Posts made by Bela Indri Yani

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3/F
Mata Kuliah : Pendidikan Nilai dan Moral
Tugas : Analisis Jurnal 2

Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Nama Penulis : Lia Yuliana, M.Pd

Tujuan Penelitian : Pada masa usia dini dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai moral, untuk perkembangan serta kecerdasan moral anak. Pendidikan moral diartikan sebagai suatu konsep kebaikan yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik untuk membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat dalamPancasila dan UUD 1945.Lia Yuliana menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengeksplorasi metode inovatif dalam penanaman nilai-nilai moral. Penelitian yang lebih komprehensif mengenai pengaruh berbagai strategi pengajaran dan konteks sosial terhadap nilai-nilai moral anak diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pendidik dan orang tua. Selain itu, penting untuk mengembangkan program pelatihan bagi pendidik agar mereka lebih siap dalam mengajarkan nilai-nilai moral.

Metode Penelitian : Lia Yuliana menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik penanaman nilai moral. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan pendidik dan orang tua, serta observasi langsung di lingkungan pendidikan. Metodologi ini memungkinkan peneliti untuk menggali perspektif yang beragam dan memperoleh informasi yang kaya mengenai praktik nyata di lapangan.

Subyek dan Obyek Penelitian : Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai moral seharusnya menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan anak usia dini. Pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak—pendidik, orang tua, dan masyarakat—dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam pendidikan moral. Hal ini penting agar anak-anak tidak hanya mengetahui nilai-nilai moral, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Hasil Penelitian : Lia Yuliana mengawali jurnal ini dengan menggambarkan kondisi sosial yang dihadapi oleh anak-anak saat ini. Krisis moral, penurunan etika, serta peningkatan perilaku menyimpang menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pendidik dan orang tua. Dalam konteks ini, pendidikan moral berfungsi sebagai fondasi dalam membentuk karakter anak, yang akan berdampak pada tindakan dan keputusan mereka di masa depan. Jurnal ini memberikan gambaran mengenai bagaimana lingkungan sekitar berperan dalam penanaman nilai-nilai tersebut..Salah satu temuan utama dalam jurnal ini adalah pentingnya penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan, seperti bercerita, permainan, dan aktivitas kreatif. Metode ini tidak hanya membuat anak lebih tertarik, tetapi juga memudahkan mereka dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral. Selain itu, jurnal ini menemukan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran sangat krusial. Dukungan dan pengawasan orang tua dapat memperkuat pengajaran yang diberikan oleh pendidik.
Lingkungan sosial di sekitar anak juga memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan nilai-nilai moral. Jurnal ini menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang positif, baik di rumah maupun di sekolah. Keterlibatan komunitas dan masyarakat juga dapat memperkaya pengalaman belajar anak, sehingga nilai-nilai moral dapat ditanamkan secara lebih konsisten. Lingkungan yang suportif akan membantu anak memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Analisis ini menunjukkan bahwa tema yang diangkat dalam jurnal ini sangat relevan dan penting dalam konteks pendidikan saat ini. Penanaman nilai-nilai moral bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan tugas bersama yang harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat. Jurnal ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang pendidikan anak usia dini dan mengajak kita untuk bersama-sama menciptakan generasi yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur.
Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
a. Usia 0-1 tahun
Berbagai karakteristik usia bayi diantaranya:
1). Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan
2). Mempelajari menggunakan panca indera.
3). Mempelajari komunikasi sosial.
b. Usia 2-3 tahun
Karakteristik khusus pada usia ini antara lain;
1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya.
2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa.
3). Mulai mengembangkan emosi.
c. Usia 4-6 tahun
Karakteristik usia ini antara lain:
1.)Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan.
2). Perkembangan bahasa semakin baik.
3). Perkembangan kognitif sangat pesat.
4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain
2. Metode Bercerita
3. Metode Pemberia Tugas
4. Metode Bercakap-cakap

Kesimpulan : Secara keseluruhan, jurnal ini menegaskan bahwa penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini merupakan proses yang kompleks dan memerlukan keterlibatan berbagai pihak. Upaya pendidikan moral harus dimulai sejak dini untuk membentuk karakter yang baik, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan lingkungan sosial, nilai-nilai moral dapat ditanamkan dengan lebih efektif dan berkelanjutan.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 2

