Nama : Putri Nala Shofia
Npm : 2211031149
Kelas. : MKU PKN AKT B
1. Bagaimanakah isi artikel diatas menurut pendapatmu secara lengkap, mempunyai dasar dan jelas ! Hal positif apa yang bisa anda ambil dari artikel tersebut?
Jawab :
Mengembangan filosofi wayang sangat penting untuk membangun identitas bangsa yang kuat. Di Indonesia, filsafat mencerminkan cara hidup, kearifan lokal, tradisi, dan kebiasaan umum. Wayang merupakan alat untuk mewujudkan masyarakat budaya, wayang merupakan sumber nilai filosofis yang tidak akan habis karena wayang merupakan simbol kehidupan manusia. Wayang juga mengandung ajaran etika dan moral.
Positifnya di mata kuliah Filsafat Wayang, sebagai mahasiswa kita lebih mengenal budaya kita, bisa melestarikan budaya, mendunia.
Hal positif yang dapat diambil dari Artike tersebut yaitu pewayangan memang dekat dengan bangsa ini, terutama bagi masyarakat Jawa. Tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi banyak pula ajaran tentang kehidupan yang tak lekang oleh zaman tersimpan di dalamnya. Di sisi lain, pertunjukan wayang juga tidak bisa dianggap sepele karena di dalamnya terdapat nilai-nilai estetika yang tinggi, baik seni drama, seni rupa, seni sastra, seni suara, seni karawitan, seni pentas, seni widya, maupun seni rupa.Dan hal positif lainnya yaitu menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran untuk melestarikan budaya Indonesia.
2. Dari artikel diatas, jelaskan apa yang menjadi hak dan kewajiban sebagai seorang warganegara?
Jawab:
Hak dan kewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan budaya nasional daerah.
Hak dan kewajiban warga negara dalam pasal di atas adalah hak atas informasi, hak untuk memilih. Kewajiban untuk mengikuti dan menghormati peraturan dan kewajiban untuk mengembangkan filosofi nusantara dan melestarikan budaya.
3. Bagaimana strategi yang Anda dapat tawarkan/usulkan untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hak hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang sesuai dengan Pancasila?
Jawab:
Ideologi Pancasila dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (Unity in Diversity) yang memiliki makna “walaupun berbeda-beda pada hakikatnya Indonesia tetap satu” merupakan dua pondasi ideologis vital dalam konteks Indonesia yang multikultural.
Tidak hanya berfungsi sebagai ideologi saja, Pancasila juga merupakan falsafah dan pandangan hidup yang merekatkan segala perbedaan, serta memiliki fungsi sentral dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, sosial, dan ekonomi bangsa.
Upaya menjaga dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dapat dilakukan dengan tiga hal yaitu melalui pendekatan budaya, internalisasi di semua level pendidikan, dan penegakan hukum terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Pertama, nilai-nilai Pancasila perlu dikuatkan dengan pendekatan budaya. Pemerintah melalui Kemdikbud harus menyusun strategi yang tepat, efektif, dan partisipatif tanpa paksaan.
Hal ini bisa dilakukan dengan membangun fasilitas atau pos-pos budaya di semua wilayah dalam rangka melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan lokal yang ada di masyarakat.
Kedua, penguatan nilai-nilai Pancasila di sektor pendidikan. Generasi muda adalah masa depan bagi ideologi Pancasila. Saat ini paparan ideologi radikal mulai mengancam generasi-generasi muda kita.
Pemerintah perlu memikirkan strategi yang efektif agar nilai-nilai Pancasila terinternalisasi dengan baik dalam kurikulum pendidikan nasional.
Jika perlu, pemerintah bisa mengintervensi kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan tinggi.
Tidak sedikit sekolah-sekolah yang mengabaikan kurikulum berbasis nasional khususnya yang terkait dengan pengetahuan kebangsaan dan kebudayaan.
Ketiga, penegakan hukum. Nilai-nilai Pancasila yang ada dalam konstitusi telah tercermin dalam sejumlah peraturan dan instrumen internasional yang telah diratifikasi untuk melindungi hak-hak warga negara.
