NAMA : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2315061060
KELAS : PSTI D
གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Mutiara Khairunnisa Zulkifli
Nama : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2315061060
Kelas : TI D
Berdasarkan hasil analisis saya, dapat disimpulkan bahwa Pancasila berperan sebagai panduan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), yang pada dasarnya merupakan hasil karya manusia. Tujuan penggunaan karya tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menghadapi kehidupan, dengan penggunaan IPTEK yang dapat memiliki dampak positif atau negatif. Nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi..
Sila-sila Pancasila yang menjadi sIstem etika dalam pengembangan IPTEK :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa:Menyelaraskan ilmu pengetahuan dengan penciptaan, menciptakan keseimbangan antara rasional dan irasional, akal dan kehendak.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab:Memberikan dasar-dasar moralitas, menekankan perlunya sikap beradab dalam pengembangan IPTEK sebagai bagian dari budaya manusia yang beradab dan bermoral.
3. Persatuan Indonesia:Menggabungkan nilai universalitas dan internasionalisme (kemanusiaan), mendorong pengembangan IPTEK untuk memupuk rasa nasionalisme, kebesaran bangsa, dan martabat sebagai bagian dari umat manusia di dunia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan:Menyokong pengembangan IPTEK secara demokratis, memberikan kebebasan kepada ilmuwan untuk mengembangkan IPTEK, dan menekankan pentingnya menghormati kebebasan serta sikap terbuka terhadap kritik.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mendukung pengembangan IPTEK dengan menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, termasuk keseimbangan keadilan dalam hubungan individu dengan dirinya sendiri, masyarakat, negara, dan manusia dengan alam lingkungannya.
NPM : 2315061060
Kelas : TI D
Berdasarkan hasil analisis saya, dapat disimpulkan bahwa Pancasila berperan sebagai panduan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), yang pada dasarnya merupakan hasil karya manusia. Tujuan penggunaan karya tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menghadapi kehidupan, dengan penggunaan IPTEK yang dapat memiliki dampak positif atau negatif. Nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi..
Sila-sila Pancasila yang menjadi sIstem etika dalam pengembangan IPTEK :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa:Menyelaraskan ilmu pengetahuan dengan penciptaan, menciptakan keseimbangan antara rasional dan irasional, akal dan kehendak.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab:Memberikan dasar-dasar moralitas, menekankan perlunya sikap beradab dalam pengembangan IPTEK sebagai bagian dari budaya manusia yang beradab dan bermoral.
3. Persatuan Indonesia:Menggabungkan nilai universalitas dan internasionalisme (kemanusiaan), mendorong pengembangan IPTEK untuk memupuk rasa nasionalisme, kebesaran bangsa, dan martabat sebagai bagian dari umat manusia di dunia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan:Menyokong pengembangan IPTEK secara demokratis, memberikan kebebasan kepada ilmuwan untuk mengembangkan IPTEK, dan menekankan pentingnya menghormati kebebasan serta sikap terbuka terhadap kritik.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mendukung pengembangan IPTEK dengan menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, termasuk keseimbangan keadilan dalam hubungan individu dengan dirinya sendiri, masyarakat, negara, dan manusia dengan alam lingkungannya.
Nama : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2315061060
Kelas : TI D
Berdasarkan analisis saya jurnal tersebut membahas bahwa mata kuliah pengembangan kepribadian Pancasila memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Mahasiswa yang memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik cenderung dapat lebih baik menanggapi kemajuan dalam IPTEK. Selain itu, Jurnal ini juga menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentuk sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK, serta perlunya menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan IPTEK dan menyeleksi pengaruh buruk kebudayaan baru. Selain itu, Jurnal ini juga menyoroti pentingnya mengaktualisasikan Pancasila pada generasi muda melalui Kementrian Pendidikan Nasional, serta peran penting media pembelajaran dan motivasi belajar dalam pengembangan kepribadian dan sikap mahasiswa.
NPM : 2315061060
Kelas : TI D
Berdasarkan analisis saya jurnal tersebut membahas bahwa mata kuliah pengembangan kepribadian Pancasila memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Mahasiswa yang memiliki pengembangan kepribadian Pancasila yang baik cenderung dapat lebih baik menanggapi kemajuan dalam IPTEK. Selain itu, Jurnal ini juga menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentuk sikap mahasiswa dalam menyikapi perkembangan IPTEK, serta perlunya menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan IPTEK dan menyeleksi pengaruh buruk kebudayaan baru. Selain itu, Jurnal ini juga menyoroti pentingnya mengaktualisasikan Pancasila pada generasi muda melalui Kementrian Pendidikan Nasional, serta peran penting media pembelajaran dan motivasi belajar dalam pengembangan kepribadian dan sikap mahasiswa.
Nama : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2315061060
Kelas : TI D
A. Sistem etika perilaku politik saat ini bisa dikatakan masih memiliki celah dan tantangan dalam mencerminkan nilai-nilai Pancasila secara keseluruhan. Meskipun Pancasila mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, demokrasi, persatuan, dan kesetaraan, namun masih terdapat kasus-kasus pelanggaran etika yang terjadi di dunia politik.
