Nama : Fayiz Akbar Daifullah
Npm :2315061011
Kelas :Ti C
Pada jurnal ini dapat dianalisis bahwa pentingnya pendidikan kewarganegaraan dan bela negara bagi warga, yang mencerminkan cinta dan loyalitas mereka terhadap negara. Berbagai masalah sosial terkait bela negara perlu diperhatikan, karena pengabaian bisa berdampak buruk di masa depan. Misalnya, selama pandemi COVID-19, menjaga kebersihan, membatasi aktivitas di luar rumah, dan tidak menyebarkan berita hoaks adalah bagian dari upaya bela negara. Kerja sama dan gotong royong menjadi kunci dalam mengatasi masalah, sebagaimana terlihat pada pandemi yang melanda 209 negara di dunia.
Bela negara mencakup sikap patriotisme dan pengorbanan untuk mempertahankan eksistensi negara. Kesadaran bela negara terwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari hubungan baik antarwarga hingga menangkal ancaman nyata. UUD 1945 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib berpartisipasi dalam bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan militer dasar, pengabdian sebagai prajurit, atau sesuai profesi masing-masing. Contohnya, peran dokter dan influencer yang membantu menggalang dana selama pandemi menunjukkan bentuk bela negara dalam profesi mereka.
Dalam pelaksanaan bela negara selama pandemi fokus pada pencegahan penyebaran virus melalui pembentukan gugus tugas dan sinergi antar kementerian dan pemerintah daerah. Pemerintah mengimbau untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus ke kampung halaman. Solidaritas juga sangat penting, seperti membantu tetangga yang menjalani karantina mandiri dan mematuhi anjuran untuk tetap di rumah. Kreativitas dalam mendukung tenaga medis dan membantu masyarakat kurang mampu adalah bagian dari upaya bela negara yang dapat dilakukan oleh setiap warga.
Npm :2315061011
Kelas :Ti C
Pada jurnal ini dapat dianalisis bahwa pentingnya pendidikan kewarganegaraan dan bela negara bagi warga, yang mencerminkan cinta dan loyalitas mereka terhadap negara. Berbagai masalah sosial terkait bela negara perlu diperhatikan, karena pengabaian bisa berdampak buruk di masa depan. Misalnya, selama pandemi COVID-19, menjaga kebersihan, membatasi aktivitas di luar rumah, dan tidak menyebarkan berita hoaks adalah bagian dari upaya bela negara. Kerja sama dan gotong royong menjadi kunci dalam mengatasi masalah, sebagaimana terlihat pada pandemi yang melanda 209 negara di dunia.
Bela negara mencakup sikap patriotisme dan pengorbanan untuk mempertahankan eksistensi negara. Kesadaran bela negara terwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari hubungan baik antarwarga hingga menangkal ancaman nyata. UUD 1945 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib berpartisipasi dalam bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan militer dasar, pengabdian sebagai prajurit, atau sesuai profesi masing-masing. Contohnya, peran dokter dan influencer yang membantu menggalang dana selama pandemi menunjukkan bentuk bela negara dalam profesi mereka.
Dalam pelaksanaan bela negara selama pandemi fokus pada pencegahan penyebaran virus melalui pembentukan gugus tugas dan sinergi antar kementerian dan pemerintah daerah. Pemerintah mengimbau untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus ke kampung halaman. Solidaritas juga sangat penting, seperti membantu tetangga yang menjalani karantina mandiri dan mematuhi anjuran untuk tetap di rumah. Kreativitas dalam mendukung tenaga medis dan membantu masyarakat kurang mampu adalah bagian dari upaya bela negara yang dapat dilakukan oleh setiap warga.