Nama : Elsa Dwi Agresty
NPM : 2217051058
Kelas : C
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA
1. Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan : Demokrasi pada masa kemerdekaan sangat terbatas. Terdapat beberapa pers yang mendukung revolusi kemerdekaan yaitu majalah Tempo dan karya Robert Cribb yang berjudul “Para Jago Dan Kaum Revolusioner Jakarta 1945-1949”.
2. Perkembangan Demokrasi Parlementer (1945-1949): Masa ini adalah masa kejayaan demokrasi di Indonesia,Karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan dalam kehidupan politik di Indonesia.Namun sayangnya Demokrasi Parlementer ini gagal karena adanya politik aliran yang lebih dominan seperti munculnya Partai Islam, Partai Nasionalis,Partai Non-islam,sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan konflik. Selain itu juga karena adanya basis sosial ekonomi yang masih lemah,adanya persamaan kepentingan presiden Soekarno dengan kalangan Angkatan Darat,yang sama-sama tidak senang dengan proses politik yang berjalan.
3. Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965) : Politik pada masa ini diwarnai oleh tolak ukur yang sanga kuat antara ketiga kekuatan politik yang utama pada waktu itu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) VS Soekarno VS PKI.
4. Perkembangan Demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru : Demokrasi orde baru atau Demokrasi Pancasila ini pada 3 Tahun awal masa demokrasi ini kekuatan seolah-olah akan didistribusikan kepada kekuatan Masyarakat ,namun setelah 3 tahun lebih dominan peranan ABRI,biroktisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik,pembatasan peran dan fungsi partai politik,campur tangan pemerintah dalam persoalan partai politik dan publik,masa mengambang,monolitisasi,ideologi negara dan inkorporasi lembaga nonpemerintah.
5. Perkembangan Demokrasi Pada Masa Reformasi (1998 – Sekarang) : Masa demokrasi ini mirip dengan masa demokrasi parlementer yang diawali dengan mundurnya Presiden Soeharto yang Digantikan Oleh BJ. Habibie yang waktu itu menjabat sebagai wakil presiden karena adanya demo dari masyarakat. Demokrasi era reformasi memiliki karakteristik yaitu pemilu yang dilaksanakan (1999-2004) jauh lebih demokratis,rotasi kekuasaan dilakukan dari pemerintah pusat hingga desa.pola rekruitmen politik dilakukan secara terbuka, sebagian besar hak dasar bisa terjamin.