siswa dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pembelajaran serta menentukan tujuan umum yang akan dicapai
2. Melakukan analisis instruksional, yakni menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari
3. Mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik siswa, ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan atau dibelajarkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan keterampilan awal yang telah dimiliki siswa
4. Merumuskan tujuan kinerja atau tujuan pembelajaran khusus. Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa kemudian dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran
5. Pengembangan tes acuan patokan. Pengembangan tes acuan patokan didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan
6. Pengembangan strategi pembelajaran. Informasi dari lima tahap sebelumnya, dilakukan pengembangan strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan akhir
7. Pengembangan atau memilih materi pembelajaran. Tahap ini akan digunakan untuk memilih atau mengembangkan materi pembelajaran termasuk petunjuk pembelajaran untuk siswa, materi, tes dan panduan guru
8. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi data, mengolah data, dan menganalisis data tentang program yang dikembangkan. Hasilnya untuk mendeskripsikan apakah program yang dikembangkan sudah baik atau belum. Jika belum harus direvisi dan jika sudah harus dipertahankan
9. Merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Tahap ini merupakan tahap lanjutan untuk melihat kebergunaan program setelah diterapkan di lapangan
10. Revisi pembelajaran. Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat sistem pembelajaran

DMP2025 -> Summary Video

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Model pengembangan ADDIE merupakan salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam desain dan kurikulum pengembangan serta pembelajaran. ADDIE adalah akronim dari lima tahap: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. ADDIE adalah akronim dari lima tahap utama dalam proses tersebut, yaitu:

• Analisis (Analisis): Tahap awal mana kebutuhan pembelajaran dijelaskan, tujuan pembelajaran ditentukan, serta karakteristik peserta didik dan konteks pembelajaran dipahami. Analisis ini menjadi dasar untuk desain program.
• Desain (Desain): Pada tahap ini, perencanaan rinci dibuat termasuk pemilihan metode pembelajaran, pengembangan materi, dan perancangan aktivitas belajar agar efektif dan sesuai tujuan.
• Pengembangan (Pengembangan): Materi dan media pembelajaran dikembangkan sesuai desain yang telah dibuat, serta dilakukan pengujian dan revisi berdasarkan umpan balik.
• Implementasi (Implementasi): Program pembelajaran yang telah dikembangkan diterapkan dalam lingkungan belajar nyata, termasuk pelatihan fasilitator dan manajemen kelas.
• Evaluasi (Evaluasi): Dilakukan evaluasi terus-menerus baik terhadap proses pembelajaran maupun hasil belajar untuk menilai efektivitas program dan melakukan perbaikan bila diperlukan.


Model ADDIE membantu dapat membantu saya merancang pembelajaran IPS di tempat saya mengajar seperti :
• Terencana dan sistematis,
• Kontekstual dengan kehidupan nyata siswa,
• Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sosial,
• Serta mudah dievaluasi efektivitasnya

DMP2025 -> Summary Video

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Desain Sistem Pembelajaran (DSP) adalah kajian inti dalam teknologi pendidikan yang berisi langkah-langkah sistematis dan sistemik untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan berkualitas. DSP bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik, motivasi belajar, retensi materi yang dipelajari, dan memastikan materi tersebut dapat diterapkan dalam bidang pekerjaan tertentu. Menurut Prof. Dr. R. Benny Agus Pribadi, M.A., DSP merupakan: “Suatu proses yang sistematis untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien melalui analisis kebutuhan belajar dan tujuan, serta pengembangan bahan dan kegiatan belajar.”
Langkah-Langkah Model Desain Sistem Pembelajaran (DSP) – Prof. Benny Agus Pribadi
• Analisis Kebutuhan Pembelajaran
Tahap awal untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi nyata pembelajaran.
• Perumusan Tujuan Pembelajaran
Setelah kebutuhan dianalisis, guru menetapkan tujuan pembelajaran secara spesifik, terukur, dan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
• Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar
Menyusun alat untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
• Pengembangan Strategi Pembelajaran
Menentukan pendekatan, metode, model, dan media yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
• Pengembangan Bahan Pembelajaran
Menyiapkan materi, sumber belajar, dan media sesuai strategi yang dipilih.
• Pelaksanaan (Implementasi) Pembelajaran
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan rancangan yang telah dibuat.
• Evaluasi Pembelajaran
Tahap terakhir untuk menilai efektivitas seluruh sistem pembelajaran, baik proses maupun hasilnya.

Beberapa model DSP yang populer di antaranya adalah:
1. Model ADI (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate), yang menguraikan proses dari analisis kebutuhan hingga evaluasi hasil pembelajaran.
2. Model ASURE, yang meliputi identifikasi karakteristik siswa, penetapan tujuan, pemilihan metode dan media, penggunaan bahan pembelajaran, partisipasi siswa, serta evaluasi dan revisi.
3. Desain Sistematis Pengajaran (Dick & Carey) dengan langkah-langkah terstruktur seperti analisis, desain, penentuan tujuan dan strategi, produksi, dan evaluasi.
4. Model ARCS, yang fokus pada empat aspek penting motivasi belajar: Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).