གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Anisa Nur Sabila

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 1

Anisa Nur Sabila གིས-
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179

Berdasarkan jurnal "Pendidikan Nilai dan Moral dalam Sistem Kurikulum di Aceh", yang dipublikasikan di Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha (Vol. 9 No. 3, September 2021), berikut analisis singkatnya:

Analisis:
Latar Belakang: Jurnal ini membahas perubahan sosial yang signifikan, terutama terkait moralitas remaja di Aceh. Pemerintah Aceh, dengan status otonomi khusus, mengintegrasikan syariat Islam dalam pendidikan melalui Qanun (peraturan daerah), yang memungkinkan kurikulum berbasis Islam di sekolah-sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk membangun generasi muda yang berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai Islami.

Kurikulum Islami: Kurikulum di Aceh tidak hanya mengadopsi sistem pendidikan nasional, tetapi juga menerapkan kurikulum Islami yang diatur melalui Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015. Dalam kurikulum ini, pendidikan tidak hanya mencakup mata pelajaran umum, tetapi juga nilai-nilai Islami yang mencakup keyakinan, akhlak, fiqh, dan sejarah kebudayaan Islam.

Integrasi Syariat Islam: Penerapan syariat Islam di Aceh mencerminkan komitmen pemerintah setempat dalam menerapkan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai moral dan budaya Aceh. Ini mencakup pendekatan yang lebih komprehensif di sekolah, di mana budaya Islami tidak hanya diajarkan secara formal, tetapi juga diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Tantangan Implementasi: Jurnal ini juga mengungkapkan beberapa tantangan dalam implementasi kurikulum Islami di Aceh. Beberapa sekolah melaporkan bahwa kurikulum ini masih belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik. Banyak sekolah yang belum siap secara infrastruktur dan kurang memiliki panduan yang jelas untuk penerapan kurikulum Islami.

Kesimpulan: Secara umum, jurnal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Aceh, yang berbasis syariat Islam, berupaya untuk tidak hanya membentuk karakter yang religius, tetapi juga membangun masyarakat yang menghargai akhlak dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 2

Anisa Nur Sabila གིས-
Analisis Video: Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Pancasila
Oleh: Anisa Nur Sabila
NPM: 2313053179

Pendahuluan
Video ini menyoroti pentingnya peran Pancasila dalam membangun karakter generasi muda di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki fungsi sentral dalam menjaga moral, etika, dan kesadaran nasional. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila, generasi muda diharapkan mampu menghadapi berbagai perubahan tanpa kehilangan jati diri dan karakter bangsa.

Nilai-Nilai Pancasila yang Relevan
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Nilai-nilai keagamaan dan spiritualitas menjadi landasan moral yang kuat bagi generasi muda. Mereka diajak untuk terus memperkuat iman, menjaga hubungan dengan Tuhan, dan menghormati kebebasan beragama di tengah pluralisme.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Generasi muda diingatkan untuk selalu bersikap adil, beradab, dan menghargai sesama. Penerapan nilai kemanusiaan ini dapat membantu mereka membangun empati dan kesadaran sosial yang tinggi.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Di era digital, media sosial sering kali memicu perpecahan. Oleh karena itu, generasi muda perlu memperkuat rasa persatuan dan cinta tanah air, serta menolak segala bentuk disintegrasi yang dapat merusak keutuhan bangsa.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Proses pengambilan keputusan secara musyawarah mencerminkan nilai demokrasi yang diusung Pancasila. Generasi muda didorong untuk menghormati perbedaan pendapat dan selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah.

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial merupakan prinsip utama dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Generasi muda harus berperan aktif dalam menciptakan kesetaraan dan menghapus ketidakadilan di berbagai sektor.

Tantangan di Era Modern
Video tersebut juga menggarisbawahi beberapa tantangan yang dihadapi generasi muda dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, termasuk:

Globalisasi yang memperkenalkan nilai-nilai baru yang sering kali tidak sesuai dengan budaya lokal.
Media Sosial yang menjadi alat penyebaran informasi tetapi juga berpotensi menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks.
Krisis moral yang terjadi karena pengaruh budaya asing dan lemahnya pengawasan terhadap pengajaran moral di beberapa lingkungan.
Solusi dan Langkah-Langkah
Pendidikan Moral Berbasis Pancasila
Pendidikan di sekolah harus lebih menekankan pembentukan karakter berdasarkan Pancasila, baik dalam aspek kognitif maupun afektif. Ini meliputi integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan formal dan non-formal.

Penggunaan Media Sosial Secara Bijak
Generasi muda diajak untuk memanfaatkan media sosial secara positif, menyebarkan pesan persatuan dan kebangsaan, serta menolak informasi yang mengarah pada perpecahan.

Peran Keluarga dan Lingkungan
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Lingkungan juga harus mendukung pembentukan karakter positif pada generasi muda.

Revitalisasi Gotong Royong
Meningkatkan semangat gotong royong di era modern adalah langkah penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui gotong royong, generasi muda dapat belajar tentang kerja sama, solidaritas, dan tanggung jawab sosial.

Kesimpulan
Video ini menegaskan bahwa Pancasila tetap relevan dalam membangun karakter generasi muda di era modern. Meskipun tantangan globalisasi dan digitalisasi semakin besar, dengan pendidikan yang tepat dan komitmen kuat dari semua pihak, generasi muda Indonesia dapat tetap menjaga identitas nasional dan berperan aktif dalam memajukan bangsa.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 1

Anisa Nur Sabila གིས-
Analisis Video: Penguatan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern
Oleh: Anisa Nur Sabila
NPM: 2313053179

Pendahuluan
Video tersebut menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila di era modern, terutama di kalangan generasi muda yang menghadapi tantangan globalisasi, digitalisasi, dan berbagai pengaruh budaya luar. Pancasila, sebagai dasar negara dan panduan moral bangsa Indonesia, memiliki peran penting dalam menjaga identitas nasional serta membentuk karakter generasi muda yang beretika, bermoral, dan bertanggung jawab.

Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Penguatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu dilakukan melalui kegiatan keagamaan yang aktif dan toleransi antarumat beragama. Ini sangat penting di era modern di mana kebebasan beragama dan keberagaman perlu dijaga.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Penerapan nilai kemanusiaan ini diwujudkan dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain tanpa memandang perbedaan ras, suku, agama, atau budaya. Sikap adil dan beradab menjadi fondasi dalam menciptakan keharmonisan sosial di tengah arus modernisasi.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Di era digital, tantangan dalam menjaga persatuan semakin kompleks karena munculnya isu-isu yang bisa memecah belah bangsa. Penerapan nilai persatuan diwujudkan dengan semangat kebhinekaan dan menolak segala bentuk diskriminasi serta separatisme.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Proses pengambilan keputusan harus dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam kehidupan sehari-hari, ini tercermin dalam diskusi yang melibatkan semua pihak serta menghormati hasil keputusan bersama.

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai keadilan sosial harus diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lingkungan kerja, pendidikan, maupun masyarakat. Setiap individu memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berkembang, dan keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

Tantangan di Era Modern
Di era modern ini, nilai-nilai Pancasila sering kali tergerus oleh pengaruh negatif dari luar, seperti gaya hidup konsumtif, hedonisme, dan individualisme yang berkembang melalui media sosial dan globalisasi. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa, seperti korupsi, perpecahan sosial, dan lemahnya rasa nasionalisme.

Solusi dan Rekomendasi
Untuk menanggapi tantangan tersebut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperkuat penerapan nilai-nilai Pancasila di era modern:

Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila
Pendidikan formal dan non-formal harus terus menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Pengajaran tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pemanfaatan Teknologi Secara Positif
Di tengah arus digitalisasi, media sosial bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan kebangsaan. Kampanye digital yang kreatif dan edukatif dapat menjadi solusi untuk mempengaruhi generasi muda secara efektif.

Peran Keluarga dan Masyarakat
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan pertama harus memberikan contoh yang baik dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Masyarakat juga harus aktif dalam menjaga norma-norma sosial yang mencerminkan nilai-nilai moral dan kebangsaan.

