NAMA : WANDA AMALIA
NPM : 2405081009
PRODI : D3 TEKNIK SIPIL (ABG)
HASIL ANALISIS VIDEO
Dalam video tersebut, dijelaskan bahwa ketahanan nasional merupakan suatu konsep strategis yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Ketahanan nasional bukan hanya tentang kekuatan militer, tetapi mencakup berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa konsep ini mengajarkan bagaimana suatu bangsa harus tangguh secara internal, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan dari luar dan dalam.
Salah satu hal yang saya garis bawahi dari teks ini adalah bahwa ancaman terhadap negara tidak selalu berupa invasi militer. Ada banyak ancaman yang lebih halus tapi berdampak besar, seperti penyusupan ideologi asing, dominasi budaya luar, dan intervensi ekonomi. Hal ini sangat relevan di era globalisasi saat ini, di mana batas antarnegara menjadi kabur akibat kemajuan teknologi dan komunikasi.
video ini juga menjelaskan dua kelompok faktor penting dalam ketahanan nasional, yaitu Trigatra dan Pancagatra. Saya setuju bahwa faktor-faktor geografis, sumber daya alam, dan kualitas penduduk (Trigatra) merupakan kekuatan dasar yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Namun, tanpa didukung oleh kondisi politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan yang kondusif (Pancagatra), potensi tersebut bisa tidak berguna, bahkan bisa dimanfaatkan oleh pihak asing.
Contoh-contoh kasus seperti lepasnya Timor Timur, dominasi perusahaan asing dalam ekonomi, dan klaim budaya oleh negara lain benar-benar menunjukkan betapa rentannya suatu bangsa bila tidak memiliki ketahanan yang kuat. Hal ini menjadi bahan refleksi bagi kita sebagai generasi muda untuk tidak bersikap apatis terhadap isu-isu nasional.
Saya juga melihat bahwa peran pendidikan sangat ditekankan dalam membangun ketahanan nasional, terutama dalam meningkatkan kualitas SDM dan menanamkan nilai-nilai ideologis. Menurut saya, ini adalah langkah paling fundamental, karena generasi muda adalah penentu masa depan bangsa.
Akhirnya, teks ini menyadarkan saya bahwa ketahanan nasional bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Kita harus mulai dari hal kecil—seperti mencintai budaya sendiri, aktif berkontribusi dalam masyarakat, dan kritis terhadap pengaruh luar. Jika tidak dimulai dari diri kita sendiri, maka ketahanan nasional hanya akan menjadi konsep kosong.
NPM : 2405081009
PRODI : D3 TEKNIK SIPIL (ABG)
HASIL ANALISIS VIDEO
Dalam video tersebut, dijelaskan bahwa ketahanan nasional merupakan suatu konsep strategis yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Ketahanan nasional bukan hanya tentang kekuatan militer, tetapi mencakup berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa konsep ini mengajarkan bagaimana suatu bangsa harus tangguh secara internal, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan dari luar dan dalam.
Salah satu hal yang saya garis bawahi dari teks ini adalah bahwa ancaman terhadap negara tidak selalu berupa invasi militer. Ada banyak ancaman yang lebih halus tapi berdampak besar, seperti penyusupan ideologi asing, dominasi budaya luar, dan intervensi ekonomi. Hal ini sangat relevan di era globalisasi saat ini, di mana batas antarnegara menjadi kabur akibat kemajuan teknologi dan komunikasi.
video ini juga menjelaskan dua kelompok faktor penting dalam ketahanan nasional, yaitu Trigatra dan Pancagatra. Saya setuju bahwa faktor-faktor geografis, sumber daya alam, dan kualitas penduduk (Trigatra) merupakan kekuatan dasar yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Namun, tanpa didukung oleh kondisi politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan yang kondusif (Pancagatra), potensi tersebut bisa tidak berguna, bahkan bisa dimanfaatkan oleh pihak asing.
Contoh-contoh kasus seperti lepasnya Timor Timur, dominasi perusahaan asing dalam ekonomi, dan klaim budaya oleh negara lain benar-benar menunjukkan betapa rentannya suatu bangsa bila tidak memiliki ketahanan yang kuat. Hal ini menjadi bahan refleksi bagi kita sebagai generasi muda untuk tidak bersikap apatis terhadap isu-isu nasional.
Saya juga melihat bahwa peran pendidikan sangat ditekankan dalam membangun ketahanan nasional, terutama dalam meningkatkan kualitas SDM dan menanamkan nilai-nilai ideologis. Menurut saya, ini adalah langkah paling fundamental, karena generasi muda adalah penentu masa depan bangsa.
Akhirnya, teks ini menyadarkan saya bahwa ketahanan nasional bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Kita harus mulai dari hal kecil—seperti mencintai budaya sendiri, aktif berkontribusi dalam masyarakat, dan kritis terhadap pengaruh luar. Jika tidak dimulai dari diri kita sendiri, maka ketahanan nasional hanya akan menjadi konsep kosong.