Posts made by M. Abdul Adhim

Nama : M. ABDUL ADHIM
NPM : 2217051030
Kelas : B
Prodi: Ilmu Komputer

Jawaban Postest PKN
Mei 18th, 2023

A. Sejauh yang saya pahami, artikel ini membahas beberapa isu terkait pelanggaran hak-hak asasi manusia di Indonesia, seperti ketiadaan keadilan dan proses pertanggungjawaban atas pelanggaran hak-hak asasi manusia oleh aparat keamanan, pembatasan sewenang-wenang terhadap kebebasan berekspresi dan beragama, demarkasi berbasis gender, dan juga isu kemiskinan dan ketidakstabilan akses terhadap kebutuhan pokok, kesehatan, dan pendidikan. Dalam rangka menegakkan hak-hak asasi manusia, komposisi tersebut menekankan pentingnya mengutamakan prinsip-prinsip hak asasi manusia di masa republik yang sudah dewasa ini. Masyarakat sipil juga diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengawal pencapaian poin-poin pemenuhan hak-hak asasi manusia dan bersikap kritis terhadap program-program yang didasarkan pada hipotesis moralitas dan populisme tanpa data dan kearifan.

Hal positif yang bisa saya dapatkan setelah membaca tulisan ini yaitu pemahaman yang lebih baik mengenai tantangan dalam mempertahankan hak-hak asasi manusia di Indonesia. Selain itu, saya juga memperoleh persepsi baru mengenai peran masyarakat sipil dalam menegakkan hak-hak asasi manusia dan bagaimana prinsip-prinsip hak asasi manusia harus ditegakkan di masa republik yang semakin dewasa saat ini. Dengan demikian, saya semakin sadar akan pentingnya menjamin hak-hak asasi manusia sebagai prinsip pengantar untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

B. Republik Indonesia memiliki akar seni yang kuat dalam nilai-nilai asli masyarakat Indonesia. Konsepsi gotong royong, musyawarah untuk mencapai kesepakatan, dan kebersamaan dalam berpendapat merupakan nilai-nilai yang sudah lama ada dalam masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari sistem pemerintahan desa atau adat yang masih banyak terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, prinsip republik Indonesia yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa juga menunjukkan bahwa agama memiliki peran penting dalam sistem pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Hal ini tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan "Ketuhanan Yang Maha Esa" sebagai dasar negara.

Pendapat saya mengenai sila Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu sila ini dapat menjadi kekuatan atau kelemahan tergantung bagaimana sila ini diimplementasikan, jika sila ini digunakan untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia akan menjadi kekeuatan, tetapi jika sila ini digunakan untuk membatasi hak-hak orang yang tidak beragama atau kelompok tertentu, maka sila ini juga dapat menjadi kelemahan bagi negara Indonesia. Dalam kondisi seperti ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk memastikan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa tidak digunakan untuk membatasi hak-hak non-agama atau kelompok tertentu, dan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan hak-hak asasi manusia dijunjung tinggi dalam sistem pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

C. Beberapa lembaga mencatat bahwa kinerja Indonesia dalam hal hak-hak sipil dan politik di tahun 2019 masih buruk. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat bahwa masih ada hal penting yang perlu dilakukan pemerintah, terutama terkait pelanggaran HAM berat dan konflik sumber daya alam. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mengatakan bahwa republik kali ini telah mundur jauh dan kembalinya pemerintahan yang otoriter sangat memprihatinkan, terlihat dari ruang-ruang kebebasan sipil yang mulai tertutup.

Dari informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa praktik kerakyatan Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 serta belum sepenuhnya menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Masih banyak pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu dan konflik sumber daya alam yang belum ditangani dengan baik. Ada juga tindakan otoriter yang menggantung kebebasan sipil di Indonesia.

Namun, penting untuk dicatat bahwa praktik-praktik populer di Indonesia tidaklah homogen dan dapat bervariasi di berbagai daerah atau sektor. Oleh karena itu, penting untuk memperkirakan secara mendalam praktik-praktik kerakyatan di Indonesia untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta hak-hak asasi manusia tetap dijunjung tinggi dalam sistem pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

D. Sikap saya yaitu dengan melaporkan hal yang telah dilakukan oleh mereka kepada pihak berwenang, serta memantau secara teliti kinerja mereka atau anggota parlemen. Selain itu, saya juga akan aktif berpartisipasi dalam pemilu dan berusaha untuk memilih calon pemimpin yang berkualitas untuk masa depan. Tidak lupa, saya akan berupaya membangun kesadaran pada masyarakat agar mereka dapat melihat dan mengidentifikasi pemimpin yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat dalam proses politik, dan bukan hanya demi kepentingan pribadi mereka.

E. Dalam pandangan saya, perilaku mereka yang berkuasa yang menggunakan kebohongan yang tertanam dalam tradisi atau agama untuk memanipulasi komitmen dan perasaan orang, bahkan mengorbankan mereka tanpa tujuan yang jelas, tidak manusiawi dan melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia yang berlaku saat ini. Sebagai masyarakat yang baik, kita harus aktif mengawal kinerja partai-partai tersebut dan memberikan masukan atau tinjauan formatif agar mereka benar-benar mewakili kepentingan rakyat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Di masa-masa pendewasaan bangsa saat ini, penting bagi semua pihak untuk memahami dan menghargai hak-hak asasi manusia sebagai prinsip utama yang harus dijunjung tinggi. Hal ini akan membantu memastikan bahwa kekuasaan tidak disalahgunakan dan masyarakat dapat hidup dalam kebebasan dan substansi yang tidak memihak.

Nama : M. ABDUL ADHIM
NPM : 2217051030
Kelas : B
Prodi: Ilmu Komputer

Jawaban Pretest PKN
Mei 18th, 2023

Sebagai bentuk rasa cinta terhadap Indonesia, sudah seharusnya setiap warga negara memahami negara sendiri dari beragam aspek. Untuk bisa memahaminya masyarakat Indonesia bisa mempelajari wawasan nusantara. Dengan mempelajari wawasan nusantara akan tumbuh jiwa nasionalisme pada setiap warga negara Indonesia. Wawasan nusantara memiliki peranan penting untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia antar kelompok dan konteks sosiologi, politis, serta pantangan yang harus dihindari adalah perbuatan tindakan yang menanggapi norma-norma, etika, moral, nilai agung atau tindakan anarkis menuju ke arah disintegrasi bangsa Indonesia.

Wawasan berasal dari kata wawas atau dalam bahasa Jawa yang berarti pandangan, tinjauan atau pengertian indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Adapun pengertian wawasan nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang meliputi darat, laut, dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara memiliki manfaat sebagai pedoman motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Sehingga wawasan nusantara memiliki peranan penting untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia. Perbedaan persepsi, pendapat, dan fraksi-fraksi antar kelompok dalam konteks sosiologis, politis, serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja. Hal tersebut justru diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang dinamis dan kreatif, sinergis untuk saling menyesuaikan menuju integrasi. Keutuhan wilayah Indonesia adalah terbentang dari Sabang sampai Merauke, dan perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun bersatu tanpa membedakan suku, daerah, agama, atau kepercayaan, serta golongan status sosial.

Nama : M. ABDUL ADHIM
NPM : 2217051030
Kelas : B
Prodi: Ilmu Komputer

Jawaban Postest PKN
Mei 11th, 2023


1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?

