གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Anisa Nur Sabila

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 1

Anisa Nur Sabila གིས-
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179

Analisis video berjudul "Pendidikan Moral Tanggung Jawab Diri dalam Keluarga" memperlihatkan bagaimana anak-anak diajak memahami pentingnya tanggung jawab dalam keluarga melalui berbagai contoh aktivitas sehari-hari. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing poin utama dalam video tersebut:

Menghargai Nasihat Ayah - Video menekankan bahwa anak-anak perlu mendengarkan nasihat ayah sebagai bentuk rasa hormat. Ayah yang lebih berpengalaman dianggap memiliki pengetahuan lebih baik mengenai keputusan yang benar dan salah, sehingga anak dapat belajar tentang nilai kebaikan dan kehati-hatian dari pengalaman ayah.

Mendukung Pekerjaan Ibu - Anak-anak didorong untuk ikut serta dalam pekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan atau membantu memasak. Ini melatih anak untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan rumah serta menunjukkan empati dan kesediaan untuk meringankan tugas orang lain.

Menjaga Keharmonisan dengan Kakak - Anak-anak diajarkan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan saudara, seperti menemani kakak. Melalui contoh ini, video mengajarkan pentingnya kebersamaan dan kerja sama dalam keluarga, serta membangun ikatan yang kuat antar saudara sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

Melindungi Adik - Anak-anak diajari pentingnya menjaga adik yang lebih muda, misalnya dengan memastikan keselamatan saat bermain. Sikap ini membangun rasa tanggung jawab dan kepedulian, menumbuhkan kemampuan melindungi serta menunjukkan kasih sayang terhadap anggota keluarga yang lebih kecil.

Membantu Kakek dan Nenek - Dalam video, siswa diajak untuk memahami pentingnya membantu kakek dan nenek, terutama dalam pekerjaan yang mungkin berat bagi mereka. Hal ini menumbuhkan rasa hormat dan kepedulian pada generasi yang lebih tua, memperkuat rasa kebersamaan, dan menunjukkan kasih sayang yang tulus.

Membuat Keluarga Bangga - Anak diajarkan untuk belajar dengan giat sebagai salah satu cara membanggakan keluarga. Sikap ini menunjukkan bahwa dengan memiliki tanggung jawab terhadap prestasi akademik, anak dapat membangun citra positif dalam keluarga serta meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan orang tua.

Secara keseluruhan, video ini mengajarkan bahwa tanggung jawab dalam keluarga memiliki peran penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan penuh kebersamaan. Setiap anggota keluarga diajarkan untuk saling mendukung dan menghargai, yang membantu membangun lingkungan keluarga yang sehat dan positif.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

Anisa Nur Sabila གིས-
Nama : Anisa Nur Sabila
Kelas : 2313053179

Berdasarkan hasil analisis saya terhadap artikel yang berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan" membahas penggunaan model moral reasoning untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat serta mengambil keputusan di SMP NU Nurul Huda Pakis. Penelitian dilakukan melalui pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam tiga siklus, di mana setiap siklus menunjukkan peningkatan signifikan pada keaktifan siswa. Dari kemampuan berpendapat, pengambilan keputusan, menghargai orang lain, hingga kerjasama, semuanya mengalami peningkatan seiring dengan diterapkannya metode ini​(235025-penerapan-model-…).

Analisis: Penerapan model moral reasoning berhasil memfasilitasi siswa dalam berpikir kritis terkait dilema moral yang mereka hadapi. Pendekatan ini efektif karena memberikan ruang bagi siswa untuk berdiskusi, menyampaikan pendapat, serta membuat keputusan yang didasarkan pada pertimbangan moral. Guru memainkan peran penting dalam memotivasi dan memfasilitasi diskusi, sehingga suasana belajar menjadi interaktif dan kolaboratif. Namun, tantangan utama dalam penelitian ini adalah adaptasi awal terhadap metode baru, baik bagi guru maupun siswa. Proses refleksi dan perbaikan setelah setiap siklus menunjukkan bahwa pemahaman dan keterampilan siswa dalam moral reasoning semakin berkembang, yang mencerminkan keberhasilan metode ini dalam mengembangkan aspek moral dan keberanian siswa.

