Posts made by Alfiantika Putri

AKM C2025 -> Diskusi

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Metode LIFO menghasilkan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan metode FIFO selama periode harga meningkat karena LIFO mengakui harga pokok penjualan berdasarkan biaya barang yang terakhir dibeli atau diproduksi, yang biasanya lebih tinggi saat harga naik. Akibatnya, biaya yang lebih tinggi tersebut mengurangi laba bersih. Sebaliknya, selama periode penurunan harga, metode LIFO menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan FIFO. Hal ini terjadi karena LIFO mengakui biaya barang yang terakhir, yang dalam kondisi harga turun akan lebih rendah, sehingga laba bersih yang dilaporkan menjadi lebih besar. Dengan kata lain, secara perbandingan selama harga naik, FIFO menghasilkan laba yang lebih tinggi, sementara selama harga turun, LIFO menghasilkan laba yang lebih tinggi.

TA C2025 -> CASE STUDY

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Jawaban Pertanyaan :

1. Perilaku manajemen PT Lestari Mineral memilih kebijakan akuntansi konservatif karena motivasi utama adalah pengendalian risiko dan menjaga reputasi perusahaan dengan menghindari overstatement laba. Pendekatan konservatif mengutamakan pengakuan biaya lebih cepat dan pendapatan lebih hati-hati sehingga dapat mencegah risiko tuntutan hukum dan litigasi. Dampaknya, stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat mendapat informasi yang lebih berhati-hati dan transparan, walaupun investor luar ingin laba lebih tinggi. Kebijakan ini mencerminkan tanggung jawab jangka panjang perusahaan atas dampak lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.
2. Sebagai akuntan perusahaan, sikap terbaik adalah menjaga independensi dan integritas profesional dengan tidak mengubah kebijakan akuntansi hanya karena tekanan investor. Mengikuti keinginan investor untuk laporan laba lebih tinggi tetapi mengabaikan prinsip konservatisme dan transparansi dapat bertentangan dengan etika profesi akuntan, yang menuntut kejujuran, keandalan, dan objektivitas dalam penyusunan laporan keuangan. Etika profesi mengharuskan akuntan menghindari konflik kepentingan dan menjaga kualitas informasi, sehingga tekanan eksternal tidak boleh mempengaruhi prinsip tersebut.
3. Proses penetapan standar akuntansi dipengaruhi oleh ekonomi politik karena keputusan standar bukan hanya teknis, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan ekonomi dan politik berbagai pihak. Contohnya, di tingkat nasional, pemerintah Indonesia mengalami tekanan dari asosiasi industri dalam merumuskan standar akuntansi yang mencerminkan keberlanjutan dan transparansi sosial. Secara global, standar seperti IFRS juga dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi negara maju dan investor internasional.
4. ⁠Standar akuntansi berbasis prinsip (seperti IFRS) memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk menilai secara profesional dan menyesuaikan dengan situasi nyata, sedangkan standar berbasis aturan (seperti GAAP) lebih ketat dan detail, kurang fleksibel. Di Indonesia, pendekatan berbasis prinsip lebih cocok karena bisa mengikuti kondisi di Indonesia. Pendekatan ini juga mendukung integrasi dengan standar internasional yang sudah diterapkan oleh banyak perusahaan besar dan mendorong transparansi.

TA C2025 -> DISKUSI

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Menurut pendapat saya, aspek perilaku dalam akuntansi penting karena seluruh proses akuntansi melibatkan keputusan dan penilaian individu, seperti akuntan, auditor, dan pengguna laporan keuangan. Akuntansi keperilakuan mempelajari bagaimana perilaku manusia, terutama dalam menggunakan dan menghasilkan informasi akuntansi, mempengaruhi keputusan ekonomi. Urgensinya terletak pada peningkatan kualitas keputusan, efisiensi, dan kredibilitas informasi akuntansi, yang pada akhirnya mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Proses standard-setting akuntansi adalah suatu langkah yang melibatkan berbagai pihak penting, seperti para ahli, profesional, dan pengguna laporan keuangan. Dalam proses ini, draf standar dibuat dan disebarkan kepada publik untuk mendapatkan masukan. Pihak-pihak terkait dapat memberikan tanggapan atau keberatan terhadap draf tersebut. Setelah proses diskusi dan revisi, standar yang disepakati akan diputuskan dan diterapkan secara resmi. Proses ini juga memerlukan kompromi karena berbagai pihak mempunyai kepentingan berbeda, sehingga dibutuhkan kesepakatan agar standar yang dibuat bisa diterima oleh semua. Standar ini penting agar laporan keuangan menjadi lebih jelas, terpercaya, dan dapat dibandingkan antar perusahaan. Sedangkan ekonomi politik dalam akuntansi menjelaskan bahwa proses pembuatan standar ini tidak lepas dari pengaruh kekuatan dan kepentingan politik berbagai kelompok, seperti perusahaan besar, pemerintah, dan investor. Mereka dapat mempengaruhi keputusan standar agar sesuai dengan kepentingannya, sehingga proses ini bukan hanya soal teknis tetapi juga soal negosiasi dan pengaruh kekuasaan. Karena itu, penting untuk menjaga proses ini seadil mungkin agar standar yang dibuat benar-benar berguna dan tidak merugikan pihak tertentu secara tidak adil.

AKM C2025 -> Diskusi

by Alfiantika Putri -
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Jawaban Pertanyaan :
1. Instrumen keuangan adalah alat atau dokumen yang memiliki nilai uang dan bisa dipakai untuk transaksi atau investasi. Contohnya seperti uang tunai, saham, obligasi, dan dokumen yang menunjukkan hak untuk menerima uang(cek, dll).
2. Kas adalah uang tunai yang dimiliki perusahaan dan harus dijaga keamanannya. Pengendalian internal kas berarti melakukan langkah-langkah agar uang tidak hilang atau salah pakai, seperti membagi tugas orang yang menerima dan mengeluarkan uang, menyimpan uang di tempat aman, dan memeriksa catatan kas secara rutin.
3. Dalam laporan keuangan, kas ditampilkan sebagai bagian dari asset yang mudah dicairkan. Semua uang tunai dan setara kas dicatat dengan jelas, dan perusahaan harus menjelaskan bagaimana mereka mengelola kas itu.
4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima uang dari pelanggan yang membeli barang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat saat penjualan terjadi karena perusahaan berhak mendapatkan uang di masa mendatang.
5. Piutang dinilai dengan mengurangi jumlah piutang yang kemungkinan tidak bisa dibayar. Perusahaan memperkirakan piutang yang macet dan mencatatnya sebagai kerugian. Piutang disajikan sebagai asset dalam laporan keuangan dan harus diungkapkan dengan jelas agar pengguna laporan tau resikonya.
6. Analisis kas dan piutang dilakukan dengan melihat seberapa cepat uang masuk dan keluar dari perusahaan. Rasio atau perputaran kas dan piutang dihitung untuk menilai apakah perusahaan efisien dalam mengelola uang dan menagih piutang.