Pemerintah tak boleh segan-segan untuk menegakkan aturan hukum demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
Npm : 2211031149
Kelas. : MKU PKN AKT B
1. Bagaimanakah isi artikel diatas menurut pendapatmu secara lengkap, mempunyai dasar dan jelas ! Hal positif apa yang bisa anda ambil dari artikel tersebut?
Jawab :
Mengembangan filosofi wayang sangat penting untuk membangun identitas bangsa yang kuat. Di Indonesia, filsafat mencerminkan cara hidup, kearifan lokal, tradisi, dan kebiasaan umum. Wayang merupakan alat untuk mewujudkan masyarakat budaya, wayang merupakan sumber nilai filosofis yang tidak akan habis karena wayang merupakan simbol kehidupan manusia. Wayang juga mengandung ajaran etika dan moral.
Positifnya di mata kuliah Filsafat Wayang, sebagai mahasiswa kita lebih mengenal budaya kita, bisa melestarikan budaya, mendunia.
Hal positif yang dapat diambil dari Artike tersebut yaitu pewayangan memang dekat dengan bangsa ini, terutama bagi masyarakat Jawa. Tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi banyak pula ajaran tentang kehidupan yang tak lekang oleh zaman tersimpan di dalamnya. Di sisi lain, pertunjukan wayang juga tidak bisa dianggap sepele karena di dalamnya terdapat nilai-nilai estetika yang tinggi, baik seni drama, seni rupa, seni sastra, seni suara, seni karawitan, seni pentas, seni widya, maupun seni rupa.Dan hal positif lainnya yaitu menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran untuk melestarikan budaya Indonesia.
2. Dari artikel diatas, jelaskan apa yang menjadi hak dan kewajiban sebagai seorang warganegara?
Jawab:
Hak dan kewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan budaya nasional daerah.
Hak dan kewajiban warga negara dalam pasal di atas adalah hak atas informasi, hak untuk memilih. Kewajiban untuk mengikuti dan menghormati peraturan dan kewajiban untuk mengembangkan filosofi nusantara dan melestarikan budaya.
3. Bagaimana strategi yang Anda dapat tawarkan/usulkan untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hak hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang sesuai dengan Pancasila?
Jawab:
Ideologi Pancasila dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (Unity in Diversity) yang memiliki makna “walaupun berbeda-beda pada hakikatnya Indonesia tetap satu” merupakan dua pondasi ideologis vital dalam konteks Indonesia yang multikultural.
Tidak hanya berfungsi sebagai ideologi saja, Pancasila juga merupakan falsafah dan pandangan hidup yang merekatkan segala perbedaan, serta memiliki fungsi sentral dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, sosial, dan ekonomi bangsa.
Upaya menjaga dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dapat dilakukan dengan tiga hal yaitu melalui pendekatan budaya, internalisasi di semua level pendidikan, dan penegakan hukum terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Pertama, nilai-nilai Pancasila perlu dikuatkan dengan pendekatan budaya. Pemerintah melalui Kemdikbud harus menyusun strategi yang tepat, efektif, dan partisipatif tanpa paksaan.
Hal ini bisa dilakukan dengan membangun fasilitas atau pos-pos budaya di semua wilayah dalam rangka melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan lokal yang ada di masyarakat.
Kedua, penguatan nilai-nilai Pancasila di sektor pendidikan. Generasi muda adalah masa depan bagi ideologi Pancasila. Saat ini paparan ideologi radikal mulai mengancam generasi-generasi muda kita.
Pemerintah perlu memikirkan strategi yang efektif agar nilai-nilai Pancasila terinternalisasi dengan baik dalam kurikulum pendidikan nasional.
Jika perlu, pemerintah bisa mengintervensi kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan tinggi.
Tidak sedikit sekolah-sekolah yang mengabaikan kurikulum berbasis nasional khususnya yang terkait dengan pengetahuan kebangsaan dan kebudayaan.
Ketiga, penegakan hukum. Nilai-nilai Pancasila yang ada dalam konstitusi telah tercermin dalam sejumlah peraturan dan instrumen internasional yang telah diratifikasi untuk melindungi hak-hak warga negara.
Pemerintah tak boleh segan-segan untuk menegakkan aturan hukum demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.