Secara keseluruhan, artikel ini menunjukkan bagaimana pendekatan moral reasoning tidak hanya berpengaruh terhadap pengembangan moral siswa, tetapi juga terhadap keterampilan sosial seperti kerjasama dan menghargai pendapat orang lain. Model ini sangat relevan dalam pendidikan kewarganegaraan karena mendukung pembelajaran berbasis nilai-nilai demokratis, di mana siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga menginternalisasi dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 1

Anisa Nur Sabila གིས-
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179

Berdasarkan hasil analisis saya terhadap jurnal diatas adalah, artikel ini membahas pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta yang terletak di lingkungan lokalisasi Pasar Kembang. Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pengembangan moral anak mencakup beberapa aspek penting: materi pembelajaran, pendidik, metode, dan evaluasi.

Materi: Pembelajaran moral di TK PKK mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009, yang mencakup nilai-nilai moral seperti kecintaan kepada Tuhan, hormat, kejujuran, kerja sama, dan peduli lingkungan.

Pendidik: Guru menjadi contoh utama dalam menanamkan moral, menggunakan pendekatan modeling dengan menampilkan perilaku sopan dan santun. Guru juga berkomunikasi secara intensif dengan orang tua untuk menciptakan keselarasan antara apa yang diajarkan di sekolah dan di rumah. Komunikasi yang baik antara guru dan orang tua penting agar anak tidak bingung dengan perbedaan nilai yang mereka temui di dua lingkungan tersebut.

Metode: Berbagai metode digunakan untuk mengembangkan moral anak, di antaranya:

Pembiasaan: Anak diajarkan membiasakan berdoa sebelum belajar dan berbagi saat makan.
Keteladanan: Guru menjadi teladan langsung dengan menunjukkan perilaku baik, seperti mengucapkan salam dan bersalaman dengan anak-anak.
Bercerita: Metode ini digunakan untuk menyampaikan pesan moral melalui cerita. Cerita-cerita yang disampaikan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai seperti tolong-menolong.
Bernyanyi: Lagu-lagu keagamaan digunakan untuk menanamkan nilai cinta kepada Tuhan.
Evaluasi: Evaluasi dilakukan secara observasional dan terus menerus. Guru mengamati perilaku anak dalam aktivitas sehari-hari, dan penilaian dilakukan dengan alami tanpa membuat anak merasa dinilai. Selain itu, evaluasi moral melibatkan orang tua untuk memperkuat pembiasaan nilai-nilai yang diterapkan di rumah.

Analisis: Artikel ini menunjukkan bahwa pendidikan moral anak di TK PKK Sosrowijayan menghadapi tantangan karena berada di lingkungan yang kurang mendukung, yaitu di lokalisasi. Meskipun begitu, upaya yang dilakukan oleh sekolah, terutama guru, sangatlah signifikan dalam membangun moral anak-anak. Namun, ada kelemahan dalam pendekatan evaluasi, di mana evaluasi moral cenderung tidak sistematis karena tidak ada lembar observasi yang digunakan. Hal ini berpotensi mengurangi objektivitas dalam penilaian perkembangan moral anak.

Lebih lanjut, penekanan pada pembelajaran intelektual seperti calistung (membaca, menulis, dan berhitung) lebih tinggi dibanding pengembangan moral, yang dapat mengurangi ruang untuk penanaman nilai-nilai moral yang lebih mendalam. Meskipun anak-anak tidak langsung berinteraksi dengan lingkungan negatif di sekitarnya, mereka tetap bisa terpengaruh oleh apa yang mereka lihat, sehingga sekolah dan guru harus lebih proaktif dalam memberikan pemahaman moral kepada anak-anak di lingkungan tersebut.

