Posts made by Muhamad Rofiq

Nama: Muhamad rofiq
NPM: 2217051098
Kelas: D
Prodi: S1 Ilmu Komputer

Dalam tulisan "Semangat Bela Negara Di Tengah Pandemi COVID-19" yang ditulis oleh Syahrul Kemal, ditekankan pentingnya semangat bela negara dalam menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh pandemi COVID-19. Penulis menjelaskan bahwa semangat bela negara sangatlah penting dan dibutuhkan secara mendesak, karena memerlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama melawan pandemi ini. Dalam konteks ini, penulis menekankan pentingnya komitmen untuk melindungi kesehatan, keselamatan diri sendiri, dan juga kesejahteraan bersama sebagai bagian dari semangat pertahanan negara.

Situasi pandemi ini telah menyebabkan banyak orang menghadapi konsekuensi finansial dan emosional yang serius. Banyak yang kehilangan pekerjaan, perusahaan menghadapi kebangkrutan, dan orang-orang merasa takut dan khawatir akan tertular virus. Konsep bela negara dikembangkan oleh suatu negara untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga negara dalam mempertahankan keberadaan negara. Kesadaran bela negara mencakup kesediaan untuk berbakti kepada negara dan berkorban, mulai dari menjaga keharmonisan hubungan antarwarga negara hingga memerangi ancaman yang nyata. Dalam konteks pandemi, kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara membantu sesama, mengikuti perintah pemerintah, dan melindungi tenaga medis yang membutuhkan dukungan.

Secara umum, dokumen tersebut mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan memenuhi kewajiban dalam menjaga keutuhan negara. Semangat bela negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau tentara, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Dalam situasi pandemi COVID-19, semangat bela negara dapat diwujudkan dengan mengikuti perintah pemerintah, menjaga lingkungan, dan membantu sesama yang membutuhkan.
Nama: Muhamad rofiq
NPM: 2217051098
Kelas: D

Video tersebut menjelaskan bahwa Konsep Ketahanan Nasional melibatkan atribut ketekunan, keahlian, ketangguhan, dan kemampuan untuk memaksimalkan potensi nasional dalam menghadapi risiko. Ini menunjukkan bahwa Ketahanan Nasional mencakup berbagai aspek, termasuk pertahanan militer, keamanan domestik, stabilitas politik, keberlanjutan ekonomi, serta pelestarian budaya dan identitas nasional. Terdapat berbagai macam ancaman yang sering dihadapi oleh suatu negara, seperti ancaman langsung, ancaman eksternal, ancaman internal, dan ancaman tidak langsung.

Ancaman terhadap unsur Trigatra menyebabkan risiko pada beberapa aspek berikut:
1. Posisi geografis Indonesia: Misalnya, ada kemungkinan Timor Timur memisahkan diri atau adanya kapal perang asing masuk. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan diplomat yang kompeten untuk menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara lain, sementara Indonesia juga harus membangun reputasi yang kuat di mata negara-negara asing.
2. Keadaan dan kekayaan alam: Contohnya, adanya pencurian kapal oleh nelayan asing. Untuk mengatasi ini, pengawasan harus ditingkatkan, dan setiap kasus pencurian ikan harus ditindak tegas. Selain itu, potensi alam Indonesia harus ditingkatkan tanpa campur tangan asing.
3. Kemampuan penduduk: Jika masyarakat Indonesia tidak memiliki akses pendidikan yang memadai, mereka dapat ketinggalan dalam persaingan dengan negara-negara lain. Solusinya adalah masyarakat Indonesia harus berusaha belajar dengan tekun untuk memperoleh pengetahuan yang memadai agar dapat bersaing dengan masyarakat asing.

Ancaman terhadap unsur Pancagatra juga mengakibatkan risiko pada berbagai aspek, termasuk:
1. Ideologi: Misalnya, ada ancaman perubahan ideologi negara menjadi komunis. Solusinya adalah memahami dan menerapkan ideologi Pancasila secara praktis melalui penyusunan kurikulum pendidikan yang memperkenalkannya sejak usia dini, serta mempromosikan nilai-nilai antrian dan kesopanan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Politik: Misalnya, adanya pembatasan demokrasi dan pembungkaman kritik. Solusinya adalah anggota DPR harus menerima aspirasi masyarakat dan bersikap terbuka, sementara masyarakat harus berani mengkritik jika anggota DPR tidak bekerja sesuai dengan janji kampanye mereka.
3. Sosial-budaya: Misalnya, ada ancaman terhadap tradisi. Solusinya adalah menjaga dan melestarikan kebudayaan setiap daerah.
4. Ekonomi: Misalnya, kesulitan dalam membuka usaha karena preferensi masyarakat terhadap mal daripada pasar tradisional.
5. Hankam (pertahanan dan keamanan): Misalnya