Posts made by Nadiva Aulia Putri

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 3

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul : Materi 8 Fungsi Keluarga, Menerapkan dan Menanamkan Nilai Moral dalam Keluarga

Berdasarkan hasil analisis yang saya lakukan, video tersebut menjelaskan bahwa penanaman dan penerapan nilai-nilai moral dalam keluarga dapat dilakukan melalui delapan fungsi utama. Fungsi agama mengajarkan nilai keimanan, ketakwaan, dan kasih sayang, sedangkan fungsi sosial budaya menekankan gotong royong, sopan santun, dan toleransi. Fungsi cinta kasih mengajarkan empati dan tanggung jawab, sementara fungsi perlindungan mencakup ketabahan dan kepedulian. Fungsi reproduksi menanamkan tanggung jawab dan menjaga kesehatan, sedangkan fungsi sosialisasi dan pendidikan mendorong kreativitas, kerajinan, dan kerja sama. Fungsi ekonomi menumbuhkan nilai hemat dan disiplin, sementara fungsi pemeliharaan lingkungan menekankan kebersihan dan kedisiplinan. Keseluruhan nilai ini membentuk dasar moral yang kuat bagi generasi muda melalui peran keluarga.

Berikut merupakan ringkasan isi yang diambil dari video dengan judul Materi 8 Fungsi Keluarga, Menerapkan dan Menanamkan Nilai Moral dalam Keluarga yang mana menjelaskan tentang penanaman dan penerapan nilai-nilai moral melalui 8 fungsi keluarga, diantaranya adalah:
1. Fungsi Agama yang meliputi nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran, bersyukur, kepedulian, tenggang rasa, kerajinan, kesalehan, ketaatan, suka menolong, disiplin, kesabaran, kasih sayang.
2. Fungsi sosial budaya yang meliputi nilai gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, kebangsaan.
3. Fungsi cinta kasih meliputi nilai empati, keakraban, keadilan, pemaaf, kesetiaan, pengorbanan, suka menolong, bertanggung jawab.
4. Fungsi perlindungan meliputi nilai pemaaf, tanggap, dan ketabahan.
5. Fungsi reproduksi meliputi nilai bertanggung jawa, kesehatan, dan keteguhan.
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan meliputi nilai nilai percaya diri, Keluwesan, kebanggaan, kerajinan, kreativitas, bertanggung jawab, bekerja sama.
7. Fungsi ekonomi meliputi nilai hemat, ketelitian, disiplin, kepedulian, keuletan.
8. Fungsi pemeliharaan lingkungan meliputi nilai kebersihan dan kedisiplinan.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 1

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
Npm : 2313053191

Judul : Pendidikan Moral di Pendidikan
Penulis : Rukiyati

Dalam pendahuluan pada jurnal ini menyoroti pentingnya sekolah sebagai tempat pembentukan moral siswa, selain sebagai tempat pembelajaran akademik. Berdasarkan teori Bronfenbrenner, sekolah merupakan bagian dari lingkungan terdekat yang berperan penting dalam membentuk kepribadian siswa melalui interaksi dengan guru, teman sebaya, dan lingkungan sekitarnya. Penulis juga mengangkat pandangan Noeng Muhadjir yang menyatakan bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kreativitas, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan, serta meningkatkan produktivitas siswa. Hal ini bertujuan untuk membentuk individu yang seimbang secara intelektual, emosional, dan spiritual. Selain itu, teori Amstrong menjelaskan bahwa pendidikan adalah proses berkelanjutan yang membantu individu berkembang secara menyeluruh, mencakup aspek kognitif, sosial, dan etika. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan pendidikan moral yang matang dengan melibatkan guru, materi ajar, metode, dan evaluasi agar tujuan pendidikan moral dapat tercapai secara optimal. Artikel ini menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dan kerja sama dalam mengimplementasikan pendidikan moral di sekolah.

Metode yang digunakan dalam jurnal ini melibatkan pengumpulan teori, interpretasi, dan sintesis dari berbagai literatur serta observasi langsung di lapangan. Pendekatan ini memperkuat validitas temuan, karena teori dan praktik dipadukan untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam. Dalam penelitian lapangan, fokus diarahkan pada implementasi pendidikan moral sebagai bagian integral dari tujuan sekolah, yang beriringan dengan pendidikan intelektual.