Beberapa masalah yang sering muncul adalah praktek korupsi, nepotisme, politik identitas, politik uang, dan ketidakjujuran dalam kampanye politik. Praktek-praktek tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan keadilan, kejujuran, dan persatuan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa sistem etika perilaku politik saat ini masih perlu diperbaiki agar lebih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
B. Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya mengalami penurunan, ditandai oleh kurangnya perhatian, rasa hormat, dan sopan santun. Untuk mengatasi masalah ini, solusinya adalah penguatan pendidikan moral dan etika, peran aktif keluarga dalam membentuk nilai-nilai moral, partisipasi komunitas dalam kegiatan sosial, pemahaman bijak terhadap teknologi, serta kebijakan dan penegakan hukum yang mendukung nilai-nilai etika.
NPM : 2315061060
Kelas : TI D
A. Sistem etika perilaku politik saat ini bisa dikatakan masih memiliki celah dan tantangan dalam mencerminkan nilai-nilai Pancasila secara keseluruhan. Meskipun Pancasila mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, demokrasi, persatuan, dan kesetaraan, namun masih terdapat kasus-kasus pelanggaran etika yang terjadi di dunia politik.
Beberapa masalah yang sering muncul adalah praktek korupsi, nepotisme, politik identitas, politik uang, dan ketidakjujuran dalam kampanye politik. Praktek-praktek tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan keadilan, kejujuran, dan persatuan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa sistem etika perilaku politik saat ini masih perlu diperbaiki agar lebih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
B. Etika generasi muda di sekitar tempat tinggal saya mengalami penurunan, ditandai oleh kurangnya perhatian, rasa hormat, dan sopan santun. Untuk mengatasi masalah ini, solusinya adalah penguatan pendidikan moral dan etika, peran aktif keluarga dalam membentuk nilai-nilai moral, partisipasi komunitas dalam kegiatan sosial, pemahaman bijak terhadap teknologi, serta kebijakan dan penegakan hukum yang mendukung nilai-nilai etika.
Nama : Mutiara Khairunnisa Zulkifli
NPM : 2315061060
Kelas : TI D
Berdasarkan analisis saya, jurnal ini menjelaskan pentingnya media massa dalam mencegah kejahatan di Indonesia dan bagaimana media massa dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial.
Media massa di Indonesia belum sepenuhnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam perannya. Masih banyak berita yang tidak teruji kebenarannya dan tidak memperkuat pentingnya nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa media massa perlu lebih berkomitmen dalam menyebarkan informasi yang akurat dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
Media massa memiliki peran penting dalam kontrol sosial dan penanggulangan tindak pidana korupsi. Media massa dapat memberikan informasi tentang praktik korupsi, mengungkap kasus korupsi, dan melaporkan penanganan tindak pidana korupsi oleh penegak hukum. Namun, media massa juga perlu memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial dalam meliput berita hukum. Konstruksi berita hukum yang berlebihan dan tidak memberikan edukasi dapat merugikan masyarakat dan mengurangi kepercayaan terhadap media massa.
Media massa memiliki peran dalam mengembalikan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum. Namun, media massa yang tidak beretika dapat kehilangan audiensnya sendiri. Oleh karena itu, media massa perlu memiliki sumber daya yang memahami jurnalisme hukum dan etika pemberitaan. Pengawasan terhadap konstruksi pemberitaan dilakukan oleh Komisi Penyiaran Independen.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam menerapkan fungsi kontrol sosial di Indonesia masih belum terlaksana secara menyeluruh. Media massa perlu lebih memperhatikan keakuratan informasi, menjaga keberimbangan berita, serta mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam meliput berita. Dengan demikian, media massa dapat berperan lebih efektif dalam mencegah kejahatan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
NPM : 2315061060
Kelas : TI D
Berdasarkan analisis saya, jurnal ini menjelaskan pentingnya media massa dalam mencegah kejahatan di Indonesia dan bagaimana media massa dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial.
Media massa di Indonesia belum sepenuhnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam perannya. Masih banyak berita yang tidak teruji kebenarannya dan tidak memperkuat pentingnya nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa media massa perlu lebih berkomitmen dalam menyebarkan informasi yang akurat dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
Media massa memiliki peran penting dalam kontrol sosial dan penanggulangan tindak pidana korupsi. Media massa dapat memberikan informasi tentang praktik korupsi, mengungkap kasus korupsi, dan melaporkan penanganan tindak pidana korupsi oleh penegak hukum. Namun, media massa juga perlu memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial dalam meliput berita hukum. Konstruksi berita hukum yang berlebihan dan tidak memberikan edukasi dapat merugikan masyarakat dan mengurangi kepercayaan terhadap media massa.
Media massa memiliki peran dalam mengembalikan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum. Namun, media massa yang tidak beretika dapat kehilangan audiensnya sendiri. Oleh karena itu, media massa perlu memiliki sumber daya yang memahami jurnalisme hukum dan etika pemberitaan. Pengawasan terhadap konstruksi pemberitaan dilakukan oleh Komisi Penyiaran Independen.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam menerapkan fungsi kontrol sosial di Indonesia masih belum terlaksana secara menyeluruh. Media massa perlu lebih memperhatikan keakuratan informasi, menjaga keberimbangan berita, serta mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam meliput berita. Dengan demikian, media massa dapat berperan lebih efektif dalam mencegah kejahatan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.