Nama: Jessica Clyudiea
Npm: 2211011041
Analisis Soal
A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!
Jawab:
Melihat kenyataan yang terjadi di Indonesia, maka diperlukan sebuah refleksi sebagai tindakan nyata terhadap perilaku dan etika politik para elite (pemerintah). Hal ini tidak bisa tidak, harus dilakukan jika menghendaki bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik. Memang mereka (elite) menginginkan agar Indonesia menjadi bangsa yang besar dan disegani, akan tetapi cita-cita ini kandas oleh perilaku yang ditunjukkan oleh mereka sendiri. Sisi lainnya adalah dalam berbagai persoalan yang terjadi dalam masyarakat, para elite politik tadi kerap kali membutakan suara dan mata hatinya. Sehingga persoalan yang timbul dalam masyarakat tidak pernah selesai dan bahkan semakin bertumpuk.
Lunturnya etika politik yang terjadi pada para pelaku politik di Indonesia juga berpengaruh pada hilangnya tatanan yang bermoral dan rasional. Salah satu contoh adalah penggalian situs budaya yang dilakukan oleh seorang pejabat mencerminkan semakin tidak terkontrolnya tindakan dan sikap para pejabat di Indonesia. Dengan demikian pantaslah diungkapkan bahwa para pejabat yang ada telah kehilangan rasionalitasnya dan memenuhi pikirannya dengan hal-hal yang berbau mitos. Dengan tindakan tersebut mencerminkan bahwa bangsa Indonesia tidak lagi memiliki rasa percaya diri (self-confidence) sebagai sebuah bangsa.
Perlu dilakukan saat ini adalah memegang teguh etika politik yang berorientasi pada kemanusiaan yang menghargai satu dengan yang lainnya. Serta juga memiliki nilai-nilai moral yang baik dalam menghargai peradaban Indonesia demi maju dan berkembangnya Indonesia ke arah yang lebih baik. Persoalan politik di mengerti du et des saya dapat apa akibat nya politik dimengerti secara sempit semata mata merebut kekuasan bukan mencapai tujuan dari partai politik harus membawah bonum commune yakni kesejahteraan umum.
Ada beberapa etika perilaku politik saat ini yang sudah sesuai dengan nilai-nilai pancasila yaitu:
* Berkampanye dengan tetap mengusung nilai-nilai kemanusiaan, contohnya dengan tetap menjaga keamanan pihak lain, tidak merugikan orang lain, dan menjaga hubungan baik dengan sesama agar tetap harmonis, sehingga bentrokan tidak akan pernah terjadi. Hal ini berdasarkan pada sila ke-3.
* Peraturan dalam kegiatan berkampanye harus dipatuhi, sebab dengan menaati ketentuan berarti memberi keselamatan bagi diri kita semua. Hal tersebut berdasarkan pada sila ke-4.
* Pemilu dan kampanye memiliki tujuan akhir kemakmuran dan kesejahteraan hidup bersama. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari hal-hal yang menjadi penghambat usaha-usaha menuju kesejahteraan bersama. Langkah tersebut berdasarkan sila ke-5.
* Dengan menyadari bahwa semua perbuatan yang tidak baik dengan mengatasnamakan Pemilu atau kampanye tidak akan lepas dari pengawasan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini didasarkan pada sila ke-1.
* Permasalahan inti politik tentu saja tidak terbatas pada masalah kekuasaan. Namun, politik ialah tentang seperangkat keyakinan dalam kehidupan bermasyarakat, juga berbangsa dan bernegara yang diperjuangkan oleh orang-orang yang meyakininya. Demikian adalah pengertian “politik” secara ilmiah. Adapun pengertian “politik” secara non-ilmiah yaitu yang memiliki prinsip perjuangan demi memenangkan kekuasaan. Bahkan cenderung mengabaikan nilai kemanusiaan, sehingga menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Sumber: https://bpip.go.id/berita/1035/549/urgensi-etika-politik-kehidupan-politik-indonesia.html
https://voi.id/berita/46327/etika-politik-pancasila-nilai-nilai-dan-contoh-penerapannya
Kesimpulan dari saya:
Sistem etika perilaku politik saat ini, dapat kita lihat pada kenyataan di masyarakat dimana para pemangku kekuasaan tidak mencerminkan etika perilaku politik yang baik dan terjadilah lunturnya etika perilaku politik yang dilakukan para pelaku politik. Kita masih sering menjumpai korupsi yang dilakukan para pejabat kemudian ada juga penggalian situs budaya yang dilakukan oleh seorang pejabat mencerminkan semakin tidak terkontrolnya tindakan dan sikap para pejabat di Indonesia. Dengan kenyataan yang sudah kita lihat ini maka kita sebagai bangsa indonesia perlu memegang teguh etika politik yang berorientasi pada kemanusiaan yang menghargai satu dengan yang lainnya dan memiliki nilai-nilai moral yang baik. Dengan adanya perilaku etika politik akan mencitakan kesejahteraan bagi masyarakat yaitu dengan perilaku-perilaku pejabat,pelaku politik, maupun pemangku kekuasaan yang bermoral dan menghargai sesama manusia dan mewujudkan cita-cita bangsa.
