Posts made by Nayaka yazid al-fajri

Reg M -> FORUM JAWABAN POST TEST

by Nayaka yazid al-fajri -
NAYAKA YAZID
2256021027
REG M

ANALISIS JURNAL

Demokrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Seperti yang dicatat oleh Laurence Whitehead (1989), penguatan demokrasi adalah sarana untuk meningkatkan komitmen terhadap aturan permainan demokrasi di semua lapisan masyarakat. Demokrasi yang berlaku di daerah merupakan basis terpenting bagi perkembangan demokrasi di tingkat nasional. Pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan keberhasilan penting dalam upaya pendalaman demokrasi dalam upaya mengatasi kelemahan-kelemahan praktik demokrasi yang sejati, terutama dalam menjawab tuntutan masyarakat lokal. Secara umum, jika demokrasi dipahami sebagai pemberdayaan rakyat, maka sistem politik demokrasi harus dapat menjamin warga negara yang kurang mampu melalui segala sarana publik.
pilpres secara langsung dapat digolongkan sebagai proses demokrasi formal yang merupakan kelanjutan dari penjaminan hak-hak politik tersebut. Di sisi masyarakat, pendalaman demokrasi mengacu pada pelembagaan penguatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik formal di tingkat lokal. Pemilihan presiden secara langsung merupakan langkah awal untuk memperkuat peran masyarakat. Tentu peran ini harus terus berlanjut hingga pergantian pemerintahan. Menurut Migdal (1988), negara dan masyarakat harus bekerja secara sinergis untuk memperkuat peran masing-masing. Dengan kehendak ini, negara diharapkan menginvasi masyarakat, mengatur hubungan sosial, mengekstraksi dan menguasai sumber daya.

Sebagai pilar utama demokrasi, pemilu merupakan sarana dan momentum terbaik bagi rakyat, khususnya, untuk menyalurkan aspirasi politiknya, memilih wakil-wakil terbaiknya di lembaga legislatif dan presiden/wakil presidennya secara damai. Keberhasilan penyelenggaraan pemilu (pemilu legislatif, pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden) dan pelembagaan sistem demokrasi mensyaratkan kemampuan bangsa untuk mengelola politik dan pemerintahan sesuai amanat para pendiri bangsa. Pemilu serentak 2019 adalah pemilu kelima pasca Orde Baru dan merupakan pemilu serentak pertama yang melangsungkan pileg dan pilpres dalam waktu bersamaan. Pemilu serentak jauh lebih kompleks dan rumit, baik bagi penyelenggara pemilu, parpol, maupun rakyat.

Pemilu bukan hanya sebagai tanda suksesi kepemimpinan, tetapi juga merupakan evaluasi terhadap pemerintahan dan proses pendalaman demokrasi untuk meningkatkan kualitas demokrasi yang sehat dan bernilai. Sejak tahun 1999, kegiatan partai politik belum menghasilkan landasan atau platform politik nasional. Kampanye lebih merupakan pameran demokrasi daripada investigasi masalah bangsa dan tanggapan. Dalam perkembangannya, kegiatan partai politik membentuk pemerintahan dan parlemen. Perannya bertujuan untuk memperkuat dan mempengaruhi peta politik Indonesia secara signifikan, meskipun efeknya tidak eksklusif positif. Misalnya, fragmentasi partai akhir-akhir ini mengakibatkan partai politik menjadi tidak stabil. Jumlah faksi cenderung meningkat dari episode ke episode.
Dari sudut pandang massa, partai politik tidak menjalankan peran dan tanggung jawabnya dan hanya menggunakan institusinya untuk memperjuangkan kekuasaan dan kepentingan pribadi. Absennya fungsi beberapa partai politik yang tidak terpenuhi sangat melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap partai tersebut. Pemilu serentak pada hakekatnya merupakan upaya demokrasi yang diharapkan dapat membuat lembaga legislatif dan eksekutif lebih akuntabel kepada rakyat daripada yang dibutuhkan oleh demokrasi yang ideal. Jika legislatif terpilih tidak berjalan dengan baik, rakyat memiliki pilihan untuk tidak memilihnya kembali pada pemilu berikutnya.

