Posts made by Anisa Nur Sabila

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Anisa Nur Sabila -
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179
Kelas : 3F

Setelah membaca dan memahami jurnal "Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja" karya Fahrudin, menurut saya, jurnal ini sangat menarik dan relevan, terutama dalam situasi sekarang di mana permasalahan moral di kalangan remaja menjadi salah satu isu yang sering muncul. Fahrudin dengan jelas menyampaikan bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan paling penting bagi seorang anak. Dari keluarga, anak-anak pertama kali belajar tentang nilai-nilai moral, keimanan, dan bagaimana berperilaku yang baik. Orang tua, menurut penulis, memegang peran utama dalam memberikan teladan yang baik, karena apa yang mereka lakukan akan diamati dan ditiru oleh anak-anak.

Fahrudin juga membahas tentang penyebab kemerosotan moral di masyarakat, seperti kurangnya penanaman nilai-nilai agama sejak kecil, lingkungan sosial yang kurang mendukung, pengaruh buruk dari media, serta kurangnya pembinaan moral di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini sangat saya setujui, karena saat ini tantangan yang dihadapi keluarga dalam mendidik anak-anak semakin besar. Penulis juga memberikan solusi yang cukup jelas, yaitu pentingnya menanamkan keimanan dan nilai-nilai moral sejak dini dalam keluarga. Anak-anak perlu dibiasakan untuk memiliki sifat-sifat baik, seperti jujur, sabar, dan hidup sederhana, serta harus diajarkan untuk mengenal dan mencintai Tuhan. Selain itu, suasana rumah tangga yang harmonis juga menjadi kunci dalam proses pendidikan moral. Menurut saya, hal ini benar, karena jika suasana di rumah baik dan penuh kasih sayang, anak-anak akan merasa nyaman dan lebih mudah diarahkan.

Penulis juga menekankan pentingnya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik moral anak-anak. Saya setuju bahwa pendidikan moral tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak saja. Sekolah dan masyarakat juga harus memberikan dukungan yang sejalan dengan nilai-nilai yang ditanamkan di rumah. Namun, saya merasa jurnal ini akan lebih menarik jika penulis menyertakan contoh-contoh nyata dari keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Hal ini dapat memberikan gambaran yang lebih luas tentang bagaimana pendidikan moral diterapkan dalam berbagai situasi.

Secara keseluruhan, menurut saya, jurnal ini memberikan panduan yang sangat berguna tentang bagaimana pendidikan moral seharusnya dilakukan, terutama di era modern yang penuh tantangan. Namun, tantangan seperti pengaruh teknologi dan media sosial, yang kini menjadi bagian besar dari kehidupan anak-anak, perlu dibahas lebih dalam. Hal ini penting agar solusi yang ditawarkan dalam jurnal dapat lebih sesuai dengan realitas saat ini. Meski begitu, saya tetap menilai bahwa pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah langkah yang tepat untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral dan karakter yang baik.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 1

by Anisa Nur Sabila -
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179
Kelas : 3F

Analisis saya terhadap Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" karya Rukiyati adalah, jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan moral sebagai upaya membentuk generasi muda yang berkualitas dari sisi intelektual dan moral. Meskipun tanggung jawab utama dalam mendidik moral anak berada di tangan orang tua, peran sekolah, khususnya guru, juga sangat besar. Lingkungan sekolah dan masyarakat pun diharapkan berkontribusi dalam membentuk karakter siswa. Pendekatan yang digunakan dalam jurnal ini adalah kualitatif, menggabungkan teori dari berbagai ahli pendidikan moral dan hasil penelitian lapangan di sebuah sekolah Islam di Sleman. Kombinasi ini memperkuat konsep pendidikan moral yang diusulkan, memberikan pandangan teoretis yang didukung oleh data praktik di lapangan.

Penulis menguraikan empat komponen penting dalam pendidikan moral: pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Pendidik di sekolah, terutama guru, berperan sebagai teladan utama bagi siswa, tetapi seluruh staf juga turut berperan dalam pembentukan moral siswa. Materi yang diajarkan mencakup nilai-nilai terkait diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan, yang menunjukkan bahwa pendidikan moral memiliki cakupan yang luas, tidak hanya terkait hubungan sosial. Berbagai metode yang dipaparkan, seperti penanaman nilai (inkulkasi), keteladanan, klarifikasi nilai, dan fasilitasi, memberikan variasi dalam pendekatan pendidikan moral sesuai kebutuhan siswa. Evaluasi mencakup aspek kognitif, afektif, dan perilaku, memungkinkan penilaian yang lebih komprehensif terhadap pencapaian pendidikan moral.