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani

NPM : 2313053183

Kelas : 3F

Berikut analisis video yang berjudul”Penerapan Model Pembelajaran Market Place Activity”

Video tersebut menerangkan bahwa Market Place Activity adalah sebuah model pembelajaran yang isinya jual beli informasi di dalam kelas seperti sebuah pasar, membuat prodak lalu di perjual belikan. terdapat 5 tahap yaitu :

1.Tahap pembagian kelompok,supaya siswa terlihat tertib dan teratur, oleh karna itu dibentuk sebuah kelompok.

2.Pembuatan prodak, pada tahap ini siswa membuat prodak berupa sebuah poster yang isinya tidak lebih dari 15 kata atau 15 simbol, ia mengalihkan dari bacaan teks menjadi simbol. Dan masing masing kelompok memilih tema yang akan di bagikan oleh guru.

3.Proses jual beli, satu orang siswa di tunjuk untuk menjaga stand dan menjelaskan untuk kelompok lain, 3 orang lainnya akan berbelanja ke kelompok lain, dengan waktu yang di batasi, tidak lebih dari 5 menit. poster tersebut di tempel di kelas dan mempromosikan ke kelompok lain. Guru juga mempersilahkan siswa untuk menjelaskan produk / poster mereka masing masing.

4.Siswa yang mencatat informasi dari kelompok lain, kembali ke kelompoknya, kemudian berbagi informasi kepada penjaga stand, sehingga informasi tersampaikan dengan baik, terutama kepada penjaga stand.

5.Tahap konfirmasi guru mengkonfirmasi keterampilan informasi dari satu kelompok ke kelompok lain, dan selanjutnya guru memberikan penguatan dan kesimpulan, atas materi yang telah di berikan waktu itu.

Kesimpulan video tersebut mengajarkan anak anak untuk berbisnis sedikit demi sedikit, seperti menjual makanan atau barang yang dirasa bisa di perjual belikan, banyak juga pelajaran yang dapat di ambil, guru dan siswa terlihat kompak dalam video tersebut, dan mudah di mengerti setiap kata yang di sampaikan oleh gurunya.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 1

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani

NPM : 2313053183

Kelas : 3F

Berikut analisis video yang berjudul"Pendekatan Pengembangan Nilai-Nilai moral dn Keagamaan Di Taman Kanak-Kanak"

Nilai-Nilai moral yang baik dan nilai-nilai agama yang luhur perlu ditanamkan pada diri anak sedini mungkin.Keberhasilan maupun kegagalan dalam melakukan hal ini akan berpengaruh pada diri anak hingga dewasa.Taman Kanak-kanak merupakan salah satu wadah pembinaan moral dan keagamaan yang sangat penting,karena pada saat itu anak berada pada usia emas.Yaitu usia peka terhadap pada segala macam pengaruh dari luar.Dalam hal ini para pendidik di taman kanak-kanak memegang peranan penting dalam memberikan pengaruh positif kepada anak melalui kegiatan bermain,dan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat.

Program-program yang dapat dilakukan antara lain:

1.Konsep diri
Konsep diri berhubungan dengan pembentuk karakter yaitu menanamkan kepercayaan diri,keberanian berpendapat dll.
2.Kerapihan
Kerapihan berhubungan dengan kepribadian yaitu cara makan,berpakaian dan berperilaku.
3.Kesopanan
Kesopnan berhubungan dengan perkembangan sosial anak yaitu berinteraksi dengan orang lain,cara bersikap kepada orang lain dll.

Di dalam video tersebut guru mengajarkan banyak cara, terutama tentang nilai moral dan agama. Cara berkomunikasi juga di ajarkan, yaitu dengan cara bercakap cakap antara orang tua atau guru kepada anak, dan guru mengajarkan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah makan, agar mereka mengingat pemberian Tuhan atas nikmat yang telah di berikan. Dan juga tidak berbicara saat makan dan tidak berantakan saat makan.

Menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari adalah tujuan utama dari semua metode yang dibahas. Dalam video tersebut, diberikan contoh nyata tentang bagaimana kita dapat mengajarkan nilai-nilai tersebut di rumah, sekolah, atau lingkungan sekitar kepada anak-anak. Misalnya, kegiatan sosial yang melibatkan anak-anak bisa menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai agama dan meningkatkan rasa tanggung jawab mereka.

Jadi kesimpuln video ini adalah memberikan wawasan tentang bagaimana kita dapat membangun moral dan nilai-nilai agama yang kuat pada anak-anak di tengah tantangan zaman sekarang. Dengan berbagai metode yang dapat diterapkan, diharapkan kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter yang baik. Melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai ini, anak-anak diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F
Mata Kuliah : Pendidikan Nilai dan Moral
Tugas : Analisis Jurnal II

Judul : Penerapan Model Moral Reasoning Untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat Dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang

Nama Penulis : Ni Wayan Suarniati

Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah

Volume, NO, dan Halaman : Vol.19, No.1, Hal.74-88

Latar Belakang Masalah : Kompetensi siswa akan berkembang secara optimal tergantung bagaimana guru memposisikan diri dan menempatkan posisi siswa dalam pembelajaran. Guru bersama-sama sebagai subyek pembelajaran menyampaikan materi yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan mata pelajaran yang menjadi bidang kemampuannya, sedangkan siswa sebagai obyek menerima pelajaran yang disampaikan guru. Akibatnya guru lebih aktif dan dominan dalam proses pembelajaran. Seharusnya guru dalam pembelajaran lebih memposisikan diri sebagai fasilitator, motivator, dan mediator sehingga siswa dapat mengembangkan potensinya. Keaktifan siswa dalam menerima pelajaran mutlak diperlukan agar proses belajar mengajar menjadi hidup dan bergairah. Siswa yang aktif baik dengan bertanya, menjawab pertanyaan, mendorong temannya untuk aktif dalam interaksi belajar mengajar akan banyak membantu kelancaran proses belajar mengajar.

Tujuan Penelitian : Tujuan dari Penelitian ini adalah
untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning dan untuk mengetahui peningkatan keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning pada siswa SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang.

Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif.

Subyek dan Obyek Penelitian : Subyek dan Obyek dalam penelitian ini adalah Guru di SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten.Malang

Hasil Penelitian :Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada
aktivitas siswa. Pada siklus aktivitas guru kurang, kemudian pada siklus II terjadi peningkatan yaitu cukup, sedangkan pada siklus III sudah baik. Hal ini disebabkan pemahaman terhadap bahan ajar, penguasaan kelas, serta penguasaan model moral
reasoning semakin meningkat. Peningkatan tersebut juga terjadi pada aktivitas siswa, yaitu pada siklus I ke siklus III siswa mampu mengemukakan pendapat meningkat dari 6 siswa menjadi 22 siswa. Siswa kemampuan mengemukakan pendapat dari
siklus I ke siklus III meningkat dari 7 siswa menjadi 20 siswa. Siswa kemampuan menghargai orang lain dari siklus I ke siklus III meningkat dari 13 siswa menjadi 27 siswa. Siswa kemampuan bekerjasama dari siklus I ke siklus III meningkat dari 15 siswa menjadi 30 siswa.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
ada peningkatan aktivitas siswa melalui penerapan model moral reasoning pada mata
pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan tersebut ditunjukkan pada keaktifan siswa yang ditunjang oleh aktifitas guru dalam mengelola model moral reasoning.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 1

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F
Mata Kuliah : Pendidikan Nilai dan Moral
Tugas : Analisis Jurnal I

Judul : Pengembangn Moral Anak di Lingkungan Lokasi Pasar Kembang TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta

Nama Penulis : Muhammad Syafe’i dan Rukiyati

Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Karakter

Volume, NO, dan Halaman : Vol.-, No.1, Hal.100-107

Tahun : 2017

Latar Belakang Masalah : Perkembangan anak usia dini dalam hal ini sangat pesat. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik bahkan hasil pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya
mencerminkan kepribadian yang bermoral,
yakni santun dalam bersikap dan berperilaku.
Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang
perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan kita,
khususnya pada jenjang pendidikan anak usia
dini. Oleh karena itu, sebagai upaya awal
perbaikan terhadap sistem pendidikan di
Indonesia sangat diperlukan adanya
pengembangan moral dan nilai-nilai agama
sejak dini sebagai upaya pengokohan mental-
spiritual anak.

