Posts made by Nazwa Aulia Syifa

Teknik elektro C 23 -> Forum Analisis Soal

by Nazwa Aulia Syifa -
Nama: Nazwa Aulia Syifa
NPM: 2315031037
Kelas: PSTE C

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Jawaban: Menurut pendapat saya, artikel dengan judul "Akhlak-less Itu Bukan Budaya Kita" sangat menggambarkan sebagian besar kondisi generasi milenial dalam berinteraksi, seperti bertutur kata kepada orang lain, kesopanan masing-masing diri dan bagaimana seorang generasi milenial berperilaku di lingkungan masyarakat. Hal-hal yang digambarkan di artikel sesuai dengan fakta yang ada, seperti hate comment pada sosial media dengan alasan tidak logis. Saya juga berpendapat bahwa artikel tersebut terdapat edukasi untuk generasi milenial guna lebih memperhatikan lagi budaya baik Indonesia. Artikel yang dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami generasi milenial tersebut pula berisi nilai-nilai positif yang mengajak kita untuk tetap berperilaku dengan sopan santun, ramah-tamah dan toleransi yang kuat. Artikel tersebut juga menambahkan bahwasanya, seorang generasi milenial harus mempunyai kesadaran akan batasan dalam kebebasan berbicara dan bertindak, agar tetap dapat mempertahankan nilai-nilai luhur budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Jawaban: Artikel tersebut berkaitan dengan Pancasila yang mempunyai kedudukan sebagai sistem etika dan mengandung nilai-nilai moral mendasar pada setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila sudah menegaskan bahwa penting untuk masyarakat menjaga akhlak, norma dan memerhatikan batasan dalam kebebasan bertindak. Tidak seharusnya seseorang berperilaku tidak sopan dan tidak sesuai dengan nilai serta moral baik itu generasi milenial atau bukan. Karena seperti yang kita tahu, dalam setiap sila Pancasila menekankan pentingnya menjaga sikap dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya saja pada sila keempat Pancasila, yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan". Sila tersebut menyoroti kearifan lokal terkait dengan sistem etika, seperti pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan, serta menghargai pendapat orang lain.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
Jawaban: Ada banyak kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, yaitu seperti berikut ini.
1. Sila Pertama Pancasila yang berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa" mempunyai beberapa kearifan lokal seperti Indonesia yang membebaskan masyarakatnya untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing, masyarakatat Indonesia yang taat pada Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati orang tua, masyarakat Indonesia yang mempunyai toleransi terhadap berbagai perbedaan dalam bermasyarakat serta masyarakat yang tidak melakukan perbuatab yang menyakiti hati orang lain.
2. Sila Kedua Pancasia yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" mempunyai beberapa kearifan lokal, salah satunya kemanusiaan yang dijunjung tinggi dengan tidak mendiskriminasi orang lain.
3. Sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" mempunyai beberapa kearifan lokal seperti mengutamakan kepentingan bersama, tidak memaksakan kehendak yang dimau kepada orang lain, tidak melakukan tindak kekerasan yang merugikan orang lain serta berjiw nasionalisme.
4. Sila Keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" mempunyai beberapa kearifan lokal seperti saling menghargai dalam bermusyawarah dengan mengutamakan nilai-nilai kebersamaan hingga dapat meningkatkan terciptanya keharmonisan.
5. Sila Kelima Pancasila yang berbunyi "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" mempunyai beberapa kearifan lokal seperti gotong royong dan mengandung nilai-nilai keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Beberapa kearifan lokal tersebut berkaitan dengan sistem etika dalam Pancasila yang dapat menjaga keharmonisan dan kebersamaan dalam bermasyarakat yang sesuai dengan norma-norma luhur Indonesia.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?
Jawaban: Ada banyak cara untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika serta berlandaskan Pancasila, salah satunya adalah sebagai berikut.
1. Melalui Pendidikan
Pendidikan adalah jalur yang tepat untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila sedari dini tentang kearifan lokal pada sistem etika, agar pelajar dapat mengetahui secara lebih lanjut bagaimana ia harus bertindak dan berinteraksi namun sesuai batasan atau norma yang ditetapkan.
2. Melalui Kehidupan Sehari-Hari
Kehidupan sehari-hari yang menerapkan sistem gotong royong, musyawarah dan lain sebagainya tentu saja dapat membantu pelestarian kearifan lokal pada sistem etika masyarakat.
3. Melalui Kesadaran Masyarakat
Masyarakat perlu sadar mengenai pentingnya kearifan lokal agar tetap terjaga, salah satunya dengan memberikan pemahaman ataupun sosialisasi yang topik bahasannya mengenai kearifan lokal pada sistem etika, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam acara-acara adat. Setelah memperoleh kesadaran mengenai kearifan lokal pada sistem etika pasti akan memengaruhi masyrakat untuk menghormati orang lain, tidak memaksakan kehendak atau pendapat, tidak membeda-bedakan orang lain dan sebagainya.
4. Melalui Promosi Budaya
Promosi budaya yang dimaksudkan adalah proses memperkenalkan budaya-budaya termasuk kearifan lokal seperti festival budaya, pertunjukan seni, dan kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat terutama generasi milenial agar lebih tertarik berperilaku sesuai dengan budaya baik di Indonesia.