Kesimpulannya, pengembangan moral di TK PKK Sosrowijayan sudah berjalan dengan baik melalui metode pembelajaran yang menyeluruh, namun masih ada beberapa area yang memerlukan perbaikan, terutama dalam hal evaluasi dan penyeimbangan antara pengembangan moral dan intelektual.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 2

Anisa Nur Sabila གིས-
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : Anisa Nur Sabila

Berdasarkan hasil analisis saya terhadap video yang berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Market Place Activity" menyoroti penggunaan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar melalui interaksi menyerupai transaksi di pasar. Dalam model ini, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan bertukar informasi secara kolaboratif. Tahapan yang dilalui termasuk pembuatan poster, pertukaran informasi, diskusi dalam kelompok, dan konfirmasi oleh guru. Model ini efektif dalam meningkatkan keterlibatan, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan komunikasi, meskipun ada tantangan seperti kesetaraan partisipasi di antara siswa.

Tahap pertama dalam model ini adalah pembagian kelompok, yang bertujuan untuk memecah kelas menjadi unit-unit kecil sehingga interaksi dapat lebih mendalam. Pemilihan kelompok yang tepat menjadi kunci keberhasilan model ini. Setelah itu, setiap kelompok membuat poster dengan konten terbatas, melatih siswa untuk merangkum informasi menjadi elemen inti yang lebih mudah dipahami. Langkah ini efektif untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, namun tantangan muncul ketika siswa harus merangkum ide yang kompleks.

Tahap berikutnya melibatkan siswa bertindak sebagai penjual informasi di stan mereka, sementara siswa lain berkeliling mengumpulkan informasi dari kelompok yang berbeda. Proses ini mendorong tanggung jawab individu dalam memahami dan menyampaikan informasi. Setelah itu, informasi yang diperoleh dibagikan kembali ke kelompok asal untuk memastikan seluruh anggota kelompok mendapatkan pemahaman yang sama.

Tahap terakhir adalah verifikasi oleh guru, memastikan semua informasi tersampaikan dengan benar, dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Kesuksesan penerapan metode ini bergantung pada kemampuan guru dalam mengelola dinamika kelompok, memfasilitasi diskusi, serta memberikan penilaian dan bimbingan yang tepat. Model ini dapat meningkatkan keterlibatan dan pembelajaran kolaboratif, tetapi perlu adanya perhatian khusus untuk menjaga keseimbangan partisipasi di antara siswa.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 1

Anisa Nur Sabila གིས-
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179

Berdasarkan hasil analisis saya terhadap video Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama menggarisbawahi pentingnya pengajaran nilai moral dan agama pada anak usia dini, khususnya di tingkat taman kanak-kanak. Video ini menekankan bahwa masa anak usia dini adalah periode kritis atau "usia keemasan," di mana anak sangat mudah menyerap nilai dari lingkungannya. Guru diposisikan sebagai figur utama yang berperan dalam membentuk karakter moral anak melalui metode kreatif seperti bermain peran, bercerita, dan kegiatan luar ruangan.

Penggunaan teori perkembangan moral dari Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg dalam video ini memberikan kerangka teoritis untuk memahami moralitas anak yang pada tahap ini bersifat prakonvensional dan heteronom, di mana moralitas dibentuk melalui otoritas eksternal. Video ini juga menekankan pentingnya refleksi dan keterlibatan aktif anak dalam proses pengajaran agar penanaman nilai-nilai agama dan moral tidak menjadi mekanis atau dogmatis.

Pendekatan ini, walaupun kuat dalam fondasi teoritis, juga mengingatkan akan perlunya kolaborasi antara sekolah dan keluarga. Nilai-nilai moral dan agama akan lebih efektif tertanam jika ada sinergi antara lingkungan sekolah dan keluarga, serta jika anak diberi ruang untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Salah satu tantangan dalam implementasi metode ini adalah keterbatasan waktu dan akses untuk kegiatan luar ruangan, namun dengan kreativitas, sekolah dapat menyiasatinya untuk memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan bermakna.

Dengan demikian, video ini memberikan gambaran komprehensif mengenai pendekatan holistik dalam pengembangan moral dan agama di kalangan anak-anak, namun menekankan perlunya keseimbangan antara pembiasaan nilai dan pemberian ruang bagi anak untuk memahami nilai secara kritis.