Posts made by Agnes anggraini

Teknik Informatika C -> Forum Analisis Soal

by Agnes anggraini -
Nama: Agnes anggraini
NPM : 2215061103
Kelas : PCTI C

1. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan
Jawab : Semua permasalahan mengenai kondisi pelayanan publik dan birokrasi pemerintah hari ini salah satunya karena salah menempatkan paradigma pemerintahan. Paradigma pemerintahan yang keliru seperti itulah yang tetap dipertahankan sehingga menjadi salah satu ciri kelemahan kinerja jajaran pemerintahan sampai detik ini. Persimpangan antar etika dan paradigma pemerintahan semakin mencuat dan menghadapkan diri pada problematika etik. Paradigma pemerintahan yang seharusnya dibangun, tetapi berbalik menjadi kelemahan jajaran pemerintah yang dihadapkan dengan polemik etik, antara lain :
1. Independence, independensi harus dikedepankan untuk menunjukan posisi jajaran pemerintah maupun birokrasi, namun pada kenyataannya jajaran birokrasi tidak memiliki independensi baik struktural maupun sikap sehingga menyebabkan penyalahgunaan dan penyimpangan jabatan yang melahirkan budaya korupsi dilingkaran persetan pemerintahan baik pusat maupun daerah

2. Impartialy, banyak kasus jajaran birokrasi tidak memperlakukan pelayanan secara adil dan merata tentu menguntungkan para pengguna pelayanan dengan identitas tertentu yang mencerminkan konstelasi politik, tentu hal ini menghasilkan ketidak percayaan publik pada jajaran birokrasi dan pemerintah;

3. Integrity, seyogyanya pemerintah dan jajaran birokrasi mengedepankan prinsip integritas yang tersubprinsip pada indak jujur,keadilan, ketepatan dan kecepatan pelayanan bukan malah sebaliknya, masalah ini menghasikan birokrasi yang koruptif dan tidak kredibel;

4. Transparency, dengan mengedepankan prinsip transparansi maka dapat mengidentifikasi setiap penyimpangan finansial, menekan persepsi korupsi, lemahnya kompetensi dan tindakan favoritisme terhadap kelompok politik tertentu sehingga akan melahirkan birokrasi yang kredibel;

5. Efficiency, jajaran birokrasi seringkali terjebak sikap tidak efisien dalam membelanjakan anggaran publik, dalam banyak kasus pemborosan menjadi bagian dari motivasi kerja mereka untuk melakukan perjalanan dinas, manipulasi bukti belanja dan modus lainnya untuk memperoleh keuntungan pribadi, seharusnya dalam menyusun program kerja harus ekstra hati-hati untuk menghasilkan kerja yang efisien, berkelanjutan, berintegritas, modern, dan dapat dipertanggungjawabkan;

6. Profesionalism, kompetensi menjadi kunci utama mewujudkan birokrasi yang kredibilitas. Kurangnya menerapkan prinsip ekuitas, akurasi, ketekunan, dan pelayanan prima yang menjadi ciri dari bentuk profesionalitas;

7. Service mindedness, ketidak pahaman dan ketidaksadaran diri jajaran birokrasi untuk melayani kepentingan masyarakat, indikator pelayanan publik seakan tidak diindahkan, ketepatan pelayanan, kecepatan dan waktu pelayanan seringkali menjadi kendala dan menghasilkan pelayanan yang tidak memuaskan.

Banyaknya keluhan dan laporan masyarakat menyayangkan sikap aparatur pemerintah yang tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat seakan para birokrat menjadi momok yang menjengkelkan bagi masyarakat, lebih baik menghindar daripada berhadapan dengan para birokrat terkecuali dalam keadaan terpaksa, begitu analoginya.
Hal itu wajar menyebabkan tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap jajaran pemerintah. Tingginya ketidak percayaan masyarakat mengindikasi adanya kesalahan dalam melaksanakan paradigma pemerintah, masalah ini tentu menjadi isu krusial yang harus dibenahi oleh pemerintah dengan upaya pembenahan pengembalian fungsi dan tujuan birokrasi pemerintahan

