Nama: Muhamad Rakha Hadyan Pangestu
NPM: 2315061116

Pancasila dikenal pada masa Sriwijaya dan Majapahit. Pancasila artinya 5 asas. Dalam rapat pertama BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945, Tuan Moh Yamin, Profesor. Dr.Soepomo dan Ir. Soekarno mengemukakan lima prinsip dalam pandangannya. Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan dasar ini sebagai Pancasila. Berdasarkan Keppres No. 24 tahun 2016 tentang hari lahir pancasila, menyatakan bahwa tgl 1 juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir pancasila.

Pada sidang kedua BPUPKI pada tanggal 11 juli 1945 menghasilkan:


Rancangan teks proklamasi
Rancangan pembukaan UUD
Rancangan batang tubuh
Pada 7 agustus 1945:
BPUPKI dibubarkan, dan membentuk PPKI (diketuai oleh ir. soekarno). Sidang pertama PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan:

Mengesahkan UUD 1945 yang didalamnya terdapat dasar negara pancasila
Memilih presiden dan wakil presiden pertama NKRI yaitu Ir. Soekarno dan Dr. Moh Hatta
Pancasila memiliki 2 pengertian:

Sebagai pandangan hidup = Harus dipertanggung jawabkan dengan logis dan dapat diterima oleh akal sehat
sebagai dasar negara = Pancasila digunakan sebagai dasar negara untuk mengatur negara/mengatur pemerintah negara
Kedudukan hukum pancasila selain sebagai dasar negara juga sebagai sumber dari segala sumber negara. Pada UU No. 12 tahun 2011, berdasarkan pengertian dan perannya pancasila berfungsi sebagai:

Dasar yang stabil
Tuntunan yang dinamis
Ikatan yang mempersatukan
3 Fungsi pancasila adalah
Fungsi yuridis
Fungsi sosiologis
Fungsi etis dan filosofis
4 pokok pikiran yang merupakan suasana kebatinan dari UUD 1945 tersebut terdiri dari
Negara melindungi segenap bangsa Indonesia berdasarkan persatuan (sila ke3)
Negara Indonesia Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila ke5)
Negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan (sila ke4)
Negara berdasarkan ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (sila 1&2)

Nama: Muhamad Rakha Hadyan Pangestu
NPM: 2315061116

1.) Hubungan Pendidikan Pancasila dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu, Pancasila yang merupakan filsafat negara harus menjadi sumber bagi segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan yang berlaku bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan urgensinya bagi mahasiswa atau generasi muda adalah Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter manusia Pancasilais dalam pemikiran, sikap, dan tindakan, Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI Tahun 1945, dan Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

2.) hal yang paling pokok dari pendidikan pancasila guna menghadapi masa depan adalah, dengan meengamalkan nilai2 pancasila yaitu:

1.ketuhanan yang maha esa
untuk menghadapi tantangan dimasa depan paling pertama adalah selalu takwa dan berdo'a pada tuhan yang maha esa.
2.kemanusiaan yang adil dan beradab
belajar untuk selalu adil dan mempertimbangkan segala keputusan.
3.persatuan Indonesia
selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maupun keluarga. 4. Populis dipimpin oleh kebijaksanaan dalam diskusi yang representatif
Kita harus selalu dibimbing oleh kebijaksanaan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kita harus bersikap adil terhadap semua orang.

3.) Berikut faktor-faktor yang menghambat dan memperlancar pelaksanaan pengajaran Pancasila di perguruan tinggi:

1. Adanya persepsi tidak ada keterkaitan antara pendidikan Pancasila saat ini dengan mata kuliah masing-masing program dan jurusan yang dipelajari mahasiswa, karena berada di universitas.
2. Kurangnya pemahaman, karena sebagian siswa dan bahkan staf pengajar mungkin memiliki pengetahuan yang terbatas tentang Pancasila, sehingga menghambat efektivitas pelaksanaan pengajaran Pancasila.
3. Kurangnya sumber daya Institusi pendidikan tinggi mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan Pancasila.

4.) Berikut hubungan pendidikan Pancasila dengan progam studi teknik informatika :

Membentuk pemahaman etika dan moralitas, tanggung jawab sosial, menghargai keberagaman, menjadi satu kesatuan yang baik, yang artinya pendidikan Pancasila dapat membantu melahirkan pemimpin-pemimpin yang cakap berkomunikasi, dan solid sehingga berkontribusi terhadap pembangunan negara.