Posts made by Nadiva Aulia Putri

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 4

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul : Film Pendek Korupsi - Pelajar Anti Korupsi

Berdasarkan hasil analisis yang saya amati pada video tersebut menjelaskan mengenai perjalanan seorang siswa bernama Hanafi dalam menyadari dan memperbaiki kesalahan akibat tindakan tidak jujur yang sering ia lakukan. Awalnya, Hanafi terbiasa memalsukan nota pembayaran saat diberi tugas fotokopi, mengambil keuntungan kecil untuk kepentingan pribadi. Kebiasaan ini ia lakukan tanpa memikirkan dampaknya. Melalui percakapan dengan temannya, Bayu, yang membahas bahaya korupsi dan konsekuensinya, Hanafi mulai memahami bahwa tindakannya termasuk korupsi kecil yang tidak hanya salah secara moral tetapi juga berpotensi membawa dampak buruk dalam kehidupan. Bayu juga mengingatkan bahwa Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan. Hanafi akhirnya menyadari kesalahannya, meminta maaf kepada temannya yang dirugikan, dan berkomitmen untuk mengganti uang yang telah ia ambil. Pada akhir cerita, Hanafi bersama teman-temannya menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk korupsi.

Secara keseluruhan video ini menekankan pesan moral tentang pentingnya kejujuran, kesadaran diri, keberanian untuk mengakui kesalahan, serta upaya untuk memperbaiki diri. Selain itu, video ini juga menunjukkan bahwa meskipun korupsi terlihat kecil, dampaknya dapat merugikan dan perlu ditangani sejak dini.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
Npm : 2313053191

Judul : Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat
Penulis : Kanesa Putri, Muhammad Eko Maryana

Dalam pendahuluan jurnal ini menyoroti penurunan moral bangsa yang tidak sesuai lagi dengan kepribadian Pancasila, sebagai dasar moral Indonesia. Jurnal ini menjelaskan bahwa moral merupakan karakter baik individu atau kelompok yang dibangun melalui pendidikan dan etika sosial. Dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, banyak individu, khususnya generasi muda, kehilangan moral dan etika mereka. Fenomena ini terlihat dari berbagai pelanggaran etika seperti pelecehan seksual dan pergaulan bebas, yang mencerminkan rendahnya kesadaran moral masyarakat. Fokus utama jurnal adalah mengidentifikasi penyebab dan solusi terhadap permasalahan ini, dengan studi kasus masyarakat Kampung Cijambe Girang, Kabupaten Sukabumi.

Dalam pembahasan, jurnal ini menekankan bahwa etika, sebagai norma sosial nonformal, memiliki peran besar dalam membentuk moral individu. Namun, lemahnya kesadaran hukum dan kurangnya pendidikan moral menyebabkan pelanggaran etika seperti pelecehan seksual menjadi masalah serius di Kampung Cijambe Girang. Etika dan moral yang buruk juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, teknologi, dan kurangnya pengetahuan agama. Jurnal mencatat bahwa pelanggaran kecil terhadap etika sering diabaikan, sehingga menjadi awal pelanggaran besar. Penulis mengusulkan berbagai solusi, baik internal maupun eksternal. Solusi internal meliputi peningkatan peran keluarga dalam menanamkan moral, menciptakan lingkungan sosial yang mendukung, dan membatasi dampak negatif teknologi. Solusi eksternal melibatkan penerapan pendidikan karakter di sekolah, seminar kesadaran hukum, dan peraturan tertulis untuk mengatur etika masyarakat. Penulis juga menganjurkan pemerintah untuk memperkuat hukum berbasis etika guna mencegah pelanggaran lebih lanjut.

Pada bagian penutup, jurnal menegaskan bahwa perubahan zaman telah menyebabkan lunturnya moral dan etika masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Penulis menggarisbawahi pentingnya peran keluarga, lingkungan, dan pendidikan formal untuk menjaga karakter moral bangsa. Dibutuhkan upaya nyata dari masyarakat dan pemerintah untuk mencegah penurunan moral lebih jauh, khususnya di wilayah Kampung Cijambe Girang. Kesimpulannya, menjaga moral dan etika bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga kewajiban bersama untuk menjamin kesejahteraan dan integritas bangsa.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 1

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
Npm : 2313053191

Judul : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Penulis : Suparlan Suhartono

Dari analisis pada jurnal, jurnal tentang Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat ini membahas tentang kesadaran moral dalam kehidupan bermasyarakat dari perspektif filsafat dan etika, dengan fokus pada konflik antara individualisme dan kolektivisme. Pada bagian pendahuluan, dijelaskan bahwa konflik antara kepentingan individu dan masyarakat merupakan fenomena yang telah berlangsung lama dan cenderung memburuk akibat korupsi. Penulis menyoroti bagaimana tradisi konflik ini telah bergeser menjadi persaingan kekuasaan yang sering diwarnai oleh praktik politik uang. Hal ini menyebabkan lemahnya dinamika sosial yang seharusnya mendorong kemajuan bersama.