Dalam hasil dan pembahasan memperlihatkan bahwa pendidikan moral di sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga melibatkan seluruh komponen sekolah, termasuk staf administrasi dan komite sekolah. Guru memiliki peran sentral sebagai teladan moral, di mana kepribadian dan moralitas mereka menjadi panutan bagi siswa. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa sekolah adalah ruang publik demokratis untuk membangun tanggung jawab sosial dan kemampuan kritis siswa. Materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan sosial, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan. Materi ini mencerminkan pandangan holistik tentang pembentukan moral, yang tidak hanya mengutamakan hubungan antar manusia tetapi juga hubungan dengan lingkungan dan spiritualitas. Dari jurnal yang berjudul Pendidikan Moral di Pendidikan ini dijelaskan metode pendidikan moral yang diusulkan melibatkan berbagai pendekatan, seperti inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan nilai moral. Setiap metode memiliki keunikan dan relevansinya sendiri, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan membangun moralitas siswa secara bertahap. Evaluasi pendidikan moral juga ditekankan dalam pembahasan ini, dengan pendekatan yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan perilaku. Metode evaluasi seperti skala Likert dan observasi langsung digunakan untuk menilai perkembangan moral siswa secara menyeluruh. Penilaian ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendidikan moral tidak hanya dipahami secara konseptual tetapi juga tercermin dalam tindakan nyata siswa.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai pembentuk kepribadian siswa secara holistik, melibatkan semua elemen sekolah, dengan materi, metode, dan evaluasi yang komprehensif untuk memastikan nilai-nilai moral tercermin dalam tindakan siswa.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 1

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul : Pentingnya Pendidikan Moral Untuk Anak Sekolah Dasar

Berdasarkan hasil analisis dari video yang berjudul tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan moral bagi anak-anak, khususnya di tingkat sekolah dasar. Penulis menyampaikan bahwa pendidikan moral memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak dan mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan mampu memahami nilai-nilai baik dan buruk. Melalui pendidikan moral, diharapkan anak dapat mengambil keputusan yang tepat serta membentuk pola perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Pendidikan moral dianggap sangat penting pada anak sekolah dasar karena usia ini adalah masa-masa pembentukan karakter yang paling menentukan. Anak-anak pada usia ini masih dalam tahap belajar dan meniru, sehingga pengajaran moral yang diberikan oleh orang tua dan guru akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi mereka. Orang tua, sebagai model utama, berperan besar dalam mendidik anak-anak mereka melalui contoh sikap dan perilaku sehari-hari. Begitu pula guru, yang memiliki tanggung jawab untuk memperkaya pengetahuan dan karakter siswa dengan nilai-nilai moral yang mengajarkan tanggung jawab sosial, disiplin, dan sopan santun.

Namun, dalam presentasi ini juga disebutkan adanya masalah serius terkait menurunnya moral pada anak-anak, yang disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, adanya perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah. Fenomena bullying ini disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anak mereka, yang akhirnya mencari perhatian dengan cara yang salah, seperti menyakiti teman-temannya. Kedua, kekerasan fisik yang terjadi di dalam keluarga, yang seringkali dilakukan oleh saudara kandung atau anggota keluarga lainnya. Kondisi ini menunjukkan pentingnya peran orang tua dalam menjaga keharmonisan di rumah, karena anak yang terpapar kekerasan atau kekurangan kasih sayang dari keluarga dapat berkembang dengan sikap yang tidak baik. Pendidikan moral di sekolah juga harus didukung oleh upaya aktif dari guru. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar pengetahuan akademis, tetapi juga sebagai figur yang memberi contoh perilaku baik dan mengarahkan siswa untuk mengikuti norma sosial yang berlaku. Untuk itu, penting bagi guru untuk memberikan nasihat dan motivasi yang dapat membantu siswa memahami tujuan pendidikan moral dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan dari teks ini adalah bahwa pendidikan moral tidak hanya merupakan tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab orang tua. Orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, sementara guru berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai moral yang akan membentuk karakter anak agar mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Secara keseluruhan, penulis menekankan bahwa pendidikan moral harus dimulai sejak dini, tidak hanya melalui sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Kedua pihak ini, baik orang tua maupun guru, harus bersinergi untuk menanamkan nilai-nilai moral yang baik kepada anak-anak. Dengan demikian, pendidikan moral yang diterapkan secara konsisten dan menyeluruh dapat membantu membentuk generasi yang lebih bertanggung jawab dan memiliki sikap yang baik di lingkungan sosial mereka.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
Matkul : Pendidikan Nilai dan Moral

Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis : Lia Yuliana, M.Pd

Berdasarkan artikel tersebut pada pendahuluan menekankan pentingnya pendidikan moral di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di mana anak-anak berada dalam masa pembentukan karakter sebelum memasuki pendidikan formal. PAUD dianggap sebagai fondasi bagi perkembangan moral, perilaku, dan kemampuan dasar anak, sehingga memungkinkan mereka tumbuh sebagai warga negara yang baik. Pendidikan moral di PAUD bertujuan mengembangkan karakter, sikap, dan perilaku positif anak secara optimal, bukan hanya fokus pada kemampuan intelektual.
Dalam pembahasan jurnal ini membahas konsep moral dan nilai-nilai moral, khususnya bagaimana nilai-nilai tersebut dapat ditanamkan pada anak usia dini melalui berbagai metode pendidikan moral. Teks ini diawali dengan pengertian moral dari berbagai perspektif teoretis, menjelaskan bahwa moral mengandung pandangan tentang baik-buruk dan benar-salah, serta mencakup keyakinan, sikap, dan perilaku yang idealnya dimiliki seseorang dalam suatu masyarakat. Pendidikan moral pada anak usia dini diidentifikasi sebagai upaya penting, karena masa ini dianggap sebagai "usia emas" di mana karakter anak dapat berkembang dengan optimal.