Tujuan Penelitian : Tujuan dari Penelitian ini adalah
untuk mengembangkan aspek perkembangan
intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan
perkembangan fisik anak.

Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

Subyek dan Obyek Penelitian : Subyek dan Obyek dalam penelitian ini adalah anak-anak di TK PKK Sosrowijayan.

Hasil Penelitian :Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil bahwa pendidikan
moral anak TK PKK Sosrowijayan dikembangkan secara formal di sekolah. Pendidikan moral dikembangkan secara terintegrasi dengan kegiatan harian anak. Pengembangan pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta kurang
optimal, karena pengembangan moral pada
anak tidak memiliki ruang khusus dalam
pengembangannya. TK PKK Sosrowijayan
Yogyakarta lebih mengutamakan
pengembangan intelektual anak. Hal ini
terlihat dari adanya jam tambahan calistung
(catat tulis hitung) untuk TK B selama satu jam
setelah pembelajaran TK selesai. Tambahan
jam dilakukan setelah sekolah selama 4 kali
dalam seminggu, yakni setiap hari Senin
sampai Kamis. Hasil wawancara juga
menunjukkan bahwa alasan orang tua
menyekolahkan anaknya di TK PKK
Sosrowijayan Yogyakarta adalah bahwa
lulusan TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta
sudah bisa calistung. Ketakutan orang tua
tentang dampak negatif yang di timbulkan dari
lingkungan disampingkan demi anaknya bisa
calistung. Lingkungan lokalisasi memang tidak
secara langsung memberikan dampak negatif
kepada anak, karena anak-anak tidak langsung
berinteraksi kepada psk. Anak-anak tidak
diperbolehkan bermain di luar sekolah, namun
kondisi di sekitar sekolah akan memberikan
dampak negatif kepada anak. Anak
memerlukan tempat yang mendukung demi
perkembangannya, khususnya perkembangan
moral .Pada tingkatan prakonvensional, anak akan peka terhadap peraturan-peraturan, anak
belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai
moral karena pada tahap ini merupakan tahap
dasar bagi anak. Pada level 1 ada dua tahap
yakni hukuman dan kepatuhan, pada tahap ini
suatu tindakan dinilai benar atau salah
tergantung dari hukuman yang berkaitan
dengan hal yang dilakukan. Pada level 2
merupakan tingkatan konvensional terdiri atas
dua tahap yakni orientasi konformitas
interpersonal dan tahap orientasi hukum dan aturan. Pada tahap ini moral anak masih
mmengacu pada peristiwa-peristiwa eksternal
fisik, suatu tindakan dikatakan benar atau salah
bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang
memuaskan kebutuhan dirinya atau kebutuhan
seseorang yang dekat dengan dirinya.
Level 3 merupakan tingkatan pasca
konvensional. Pada tahap ini sudah ada usaha
yang jelas dalam diri anak untuk menentukan
nilai dan prinsip yang valid yang dapat
dilakasanakan. Pada tahap ini sesuatu dianggap
benar cenderung dimengerti dari hak-hak
individual yang umum sebagai patokan yang
dibuat masyarakat.

Kesimpulan : TK PKK Sosrowijayan dalam
mengembangkan pendidikan moral untuk anak
usia dini telah berjalan dengan baik, dari sisi
materi, metode, dan evaluasi. Walaupun demikian, guru-guru lebih mementingkan hasil
daripada proses belajar. Berkaitan dengan
pengembangan moral yang dilakukan di
sekolah, guru diharapkan menggunakan
metode yang lebih bervariasi. Guru dalam
melakukan evaluasi diharapkan menggunakan
pedoman evaluasi dan lembar observasi
sehingga guru dapat melakukan evaluasi secara
objektif.