Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3/F
Mata Kuliah : Pendidikan Nilai dan Moral
Tugas : Analisis Jurnal 2
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Nama Penulis : Lia Yuliana, M.Pd
Tujuan Penelitian : Pada masa usia dini dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai moral, untuk perkembangan serta kecerdasan moral anak. Pendidikan moral diartikan sebagai suatu konsep kebaikan yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik untuk membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat dalamPancasila dan UUD 1945.Lia Yuliana menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengeksplorasi metode inovatif dalam penanaman nilai-nilai moral. Penelitian yang lebih komprehensif mengenai pengaruh berbagai strategi pengajaran dan konteks sosial terhadap nilai-nilai moral anak diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pendidik dan orang tua. Selain itu, penting untuk mengembangkan program pelatihan bagi pendidik agar mereka lebih siap dalam mengajarkan nilai-nilai moral.
Metode Penelitian : Lia Yuliana menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik penanaman nilai moral. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan pendidik dan orang tua, serta observasi langsung di lingkungan pendidikan. Metodologi ini memungkinkan peneliti untuk menggali perspektif yang beragam dan memperoleh informasi yang kaya mengenai praktik nyata di lapangan.
Subyek dan Obyek Penelitian : Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai moral seharusnya menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan anak usia dini. Pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak—pendidik, orang tua, dan masyarakat—dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam pendidikan moral. Hal ini penting agar anak-anak tidak hanya mengetahui nilai-nilai moral, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Hasil Penelitian : Lia Yuliana mengawali jurnal ini dengan menggambarkan kondisi sosial yang dihadapi oleh anak-anak saat ini. Krisis moral, penurunan etika, serta peningkatan perilaku menyimpang menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pendidik dan orang tua. Dalam konteks ini, pendidikan moral berfungsi sebagai fondasi dalam membentuk karakter anak, yang akan berdampak pada tindakan dan keputusan mereka di masa depan. Jurnal ini memberikan gambaran mengenai bagaimana lingkungan sekitar berperan dalam penanaman nilai-nilai tersebut..Salah satu temuan utama dalam jurnal ini adalah pentingnya penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan, seperti bercerita, permainan, dan aktivitas kreatif. Metode ini tidak hanya membuat anak lebih tertarik, tetapi juga memudahkan mereka dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral. Selain itu, jurnal ini menemukan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran sangat krusial. Dukungan dan pengawasan orang tua dapat memperkuat pengajaran yang diberikan oleh pendidik.
Lingkungan sosial di sekitar anak juga memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan nilai-nilai moral. Jurnal ini menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang positif, baik di rumah maupun di sekolah. Keterlibatan komunitas dan masyarakat juga dapat memperkaya pengalaman belajar anak, sehingga nilai-nilai moral dapat ditanamkan secara lebih konsisten. Lingkungan yang suportif akan membantu anak memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Analisis ini menunjukkan bahwa tema yang diangkat dalam jurnal ini sangat relevan dan penting dalam konteks pendidikan saat ini. Penanaman nilai-nilai moral bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan tugas bersama yang harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat. Jurnal ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang pendidikan anak usia dini dan mengajak kita untuk bersama-sama menciptakan generasi yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur.
Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
a. Usia 0-1 tahun
Berbagai karakteristik usia bayi diantaranya:
1). Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan
2). Mempelajari menggunakan panca indera.
3). Mempelajari komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun
Karakteristik khusus pada usia ini antara lain;
1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya.
2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
3). Mulai mengembangkan emosi.
c. Usia 4-6 tahun
Karakteristik usia ini antara lain:
1.)Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan.
2). Perkembangan bahasa semakin baik.
3). Perkembangan kognitif sangat pesat.
