NPM : 2313031043
Link Video:
https://youtu.be/X6I75innSvs?si=iYlsnSBurT960oQy
Nama : Igha Mawardhani
NPM : 2313031043
Skala Pengukuran dalam Penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian merupakan aturan atau cara yang digunakan untuk mengklasifikasikan, memberi nilai, dan mengukur data dari suatu variabel penelitian. Skala pengukuran berfungsi untuk menentukan jenis data yang diperoleh serta teknik analisis statistik yang dapat digunakan. Menurut Sugiyono (2022), skala pengukuran digunakan sebagai acuan dalam menentukan panjang pendeknya interval yang terdapat dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut dapat digunakan dalam analisis data.
Secara umum, skala pengukuran dalam penelitian dibedakan menjadi empat jenis, yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Rancangan Data Penelitian dan Skala Pengukurannya
Dalam penelitian berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Harapan Masa Depan Mahasiswa Aktif Pendidikan Ekonomi”, rancangan data penelitian dan skala pengukuran yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Variabel Tingkat Pendidikan (X)
Variabel tingkat pendidikan dalam penelitian ini menunjukkan jenjang atau tahap pendidikan yang sedang ditempuh mahasiswa, yang diukur berdasarkan semester perkuliahan (semester awal, pertengahan, dan akhir).
Data tingkat pendidikan diklasifikasikan dalam bentuk kategori, sehingga skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Skala ordinal digunakan karena data memiliki tingkatan atau urutan, namun jarak antar kategori belum tentu sama.
Contoh pengukuran:
2. Variabel Harapan Masa Depan (Y)
Variabel harapan masa depan merupakan gambaran keyakinan dan orientasi mahasiswa terhadap masa depan, yang diukur melalui dua indikator utama, yaitu:
Data harapan masa depan dikumpulkan menggunakan kuesioner tertutup dengan pernyataan yang disusun berdasarkan indikator-indikator tersebut. Responden diminta memberikan jawaban menggunakan skala Likert.
Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan lima alternatif jawaban, yaitu:
Secara operasional, data skala Likert diperlakukan sebagai skala interval, sehingga memungkinkan untuk dianalisis menggunakan statistik parametrik seperti regresi.
Kesimpulan
Berdasarkan rancangan data penelitian, skala pengukuran yang digunakan adalah:
Pemilihan skala pengukuran tersebut disesuaikan dengan karakteristik variabel penelitian dan tujuan analisis, sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis secara tepat dan akurat.
Referensi
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Nama: Igha Mawardhani
NPM : 2313031043
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel. Teknik ini banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif karena mampu meminimalkan bias dan menghasilkan temuan yang dapat digeneralisasi.
Jenis-jenis probability sampling meliputi:
2. Non-Probability Sampling
Non-probability sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih. Teknik ini sering digunakan ketika peneliti menghadapi keterbatasan waktu, biaya, atau akses responden.
Jenis-jenis non-probability sampling antara lain:
Teknik Sampling yang Sering Digunakan dalam Riset Pendidikan Ekonomi
Dalam riset pendidikan ekonomi, teknik sampling yang paling sering digunakan adalah Stratified Random Sampling.
Argumentasi Teoretik
Secara teoretis, stratified random sampling sangat relevan karena:
Selain itu, pada penelitian pendidikan ekonomi yang bersifat kualitatif atau studi eksploratif, purposive sampling juga cukup sering digunakan, terutama ketika peneliti ingin menggali secara mendalam pengalaman guru ekonomi atau siswa dengan karakteristik tertentu.