-> Sangat disayangkan sekali bahwa perselisihan antara dua kelompok yang sudah berlangsung lama tersebut yaitu pembantaian Santa Cruz, yang mungkin masih diingat oleh kedua negara, adalah salah satu contoh sejarah suram perjuangan antara Indonesia dan Timor Leste. Namun, tidak ada satu pun dari kita yang ingin kembali ke masa lalu yang suram. Melangkah ke depan mengharuskan kita untuk mengambil pelajaran dari masa lalu. Kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik di mana setiap orang dapat hidup secara harmonis jika kita berkomitmen untuk belajar dari masa lalu dan menghindari kesalahan-kesalahan yang telah dibuat di masa lalu.  Hal positif yang dapat saya petik dari membaca artikel tersebut adalah mengetahui betapa pentingnya menjaga kedaulatan suatu bangsa dan negara dari ancaman eksternal dan internal dengan menerapkan konsep Wawasan nusantara. Selain itu, saya juga mengetahui bagaimana konsep Wawasan nusantara dapat membantu mencegah konflik di dalam maupun di luar negeri dan saya menyadari pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara tetangga dan negara lain di kawasan Asia Tenggara. 


2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
-> Berdasarkan artikel tersebut, saya berpendapat bahwa wilayah dan bangsa Indonesia terancam oleh konflik internal dan eksternal yang mengancam keutuhan dan kedaulatan negara. Konflik antara kelompok etnis yang berbeda dapat muncul di Indonesia dan menyebabkan perselisihan antar etnis dan ketidakstabilan internal. Selain itu, konflik dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, konflik regional, dan konflik-konflik lainnya dapat mengancam Indonesia dan menyebabkan ketidakstabilan politik dan ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mempertahankan konsep Wawasan nusantara sebagai dasar untuk mengembangkan hubungan dengan negara-negara tetangga dan secara umum melindungi integritas dan kedaulatan bangsa.


3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel di atas?
-> Konsepsi Wawasan nusantara memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Sebagai sebuah konsepsi yang mencakup perspektif menyeluruh dan pandangan yang luas tentang nusantara, wawasan nusantara memberikan landasan bagi penyelesaian konflik yang mengenal dialog, konsiliasi, dan kerja sama antar bangsa. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip wawasan nusantara, Indonesia dan Timor Leste dapat terlibat dalam upaya menjembatani perbedaan dan merangkul keberagaman, dengan tujuan akhir untuk membangun perdamaian, stabilitas, dan kemajuan di wilayah konflik. 


Selain itu, lebih dari sekedar resolusi konflik, konsepsi wawasan nusantara juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang saling menguntungkan dan berkesinambungan antara negara-negara yang berdampingan, dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan rakyat dan kepentingan bersama. Dalam konflik perbatasan Indonesia-Timor Leste, wawasan nusantara dapat menjadi garis awal untuk membangun kerja sama bilateral kedua negara, menyempurnakan keamanan adat, dan pembangunan yang menguntungkan dan terstruktur di wilayah konflik. Oleh karena itu, dengan menganut wawasan nusantara akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dalam penanganan konflik perbatasan.

Nama: M. Abdul Adhim
NPM: 2217051030
Kelas: B
Prodi: Ilmu Komputer


Rangkuman Video

Artikel merupakan suatu karangan dengan satu inti pokok pembahasan, dapat mengenai hasil penelitian maupun studi kepustakaan, yang bertujuan untuk menyampaikan pemikiran penulis terhadap hasil data yang didapatkan. suatu karangan dengan satu inti pokok pembahasan, dapat mengenai hasil penelitian maupun studi kepustakaan, yang bertujuan untuk menyampaikan pemikiran penulis terhadap hasil data yang didapatkan.
 
Langkah-Langkah Penulisan Artikel Ilmiah
Berikut langkah-langkahnya yaitu,

  1. Tentukan tema yang akan ditulis.
  2.  Carilah permasalahan atau keunikan dari tema yang dipilih.
  3. Tuliskan tujuan penulisan artikel tersebut.
  4. Rumuskan beberapa ide pokok artikel dalam bentuk rumusan masalah.
  5. Carilah referensi dari jurnal mutakhir (maksimal 5 tahun terakhir).
  6. Pengembangan tema dikuatkan dengan referensi dan data lapangan yang akurat.
  7. Lakukan analisis terhadap data lapangan dan referensi yang didapat.
  8. Buatlah kesimpulan dari artikel yang dibuat.

Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah
1.    Identitas Artikel dan Penulisan
Terdiri dari, judul yang menarik dan atraktif dengan panjang 5 hingga 12 kata, nama penulis tanpa gelar akademis, afiliasi atau lembaga penulis, alamat surat elektronik atau email.

2.    Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak berisi seluruh inti permasalahan yang akan dikemukakan oleh penulis, urgensi
penulisan artikel, metode pemecahan masalah, hasil temuan, serta kesimpulan dan saran. Menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan tepat sasaran, dengan diberikan jarak sepanjang 1 spasi dan Panjang standarnya antara 100-250 kata. Lebih baik dibuat setelah selesai membuat seluruh isi artikel ilmiah.
 
3.    Pendahuluan
Setidaknya mencakup latar belakang secara khusus sesuai tema. Sajikan kajian literatur dahulu yang memiliki keterkaitan dengan tema dalam bentuk deskripsi untuk menunjukkan kebaruan tulisan yang disajikan. Dilanjut dengan permasalahan yang dikemukakan serta hipotesis dari tulisan tersebut. Dituliskan secara padat dan ringkas terhadap tema yang dipilih. Alur berfikir dari umum ke khusus atau lebih spesifik, dengan dicantumkannya tujuan penulisan artikel dengan menggunakan kata kerja pada akhir pendahuluan.
 
4.    Metodologi
Metode yang digunakan dalam mendapatkan data penelitian guna memecahkan permasalahan yang disajikan penulis bermacam-macam, yaitu kulitatif, kuantitatif, survei, atau kajian Pustaka, dsb. Metodologi digunakan sebagai panduan dalam mencapai tujuan penelitian, menjawab pertanyaan penelitian yang disajikan, memaparkan cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data serta penentuan instrummen untuk pengumpulan data. Selain itu, metodologi juga berguna untuk menguji keabsahan sumber data baik validitas maupun reliabilitasnya, guna menghindari munculnya multi-tafsir atas data yang disajikan. Juga, metodologi mewakili gambaran proses pengolahan dan analisis data, sehingga tampak kriteria dan indikator dari data yang disajikan dalam artikel.
 
5.    Kajian Teori
Berfungsi untuk membantu peneliti dalam menganalisis data untuk membuat ringkasan singkat, sehingga dapat memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk mencoba hal baru. Juga, elaborasi peneliti terhadap teori tersebut, dapat melahirkan teori yang baru sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan penulis.
 
6.    Hasil dan Pembahasan
Hasil yang didapat harus mampu menjawab pertanyaan dari rumusan masalah serta hipotesis yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan. Cara pembahasan temuan data menggunakan sistematika alur berfikir khusus ke umum. Hasil dan pembahasan mencakup sistematika penulisan yang sesuai dengan tujuan penulisan, dilengkapi dengan tabel atau gambar pada pembahasan, dan data yang telah dianalisis. Selain itu, perlunya menyampaikan keterbatasan peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data, jika dihubungkan dengan literatur lainnya.
 
7.    Penutup (Kesimpulan dan Saran)
Terdiri dari kesimpulan dan saran, dimana kesimpulan harus mampu menjawab hipotesis dan
rumusan masalah yang telah disajikan penulis, tidak boleh mengulang redaksi pada bagian hasil dan pembahasan. Kesimpulan yang baik yaitu bukan sekedar ringkasan artikel, tetapi jawaban dari hipotesa yang disajikan, mencantumkan temuan penting yang dapat ditonjolkan, mampu menyakinkan pembaca akan hasil temuan penulis, dan hasil temuan dapat dinyatakan secara kuantitatif atau prosentase.
 
8.    Daftar Pustaka
Daftar pustaka lebih baik berasal dari sumber yang kredibel. Sumber kredibel atau primer yaitu jurnal ilmiah minimum 80% dari keseluruhan daftar pustaka, jurnal dan buku terbitan 10 tahun terakhir, dan minimal berisi 10 daftar pustaka acuan.