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Jawab : menurut saya, etika generasi muda saat ini mengalami dekandansi moral. Dekadensi moral merupakan pengikisan jati diri yang terkait merosotnya tentang nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, nilai sosial budaya bangsa dan perkembangan moralitas individu. Moral generasi saat ini sangat buruk sekali karena pengaruh globalisasi seperti tidak menghormati orang yang lebih tua, berkata kasar dan lain lain. Tidak mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia karena Pancasila sebagai sistem etika mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Upaya mengatasi dekadensi moral yaitu:

1.Pengawasan dan juga perhatian orangtua

Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik seorang anak agar tidak mengalami dekadensi moral. Hal ini dikarenakan orang tua merupakan keluarga terdekat sang anak dimana ia selalu tau keadaan sang anak dan membuat anak menjadi merasa aman dan nyaman di dalam keluarga tersebut

2.Memberikan pendidikan karakter

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat penting untuk diterapkan pada saat ini dimana zaman sudah modern dan juga pengaruh globalisasi membuat semua budaya asing dapat masuk ke indonesia dengan mudah dan apabila tidak melakukan pendidikan karakter maka budaya asing tersebut akan merusak karakter kita. Pendidikan karakter akan lebih baik jika dilakukan pada waktu anak usia dini dimana itu adalah awal dari tumbuh kembang sang anak sehingga akan mudah dalam melakukan pendidikan karakter.

3.Penegakan hukum

Penegakan hukum juga merupakan hal penting dalam dekadensi moral. Hal ini dapat dilihat bahwa pada akhir- akhir ini di indonesia penegakan hukum sudah tidak lagi seperti dulu dimana orang yang memiliki kekuasaan tinggi maka ia dengan mudah membeli hukum sedangkan rakyat kecil tidak bisa bertindak apa- apa

4.Meningkatkan pendidikan moral dan agama

Pendidikan agama sangat penting dilakukan pada anak usia dini dimana di dalam agama terdapat nilai moral bagi manusia sehingga pada saat remaja akan mencegah adanya dekadensi moral

Teknik Informatika C -> Forum Analisis Jurnal

by Agnes anggraini -

Nama : Agnes anggraini

NPM : 2215061103

Kelas : PSTI C


Pancasila dalam pengertian ini, isinya berupa nilai-nilai. Nilai (value) merupakan pengertian filsafat, artinya tolok ukur untuk menimbang-nimbang dan memutuskan apakah sesuatu benar atau salah, baik atau buruk. Notonagoro menjelaskan mengenai nilai-nilai Pancasila, dengan membaginya ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu :28

1. nilai materiil, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia,

2. nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas,

3. nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.


Nilai-nilai Pancasila sudah sejak dahulu tertanam secara spontan dalam masyarakat Indonesia yang berpadu dengan adat-istiadat, kebudayaan, dan agama.41 Pengamalan nilai-nilai Pancasila sudah  dimulai sejak zaman sebelum Indonesia merdeka sebagai pandangan hidup sehingga berujung pada diraihnya kemerdekaan. Pada masa kini, tinggal bagaimana, kita memahami nilai-nilai Pancasila dan menerjemahkannya ke dalam pemikiran,nsikap dan perilaku sehari-hari sebagai pribadi maupun makhluk sosial.


Perkembangan Media Massa di Indonesia

Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melewati media 

 cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama itu dapat diterima secara serentak dan sesaat.10

Pemanfaatan media massa artinya penggunaan berbagai bentuk media massa, baik cetak maupun elektronik untuk tujuan tertentu. Hubungan antara tatanan sosial dan tatanan politik disambung oleh media massa, artinya media massa ini saling mengisi dan melengkapi dalam bentuk komunikasi. Tidak semua orang mengetahui hukum, namun dengan media massa, masyarakat akan mengetahui hukum dengan membaca maupun mendengar informasinya. Tidak dapat dipungkiri, meskipun terdengar seperti solusi, justru masalah hukum sebagai tatanan akan terus muncul apabila tidak ditanamkan pada diri dengan baik hakekat isi Pancasila.


Peran Media Massa dalam Kontrol Sosial

Secara umum, media massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Hal ini seperti dirumuskan dalam Pasal 3 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yaitu Fungsi Pers Nasional adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial, serta dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi.65 Fungsi kontrol sosial dari pers tersebut selanjutnya dijelaskan dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang antara lain dinyatakan, pers yang mana juga melaksanakan kontrol sosial sangat penting pula untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan baik.