Kesimpulan jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan moral di sekolah haruslah dilakukan secara menyeluruh, melibatkan seluruh komponen sekolah, agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Menurut saya, jurnal ini sudah memberikan pandangan yang lengkap mengenai bagaimana pendidikan moral seharusnya diterapkan di sekolah. Namun, akan lebih kuat jika penulis menyertakan lebih banyak contoh kasus dari berbagai jenis sekolah agar wawasan ini lebih luas dan relevan. Saya juga setuju bahwa pendidikan moral tidak cukup hanya dengan teori atau materi; teladan dari seluruh warga sekolah sangat penting, terutama di masa sekarang di mana pengaruh luar semakin kuat. Meskipun pendekatan menyeluruh ini sangat ideal, tantangan di lapangan tentu membutuhkan komitmen nyata dari semua pihak agar pendidikan moral benar-benar efektif dan dapat diterapkan dengan konsisten.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> FORUM pertanyaan

by Anisa Nur Sabila -
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179
Kelas : 3F

Menurut saya, perbedaan penilaian antara hardskill dan softskill cukup penting untuk dipahami, terutama bagi kita sebagai mahasiswa yang nanti akan terjun ke dunia kerja. Hardskill adalah kemampuan teknis atau spesifik yang bisa diukur dengan jelas, contohnya seperti kemampuan dalam mengoperasikan software, coding, atau pemahaman materi akademik tertentu. Biasanya, hardskill dinilai lewat angka, nilai, atau sertifikat yang menunjukkan tingkat keahlian kita. Jadi, penilaian hardskill ini lebih objektif karena ada ukuran yang pasti untuk melihat seberapa baik kita menguasai suatu keterampilan.

Di sisi lain, softskill lebih ke kemampuan sosial dan cara kita berinteraksi, seperti komunikasi, kerja sama, pengelolaan waktu, dan kepemimpinan. Penilaian softskill ini lebih subjektif, artinya tergantung dari bagaimana orang melihat atau merasakan sikap kita saat berinteraksi. Meskipun nggak ada angka yang bisa mengukur softskill, keterampilan ini tetap penting karena sangat berpengaruh pada cara kita bekerja dan beradaptasi dengan orang lain.

Jadi, walaupun hardskill lebih terukur dan konkret, softskill juga penting karena keduanya sama-sama dibutuhkan untuk sukses di dunia kerja. Hardskill menunjukkan apa yang bisa kita lakukan, sedangkan softskill menunjukkan bagaimana cara kita melakukannya.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Anisa Nur Sabila -
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179

Artikel "Penanaman Nilai-Nilai Moral pada Anak Usia Dini" oleh Lia Yuliana, M.Pd. membahas pentingnya menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak sejak dini, khususnya melalui pendidikan di lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Artikel ini menjelaskan bahwa usia dini adalah masa emas bagi perkembangan karakter anak, dan pendidikan moral di tahap ini akan membantu membentuk sikap, perilaku, dan kepribadian anak secara positif.

Moral dalam konteks ini diartikan sebagai seperangkat nilai yang menjadi dasar bagi seseorang untuk membedakan antara yang benar dan salah, baik dari perspektif masyarakat maupun agama. Artikel ini menggarisbawahi bahwa moralitas bukan hanya tentang aturan-aturan tetapi juga tentang pengembangan hati nurani dan tanggung jawab sosial. Pendidikan moral, menurut penulis, harus menyeluruh dan dilakukan melalui berbagai metode seperti bermain, bercerita, pemberian tugas, dan bercakap-cakap. Metode-metode ini dipilih agar anak-anak dapat belajar dengan cara yang alami dan menyenangkan, sambil membangun pemahaman tentang pentingnya berbagi, kesopanan, dan kerja sama.

Penanaman nilai-nilai moral di PAUD, baik dalam bentuk formal maupun informal, berperan besar dalam membentuk warga negara yang bermoral dan berkepribadian baik. Artikel ini juga menyebutkan bahwa lingkungan, keluarga, dan sekolah harus bekerja sama dalam proses ini. Dengan memanfaatkan pendekatan yang sesuai dengan usia dan karakter anak, diharapkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat dapat tertanam kuat, membentuk landasan bagi perilaku yang baik di masa depan.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 1

by Anisa Nur Sabila -
Nama : Anisa Nur Sabila
NPM : 2313053179

Artikel ini membahas penelitian tentang penanaman nilai-nilai moral pada siswa di SD Negeri Lampeuneurut. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi terhadap 10 guru kelas. Tujuan utamanya adalah untuk memahami bagaimana nilai-nilai moral ditanamkan dalam kegiatan pembelajaran.

Penelitian menemukan bahwa guru di sekolah tersebut telah berupaya menanamkan berbagai nilai moral, termasuk religiusitas, sosialitas, kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap lingkungan. Nilai-nilai ini disisipkan dalam seluruh mata pelajaran dan didukung dengan contoh dari perilaku guru sebagai panutan. Meskipun ada beberapa guru yang kurang memahami atau menerapkan nilai moral tertentu, sebagian besar siswa menunjukkan perilaku positif sebagai hasil dari pembelajaran moral ini.

Artikel juga menyoroti tantangan dalam penanaman nilai moral, seperti kurangnya pemahaman guru mengenai pendidikan moral serta pengaruh lingkungan luar yang dapat melemahkan moral siswa. Kesimpulannya, meskipun penanaman nilai moral di SD Negeri Lampeuneurut secara umum berjalan baik, diperlukan peningkatan pemahaman dan pelatihan guru untuk memaksimalkan efektivitas pendidikan moral ini.