གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Imelda Jevita

imelda mauly jevita
2213032113

Tinjauan pustaka merujuk pada ringkasan dan analisis dari penelitian, teori, dan informasi yang telah ada sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memberikan konteks bagi penelitian yang sedang dilakukan, menunjukkan pemahaman peneliti tentang topik, serta mengidentifikasi celah penelitian yang ada.   tinjauan pustaka merupakan penjelasan metodologis. penjelasan secara detail mengenai apa yang telah di lakukan apa kelemahannya serta apa strategi potensial yang memiliki basis serta dasar penelitian. Salah satu tujuan utama dari tinjauan pustaka adalah untuk mengidentifikasi celah atau area yang belum banyak diteliti. Ini akan membantu peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang baru dan relevan.berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan mengenai pengaruh model pembelajaran Problem Basic Learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran pendidikan pancasila dan kwarganegaraan penulis perlu melakukan studi literatur terlebih dahulu sebelum mengapa memilih variabel variabel penelitian. dengan mencari literatur jurnal dan melihat linearitas permasalahannya.
assalamualaikum wr. wb
nama : imelda mauly jevita
npm: 2213032113

izin menanggapi pernyataan charistias Seks bebas pada remaja adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku seksual di antara remaja tanpa adanya hubungan yang komitmen atau keterlibatan emosional yang mendalam. Topik ini merupakan perdebatan yang kompleks dan kontroversial di masyarakat, dengan berbagai pendapat yang berbeda-beda.

Dalam banyak masyarakat, seks bebas pada remaja dianggap sebagai hal yang tidak diinginkan atau tidak diharapkan. Pada umumnya, pendidikan seksual dan nilai-nilai moral ditekankan untuk mendorong remaja untuk menunda aktivitas seksual sampai mereka lebih matang secara fisik, mental, dan emosional, serta siap secara tanggung jawab menghadapi konsekuensi dari hubungan seksual.

Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, remaja mungkin belum siap secara fisik dan emosional untuk menghadapi konsekuensi yang mungkin timbul dari aktivitas seksual, termasuk risiko kehamilan yang tidak diinginkan atau penularan penyakit menular seksual (PMS). Kedua, hubungan seksual yang dilakukan tanpa keterlibatan emosional yang dalam dapat menyebabkan trauma emosional atau perasaan tidak berharga jika salah satu pihak merasa dimanfaatkan atau tidak dihargai.

Namun, penting bahwa setiap masyarakat dan budaya memiliki pandangan yang berbeda tentang seks bebas pada remaja. Beberapa masyarakat mungkin lebih terbuka terhadap aktivitas seksual pada usia remaja dan menerapkan pendekatan yang lebih liberal dalam memberikan pendidikan seksual yang komprehensif.

Penting bagi remaja untuk memiliki akses ke informasi yang akurat dan obyektif tentang seksualitas, kontrasepsi, dan perlindungan terhadap penyakit menular seksual. Pendidikan seksual yang komprehensif dan penekanan pada pentingnya hubungan yang saling menghormati dan bertanggung jawab dapat membantu remaja membuat keputusan yang bijaksana tentang kesehatan seksual mereka sendiri.

Dalam setiap konteks, penting untuk menghormati hak dan keputusan individu serta memastikan bahwa remaja memiliki akses ke layanan kesehatan seksual yang aman dan terpercaya.