Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F
Analisis Video 4
Hasil analisis saya terhadap film pendek yang berjudul “Pelajar Anti Korupsi” adalah sebuah video yang menggambarkan pengalaman seorang pelajar bernama Hanafi dari SMK Negeri 3 Wonosari, yang secara tidak langsung mengangkat isu korupsi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam skala kecil seperti manipulasi uang dalam tugas fotokopi. Kisah ini memiliki lapisan moral yang cukup mendalam dan mencerminkan bagaimana kebiasaan buruk dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius jika tidak dihentikan sejak dini.
Pada awal cerita, Hanafi dengan santai mengisahkan kebiasaannya membuat nota palsu untuk mengambil keuntungan dari tugas fotokopi yang diberikan oleh teman-temannya. Ia merasa tindakan ini adalah hal kecil yang biasa saja, bahkan menganggapnya sebagai peluang untuk mendapatkan uang tambahan untuk jajan. Sikap ini mencerminkan bagaimana perilaku koruptif dapat dianggap wajar dan tidak berbahaya ketika dilakukan dalam skala kecil, khususnya di kalangan remaja yang mungkin belum sepenuhnya memahami dampak jangka panjangnya.
Namun, konflik moral mulai muncul ketika salah satu temannya, Bayu, berbicara tentang dampak buruk korupsi, baik secara agama maupun kesehatan. Bayu mengaitkan korupsi dengan ajaran agama, yang menyatakan bahwa makan dari uang hasil korupsi dapat menyebabkan penyakit, baik fisik maupun spiritual. Poin ini menjadi momen refleksi bagi Hanafi. Ia mulai mempertanyakan apakah kondisi tubuhnya yang kurang fit berkaitan dengan uang yang ia ambil secara tidak benar.Kesadaran Hanafi semakin berkembang ketika ia merenungkan dosa dari perbuatannya. Ia memahami bahwa tindakannya, meskipun terlihat kecil, tetap termasuk korupsi dan bertentangan dengan ajaran agama serta norma sosial.
Pesan moral dari film pendek ini cukup jelas, korupsi tidak hanya terjadi pada skala besar di pemerintahan atau lembaga publik, tetapi juga bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam interaksi sederhana di sekolah. Kesadaran akan kesalahan, pengakuan dosa, dan komitmen untuk memperbaiki diri adalah langkah penting dalam memberantas perilaku koruptif sejak dini.Kisah ini juga menggambarkan bahwa pendidikan moral tidak hanya terjadi di dalam ruang kelas, tetapi juga melalui percakapan sehari-hari dan contoh dari orang-orang di sekitar kita. Dengan mengakhiri cerita dengan pernyataan tegas bahwa para pelajar menolak korupsi, video ini memberikan pesan inspiratif yang relevan bagi pembaca muda, bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil dalam kehidupan mereka sendiri.
NPM : 2313053183
Kelas : 3F
Analisis Video 4
Hasil analisis saya terhadap film pendek yang berjudul “Pelajar Anti Korupsi” adalah sebuah video yang menggambarkan pengalaman seorang pelajar bernama Hanafi dari SMK Negeri 3 Wonosari, yang secara tidak langsung mengangkat isu korupsi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam skala kecil seperti manipulasi uang dalam tugas fotokopi. Kisah ini memiliki lapisan moral yang cukup mendalam dan mencerminkan bagaimana kebiasaan buruk dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius jika tidak dihentikan sejak dini.
Pada awal cerita, Hanafi dengan santai mengisahkan kebiasaannya membuat nota palsu untuk mengambil keuntungan dari tugas fotokopi yang diberikan oleh teman-temannya. Ia merasa tindakan ini adalah hal kecil yang biasa saja, bahkan menganggapnya sebagai peluang untuk mendapatkan uang tambahan untuk jajan. Sikap ini mencerminkan bagaimana perilaku koruptif dapat dianggap wajar dan tidak berbahaya ketika dilakukan dalam skala kecil, khususnya di kalangan remaja yang mungkin belum sepenuhnya memahami dampak jangka panjangnya.
Namun, konflik moral mulai muncul ketika salah satu temannya, Bayu, berbicara tentang dampak buruk korupsi, baik secara agama maupun kesehatan. Bayu mengaitkan korupsi dengan ajaran agama, yang menyatakan bahwa makan dari uang hasil korupsi dapat menyebabkan penyakit, baik fisik maupun spiritual. Poin ini menjadi momen refleksi bagi Hanafi. Ia mulai mempertanyakan apakah kondisi tubuhnya yang kurang fit berkaitan dengan uang yang ia ambil secara tidak benar.Kesadaran Hanafi semakin berkembang ketika ia merenungkan dosa dari perbuatannya. Ia memahami bahwa tindakannya, meskipun terlihat kecil, tetap termasuk korupsi dan bertentangan dengan ajaran agama serta norma sosial.
Pesan moral dari film pendek ini cukup jelas, korupsi tidak hanya terjadi pada skala besar di pemerintahan atau lembaga publik, tetapi juga bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam interaksi sederhana di sekolah. Kesadaran akan kesalahan, pengakuan dosa, dan komitmen untuk memperbaiki diri adalah langkah penting dalam memberantas perilaku koruptif sejak dini.Kisah ini juga menggambarkan bahwa pendidikan moral tidak hanya terjadi di dalam ruang kelas, tetapi juga melalui percakapan sehari-hari dan contoh dari orang-orang di sekitar kita. Dengan mengakhiri cerita dengan pernyataan tegas bahwa para pelajar menolak korupsi, video ini memberikan pesan inspiratif yang relevan bagi pembaca muda, bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil dalam kehidupan mereka sendiri.