Kesimpulan
Nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan penting untuk diterapkan di era modern sebagai panduan moral dalam menjaga persatuan, keadilan, dan kemanusiaan. Tantangan globalisasi dan digitalisasi memang besar, namun dengan komitmen bersama dalam memperkuat pendidikan dan praktik nilai-nilai Pancasila, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter kuat dan berkontribusi positif bagi bangsa.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal-2

Anisa Nur Sabila གིས-
Analisis Jurnal: Penerapan Nilai Moral Pancasila dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah
Oleh: Anisa Nur Sabila
NPM: 2313053179

Pendahuluan
Jurnal ini membahas upaya penerapan nilai-nilai moral Pancasila di kalangan siswa SD Negeri Osiloa Kupang Tengah dengan tujuan membentuk generasi anti-korupsi sejak dini. Penanaman nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan keadilan, sangat penting dalam membangun karakter siswa yang mampu menghadapi tantangan era modern, termasuk potensi perilaku korupsi.

Penerapan Nilai Moral Pancasila
Nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam program sosialisasi meliputi:

Kejujuran – Mengajarkan siswa untuk bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Kedisiplinan – Mendorong siswa untuk menjalankan tugas-tugas dengan disiplin.
Tanggung jawab – Mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
Keadilan – Membiasakan siswa bersikap adil dan menghormati hak-hak orang lain.
Penerapan nilai-nilai ini ditujukan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya memahami tetapi juga mempraktikkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam mencegah perilaku korupsi.

Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosialisasi langsung di sekolah melalui penyampaian materi dan pemberian kuis kepada siswa. Kegiatan ini melibatkan interaksi langsung dengan siswa dan memberikan penghargaan sebagai motivasi.

Hasil
Siswa yang mengikuti sosialisasi menunjukkan peningkatan dalam pemahaman nilai-nilai moral Pancasila. Program ini berhasil menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya kejujuran dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, yang dianggap dapat mencegah perilaku korupsi di kemudian hari.

Kesimpulan
Penanaman nilai-nilai moral Pancasila sejak dini sangat efektif dalam membentuk karakter siswa sebagai generasi emas yang siap menghadapi tantangan masa depan, termasuk korupsi. Pendidikan moral berbasis Pancasila harus terus didorong di tingkat sekolah dasar untuk menciptakan masyarakat yang lebih jujur dan bertanggung jawab.

Jurnal ini memberikan wawasan yang penting tentang relevansi Pancasila dalam membangun generasi anti-korupsi, khususnya di era yang semakin kompleks ini.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal-1

Anisa Nur Sabila གིས-
Analisis Jurnal: Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja
Oleh: Anisa Nur Sabila
NPM: 2313053179

Pendahuluan
Jurnal ini membahas tentang pentingnya pembinaan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia, yang menjadi tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Penulis menyoroti fenomena kenakalan remaja, tawuran, dan penggunaan narkoba sebagai bukti dari krisis moral yang sedang melanda. Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya sentuhan kasih sayang dalam keluarga, yang idealnya mampu membentuk generasi yang berakhlak mulia.

Nilai Moral dan Sosial Budaya
Nilai moral dan sosial budaya yang dimaksud dalam jurnal ini mencakup keimanan, etika, dan peran penting keluarga dalam pendidikan anak. Penanaman nilai-nilai ini sejak dini dinilai krusial untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab. Penulis menggarisbawahi bahwa tanggung jawab moral tidak hanya kepada Tuhan, tetapi juga kepada diri sendiri dan masyarakat.

Peran Keluarga dan Lembaga Pendidikan
Penulis menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, yang oleh Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Ketiga elemen ini harus bersinergi untuk mengembangkan generasi muda yang berakhlak, berbudaya, dan bertanggung jawab. Sayangnya, sinergi ini belum optimal, terlihat dari banyaknya masalah moral dan sosial di masyarakat.

Implikasi Pendidikan
Penanaman nilai-nilai moral dalam pendidikan formal dan non-formal dipandang sebagai solusi utama. Guru dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda, tidak hanya dalam aspek kognitif, tetapi juga dalam menanamkan nilai-nilai etika dan moral. Pendidikan yang seimbang antara pengetahuan, moral, dan keterampilan dianggap sebagai kunci untuk membentuk jati diri yang kuat.

Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa pembinaan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja harus dilakukan secara sinergis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan moral yang berdasarkan Pancasila dan agama diharapkan mampu membangun generasi yang berakhlak mulia, berbudaya, dan mampu menjaga persatuan bangsa.

Jurnal ini sangat relevan dalam konteks modern, di mana tantangan moral di kalangan remaja semakin meningkat. Implementasi dari nilai-nilai yang dibahas memerlukan perhatian yang lebih serius dari semua pihak.