Dalam pembahasan, penulis menjelaskan bahwa masyarakat adalah sistem komunikasi sosial yang melibatkan individu untuk mencapai tujuan bersama. Konflik antara individualisme dan kolektivisme justru dapat menjadi potensi pembangunan jika dikelola dengan baik melalui kesadaran moral dan etika. Kesadaran moral digambarkan sebagai dorongan individu untuk berbuat baik, sementara etika memberikan kerangka normatif untuk mencapai keadilan sosial. Penulis juga menggunakan pendekatan analitiko-sintetik untuk mengintegrasikan potensi individu dan masyarakat, sehingga menghasilkan dinamika sosial yang harmonis. Selanjutnya, kesadaran moral dipandang sebagai fondasi etika bermasyarakat. Kesadaran ini memungkinkan individu untuk berkontribusi secara kreatif dan bertanggung jawab dalam membangun masyarakat. Pendidikan diidentifikasi sebagai cara utama untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika, baik melalui keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Penulis menekankan pentingnya kreativitas dan pengendalian perilaku dalam masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang adil dan berkelanjutan.

Kesimpulan dalam jurnal ini adalah bahwa konflik antara individualisme dan kolektivisme tidak perlu dilihat sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk menciptakan energi sosial yang mendorong pertumbuhan masyarakat yang adil. Pendidikan moral dan etika menjadi kunci utama dalam membangun kesadaran individu dan harmoni sosial. Dengan pendekatan ini, setiap individu dapat mengembangkan potensi diri secara maksimal, sementara masyarakat sebagai sistem dapat mencapai kesejahteraan bersama.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 3

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul : Pantesan Negaranya Cepat Berkembang!
Begini Perbedaan Pendidikan Dasar Jepang dan Indonesia

Berdasarkan hasil analisis, video tersebut membahas perbandingan antara sistem pendidikan dasar di Jepang dan Indonesia, dengan menyoroti berbagai aspek yang membedakan kedua sistem pendidikan tersebut. Dimulai dengan penjelasan bahwa pendidikan adalah kebutuhan pokok manusia yang menjadi perhatian utama di semua negara. Meskipun setiap negara memiliki kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan masyarakat yang berbeda, video ini menggali bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi sistem pendidikan di masing-masing negara.

Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah kebersihan di sekolah. Di Jepang, tidak ada petugas kebersihan karena kurikulum mereka mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas kebersihan kelas mereka sendiri. Semua siswa diharapkan bekerja sama dalam menjaga kebersihan dan merawat lingkungan sekitar. Ini bertujuan untuk mengembangkan rasa tanggung jawab, kerjasama, dan kepedulian terhadap kebersihan sejak dini. Berbeda dengan di Indonesia, yang masih menghadapi masalah sampah, baik di lingkungan sekolah maupun di media sosial, karena pengelolaan kebersihan tidak diajarkan secara konsisten.

Secara keseluruhan, video ini menyoroti perbedaan signifikan antara sistem pendidikan dasar di Jepang dan Indonesia, khususnya dalam hal pengelolaan kebersihan dan tanggung jawab sosial siswa. Di Jepang, kurikulum yang mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas kebersihan sekolah sendiri tidak hanya memupuk kebersihan fisik, tetapi juga membentuk karakter siswa melalui kerjasama dan kepedulian terhadap lingkungan. Sebaliknya, di Indonesia, meskipun kebersihan adalah masalah penting, pengelolaan sampah dan pendidikan kebersihan belum menjadi bagian integral dari kurikulum, yang berdampak pada kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan Jepang yang mengutamakan kebersihan dan tanggung jawab sosial sejak dini dapat menjadi contoh yang dapat diterapkan di Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan dan kebersihan.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 2

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
Npm : 2313053191

Judul : Potret Pendidikan di Dusun Terpencil

Berdasarkan hasil analisis pada video tersebut menggambarkan kondisi sekolah SD Negeri Gelar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang menghadapi berbagai keterbatasan fasilitas meskipun para siswa tetap semangat untuk bersekolah. Sekolah ini terletak di dusun terpencil yang harus menggunakan teras sebagai ruang kelas karena kurangnya ruang belajar. Sekolah hanya memiliki enam ruangan, di mana lima ruangan digunakan sebagai kelas dan satu ruangan sebagai ruang guru. Tidak ada perpustakaan, dan ruang kelas yang ada pun tidak cukup untuk menampung semua siswa. Bahkan, saat musim hujan, siswa yang belajar di luar kelas terpaksa berhenti karena hujan deras, sementara saat cuaca panas, mereka harus belajar di bawah pohon karena suhu di dalam kelas sangat panas.

Masalah besar lainnya adalah ketidakmampuan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran daring saat pandemi COVID-19, karena tidak adanya jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut. Hal ini memaksa pihak sekolah untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah meskipun dalam kondisi serba terbatas. Kepala sekolah dan staf berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi ini dan segera menyediakan ruang kelas yang memadai agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan aman. Melalui video ini, terlihat jelas bagaimana keterbatasan fasilitas pendidikan di daerah terpencil mempengaruhi kualitas pembelajaran, namun semangat anak-anak dan dedikasi guru tetap tinggi. Video ini juga menjadi panggilan untuk pemerintah agar memberikan perhatian lebih kepada pendidikan di daerah-daerah yang terisolasi, memastikan bahwa setiap anak berhak mendapatkan fasilitas yang layak untuk belajar.