4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain
2. Metode Bercerita
3. Metode Pemberia Tugas
4. Metode Bercakap-cakap
Kesimpulan : Secara keseluruhan, jurnal ini menegaskan bahwa penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini merupakan proses yang kompleks dan memerlukan keterlibatan berbagai pihak. Upaya pendidikan moral harus dimulai sejak dini untuk membentuk karakter yang baik, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan lingkungan sosial, nilai-nilai moral dapat ditanamkan dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
NPM : 2313053183
Kelas : 3/F
Mata Kuliah : Pendidikan Nilai dan Moral
Tugas : Analisis Jurnal 2
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Nama Penulis : Lia Yuliana, M.Pd
Tujuan Penelitian : Pada masa usia dini dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai moral, untuk perkembangan serta kecerdasan moral anak. Pendidikan moral diartikan sebagai suatu konsep kebaikan yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik untuk membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat dalamPancasila dan UUD 1945.Lia Yuliana menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengeksplorasi metode inovatif dalam penanaman nilai-nilai moral. Penelitian yang lebih komprehensif mengenai pengaruh berbagai strategi pengajaran dan konteks sosial terhadap nilai-nilai moral anak diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pendidik dan orang tua. Selain itu, penting untuk mengembangkan program pelatihan bagi pendidik agar mereka lebih siap dalam mengajarkan nilai-nilai moral.
Metode Penelitian : Lia Yuliana menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik penanaman nilai moral. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan pendidik dan orang tua, serta observasi langsung di lingkungan pendidikan. Metodologi ini memungkinkan peneliti untuk menggali perspektif yang beragam dan memperoleh informasi yang kaya mengenai praktik nyata di lapangan.
Subyek dan Obyek Penelitian : Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai moral seharusnya menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan anak usia dini. Pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak—pendidik, orang tua, dan masyarakat—dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam pendidikan moral. Hal ini penting agar anak-anak tidak hanya mengetahui nilai-nilai moral, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Hasil Penelitian : Lia Yuliana mengawali jurnal ini dengan menggambarkan kondisi sosial yang dihadapi oleh anak-anak saat ini. Krisis moral, penurunan etika, serta peningkatan perilaku menyimpang menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pendidik dan orang tua. Dalam konteks ini, pendidikan moral berfungsi sebagai fondasi dalam membentuk karakter anak, yang akan berdampak pada tindakan dan keputusan mereka di masa depan. Jurnal ini memberikan gambaran mengenai bagaimana lingkungan sekitar berperan dalam penanaman nilai-nilai tersebut..Salah satu temuan utama dalam jurnal ini adalah pentingnya penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan, seperti bercerita, permainan, dan aktivitas kreatif. Metode ini tidak hanya membuat anak lebih tertarik, tetapi juga memudahkan mereka dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral. Selain itu, jurnal ini menemukan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran sangat krusial. Dukungan dan pengawasan orang tua dapat memperkuat pengajaran yang diberikan oleh pendidik.
Lingkungan sosial di sekitar anak juga memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan nilai-nilai moral. Jurnal ini menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang positif, baik di rumah maupun di sekolah. Keterlibatan komunitas dan masyarakat juga dapat memperkaya pengalaman belajar anak, sehingga nilai-nilai moral dapat ditanamkan secara lebih konsisten. Lingkungan yang suportif akan membantu anak memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Analisis ini menunjukkan bahwa tema yang diangkat dalam jurnal ini sangat relevan dan penting dalam konteks pendidikan saat ini. Penanaman nilai-nilai moral bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan tugas bersama yang harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat. Jurnal ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang pendidikan anak usia dini dan mengajak kita untuk bersama-sama menciptakan generasi yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur.
Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
a. Usia 0-1 tahun
Berbagai karakteristik usia bayi diantaranya:
1). Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan
2). Mempelajari menggunakan panca indera.
3). Mempelajari komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun
Karakteristik khusus pada usia ini antara lain;
1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya.
2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
3). Mulai mengembangkan emosi.
c. Usia 4-6 tahun
Karakteristik usia ini antara lain:
1.)Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan.
2). Perkembangan bahasa semakin baik.
3). Perkembangan kognitif sangat pesat.
4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain
2. Metode Bercerita
3. Metode Pemberia Tugas
4. Metode Bercakap-cakap
Kesimpulan : Secara keseluruhan, jurnal ini menegaskan bahwa penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini merupakan proses yang kompleks dan memerlukan keterlibatan berbagai pihak. Upaya pendidikan moral harus dimulai sejak dini untuk membentuk karakter yang baik, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan lingkungan sosial, nilai-nilai moral dapat ditanamkan dengan lebih efektif dan berkelanjutan.