Reg M -> FORUM JAWABAN PRETEST

by Nayaka yazid al-fajri -
NAYAKA YAZID
2256021027
REG M

ANALISIS VIDEO

Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.

Menurut analisis saya terkait video tersebut bahwa demokrasi itu brisik, rusuh dan demokrasi itu tempat perkumpulan orang brisik dan ribut, di sini yang dikatakan brisik dan ribut bukan karena memang rusuh tetapi ributnya masih di dalam konteks dekokrasi tersebut. Tetapi mengapa demokrasi menjadi sistem pemerintahan terbanyak? Karena negara demokrasi mempertahnkan keamanan dan kemakmuran dalam jangka panjang. Demokrasi juga dipandang sebagai alat yang efektif karena mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik, dan meningkatkan partisipasi publik. Dari segi HAM demokrasi adalah sistem yang memiliki skor penegakan HAM yang lebih tinggi. Warga negara demokrasi juga mempunyai angka harapan hidup yang sangat tinggi.

Namun, demokrasi juga memiliki kekurangan juga yaitu menghasilkan pemimpin-pemimpin populis yang anti-sains, juga para politikus yang menolak dikritik dan menampik kebebasan berpendapat. Kini demokrasi sedang menghadapi masa krisis karena Mulai dari rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politikus, penurunan jumlah keanggotaan partai politik, hingga regulasi pemerintah yang dianggap tidak transparan.

Reg M -> FORUM JAWABAN POST TEST

by Nayaka yazid al-fajri -
Nama. : nayaka yazid
NPM. : 2256021027
Kelas. : REG M


Bagi negara modern seperti Indonesia, bukan hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, tapi dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa. Sejauh ini masih terjadi perbedaan pemahaman dalam mengartikan konsep suku bangsa, sehingga berapakah tepatnya jumlah suku bangsa di Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 300 suku bangsa (Hildred Geerts, 1981; Poerwanto, 2003), bahkan ada yang menyebutkan jauh lebih banyak dari jumlah tersebut. Nasikun (2001:4) dengan menyitir pandangan beberapa ahli ilmu kemasyarakatan bangsa asing yang menganggap semboyan “ Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya masih lebih merupakan suatu cita-cita yang masih harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia daripada sebagai kenyataan yang benar-benar hidup di dalam masyarakat.

Multikulturalisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip co- existence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Paham multikulturalisme ini muncul sebagai reaksi dari semakin kuatnya cengkeraman globalisasi yang cenderung menyatukan dunia (budaya) menjadi satu di bawah pengaruh ideologi kapitalisme atau modernisme.
Sementara Poespowardojo (dalam Astra, 2004:114) secara tegas menyebutkan bahwa sifat-sifat hakiki kearifan lokal adalah: 1) mampu bertahan terhadap budaya luar; 2) memiliki kemampuan mengakomodasi unsur- unsur budaya luar; 3) mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar ke dalam kebudayaan asli; 4) mampu mengendalikan; dan 5) mampu memberikan arah pada perkembangan budaya.

Indonesia sebagai negara bangsa yang multietnis dan multikultural memang sejak awal berdirinya mengandung masalah legitimasi kultural. Kesenjangan, ketidakadilan, kurangnya pemerataan pembangunan, tirani minoritas yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air dalam kenyataannya telah memicu terjadinya konflik sosial di berbagai wilayah di Indonesia, cenderung menjadi luka sejarah yang sulit dilupakan. Di tengah munculnya kecenderungan kehidupan dunia yang makin bergerak ke arah bebas sekat, maka wawasan lokal makin terintegrasi ke dalam wawasan nasional dan global.

Koentjaraningrat (1986) mengatakan bahwa sistem nilai merupakan sistem ide tentang hal- hal yang dianggap berharga dan bernilai dalam kehidupan. Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkembangkan identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun bobot kualitas manusia dan bangsa Indonesia, kemuliaan harkat dan martabat bangsa yang memancar ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa dan ke luar dalam membangun citra dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan.

Pada era globalisasi dewasa ini muncul upaya-upaya untuk membangkitkan kembali atau pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat. Menggunakan nilai- nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan inilah sebagai wujud nyata revitalisasi budaya lokal itu. Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.