Nama: Feby Anggraini
NPM: 2218031001
Prodi: Farmasi

Dalam video tersebut menunjukkan ratusan warga Kabupaten Pekalongan melakukan aksi unjuk rasa yang bertujuan untuk memprotes pabrik pakaian yang membuang limbah ke sungai. Mereka melakukan protes dengan cara menutup sistem pembuangan limbah. Pembuangan limbah tersebut mencemari sungai dan juga menimbulkan bau yang tidak sedap disekitar pemukiman warga. Karena itu, warga setempat memprotes dan menuntut pemerintah mengambil keputusan untuk menutup pabrik-pabrik tersebut.

Dalam hal ini, menurut saya seharusnya peran teknologi yang canggih sudah dapat digunakan untuk memecahkan masalah ini. Dengan adanya alat-alat modern (alat pengolahan limbah) memungkinkan setiap pabrik melakukan pengolahan limbah, dimana limbah dapat diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Peran dari pemerintah juga diperlukan untuk melakukan pengawasan apakah pabrik tersebut telah memenuhi standar pengelolaan limbah yang seharusnya berlaku.

Nama: Feby Anggraini
NPM: 2218031001
Prodi: Farmasi

(14A) Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia juga dapat menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak pondasi kehidupan bangsa. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, dan sebaliknya IPTEK juga harus senantiasa berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu bagi perkembangan dan juga pemanfaatan IPTEK agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia.

(14B) Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya, dalam hal yang lebih sederhana ketiga hal tersebut haruslah dilakukan secara seimbang.
• Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut secara simultan saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya.
• Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya
• Dengan berorientasi pada Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia serta visi ilmu di Indonesia tersebut maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia tidak akan ada alienasi terhadap bangsa Indonesia, tetapi sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.

Nama: Feby Anggraini
NPM: 2218031001
Prodi: Farmasi

Berdasarkan jurnal yang telah saya baca, pada era Globalisasi yang terjadi saat ini membawa kemajuan serta perubahan bagi bangsa Indonesia diberbagai aspek mulai dari bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, teknologi bahkan pendidikan. Globalisasi ini pasti akan memberikan dampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi adalah salah satu faktor utama atas terjadinya globalisasi tersebut, yang memudahkan tersebarnya informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan secara luas ke seluruh lapisan masyarakat. Namun berdasarkan keadaan saat ini, nilai-nilai Pancasila yang luhur sudah mulai terkikis karena adanya kemajuan teknologi informasi, rasa nasionalisme seolah sudah memudar dari bangsa Indonesia. Tetapi dengan adanya Pendidikan Pancasila diharapkan dapat mempertahankan serta menanamkan nilai-nilai Pancasila ke dalam diri mahasiswa sebagai penurus bangsa, serta mampu dalam menghadapi dan menyikapi tantangan dalam perkembangan IPTEK pada era globalisasi secara tepat dan bijaksana.

Nama: Feby Anggraini
NPM: 2218031001
Prodi: Farmasi

Berdasarkan video yang telah saya simak sebelumnya, IPTEK merupakan hasil karya manusia yang pada dasarnya digunakan untuk membantu keperluan manusia dalam menghadapi kehidupannya, baik untuk kepentingan yang berdampak positif maupun negatif. Pada dasarnya Pancasila merupakan rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sendiri memiliki nilai-nilai sebagai dasar negara yang memiliki suatu kesinambungan yang cukup penting dalam perkembangan IPTEK yang terjadi dimasyarakat. Tak hanya itu, arus globalisasi juga membuat perkembangan IPTEK semakin luas dan cepat.
Sila-sila Pancasila yang menjadi sistem etika dalam pengembangan IPTEK:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila pertama mengajarkan kita untuk memikirkan dan mempertimbangkan sesuatu yang menyebabkan kerugian pada sekitar ataupun tidak.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Sila kedua berisi penjelasan tentang bagaimana cara untuk bersikap dan berperilaku dengan memperhatikan adab serta moral terhadap perkembangan IPTEK yang terjadi.
3. Sila Persatuan Indonesia: Sila ketiga mengajarkan untuk dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai umat manusia di dunia.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan: Sila keempat mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai kebebasan orang lain serta memiliki sikap menerima bila terdapat kritik.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Sila kelima mengajarkan untuk menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia terhadap pengembangan IPTEK.

Feby Anggraini 2218031001