Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095
Jurnal tersebut membahas tentang kerangka konseptual(Conceptual Framework for Financial Reporting atau CFW) untuk pelaporan keuangan yang menjadi dasar dalam pembuatan standar akuntansi di tingkat internasional. Karena adanya globalisasi, dua badan utama, FASB dari Amerika Serikat dan IASB dari Internasional, bekerja sama membuat standar yang sama supaya laporan keuangan bisa lebih seragam dan mudah dibandingkan antar negara.
Kerangka konseptual ini penting karena memberikan aturan dan pedoman bagaimana laporan keuangan harus dibuat agar informasinya bisa dipahami, dipercaya, dan berguna bagi para pengguna laporan seperti investor dan kreditur. Namun, jurnal ini juga mengingatkan bahwa ada beberapa keterbatasan, seperti cara pengukuran nilai asset menggunakan biaya historis yang kadang tidak mencerminkan nilai pasar saat ini. Selain itu, ada unsur kebijakan akuntansi, kesalahan pencatatan, serta sikap konservatif yang bisa memengaruhi isi laporan.
Meskipun laporan keuangan memberikan gambaran posisi dan kinerja perusahaan, mereka tidak bisa menampilkan semua informasi yang dibutuhkan pengguna secara lengkap, sehingga informasi tambahan dari sumber lain juga sering diperlukan.
Dalam jurnal merekomendasikan agar kerangka konseptual terus disempurnakan supaya bisa memperbaiki keterbatasan tersebut dan membantu penyusunan standar akuntansi yang lebih konsisten dan berkualitas secara global. Dengan cara ini, laporan keuangan akan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Kesimpulannya kerangka konseptual adalah aturan dasar penting dalam akuntansi untuk memastikan laporan keuangan akurat, mudah dimengerti, dan membantu pengguna dalam membuat keputusan.
NPM : 2413031095
Jurnal tersebut membahas tentang kerangka konseptual(Conceptual Framework for Financial Reporting atau CFW) untuk pelaporan keuangan yang menjadi dasar dalam pembuatan standar akuntansi di tingkat internasional. Karena adanya globalisasi, dua badan utama, FASB dari Amerika Serikat dan IASB dari Internasional, bekerja sama membuat standar yang sama supaya laporan keuangan bisa lebih seragam dan mudah dibandingkan antar negara.
Kerangka konseptual ini penting karena memberikan aturan dan pedoman bagaimana laporan keuangan harus dibuat agar informasinya bisa dipahami, dipercaya, dan berguna bagi para pengguna laporan seperti investor dan kreditur. Namun, jurnal ini juga mengingatkan bahwa ada beberapa keterbatasan, seperti cara pengukuran nilai asset menggunakan biaya historis yang kadang tidak mencerminkan nilai pasar saat ini. Selain itu, ada unsur kebijakan akuntansi, kesalahan pencatatan, serta sikap konservatif yang bisa memengaruhi isi laporan.
Meskipun laporan keuangan memberikan gambaran posisi dan kinerja perusahaan, mereka tidak bisa menampilkan semua informasi yang dibutuhkan pengguna secara lengkap, sehingga informasi tambahan dari sumber lain juga sering diperlukan.
Dalam jurnal merekomendasikan agar kerangka konseptual terus disempurnakan supaya bisa memperbaiki keterbatasan tersebut dan membantu penyusunan standar akuntansi yang lebih konsisten dan berkualitas secara global. Dengan cara ini, laporan keuangan akan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Kesimpulannya kerangka konseptual adalah aturan dasar penting dalam akuntansi untuk memastikan laporan keuangan akurat, mudah dimengerti, dan membantu pengguna dalam membuat keputusan.