Dijelaskan bahwa pendidikan moral bukan sekadar tambahan dalam kurikulum pendidikan, melainkan aspek penting yang perlu dirancang dengan cermat untuk membangun moral generasi muda sebagai bagian dari peradaban bangsa. Nilai-nilai moral, seperti tanggung jawab, kesadaran, dan kewajiban, menjadi dasar perilaku moral yang baik, baik secara universal maupun khusus di masyarakat. Proses penanaman nilai-nilai moral ini perlu dilakukan dengan metode yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, termasuk melalui bermain, bercerita, pemberian tugas, dan bercakap-cakap. Metode-metode ini membantu anak belajar bersosialisasi, menghormati orang lain, dan memahami pentingnya aturan serta konsekuensi dari tindakan mereka. Di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan moral dapat dilaksanakan baik secara formal di institusi pendidikan maupun non-formal melalui lingkungan keluarga dan komunitas. Pada pendidikan formal, kegiatan pembelajaran direncanakan melalui persiapan media, penataan lingkungan, serta aktivitas utama seperti pengenalan permainan edukatif yang sesuai dengan usia anak. Melalui metode ini, anak-anak diarahkan untuk memahami konsep nilai, norma, dan moralitas sejak dini. Selain itu, metode non-formal dalam keluarga dan komunitas dapat membantu anak menginternalisasi nilai-nilai moral dalam interaksi sehari-hari.

Secara keseluruhan, analisis di atas membahas tentang pentingnya pendidikan moral di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai fondasi pembentukan karakter dan moral anak sebelum memasuki pendidikan formal. Melalui pendekatan yang dirancang khusus seperti bermain, bercerita, dan pemberian tugas, nilai-nilai moral seperti tanggung jawab, kesadaran, dan sikap hormat dapat ditanamkan pada anak. Pendidikan moral di PAUD dipandang sebagai elemen penting untuk mengembangkan karakter anak secara optimal, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu dengan perilaku positif dan nilai-nilai luhur yang akan mendukung mereka menjadi warga negara yang baik dan bermoral tinggi.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 1

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3 F
Matkul : Pendidikan Nilai dan Moral

Judul : Penanaman Nilai Moral di SDN Lampeuneurut
Penulis: Ruslan, Rosma Elly, Nurul Aini

Dalam pendahuluan pada jurnal ini membahas mengenai kemerosotan moral di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda, yang membutuhkan pendidikan moral sejak dini. Pendidikan moral di sekolah, yang mencakup kegiatan di dalam dan luar kelas, dianggap penting untuk membentuk kepribadian anak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penanaman nilai moral di sekolah tersebut, yang diharapkan dapat membantu membentuk generasi yang berakhlak baik di masa depan.

Jurnal ini menyoroti pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada siswa di SD Negeri Lampeuneurut melalui berbagai pendekatan pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, guru berupaya mengajarkan nilai moral tidak hanya dalam pelajaran agama tetapi juga melalui berbagai kegiatan di sekolah dan mendorong siswa belajar agama lebih mendalam di luar sekolah, seperti di TPA atau pesantren. Guru-guru berperan dalam membimbing siswa untuk berperilaku baik, baik di dalam maupun di luar kelas, serta menjadi contoh bagi mereka. Nilai-nilai moral diajarkan melalui nasihat, teguran, dan contoh nyata dari guru, serta disisipkan dalam semua mata pelajaran.
Nilai-nilai moral lain yang sering diajarkan meliputi religiusitas, kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, kesetaraan gender, keadilan, saling menghargai, disiplin, serta pentingnya menjaga kebersihan dan sopan santun. Namun, beberapa nilai seperti keteraturan dalam baris-berbaris dan sikap menjaga lingkungan kurang ditanamkan secara konsisten. Beberapa guru kurang memahami nilai-nilai moral yang perlu diajarkan dan cenderung kurang fokus pada penanaman nilai tersebut.

Secara keseluruhan, penanaman nilai moral di sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki moral siswa yang dipengaruhi oleh pengaruh buruk dari lingkungan eksternal. Nilai-nilai ini dianggap penting untuk mencegah merosotnya moral generasi muda di masa depan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai moral tidak hanya bisa dilakukan di sekolah tetapi juga membutuhkan dukungan dari lingkungan rumah.