NAMA : MARESSIA ANGGEL FIRDAUS
NPM : 2217051028
KELAS : C
Analisis saya dari Video yang berjudul "Demokrasi Itu Gaduh, tapi Kenapa Bertahan dan Dianut Banyak Negara" salah satu alasan kenapa demokrasi gaduh tapi bertahan dan dianut di banyak negara. Pernyataan Presiden Joko Widodo (3 Oktober 2020) tentang Penanganan Pandemi Indonesia “Dalam situasi ini, yang penting tidak ada kontroversi dan tidak ada yang ribut.” Pernyataan Presiden Jokowi tentang situasi pandemi dianggap tidak mungkin diterapkan di negara demokrasi, selain karena demokrasi mengedepankan perbedaan pendapat yang demokratis, juga menjamin kebebasan berekspresi.
Demokrasi memang tempat yang ribut dan gaduh, tapi selama masih dalam konteks prosedural, tidak dianggap masalah.
Meski mengalami gejolak, demokrasi masih dipraktikkan di banyak negara, terutama karena negara dengan sistem demokrasi yang baik lebih mampu menjaga keamanan dan kemakmuran jangka panjang. Demokrasi juga dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesetaraan, mengurangi konflik dan meningkatkan partisipasi publik, seperti melindungi hak asasi manusia.
Membandingkan negara-negara demokratis dan non-demokratis, terlihat bahwa negara-negara demokratis lebih kaya karena pembangunan manusia yang baik dan warga negaranya dapat hidup bahagia karena jaminan hak asasi manusia.
Tahun 1980-an menyaksikan penguatan negara demokratis, diikuti oleh runtuhnya pemerintahan otokratis. Tapi bukan berarti demokrasi adalah pemerintahan yang sempurna, karena memberikan hak pilih kepada orang yang tidak mereka kuasai adalah pilihan yang tepat? Hal ini penting karena demokrasi seringkali melahirkan pemimpin yang akademisi dan populis serta pegawai negeri sipil yang tidak mau menerima kritik. Dapat juga dikatakan bahwa saat ini terjadi krisis demokrasi dalam suatu negara demokrasi, yang disebabkan oleh lemahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politisi, penurunan jumlah anggota partai politik dan regulasi yang dianggap buram.
NPM : 2217051028
KELAS : C
Analisis saya dari Video yang berjudul "Demokrasi Itu Gaduh, tapi Kenapa Bertahan dan Dianut Banyak Negara" salah satu alasan kenapa demokrasi gaduh tapi bertahan dan dianut di banyak negara. Pernyataan Presiden Joko Widodo (3 Oktober 2020) tentang Penanganan Pandemi Indonesia “Dalam situasi ini, yang penting tidak ada kontroversi dan tidak ada yang ribut.” Pernyataan Presiden Jokowi tentang situasi pandemi dianggap tidak mungkin diterapkan di negara demokrasi, selain karena demokrasi mengedepankan perbedaan pendapat yang demokratis, juga menjamin kebebasan berekspresi.
Demokrasi memang tempat yang ribut dan gaduh, tapi selama masih dalam konteks prosedural, tidak dianggap masalah.
Meski mengalami gejolak, demokrasi masih dipraktikkan di banyak negara, terutama karena negara dengan sistem demokrasi yang baik lebih mampu menjaga keamanan dan kemakmuran jangka panjang. Demokrasi juga dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesetaraan, mengurangi konflik dan meningkatkan partisipasi publik, seperti melindungi hak asasi manusia.
Membandingkan negara-negara demokratis dan non-demokratis, terlihat bahwa negara-negara demokratis lebih kaya karena pembangunan manusia yang baik dan warga negaranya dapat hidup bahagia karena jaminan hak asasi manusia.
Tahun 1980-an menyaksikan penguatan negara demokratis, diikuti oleh runtuhnya pemerintahan otokratis. Tapi bukan berarti demokrasi adalah pemerintahan yang sempurna, karena memberikan hak pilih kepada orang yang tidak mereka kuasai adalah pilihan yang tepat? Hal ini penting karena demokrasi seringkali melahirkan pemimpin yang akademisi dan populis serta pegawai negeri sipil yang tidak mau menerima kritik. Dapat juga dikatakan bahwa saat ini terjadi krisis demokrasi dalam suatu negara demokrasi, yang disebabkan oleh lemahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politisi, penurunan jumlah anggota partai politik dan regulasi yang dianggap buram.