Posts made by Fharas Tika Anggunan Muli 2416041050

NAMA: Fharas Tika Anggunan Muli
NPM: 2416041050
KELAS: Reguler B

Berdasarkan hasil analisis yang telah saya lakukan terhadap jurnal tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam jurnal kali ini membahas tentang keterkaitan demokrasi khususnya dengan pemilihan umum yang dilakukan pada tahun 2019. Mengulik kembali pada historis terdahulu, yang mana kita ketahui pada pemilu tahun 2019 bisa dikatakan sebagai sebuah pemilihan umum serta pesta rakyat yang cukup spesial serta kompleksifitas, karena bertepatan dengan dilaksanakannya pemilihan legislator. Hal inilah yang menimbulkan adanya suatu mobilitas sosial politik yang terjadi. Pelaksanaan pilpres merupakan salah satu perwujudan daripada prinsip-prinsip yang termuat di dalam demokrasi yang meliputi adanya suatu jaminan atas prinsip-prinsip individu dan persamaan, khusunya dalam hal politik. Dalam hal ini pula pilpres dapat dikategorikan sebagai proses demokrasi formal yang merupakan tindak lanjut jaminan terhadap hak-hak politik sehingga dari hal ini pula pilpres dilihat bukan hanya sebatas pesta demokrasi semata, melainkan juga sebagai instrumen dari proses pendalaman demokrasi itu sendiri.
Kemudian disebutkan pula dalam jurnal tersebut tentang upaya capres dan cawapres yang berusaha untuk merebut suara dari kalangan muslim. Bukan tanpa sebab karena kita tinggal di negara yang notabennya beragama muslim, merupakan agama yang paling mayoritas ketimbang dengan agama lainnya, hal inilah yang menyebabkan timbulnya suatu usaha untuk berebut suara muslim dalam konteks politisasi identitas. Kemudian dikatakan pula bahwa pemilu bukan hanya penanda suksesi kepemimpinan, tapi juga merupakan hasil evaluasi dan koreksi terhadap kepemerintahan untuk lebih meningkatkan kualitas demokrasi yang lebih bermartabat. Dalam proses konsolidasi yang terjadi ini parpol sebagai pelaku utama pemilu seharusnya melaksanakan fungsi serta tugas sebagai penyedia kader calon pemimpin justru tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Masih banyak sekali penyelewengan-penyelewengan yang terjadi yang justru kerapkali diabaikan. Perhatian parpol akan terfokus hanya pada saat terjadi pemilihan umum saja karena mereka membutuhkan dukungan serta suara dari berbagai kalangan lapisan masyarakat, tapi jika pemilu telah usai mereka cenderung abai dengan suara-suara masyarakat, bahkan tidak sedikit yang melupakan janji yang pernah disampaikan sewaktu berkampanye.

Pemilu serentak pada dasarnya merupakan upaya demokratis yang diharapkan dapat menjadikan legislator dan eksekutif menjadi lebih terlihat bertanggungjawab dihadapan masyarakat sebagaimana tuntutan daripada demokrasi yang ideal itu sendiri. Dan untuk upaya terciptanya lingkungan pemilu yang damai, adil serta bersih hal tersebut hanya bisa terwujud dengan adanya kesadaran masing-masing baik dari pihak pemerintah maupun dari masyarakat, sehingga jika terciptanya suatu keseimbangan dan keserasian maka sudah tentu hal ini akan dapat meminimalisir terjadnya berbagai hal yang tidak semestinya terjadi serta tindak penyelewangan pun dapat menurun.
NAMA : Fharas Tika Anggunan Muli
NPM : 2416041050
KELAS : Reguler B

Berdasarkan Analisis saya terkait dengan vidio yang membahas tentang polemik Demokrasi yang dianggap gaduh tetapi masih dipertahankan dan digunakan oleh banyak negara. Sebagaimana yang diketahui demokrasi adalah sebuah sistem yang dianut oleh negara kita, yang mana demokrasi ini adalah suatu sistem dari rakyat dan akan kembali lagi untuk rakyat, artinya kita sebagai warga negara turut andil dan mempunyai peran dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut negara dan kesejahteraan bersama, dari sedikit pengertian tadi sebenarnya dapat kita simpulkan bahwa demokrasi ini adalah sebuah sistem yang sangat baik. Namun pada kenyataannya belakangan ini demokrasi dianggap sebagai sistem yang gaduh juga berisik, tapi wajar saja kalau didalam penerapan sistem demokrasi ini penuh dengan kegaduhan, keberisikan dan lain sebaginya karena disini sebagai masyarakat bukan kah kita diberikan kebebasan untuk mengutarakan pendapat, untuk menyuarakan aspirasi dan penolakan jika ada suatu hal dirasa tidak sesuai dengan konstitusi yang ada lantas jika kita tidak boleh berisik dalam menyuarakan hak dan pendapat, kita dipaksa untuk bungkam dan hening maka dimana letak esensi nilai demokrasi nya? aksi masa demo yang turun ke jalanan, memaksa masuk dan merobohkan pagar gedung pemerintahan, benar adanya hal tersebut membawa keributan, kegaduhan dan mengganggu kedamaian yang ada tetapi justru hal inilah yang mewarnai sistem demokrasi. Rakyat turun langsung kejalanan dan menuntut sebuah kedadilan dan bentuk protes kepada pemerintahan. Selagi kegaduhan itu masih dalam konteks yang wajar, alasan yang jelas maka hal itu sah saja untuk dilakukan. Dikutip dari perkataan Alex Tan seorang pengajar ilmu politik di Universitas ChengChi Taiwan beliau berkata bahwa, jika kita bandingkan negara demoraksi dengan negara non demokrasi secara umum negara demokrasi lebih kaya, mereka punya tingkat perkembangan manusia yang lebih tinggi, demokrasi punya angka korupsi yang lebih rendah, warga negara demokrasi lebih bahagia dan sehat serta warga negara demokrasi menikmati lebih banyak jaminan akan hak asasi manusia. Kalau perkataannya ini kita representasikan di negara kita ini, yang katanya negara demokrasi itu memiliki angka korupsi yang rendah, sangat tidak tercermin jika kita lihat angka korupsi di Indonesia yang semakin hari semakin melejit, warga negara demokrasi lebih bahagia? masih sangat banyak dari warga kita yang pada kenyataanya hidup susah padahal kita sudah menganut sistem demokrasi. Dari hal ini sebenarnya bukan salah demokrasinya, tetapi pengimplementasian serta pengelolaan pemerintah yang masih perlu di evaluasi lebih lanjut, supaya setiap butir nilai yang ada dalam demokrasi itu sendiri bisa betul-betul terwujud dan menjadi nyata dalam kehidupan. Bergeser dari pendangan saya barusan, ada banyak sekali negara-negara yang menganut sistem demokrasi yang mana esensi dari demokrasi itu sendiri juga ikut terwujud dalam kehidupan masyarakat hal ini berarti demokrasi akan tepat jika adanya keseimbangan antara penerapan sistem oleh pemerintah dan partisipasi serta pemikiran yang terbuka dari masyarakat negara itu sendiri. Bisa dikatakan demokrasi ini bagaikan pisau yang memiliki dua mata, bisa membawa malapetaka apabila tidak ada eksekusi yang benar dan sesuai bisa pula membawa kesejahteraan.