Posts made by Dimas Bambang Permadi

Teknik elektro C 23 -> Forum Analisis Soal

by Dimas Bambang Permadi -
Nama : Dimas Bambang Permadi
NPM : 2315031029
Kelas : PSTE C

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!
: Proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 sangat menantang. Siswa dan seluruh elemen pendidikan 'dipaksa' untuk beradaptasi dalam suasana yang serba terbatas. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa pandemi telah mengungkapkan ketimpangan akses pendidikan. Siswa yang memiliki perangkat dan koneksi internet dapat jauh lebih mudah beradaptasi dengan pembelajaran secara daring / online, sementara yang kurang beruntung menghadapi beragam tantangan dan kesulitan. Inilah salah satu tantangan utama yang perlu diatasi dalam menjaga keberlanjutan pendidikan selama pandemi COVID-19.

Pembelajaran jarak jauh (pjj) meskipun memberikan keuntungan di satu sisi, tapi juga memberikan kerugian di sisi yang lain. Memberikan kemudahan, tapi juga memberikan kesulitan. Memberikan kebebasan, tapi juga memberikan keterbatasan. Proses pembelajaran yang berlangsung juga menurut saya menjadi kurang efektif. Kesenjangan yang ada juga menjadi semakin terlihat.

Menurut Prof. Djisman Simandjuntak, seorang pakar pada bidang pendidikan, perluasan akses pendidikan jarak jauh (pjj) perlu diimbangi dengan pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik untuk menghadapi tantangan baru dalam pengajaran secara online. Juga, perlu disediakan infrastruktur yang memadai, seperti akses internet yang merata dan perangkat belajar untuk semua siswa.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
: Untuk mengoptimalkan proses pendidikan di tengah pandemi dan menjaga korelasi dengan nilai Pancasila, penting untuk memastikan bahwa akses pendidikan tetap terbuka untuk semua lapisan masyarakat (inklusif). Setiap siswa harus memiliki kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan. Dalam hal ini, pemerintah bisa menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk membantu dalam proses pendidikan selama pandemi. Para guru perlu dilatih untuk memberlakukan pembelajaran berbasis teknologi (via Google Classroom, Zoom, Google Meet, dll..), hal ini menjadi penting untuk memastikan bahwa proses pendidikan bisa terus berjalan di tengah situasi yang terbatas saat pandemi. Para orang tua juga perlu untuk memantau anak-anaknya selama proses pembelajaran, dukungan dari mereka begitu penting karena keluarga adalah elemen yang paling dekat dengan diri siswa itu sendiri. Dr. Juwono Sudarsono, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, mengemukakan bahwa pendidikan harus mendorong etika dan karakter Pancasila. Ini dapat dicapai dengan memasukkan pendidikan moral dan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pembelajaran, serta dengan melibatkan siswa dalam proyek-proyek sosial yang mempromosikan gotong royong dan peduli terhadap sesama.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
: Contoh kasus pengembangan karakter Pancasilais adalah ketika komunitas lokal bergotong royong untuk mendukung mereka yang membutuhkan selama pandemi. Dr. Heru Prasetyo, seorang ahli pendidikan, menyoroti bahwa sikap peduli terhadap sesama dan gotong royong muncul di banyak komunitas, bahkan di lingkungan terdekat. Misalnya, di lingkungan tempat tinggal saya warga saling membantu dengan menyediakan kebutuhan pokok bagi yang membutuhkan, patuh untuk menjaga jarak sosial, dan mendukung petugas kesehatan. Hal ini mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, gotong royong, dan keadilan sosial. Hal tersebut menurut saya adalah suatu kebiasaan baik yang tentu saja sejalan dengan nilai-nilai Pancasila

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
: Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah bahwa Pancasila adalah dasar dari moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Prof. Soedijati Soemowidagdo, seorang filsuf, menyatakan bahwa Pancasila harus menjadi pedoman dalam berinteraksi dengan sesama dan dalam mengambil keputusan. Ini berarti bahwa dalam pendidikan, Pancasila harus menjadi inti dari nilai-nilai yang diajarkan, mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, menjunjung tinggi toleransi, keadilan, dan persatuan.

Pandemi COVID-19 memperlihatkan bahwa Pancasila adalah fondasi yang penting untuk menghadapi tantangan yang muncul dalam masyarakat. Maka, menjaga hubungan antara pendidikan dan nilai Pancasila adalah esensial untuk membangun generasi muda yang sesuai dengan visi Pancasila dalam mencapai Indonesia Emas 2045 yang adil, sejahtera, aman, dan maju.