Posts made by Raihan Rifandi

Nama: Raihan Rifandi
NPM: 2217051043
Kelas: B
Prodi: Ilmu Komputer

Dalam video berjudul "Wawasan Nusantara," dibahas pentingnya pemahaman dan pengaplikasian konsep wawasan nusantara bagi masyarakat Indonesia. Konsep wawasan nusantara merujuk pada cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan wilayah NKRI sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Melalui pemahaman wawasan nusantara, diharapkan dapat tumbuh jiwa nasionalisme yang kuat dalam diri setiap warga negara. Istilah "wawasan" sendiri berasal dari kata "wawas" yang berarti pandangan atau tinjauan, dan "mawas" yang berarti memandang atau melihat.

Dalam konsep wawasan nusantara, terdapat manfaat penting yang dapat diambil bagi penyelenggara negara baik di tingkat pusat maupun daerah, serta bagi seluruh rakyat Indonesia. Konsep ini berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dan rambu-rambu dalam pengambilan kebijakan, keputusan, serta tindakan yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Adanya perbedaan persepsi dan pendapat antar kelompok dalam masyarakat dianggap wajar dan sah-sah saja, karena hal tersebut dapat menghasilkan masyarakat yang dinamis, kreatif, dan bersinergi untuk mencapai integrasi. Konsep wawasan nusantara juga memiliki tujuan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, suku bangsa, atau daerah.

Sejarah dan perkembangan konsep wawasan nusantara juga dipaparkan dalam video ini. Bangsa Indonesia sendiri telah berjuang untuk mendapatkan pengakuan internasional terkait konsepsi wawasan nusantara, yang salah satunya kemudian diwujudkan melalui Deklarasi Djuanda. Pada tahun 1982, Indonesia menerima dokumen The United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) yang mengakui asas negara kepulauan (Archipelago State). Hal ini berdampak signifikan pada perluasan wilayah laut Indonesia.

Pembicara dalam video menekankan betapa pentingnya mengelola wilayah Indonesia yang notabene sangat luas. Konsep wawasan nusantara mengajak seluruh warga negara untuk memandang keluasan wilayah dan keragaman yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun, bersatu tanpa membedakan suku, daerah, agama, atau golongan sosial. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke memiliki potensi ancaman dan peluang yang perlu dikelola dengan baik oleh sumber daya manusianya. Wawasan nusantara menjadi esensi dan urgensi dalam menjaga kesatuan wilayah dan persatuan bangsa. Dalam konteks ini, wawasan nusantara juga memainkan peran penting dalam aspek pertahanan dan keamanan, serta memupuk kesadaran nasionalisme dan patriotism.

Video ini juga menggarisbawahi cita-cita nasional bangsa Indonesia yang tercermin dalam pembukaan UUD 1945. Cita-cita tersebut meliputi mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Wawasan nusantara berperan penting dalam mewujudkan tujuan nasional ini. Konsep wawasan nusantara memberikan pemahaman bahwa wilayah Indonesia yang luas dengan keanekaragaman flora, fauna, dan penduduknya harus dipandang sebagai satu kesatuan.. Untuk mencapai persatuan bangsa, diperlukan penguatan terus-menerus semangat kebangsaan rakyat Indonesia. Merunut dari sejarahnya, semangat ini telah dirintis sejak kebangkitan nasional pada tanggal 20 Mei 1908, lalu ditegaskan melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, dan pada akhirnya berhasil diwujudkan dengan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada akhirnya, setelah menonton video tersebut, kita diharapkan untuk dapat memahami betapa pentingnya konsep wawasan nusantara dalam mencapai cita-cita nasional bangsa Indonesia. Konsep ini melibatkan pemahaman dan pengaplikasian yang komprehensif dari seluruh warga negara Indonesia. Wawasan nusantara bukan hanya sekadar konsep, tetapi juga merupakan landasan dalam mengelola wilayah Indonesia yang luas, memupuk semangat kebangsaan, dan menjaga persatuan serta kesatuan bangsa. Dengan pemahaman yang tepat dan pengaplikasian yang tepat pula, Indonesia dapat menjadi negara bukan hanya dengan kepluraritasan yang tinggi, tetapi juga dengan tingkat nasionalismenya yang tinggi.
Nama: Raihan Rifandi
NPM: 2217051043
Kelas: B
Prodi: Ilmu Komputer

Geopolitik pertama kali diperkenalkan oleh Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Untuk definisinya sendiri, geopolitik adalah ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat pada suatu bangsa. Adapun macam-macam teori geopolitik, yaitu,
1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel,
2 Teori Geopolitik Rudolf Kjellen,
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer,
4. Teori Geopolitik Halford Mackinder,
5. Teori Geopolitik ALfred Thayer Mahan,
6. Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC Fuller.

Teori geopolitik bangsa Indonesia menyatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi nasional dipergunakan sebagai pertimbangan dasar dalam nenentukan politik nasional ketika dihadapkan kepada kondisi dan kedudukan wilayah geografis Indonesia. Prinsip geopolitik di Indonesia tidak mementingkan dalam hal wilayah, tetapi lebih kepada membangun kesatuan bangsa dalam satu wilayah. Konsep wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia memiliki pengertian yaitu wawasan nasional yang bersumber dari Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia. Hakikat dari wawasan nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia.

Cara pandang bangsa Indonesia:
A Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai suatu kesatuan politik
B. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
C. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya
D. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan

Sebagaimana yang tercantum pada Pasal 1 ayat UUD Negara RI 1945 yang berbunyi: "Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk republik”. Sebagai Negara kesatuan Republik
Indonesia, kesatuan wilayah Indonesia mencakup :
1. Kesatuan Politik
2. Kesatuan Hukum
3. Kesatuan Sosial-Budaya
4. Kesatuan Pertahanan dan Keamanan

Keunggulan bangsa Indonesia adalah:
1. Jumlah penduduknya yang besar, otomatis meningkatkan potensi SDM berkualitas di antara penduduknya.
2. Memiliki keanekaragaman yang terdiri atas suku, agama, dan budaya
3. Wikayah yang strategis dengan kekayaan alamnya yang melimpah
Nama: Raihan Rifandi
NPM: 2217051043
Kelas: B
Prodi: Ilmu Komputer
1. Tanggapan saya mengenai isi artikel diatas adalah menyayangkan konflik yang melibatkan antara dua kelompok masyarakat yang memiliki sejarah panjang tersebut. Indonesia dan Timor Leste memang memiliki kisah kelam, sebagai contoh yaitu peristiwa pembantaian santa cruz yang mungkin masih membekas di benak kedua negara. Namun, tidak ada satupun dari kita yang ingin hidup dalam kisah kelam tersebut lagi. Kita perlu belajar dari masa lalu dan melangkah maju. Dengan menggali pelajaran dari sejarah dan berkomitmen untuk menghindari pengulangan kesalahan masa lalu, kita dapat membangun society yang lebih baik di mana semua orang dapat hidup dalam harmoni. Hal positif yang dapat saya ambil setelah membaca artikel tersebut adalah informasi mengenai pentingnya menjaga kedaulatan bangsa dan negara dari ancaman eksternal dan internal dengan mengimplementasikan konsep wawasan nusantara.

2. Apabila Indonesia, sebuah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai provinsi, tidak mengadopsi konsep wawasan nusantara, maka dapat dikatakan bahwa potensi terjadinya perpecahan menjadi ancaman yang patut dikhawatirkan. Konsep wawasan nusantara memperoleh signifikansi yang penting dalam upaya mempersatukan Indonesia yang notabene merupakan sebuah negara yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama. Wawasan nusantara mengedepankan prinsip persatuan dan kesatuan di antara berbagai komponen wilayah yang membentuk negeri ini. Dengan menginternalisasi filosofi ini, Indonesia dapat menjadikan keberagaman sebagai potensi yang positif. Kehilangan konsep wawasan nusantara juga berpotensi meningkatkan risiko pecah-belahnya hubungan antarprovinsi dan konflik antarkelompok. Jika para generasi bangsa tak berwawasan nusantara lagi, maka negara ini dapat dijajah dengan mudahnya oleh bangsa lain. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain. Karena itulah, penting sekali bagi Indonesia untuk menjaga serta mengembangkan konsep wawasan nusantara sebagai dasar kokoh dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan negara.

3. Konsepsi wawasan nusantara memainkan peran yang krusial dalam mengatasi konflik berkepanjangan di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Sebagai sebuah konsep yang mencakup perspektif yang holistik dan pandangan yang luas terhadap kawasan nusantara, wawasan nusantara memberikan batu pijakan bagi penyelesaian konflik yang berorientasi pada dialog, rekonsiliasi, dan kerja sama antarbangsa. Dengan memahami dan menerapkan asas-asas wawasan nusantara, Indonesia dan Timor Leste dapat melibatkan diri masing-masing dalam upaya menjembatani perbedaan dan merangkul keragaman, dengan tujuan akhir membangun perdamaian, stabilitas, dan kemajuan di wilayah konflik tersebut. Lebih dari sekadar penyelesaian konflik, konsepsi wawasan nusantara menekankan pentingnya membangun hubungan yang saling menguntungkan dan kontinu antara negara-negara tetangga, dengan catatan tetap mempertimbangkan aspirasi masyarakat dan kepentingan bersama. Dalam konflik perbatasan Indonesia-Timor Leste, wawasan nusantara dapat menjadi garis start untuk membangun kerjasama bilateral antara kedua negara, peningkatan keamanan wilayah, dan pembangunan ekonomi dan infrastruktur di wilayah konflik. Dengan demikian, mengadopsi konsepsi wawasan nusantara akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dalam menangani konflik perbatasan tersebut.
Nama: Raihan Rifandi
NPM: 2217051043
Kelas: B

Rangkuman Video Pertemuan 13
A. Pengertian Artikel Ilmiah
Artikel adalah sebuah karangan yang membahas tentang tema tertentu mengenai hasil penelitian atau studi kepustakaan. Penulisan artikel bertujuan untuk menyampaikan pikiran penulis terhadap realita, fakta, dan konsep yang ditemuinya di lapangan. Panjang artikel umumnya terdiri dari 3.500 hingga 7.000 kata yang sudah termasuk abstrak dan daftar pustaka di dalamnya. Berikut beberapa tujuan penulisan artikel ilmiah.
- Untuk menyampaikan gagasan, dan diajukan ke penerbit jurnal.
- Untuk didiskusikan dalam sebuah pertemuan ilmiah (Seminar atau Workshop).
- Untuk laporan hasil suatu penelitian.
- Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah.
- Untuk mengikuti perlombaan. 

B. Langkah-Langkah Penulisan Artikel Ilmiah
Adapun Langkah-langkah untuk menulis sebuah artikel ilmiah adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tema yang akan ditulis
2. Mencari permasalahan atau keunikan dari tema yang telah dipilih
3. Menuliskan tujuan penulisan artikel
4. Merumuskan beberapa ide pokok artikel dalam bentuk rumusan masalah
5. Mencari referensi dan jurnal-jurnal mutakhir (disarankan tidak lebih tua dari 5 tahun)
6. Mengembangkan tema yang didukung dengan referensi dan data lapangan yang akurat
7. Melakukan analisis terhadap data dan referensi
8. Membuat kesimpulan dari artikel

C. Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah
1. Identitas Artikel dan Penulis
Identitas artikel dan penulis terdiri dari:
a. Judul yang menarik dan atraktif (5 s.d 12 kata).
b. Nama penulis tanpa gelar akademis.
c. Afiliasi atau lembaga penulis.
d. Alamat surat elektronik atau email.

2. Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak merupakan bagian dari artikel ilmiah yang memuat seluruh inti permasalahan yang akan dikemukakan oleh penulis, urgensi penulisan artikel, metode pemecahan masalah, hasil temuan serta kesimpulan dan saran dari artikel yang telah dikemukakan. Abstrak harus menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan tidak bertele-tele. Abstrak memiliki standar panjang di antara 100-250 kata dengan jarak 1 spasi tiap barisnya. Biasanya abstrak dibuat setelah penulisan artikel selesai untuk memudahkan pembuatannya. Kata kunci pada abstrak terdiri dari 3 hingga 5 kata atau frasa.
 
3. Pendahuluan
Pendahuluan pada artikel ilmiah setidaknya mencakup latar belakang secara khusus sesuai tema yang diangkat. Dalam pendahuluan, hendaknya mencakup kajian literatur terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan tema. Kajian literatur tersebut disajikan dalam bentuk deskripsi untuk menunjukkan kebaruan dari tulisan yang disajikan. Selanjutnya, diikuti dengan permasalahan yang dikemukakan, serta hipotesis dari tulisan tersebut. Pendahuluan sebaiknya dituliskan secara ringkas, padat, dan jelas sehingga pembaca dapat memahami dengan baik sebelum memasuki lebih dalam ke bagian selanjutnya. Maka dari itu, alur berpikir dalam pendahuluan diawali dengan pembahasan yang umum terlebih dahulu, lalu dilanjutkan ke pembahasan yang lebih khusus atau lebih spesifik. Pendahuluan seharusnya diakhiri dengan tujuan dari penulisan artikel berupa kata kerja yang mampu menjelaskan keluaran dari artikel tersebut.
 
4. Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam menulis artikel ilmiah dapat bermacam-macam seperti kualitatif, kuantitatif, survey, kajian pustaka, dan lain sebagainya. Metodologi secara umum dapat digunakan menjadi panduan dalam mencapai tujuan penelitian, memaparkan cara atau instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data, dan menguji keabsahan sumber data baik validitas maupun reliabilitasnya. Selain itu, metodologi juga dapat mewakili gambaran proses pengolahan dan analisis data untuk melihat kriteria dan indikator dari data yang disajikan.

5. Kajian Teori
Teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang berkesinambungan dan disusun sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap serangkaian kejadian, khususnya teori yang berkaitan dengan tema yang disajikan oleh penulis. Teorimemudahkan peneliti dalam menganalisis data untuk membuat ringkasan singkat atau sinopsis, sehingga dapat memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk mencoba hal yang baru. Elaborasi peneliti terhadap teori yang disampaikan dapat melahirkan teori yang baru berdasarkan hasil penelitian yang dilkaukan penulis.

6. Hasil dan Pembahasan
Bagian ini memaparkan hasil temua data dari lapangan yang dilanjutkan dengan analisis dan pembahasan terhadap temuan data tersebut. Hasil yang diperolah harus mampu menjawab pertanyaan dari rumusah masalah serta hipotesis yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan. Pembahasan temuan data tersebut menggunakan alur berpikir dari spesifik ke umum sehingga dapat dipahami oleh banyak orang.
 
7. Penutup (Kesimpulan dan Saran)
Bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan harus mampu menjawab hipotesis dan rumusan masalah yang telah disajikan oleh penulis. Kesimpulan tidak boleh mengulang redaksi pada bagian hasil dan pembahasan. Kriteria kesimpulan yang baik bukan sekedar ringkasan artikel, melainkan jawaban dari hipotesa yang disajikan sehingga mampu meyakinkan pembaca akan hasil temuan penulis. Selanjutnya, kesimpulan disertai saran dari penulis.

8. Daftar Pustaka
Semua artikel ilmiah harus melampirkan daftar rujukan di daftar Pustaka yang dimana seluruh daftar pustaka yang dicantumkan, hendaknya berasal dari sumber primer. Berikut kriteria sumber primer:
1. Jurnal ilmiah minimum 80% dari keseluruhan daftar pustaka.
2. Jurnal dan buku terbitan 10 tahun terakhir.
3. Setiap artikel minimal berisi 10 daftar pustaka acuan.