Posts made by Zelvin Vewi Saputra

Nama : Zelvin Vewi Saputra
NPM : 2217051132
Kelas :C

Analisis saya berdasarkan jurnal tersebut:
Demokrasi merupakan manifestasi dari nilai-nilai sila keempat Pancasila yaitu “Kerakyatan yang berpedoman pada refleksi/representasi”. Pilkada di Indonesia merupakan wujud nyata perwujudan nilai-nilai Pancasila Orde Keempat, dimana rakyat berhak memilih wakilnya untuk pemerintahan daerah.
Pemilihan kepala daerah di Indonesia juga mencerminkan penerapan prinsip-prinsip demokrasi seperti hak untuk memilih, persamaan hak, kebebasan berekspresi dan partisipasi politik. Dalam pemilihan kepala daerah rakyat memiliki hak pilih yang sama, sehingga setiap suara memiliki nilai yang sama.
Proses pilkada mengikuti prinsip kesetaraan, dimana setiap orang memiliki hak yang sama untuk mencalonkan diri dan memilih calon sesuai dengan keinginannya. Selain itu, kebebasan berpendapat juga merupakan prinsip penting dalam pemilihan provinsi, di mana setiap orang berhak untuk menyatakan pendapat dan pilihan politiknya tanpa tekanan atau ancaman.
Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan demokrasi dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia. Beberapa tantangan ini termasuk kebijakan moneter, manipulasi suara, dan pengaruh uang kepentingan sendiri pada proses pemilihan daerah. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses pilkada, serta pengawasan yang ketat untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap pelaksanaan demokrasi. Dengan demikian, pilkada dapat menjadi bukti nyata nilai-nilai sila keempat Pancasila dan memperkuat demokrasi di Indonesia.
Nama : Zelvin Vewi Saputra
NPM : 2217051132
Kelas : C

Analisis saya berdasarkan video tersebut :

"Perkembangan Demokrasi di Indonesia"

1. Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan : Demokrasi pada masa kemerdekaan sangat terbatas. Terdapat beberapa pers yang mendukung revolusi kemerdekaan yaitu majalah Tempo dan karya Robert Cribb yang berjudul “Para Jago Dan Kaum Revolusioner Jakarta 1945-1949”.

2. Perkembangan Demokrasi Parlementer (1945-1949): Masa ini adalah masa kejayaan demokrasi di Indonesia,Karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan dalam kehidupan politik di Indonesia.Namun sayangnya Demokrasi Parlementer ini gagal karena adanya politik aliran yang lebih dominan seperti munculnya Partai Islam, Partai Nasionalis,Partai Non-islam,sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan konflik. Selain itu juga karena adanya basis sosial ekonomi yang masih lemah,adanya persamaan kepentingan presiden Soekarno dengan kalangan Angkatan Darat,yang sama-sama tidak senang dengan proses politik yang berjalan.

3. Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965) : Politik pada masa ini diwarnai oleh tolak ukur yang sanga kuat antara ketiga kekuatan politik yang utama pada waktu itu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) VS Soekarno VS PKI.

4. Perkembangan Demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru : Demokrasi orde baru atau Demokrasi Pancasila ini pada 3 Tahun awal masa demokrasi ini kekuatan seolah-olah akan didistribusikan kepada kekuatan Masyarakat ,namun setelah 3 tahun lebih dominan peranan ABRI,biroktisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik,pembatasan peran dan fungsi partai politik,campur tangan pemerintah dalam persoalan partai politik dan publik,masa mengambang,monolitisasi,ideologi negara dan inkorporasi lembaga nonpemerintah.

5. Perkembangan Demokrasi Pada Masa Reformasi (1998 – Sekarang) : Masa demokrasi ini mirip dengan masa demokrasi parlementer yang diawali dengan mundurnya Presiden Soeharto yang Digantikan Oleh BJ. Habibie yang waktu itu menjabat sebagai wakil presiden karena adanya demo dari masyarakat. Demokrasi era reformasi memiliki karakteristik yaitu pemilu yang dilaksanakan (1999-2004) jauh lebih demokratis,rotasi kekuasaan dilakukan dari pemerintah pusat hingga desa.pola rekruitmen politik dilakukan secara terbuka, sebagian besar hak dasar bisa terjamin.
Nama : Zelvin Vewi Saputra
NPM :2217051132
Kelas : C

Analisis jurnal:
Judul jurnal "Dinamika Sosial Politik Menjelang Pemilu Serentak 2019" membahas tantangan dan masalah yang terjadi dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu Serentak 2019.

Artikel ini mencatat bahwa konsolidasi demokrasi di Indonesia cenderung fluktuatif karena pilar-pilar pentingnya, seperti pemilu, partai politik, civil society, dan media massa belum berfungsi secara efektif dan maksimal. Namun, pemilu dianggap sebagai prasyarat penting dalam menciptakan kejujuran, keadilan, transparansi, dan akuntabilitas dalam suksesi kepemimpinan dan kinerja pemerintahan.

Artikel ini juga menyoroti bahwa kondisi sosial, ekonomi, politik, dan hukum yang kurang memadai dapat menghambat kualitas pemilu dan stabilitas nasional.
NAMA : ZELVIN VEWI SAPUTRA
NPM : 2217051132
KELAS : C

Analisis Saya dari Video di link https://www.youtube.com/watch?v=nNMKCKpIsH8 yang berjudul "Demokrasi Gaduh, Tapi Kenapa Bertahan dan Dianut Banyak Negara?",isi video tersebut adalah membahas tentang tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sistem demokrasi di berbagai negara di seluruh dunia dan mengapa meskipun banyak masalah, demokrasi masih tetap menjadi sistem politik yang paling banyak dianut.

Jadi,mengapa sistem demokrasi masih dianut banyak negara?
Alasannya adalah tentu saja karena jika suatu negara menganut sistem demokrasi yang baik, negara tersebut mempu mempertahankan keamanan dan kemakmuran jangka panjang. Selain itu, demokrasi juga dinilai sebagai alat paling efektif untuk mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik, dan meningkatkan partisipasi publik.

Ada beberapa point penting yang saya dapat dari video tersebut,yaitu:
a) Kepentingan Kebebasan: Demokrasi memberikan kebebasan individu untuk berbicara, menyampaikan pendapat, dan berpartisipasi dalam proses politik. Ini dianggap sebagai nilai fundamental yang menghargai martabat manusia dan menghormati hak asasi manusia.
b) Menjunjung Keberagaman dan Kehendak Rakyat: Demokrasi memungkinkan partisipasi dari berbagai masyarakat dengan beragam pandangan politik, agama, budaya, dan latar belakang sosial. keputusan dari suara mayoritas diharapkan mencerminkan kehendak rakyat secara keseluruhan.
c) Akuntabilitas Pemerintah: Demokrasi menekankan prinsip akuntabilitas yang mana pemerintah harus bertanggung jawab kepada rakyat. Misalnya diadakan Pemilihan umum untuk memilih wakilwakil rakyat, ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah.

Jadi,dapat saya simpulkan bahwa meskipun banyaknya konflik dan tantangan menggunakan sistem demokrasi tapi banyak kelebihan dari sistem demokrasi tersebut,tidak bisa dipungkiri sistem demokrasi adalah sistem yang paling banyak dianut di suatu negara, karena melihat manfaat dan nilai-nilai positif yang dimilikinya.