Peranan pers atau juga media massa sebagaimana dirumuskan dalamPasal 6 Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 tentang Pers disebutkan bahwa Pers Nasional akan melaksanakan peranan sebagai berikut: 

a. Untuk memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui; 

b. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong mewujudkan supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormati kebhinekaan; 

c. Mengembangkan pendapat umum yang berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar; 

d. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan juga saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum; 

e. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.


Sehubungan dengan pendapat Hoefnagels bahwa fungsi media massa adalah untuk mempengaruhi pandangan-pandangan masyarakat tentang penyimpangan dalam hukum dan pemidanaan maka apabila dihubungkan dengan fungsinya dalam 

 hal penerapan hukum, media massa di sini diharapkan dapat untuk berpengaruh terhadap pandangan masyarakat tentang pengetahuan, perasaan atau keyakinan dan perilaku partisipatif masyarakat dalam memahami hukum. Media massa sebagai suatu sarana yang bersifat preventif dapat diterapkan juga sebagai pendorong bekerjanya hukum yang represif agar menjadi lebih efektif.

Nama : Agnes anggraini
kelas : PSTI C
NPM : 2215061103

analisis saya tentang jurnal ini yaitu, Pancasila sebagai dasar negara memiliki nilai dan fungsi yang sangat penting bagi negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sudah diterapkan dalam kehidupan kemasyarakatan. Pancasila Sebagai Sumber Filsafat Bangsa Dan Negara Indonesia yaitu, dimana pada tiap butir Pancasila memiliki nilai dan makna tersendiri bagi segenap aspek kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang dapat menjadi pedoman dan acuan bagi kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai dasar filsafat negara dan filsafat hidup bangsa, sila-sila yang terdapat dalam pancasila merupakan kesatuan yang bulat, hierarkis dan terstruktur. Artinya, pancasila memiliki nilai esensi makna yang utuh. Segala aspek kehidupan baik dalam masyarakat, bangsa, dan negara harus mendasarkan pada nilai-nilai pancasila.

Pancasila sebagai ideologi negara dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa serta menjadi petunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar (fundamen) untuk mengatur pemerintah negara atau sebagai dasar untuk mengatur penyelengaraan negara. Pancasila sebagai petunjuk hidup berbangsa dan bernegara merupakan pedoman bagi setiap arah dan kegiatan bangsa Indonesia di segala bidang.

kesimpulannya, Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar falsafah dan ideologi negara memiliki nilai yang dapat dijadikan pandangan, pedoman, dan arahan dalam setiap aspek kehidupan bangsa Indonesia, untuk mempertahankan kesatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Teknik Informatika C -> Forum Analisis Jurnal 1 & 2

by Agnes anggraini -
Nama : Agnes anggraini
kelas : PSTI C
NPM : 2215061103

analisis saya tentang jurnal ini yaitu, Pancasila sebagai dasar negara memiliki nilai dan fungsi yang sangat penting bagi negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sudah diterapkan dalam kehidupan kemasyarakatan. Pancasila Sebagai Sumber Filsafat Bangsa Dan Negara Indonesia yaitu, dimana pada tiap butir Pancasila memiliki nilai dan makna tersendiri bagi segenap aspek kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang dapat menjadi pedoman dan acuan bagi kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai dasar filsafat negara dan filsafat hidup bangsa, sila-sila yang terdapat dalam pancasila merupakan kesatuan yang bulat, hierarkis dan terstruktur. Artinya, pancasila memiliki nilai esensi makna yang utuh. Segala aspek kehidupan baik dalam masyarakat, bangsa, dan negara harus mendasarkan pada nilai-nilai pancasila.

Pancasila sebagai ideologi negara dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa serta menjadi petunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar (fundamen) untuk mengatur pemerintah negara atau sebagai dasar untuk mengatur penyelengaraan negara. Pancasila sebagai petunjuk hidup berbangsa dan bernegara merupakan pedoman bagi setiap arah dan kegiatan bangsa Indonesia di segala bidang.

kesimpulannya, Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar falsafah dan ideologi negara memiliki nilai yang dapat dijadikan pandangan, pedoman, dan arahan dalam setiap aspek kehidupan bangsa Indonesia, untuk mempertahankan kesatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.