Kiriman dibuat oleh Mutiara Khairunnisa Zulkifli

Nama : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2315061060
Kelas : TI D

Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara Indonesia. Kata Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari kata :
•panca yang berarti lima dan sila yang berarti asas/prinsip.
• Jadi, secara harfiah, Pancasila berarti lima prinsip atau lima asas.

Pancasila mengandung nilai-nilai dasar yang menjadi landasan bagi negara Indonesia. Lima prinsip utama Pancasila adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Prinsip pertama Pancasila menekankan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini mencerminkan keragaman agama di Indonesia dan menghormati hak setiap individu untuk beragama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab . Prinsip ini menekankan pentingnya perlakuan yang adil, hormat, dan manusiawi terhadap semua orang. Ini juga mencakup nilai-nilai kemanusiaan dan etika.
3. Persatuan Indonesia: Prinsip ketiga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia, mengatasi perbedaan etnis, agama, dan budaya.
4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan: Prinsip ini menegaskan bahwa negara Indonesia adalah negara demokratis, di mana rakyat memiliki peran aktif dalam pengambilan keputusan melalui perwakilan dan perundingan.
5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Prinsip terakhir Pancasila menekankan pentingnya menciptakan masyarakat yang adil, di mana hak-hak sosial dan ekonomi seluruh rakyat dijamin.

Pancasila memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Fungsi Yuridis yang merupakan fungsi pokok dalam pancasila
2. Fungsi sosiologis sebagai pengatur hidup kemasyarakatan
3. Fungsi Etis dan Filosofis

Pancasila adalah pandangan hidup yang mencerminkan nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan bagi negara Indonesia. Itu tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan memandu pembangunan sosial, politik, dan ekonomi negara ini.
ama : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2325061060
Kelas : TI D

Berdasarkan jurnal terkait materi internalisasi nilai-nilai pancasila di perguruan tinggi, dapat disimpulkan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar ideologi yang baru dibuat setelah kemerdekaan ataupun hanya sekedar simbol sebuah negara yang baru merdeka,  tetapi Pancasila sendiri mempunyai makna serta pencerminan dari masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi sebagai pelajar atau mahasiswa di perguruan yang sudah sepatutnya paham arti Pancasila. Serta dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. pada zaman globalisasi ini penerapan Pancasila sudah mulai menurun akibat sikap dan gaya hidup hedonisme, serta banyaknya pengaruh luar yang masuk ke indonesia.  sehingga untuk mengatasi kemungkinan ideologi Pancasila hilang dari jiwa generasi muda diperlukan pemahaman pada generasi muda dan revitalisasi terutama dalam akademik perguruan tinggi untuk melakukan kegiatan sosial yang positif.
Nama : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2315061060
Kelas : TI D

1. Sikap gotong royong yang dapat kita wujudkan dalam menghadapi permasalahn bangsa Indonesia, yakni dengan berpartisipasi dan berkontribusi dalam kegiatan sosial, membantu sesama dan saling bahu membahu dalam situasi yang sulit, melakukan aksi pelestarian lingkungan seperti membersihkan sampah, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan plastik untuk mengatasi masalah lingkungan.

2. Menumbuhkan rasa toleransi kepada sesama, tidak membeda bedakan suku, ras, maupun agama, ikut berpatisipasi dalam kegiatan sosial demi menciptakan keharmonisan dan persatuan di lingkungan rumah, menjalin kebersamaan dan saling membantu jika ada yang kesusahan.

3. Setiap kelompok/bangsa/negara memiliki nilai-nilai dasar yang menjadi acuan dan identitas nasional mereka. Nilai-nilai ini mencerminkan keyakinan, norma, dan prinsip-prinsip yang dianggap penting oleh masyarakat. Nilai-nilai ini juga mencerminkan karakteristik unik dan keyakinan yang membedakan mereka dari negara lainnya.

4. Sikap para pendiri bangsa Indonesia yang mengakomodasi beragam pandangan dalam proses merumuskan Pancasila menunjukkan kemampuan mereka untuk berdialog, berdamai, dan mencari solusi dalam menghadapi perbedaan. Menurut saya tindakan mereka untuk menghapus 7 kata di belakang kata "ketuhanan" dan menggantinya dengan "Yang Maha Esa" mencerminkan adanya saling menghargai antar sesama agama yang berlandaskan toleransi dan persatuan.
Nama : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2315061060
Kelas : TI D

1. Pendidikan Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila merupakan dasar filsafat dan berperan penting dalam membentuk pemahaman nilai nilai pancasila terhadap kehidupan warga negara Indonesia. Pendidikan Pancasila adalah bagian integral dari kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang membentuk landasan ideologis, moral, dan etika  dalam mengelola negara dan menjaga persatuan dalam keragaman.

Pendidikan Pancasila memiliki urgensi yang besar bagi mahasiswa karena berperan penting dalam membentuk karakter, pemahaman ideologi negara, dan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Urgensi tersebut perlu ditekankan kepada mahasiswa agar mereka dapat berkontribusi secara positif dalam kemajuan Indonesia, mengimplementasikan nilai dari pancasila di kehidupan sehari hari dan memiliki pemahaman yang kuat dari nilai nilai pancasila tersebut. Dengan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membantu memperkuat fondasi moral, sosial, dan politik negara.

2. Dalam menghadapi perubahan, hal paling pokok yang dapat dipelajari dari pendidikan Pancasila adalah pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dasar Pancasila. Pemahaman mendalam tentang nilai-nilai ini dapat membantu mengembangkan fondasi moral, etika, dan identitas nasional yang diperlukan untuk menghadapi masa depan dengan baik, membantu menjaga persatuan dan stabilitas dalam masyarakat, serta membantu warga negara dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat perubahan sosial, ekonomi, atau politik.

3. Faktor penghambatnya yaitu minimnya pemahaman tentang Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa, kurangnya para pendidik yang kompeten dalam memberikan pendidikan Pancasila, prioritas yang lebih diberikan pada mata kuliah lain yang dianggap lebih penting oleh perguruan tinggi, dan kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat terhadap pendidikan Pancasila.

Faktor penunjangnya yaitu adanya regulasi dan peraturan yang membutuhkan pendidikan Pancasila sebagai bagian dari mata kuliah wajib,
tingginya kepedulian terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filosofi bangsa,  adanya dukungan dan partisipasi aktif dari pemerintah dan masyarakat dalam memberikan pendidikan Pancasila, tersedianya para pendidik yang kompeten dan berkualitas dalam memberikan pendidikan Pancasila.

4. Pendidikan Pancasila dan teknik informatika memiliki relasi yang saling memperkuat dalam mencapai tujuan negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Pancasila membekali individu dengan nilai-nilai moral, sosial dan pancasila. Sementara teknik informatika memungkinkan penerapan dan pengaplikasian nilai-nilai tersebut dalam solusi teknologi yang berdampak positif pada masyarakat.

Tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara umum melalui pengembangan dan peningkatan pendidikan, pengetahuan, dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakatnya.