NAMA: ZAKIYAH ARYA PUTRI
Npm: 2211031177
kelas Akuntansi D
A.Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
JAWAB:
Sudjito menilai demokrasi yang dibangun dalam dunia perpolitikan saat ini adalah demokrasi yang bebas nilai yang menyebabkan perilaku politisi dan pejabat Negara jauh dari etika politik. Makna dan esensi demokrasi direduksi sebagai merebut kekuasaan. Kedaulatan tidak lagi di tangan rakyat tetapi di tangan penguasa dan lembaga politik. Lembaga politik seperti partai politik bukan lagi merepresentasikan kepentingan rakyat tetapi merepresentasikan kepentingan partai dan elite partai. Yang terjadi, elite partai melanggengkan kekuasaan dengan menggunakan segala cara. Kemudian, etika dan moral cenderung diabaikan sehingga melahirkan berbagai sindiran politik, Sehingga politik dimaknai sebagai adu kekuatan dan kepentingan.
Menurut Sudjito, berdemokrasi dan berpolitik Pancasila pada dasarnya tidak hanya berpegang pada kaidah hukum, tetapi juga lebih pada kesadaran dan kepantasan moral yang mengedepankan etika nilai-nilai Pancasila. Ironisnya, praktik semacam ini seharusnya dilaksankan di Indonesia justru dilaksanakan di Negara lain. Di jepang, misalnya, seorang pejabat tinggi akan mundur karena pertimbangan moral ketika gagal melaksanakan tugas. Mereka seolah lebih menghayati sila kemanusiaan,imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan etika politik dijadikan sarana merefleksikan kualitas moral yang harus dimiliki oleh para pelaku politik dan para penyelenggara negara. Indikasinya dapat terlihat sampai sejauh mana para pelaku politik dapat memaknai dan melaksanakan etika politik dan demokrasi dalam kerangka Pancasila.
sumber:
https://www.ugm.ac.id/id/berita/7756-penyelenggara-negara-cenderung-abaikan-moral-dan-etika-politik
Menurut sumber di atas mengatakan sangat jelas bahwa etika politik di Indonesia sangat tidak sesuai dengan nilai nilai Pancasila. para politikus masih sangat lebih mementingkan kepentingan pribadi maupun golongan dibanding kepentingan negara. Banyak juga para politikus yang malah mengambil hak rakyat, tidak melakukan tugasnya dengan benar, dan tidak merasa bersalah atas hal buruk yanh dilakukan tersebut malah banyak yang bekerja sana dengan hukum agar ditutup kesalahannya.
B.Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
JAWAB:
Etika generasi muda di lingkunganan ku banyak sekali yang tidak mencerminkan etika dan nilai Pancasila. Anak sekarang mulai berbicara dengan tidak sopan terhadap yang lebih tua , meremehkan satu sama lain. saling menghina dan tidak menghormati sesama teman. Berkata kasar yang belum selayaknya di ucapkan. Memang pengaruh perkembangan Iptek sangat mengancam etika dan moral generasi muda sekarang jika tidak diberikan arahan untuk mengunakan teknologi yang ada sekarang ini.
banyak generasi muda saat ini yang mengikuti kebudayaan luar sehingga merasa kebudayaan sendiri itu kuno. Banyak yang menjadi tidak mencintai bangsa nya sendiri dan meremehkan orang lain yang mencintai bangsa ini. Generasi muda kini banyak sekali yang dapat dikatakan jauh dari nilai etika dan moral yang di anut bangsa Indonesia.
banyak yang tidak menghormati orang tua, tidak ada keinginan untuk saling membantu antar teman satu sama lain, kurang nya empati dan simpati terhadap orang lain. Generasi muda saat ini lebih banyak yang individualis.
solusi untuk adanya dekadensi moral yang terjadi:
Perlu diingat bahwa krisis moralitas yang terjadi di kalangan remaja
generasi bangsa salah satu indikator penyebab terbesarnya adalah
kegagalan dari dunia pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal,
maupun informal. Dengan demikian ketiga lembaga tersebut harus
berbenah, bersatu-padu, bersinergi secara efektif dalam menanamkan nilai-nilai moralitas dan tatakrama budi pekerti yang luhur. Jika ketiga
lembaga ini saling mengisi, diharapkan akan dapat membentuk anak didik, sebagai generasi masa depan, yang bermoral luhur mulia.
Pertama, orang tua memiliki peran sangat penting dalam hal ini. Jadi, orang tua harus lebih memperhatikan serta mengontrol perilaku anak dalam bertingkah laku dimasyarakat. misalanya dengan menanamkan pengertian tehadap anak tentang pentingnya berparilaku etis, serta memberikan pengertian tentang apa saja manfaat serta dampak negatif jika tidak melalukan perilaku yang etis. Kedua, menggunakan dengan bijak perkembangan teknologi yang sekarang ini menglami kemajuan yang sangat pesat.
Ketiga, menempatkan anak pada lingkungan yang baik dan benar, sehingga akan membentuk kepribadian anak menjadi baik pula. Karena lingkungan memiliki pengaruh yang cepat dalam pembentukan karakter seorang anak. Keempat, menanamkan pada jiwa seorang anak tentang nilai-nilai agama dan mendoronya agar selalu berparilaku sesuai dengan apa yang sudah terdapat pada nilai-nilai agama tersebut.
Npm: 2211031177
kelas Akuntansi D
A.Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
JAWAB:
Sudjito menilai demokrasi yang dibangun dalam dunia perpolitikan saat ini adalah demokrasi yang bebas nilai yang menyebabkan perilaku politisi dan pejabat Negara jauh dari etika politik. Makna dan esensi demokrasi direduksi sebagai merebut kekuasaan. Kedaulatan tidak lagi di tangan rakyat tetapi di tangan penguasa dan lembaga politik. Lembaga politik seperti partai politik bukan lagi merepresentasikan kepentingan rakyat tetapi merepresentasikan kepentingan partai dan elite partai. Yang terjadi, elite partai melanggengkan kekuasaan dengan menggunakan segala cara. Kemudian, etika dan moral cenderung diabaikan sehingga melahirkan berbagai sindiran politik, Sehingga politik dimaknai sebagai adu kekuatan dan kepentingan.
Menurut Sudjito, berdemokrasi dan berpolitik Pancasila pada dasarnya tidak hanya berpegang pada kaidah hukum, tetapi juga lebih pada kesadaran dan kepantasan moral yang mengedepankan etika nilai-nilai Pancasila. Ironisnya, praktik semacam ini seharusnya dilaksankan di Indonesia justru dilaksanakan di Negara lain. Di jepang, misalnya, seorang pejabat tinggi akan mundur karena pertimbangan moral ketika gagal melaksanakan tugas. Mereka seolah lebih menghayati sila kemanusiaan,imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan etika politik dijadikan sarana merefleksikan kualitas moral yang harus dimiliki oleh para pelaku politik dan para penyelenggara negara. Indikasinya dapat terlihat sampai sejauh mana para pelaku politik dapat memaknai dan melaksanakan etika politik dan demokrasi dalam kerangka Pancasila.
sumber:
https://www.ugm.ac.id/id/berita/7756-penyelenggara-negara-cenderung-abaikan-moral-dan-etika-politik
Menurut sumber di atas mengatakan sangat jelas bahwa etika politik di Indonesia sangat tidak sesuai dengan nilai nilai Pancasila. para politikus masih sangat lebih mementingkan kepentingan pribadi maupun golongan dibanding kepentingan negara. Banyak juga para politikus yang malah mengambil hak rakyat, tidak melakukan tugasnya dengan benar, dan tidak merasa bersalah atas hal buruk yanh dilakukan tersebut malah banyak yang bekerja sana dengan hukum agar ditutup kesalahannya.
B.Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
JAWAB:
Etika generasi muda di lingkunganan ku banyak sekali yang tidak mencerminkan etika dan nilai Pancasila. Anak sekarang mulai berbicara dengan tidak sopan terhadap yang lebih tua , meremehkan satu sama lain. saling menghina dan tidak menghormati sesama teman. Berkata kasar yang belum selayaknya di ucapkan. Memang pengaruh perkembangan Iptek sangat mengancam etika dan moral generasi muda sekarang jika tidak diberikan arahan untuk mengunakan teknologi yang ada sekarang ini.
banyak generasi muda saat ini yang mengikuti kebudayaan luar sehingga merasa kebudayaan sendiri itu kuno. Banyak yang menjadi tidak mencintai bangsa nya sendiri dan meremehkan orang lain yang mencintai bangsa ini. Generasi muda kini banyak sekali yang dapat dikatakan jauh dari nilai etika dan moral yang di anut bangsa Indonesia.
banyak yang tidak menghormati orang tua, tidak ada keinginan untuk saling membantu antar teman satu sama lain, kurang nya empati dan simpati terhadap orang lain. Generasi muda saat ini lebih banyak yang individualis.
solusi untuk adanya dekadensi moral yang terjadi:
Perlu diingat bahwa krisis moralitas yang terjadi di kalangan remaja
generasi bangsa salah satu indikator penyebab terbesarnya adalah
kegagalan dari dunia pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal,
maupun informal. Dengan demikian ketiga lembaga tersebut harus
berbenah, bersatu-padu, bersinergi secara efektif dalam menanamkan nilai-nilai moralitas dan tatakrama budi pekerti yang luhur. Jika ketiga
lembaga ini saling mengisi, diharapkan akan dapat membentuk anak didik, sebagai generasi masa depan, yang bermoral luhur mulia.
Pertama, orang tua memiliki peran sangat penting dalam hal ini. Jadi, orang tua harus lebih memperhatikan serta mengontrol perilaku anak dalam bertingkah laku dimasyarakat. misalanya dengan menanamkan pengertian tehadap anak tentang pentingnya berparilaku etis, serta memberikan pengertian tentang apa saja manfaat serta dampak negatif jika tidak melalukan perilaku yang etis. Kedua, menggunakan dengan bijak perkembangan teknologi yang sekarang ini menglami kemajuan yang sangat pesat.
Ketiga, menempatkan anak pada lingkungan yang baik dan benar, sehingga akan membentuk kepribadian anak menjadi baik pula. Karena lingkungan memiliki pengaruh yang cepat dalam pembentukan karakter seorang anak. Keempat, menanamkan pada jiwa seorang anak tentang nilai-nilai agama dan mendoronya agar selalu berparilaku sesuai dengan apa yang sudah terdapat pada nilai-nilai agama tersebut.