Teknik elektro C 23 -> Forum Analisis Soal

by Nazwa Aulia Syifa -
Nama: Nazwa Aulia Syifa
NPM: 2315031037
Kelas: TE C

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!
Jawaban: Media Indonesia menyebutkan bahwa pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045, yang adil dan sejahtera, aman dan damai, serta maju dan mendunia. Pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa depannya, apakah menjadi bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman. Atau, menjadi raksasa sakit, yang tenggelam dalam berbagai persoalannya sendiri. Kalah dalam persaingan global, dan dan bahkan diacak-acak berbagai kepentingan jangka pendek, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun sayangnya, menurut saya pandemi Covid-19 membawa arus maupun pengaruh dari transformasi yang cukup signifikan dalam proses pembelajaran di Indonesia yang sejatinya sejak dulu berbagai upaya reformasi pendidikan telah Indonesia tempuh.
Pandemi Covid-19 secara ekstrem menyoroti tantangan besar serta ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang lebih parah melalui proses pendidikan. Adanya kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah menjadikan pembelajaran online sebagai solusi utama dalam proses pendidikan. Tetapi kesulitan akses seperti jaringan saat belajar, ada atau tidaknya ketersediaan perangkat dan kualitas pendidikan yang berbeda-beda tampaknya mempersulit proses pembelajaran online tersebut. Selain itu, tekanan ekonomi pada orang tua dan guru yang semakin memperkeruh kondisi pembelajaran. Bukan hal yang tidak mungkin, jika marak terjadi kemungkinan putus sekolah dan parahnya ketidaksetaraan pendidikan. Oleh karena itu, menurut saya efektivitas dalam pendidikan di tengah Covid-19 bergantung pada banyak faktor tersebut hingga diperlukan adanya solusi pandemi dengan bantuan dan perhatian yang memadai baik dari pemerintah, tenaga pendidik ataupun orang tua di tengah pandemi Covid-19 agar murid tetap memiliki kesadaran bahwa pendidikan adalah kunci yang akan selalu menjadi tumpuan utama dalam menghadapi masa depan.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawaban: Dalam mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi Covid-19 agar tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila pada dasarnya dapat dimulai dari pembangunan kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan dan masyarakat yang berlandaskan Pancasila. Pemerintah dapat memberikan dukungannya dalam pemasokan sumber daya yang berkualitas untuk pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sendiri dapat meningkatkan integrasi nilai-nilai Pancasila lewat berbagai program pembelajaran yang inovatif ataupun kurikulum yang digunakan. Masyarakat juga dapat mendukung proses pendidikan dengan memberikan dukungan terhadap keluarganya masing-masing terhadap program-program pendidikan. Selain itu, melalui sila Pancasila juga kita harus mempunyai kesadaran akan tanggung jawab dalam menjaga kesehatan agar tetap dapat mengikuti pembelajaran. Begitu juga dengan sila-sila Pancasila lainnya, terkhusus pada peningkatan kesadaran akan pentingnya Pancasila dengan mengikuti secara sepenuh hati pembelajaran karakter dan pengenalan Pancasila dalam kurikulum pendidikan.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
Jawaban: Salah satu contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais yang dapat saya berikan adalah bagaimana saya dan teman-teman saya di kelas semasa SMA dalam mengikuti perlombaan kebersihan kelas. Menurut pendapat saya, hampir dari sebagian besar karakter Pancasilais telah diterapkan pada saat itu, seperti murid di kelas kami yang secara jujur mengaku membuang sampah sembarangan saat kami membersihkan sampah-sampah di kelas dan secara disiplin serta bertanggung jawab berjanji akan membuang sampah pada tempatnya di kemudian hari, kami pun tidak saling menyalahkan dan saling cinta damai. Sehingga, kami secara aktif saling membantu membersihkan lingkungan kelas atau dapat disebut juga dengan gotong royong untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Saya secara pribadi menanggapi hal tersebut dengan bangga, karena ternyata saya berada di kelas yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
Jawaban: Pengaktualisasian nilai-nilai dalam Pancasila yang dimaksudkan sebagai bentuk nyata dalam penjabaran nilai-nilai pada setiap aspek penyelenggaraan negara terus mengalami pembaharuan yang relevan terhadap peningkatan kesadaran akan pentingnya Pancasila dalam berbangsa dan bernegara yang mengakibatkan hakikat Pancasila mempunyai fungsi sebagai sumber dari segala hukum termasuk pada ideologi dan dasar negara Indonesia. Faktor-faktor tersebut secara langsung menjadikan Pancasila sebagai landasan atau paradigma untuk masyarakat dalam berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat dalam berwarganegara di Indonesia seperti menghormati kepercayaan masing-masing umat, saling membantu tanpa membeda-bedakan hingga saling bekerja sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.