Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179
Kelas : 3F
Setelah membaca dan memahami jurnal "Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja" karya Fahrudin, menurut saya, jurnal ini sangat menarik dan relevan, terutama dalam situasi sekarang di mana permasalahan moral di kalangan remaja menjadi salah satu isu yang sering muncul. Fahrudin dengan jelas menyampaikan bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan paling penting bagi seorang anak. Dari keluarga, anak-anak pertama kali belajar tentang nilai-nilai moral, keimanan, dan bagaimana berperilaku yang baik. Orang tua, menurut penulis, memegang peran utama dalam memberikan teladan yang baik, karena apa yang mereka lakukan akan diamati dan ditiru oleh anak-anak.
Fahrudin juga membahas tentang penyebab kemerosotan moral di masyarakat, seperti kurangnya penanaman nilai-nilai agama sejak kecil, lingkungan sosial yang kurang mendukung, pengaruh buruk dari media, serta kurangnya pembinaan moral di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini sangat saya setujui, karena saat ini tantangan yang dihadapi keluarga dalam mendidik anak-anak semakin besar. Penulis juga memberikan solusi yang cukup jelas, yaitu pentingnya menanamkan keimanan dan nilai-nilai moral sejak dini dalam keluarga. Anak-anak perlu dibiasakan untuk memiliki sifat-sifat baik, seperti jujur, sabar, dan hidup sederhana, serta harus diajarkan untuk mengenal dan mencintai Tuhan. Selain itu, suasana rumah tangga yang harmonis juga menjadi kunci dalam proses pendidikan moral. Menurut saya, hal ini benar, karena jika suasana di rumah baik dan penuh kasih sayang, anak-anak akan merasa nyaman dan lebih mudah diarahkan.
Penulis juga menekankan pentingnya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik moral anak-anak. Saya setuju bahwa pendidikan moral tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak saja. Sekolah dan masyarakat juga harus memberikan dukungan yang sejalan dengan nilai-nilai yang ditanamkan di rumah. Namun, saya merasa jurnal ini akan lebih menarik jika penulis menyertakan contoh-contoh nyata dari keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Hal ini dapat memberikan gambaran yang lebih luas tentang bagaimana pendidikan moral diterapkan dalam berbagai situasi.
Secara keseluruhan, menurut saya, jurnal ini memberikan panduan yang sangat berguna tentang bagaimana pendidikan moral seharusnya dilakukan, terutama di era modern yang penuh tantangan. Namun, tantangan seperti pengaruh teknologi dan media sosial, yang kini menjadi bagian besar dari kehidupan anak-anak, perlu dibahas lebih dalam. Hal ini penting agar solusi yang ditawarkan dalam jurnal dapat lebih sesuai dengan realitas saat ini. Meski begitu, saya tetap menilai bahwa pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah langkah yang tepat untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral dan karakter yang baik.
NPM : 2313053179
Kelas : 3F
Setelah membaca dan memahami jurnal "Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja" karya Fahrudin, menurut saya, jurnal ini sangat menarik dan relevan, terutama dalam situasi sekarang di mana permasalahan moral di kalangan remaja menjadi salah satu isu yang sering muncul. Fahrudin dengan jelas menyampaikan bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan paling penting bagi seorang anak. Dari keluarga, anak-anak pertama kali belajar tentang nilai-nilai moral, keimanan, dan bagaimana berperilaku yang baik. Orang tua, menurut penulis, memegang peran utama dalam memberikan teladan yang baik, karena apa yang mereka lakukan akan diamati dan ditiru oleh anak-anak.
Fahrudin juga membahas tentang penyebab kemerosotan moral di masyarakat, seperti kurangnya penanaman nilai-nilai agama sejak kecil, lingkungan sosial yang kurang mendukung, pengaruh buruk dari media, serta kurangnya pembinaan moral di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini sangat saya setujui, karena saat ini tantangan yang dihadapi keluarga dalam mendidik anak-anak semakin besar. Penulis juga memberikan solusi yang cukup jelas, yaitu pentingnya menanamkan keimanan dan nilai-nilai moral sejak dini dalam keluarga. Anak-anak perlu dibiasakan untuk memiliki sifat-sifat baik, seperti jujur, sabar, dan hidup sederhana, serta harus diajarkan untuk mengenal dan mencintai Tuhan. Selain itu, suasana rumah tangga yang harmonis juga menjadi kunci dalam proses pendidikan moral. Menurut saya, hal ini benar, karena jika suasana di rumah baik dan penuh kasih sayang, anak-anak akan merasa nyaman dan lebih mudah diarahkan.
Penulis juga menekankan pentingnya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik moral anak-anak. Saya setuju bahwa pendidikan moral tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak saja. Sekolah dan masyarakat juga harus memberikan dukungan yang sejalan dengan nilai-nilai yang ditanamkan di rumah. Namun, saya merasa jurnal ini akan lebih menarik jika penulis menyertakan contoh-contoh nyata dari keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Hal ini dapat memberikan gambaran yang lebih luas tentang bagaimana pendidikan moral diterapkan dalam berbagai situasi.
Secara keseluruhan, menurut saya, jurnal ini memberikan panduan yang sangat berguna tentang bagaimana pendidikan moral seharusnya dilakukan, terutama di era modern yang penuh tantangan. Namun, tantangan seperti pengaruh teknologi dan media sosial, yang kini menjadi bagian besar dari kehidupan anak-anak, perlu dibahas lebih dalam. Hal ini penting agar solusi yang ditawarkan dalam jurnal dapat lebih sesuai dengan realitas saat ini. Meski begitu, saya tetap menilai bahwa pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah langkah yang tepat untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral dan karakter yang baik.