Sistem etika perilaku politik saat ini belum semuanya atau seluruh yang sesuai dengan sila-sila pancasila, tetapi sudah ada beberapa perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila yaitu seperti,
- Berkampanye dengan tetap mengusung nilai-nilai kemanusiaan, mencerminkan sila ke-3
- Mematuhi peraturan dalam berkampanye, mencerminkan sila ke-4
- Kemakmuran dan kesejahteraan hidup bersama merupakan tujuan akhir dari pemilu dan kampanye, mencerminkan sila ke-5
- Mengetahui semua perbuatan kita lakukan yang tidak baik dengan dasar mengatasnamakan Pemilu atau kampanye tidak akan lepas dari pengawasan Tuhan Yang Maha Esa, sila ke-1
Perilaku-perilaku etika politik yang belum sesuai dikarenakan kekuasaan.
B. Etika selalu terkait dengan masalah sehingga menjadi perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan masalah nilai (baik atau buruk). etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !
Jawab:
Etika generasi muda sekarang, banyak pemuda yang mengalami krisis etika (moral). “Data Unicef tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa kekerasan kepada sesama remaja bahkan kepada orang tua di Indonesia diperkirakan mencapai 50 persen”. Dari data tersebut menunjukkan betapa miris dan krisisnya etika dikalangan pemuda Indonesia di era globalisasi seperti sekarang ini.
Beberapa faktor yang menyababkan para pemuda di zaman sekarang kurang dalam beretika. Pertama, kurangnya kepedulian orang tua terhadap pentingnya menanamkan serta mengajarkan etika (moral) terhadap anak. Kedua, berkembangnya teknologi yang sangat pesat membuat pola pikir para pemuda di zaman sekarang menjadi serba instan dan tidak peduli akan lingkungan sekitarnya. Ketiga, lingkungan sekitar yang membentuk karakter dan membentuk kepribadian seorang pemuda masih kurang diperhatiakan atau bahkan tidak diperhatikan sama sekali oleh masyarakat sekitar, terkhusus orangtuanya. Keempat, kurangnya penanaman jiwa religius didalam diri pemuda serta masih kurangnya pengetahuan tentang agama yang menjadikannya turntutan untuk selalu berperilaku etis.
Banyaknya polemik yang terjadi sehingga membuat hilangnya bersikap etis dalam diri seseorang membuat negara ini menjadi di ambang kehancuran karena kekrisisan etika (moral). Penanaman jiwa yang beretika (bermoral) dalam diri seorang pemuda seharusnya dilakukan sejak dini, karena dimasa-masa itulah yang akan menjadi modal menuju pembiasaan untuk masa depannya. Seharusnya hal ini perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah dan terlebih khususnya adalah peran orang tua dalam mendidik serta membentuk karakter seorang anak.
Etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia, refleksi kritis Etika Pancasila meliputi 3 bidang. Pertama, Etika Pancasila melakukan refleksi kritis tentang norma dan nilai moralitas yang telah dijalani atau dianut oleh warga bangsa Indonesia selama ini agar dapat dirumuskan menjadi prinsip-prinsip kelayakan hidup sehari-hari, misalnya nilai-nilai yang terkandung di dalam benda-benda peninggalan bersejarah, karya sastra, cerita rakyat. Kedua, Etika Pancasila melakukan refleksi kritis tentang situasi khusus kehidupan berbangsa dan bernegara dengan segala keunikan dan kompleksitasnya seperti telah dirumuskan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Ketiga, refleksi kritis tentang berbagai paham yang dianut oleh manusia atau kelompok masyarakat tentang bidang-bidang khusus kehidupan, misalnya paham tentang manusia, Tuhan, alam, masyarakat, sistem sosial politik, sistem ekonomi, sistem kerja, dsb.
Solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi adalah sebagai berikut.
1. Pengawasan dan Perhatian Orangtua Orang tua memegang peranan penting dalam mendidik dan memberikan pengarahan pada anak, untuk itu pengawasan orang tua terhadap pergaulan dan aktivitas yang dilakukan oleh anak seperti melihat tayangan televisi yang kurang mendidik, dan pengawasan dalam menggunakan internet harus diawasi dan diarahkan oleh orangtua.
2. Memberikan Pendidikan Karakter pada Anak Sejak Dini
Di zaman yang serba canggih dan percampuran budaya asing yang semakin mudah masuk dalam kehidupan sehari-hari menuntut orang tua untuk lebih meningkatkan pendidikan karakter sejak dini kepada anak. Pendidikan karakter akan lebih mudah dilakukan sejak anak berusia dini hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak terhadap pengenalan lingkungan sekitar dan tentu menuntu bimbingan orang tua. Pendidikan karakter paling mendasar adalah dengan menanamkan pemahaman nilai-nilai moral dan etika seperti kejujuran, sopan santun, religius, toleransi, mandiri, gaya hidup sederhana, mencintai budaya lokal, dan lain sebagainya. Dengan menanamkan pendidikan karakter sejak dini maka generasi penerus bangsa akan memiliki karakter yang jujur dan jauh dari tindak korupsi.
3. Penegakan Hukum Atas Pelaku Kejahatan Hukum merupakan salah satu tonggak bangsa dalam memberantas Dekadensi Moral, karena hukum memiliki fungsi dalam menegakkan dan melindungi kepentingan manusia, menjaga ketertiban dan mengatur masyarakat untuk mewujudkan keadilan sosial. Jika hukum mudah dibeli maka kriminalitas dan korupsi akan terus merajalela untuk itu ketegasan hukum dalam memberikan hukuman yang berat dalam kasus kr1m1nal terutama tindak korupsi adalah hal yang penting dan harus dilakukan oleh aparatur hukum.
4. Meningkatkan Pendidikan Moral dan Agama Moral merupakan suatu kondisi pikiran, perasaan, ucapan dan perilaku seseorang yang terkait dengan nilai baik dan buruk. Dengan kata lain moral tidak memiliki keterikatan terhadap hal apapun diluar diri manusia, ia tumbuh secara eksplisit dan memberikan aturan-aturan yang dipatuhi oleh diri sendiri dan terbentuk berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat.
Sumber:
https://www.harianbhirawa.co.id/meredupnya-etika-di-kalangan-para-pemuda/
http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1179/EPUB/xhtml/raw/sylggb.xhtml
https://www.websitependidikan.com/2018/06/pengertian-dan-contoh-dekadensi-moral-serta-cara-mengatasinya.html?m=1
Kesimpulan dari saya:
Etika generasi muda yang ada disekitar tempat tinggal saya mengalami krisis etika. Dapat kita lihat di kenyataannya bahwasanya masih banyak sekali remaja yang tidak menghormati bahkan kasar terhadap sesama dan orang tua. Generasi muda sekarang mengalami kemerosotan etika (moral). Beberpa penybabnya dikarenakan kurang nya pengawasan serta kepedulian orang tua selain itu juga dikarenakan berkembangnya teknologi yang membuat pikiran generasi muda sekarang serba instan dan kurang nya penanaman jiwa religius sejak dini.
Tidak mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa indonesia, dikarenakan etika dan nilai yang dianut bangsa indonesia tidak menggambarkan, mencerminkan bahkan mencontohkan tindakan-tindakan seperti itu. Etika dan nilai yang dianut oleh bangsa indonesia itu adalah etika pancasila yang kemudian dijadikan prinsip-prinsip kelayakan hidup sehari-hari dan cara-cara kita hidup berbangsa dan bernegara.
Solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi adalah sebagai berikut.
1). Pengawasan dan Perhatian Orangtua
2). Memberikan Pendidikan Karakter pada Anak Sejak Dini
3). Penegakan Hukum Atas Pelaku Kejahatan
4). Meningkatkan Pendidikan Moral dan Agama