Nama : Elsa Dwi Agresty
NPM : 2217051058
KELAS : C
PRODI : S1-Ilmu Komputer
A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Jawab :
Artikel tersebut membahas tentang situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam penegakan HAM. Beberapa isu yang dibahas antara lain perlindungan dari penghilangan paksa, gerakan masyarakat yang menolak reklamasi Teluk Benoa dan tuntutan masyarakat pegunungan di Kendeng, sulitnya mengadili penjahat HAM, pentingnya pengungkapan kebenaran dalam rekonsiliasi, kasus pelanggaran HAM di Papua, rasisme, kemiskinan, dan peran masyarakat sipil dalam penegakan HAM.
Dalam analisis saya, artikel tersebut memberikan gambaran yang cukup jelas tentang situasi HAM di Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam penegakannya. Artikel ini juga menyoroti beberapa isu yang seringkali diabaikan oleh pemerintah dan masyarakat, seperti perlindungan dari penghilangan paksa, tuntutan masyarakat pegunungan di Kendeng, dan rasisme.
Hal positif yang saya dapatkan setelah membaca artikel ini adalah kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya penegakan HAM di Indonesia dan pentingnya peran masyarakat sipil dalam hal ini. Artikel ini juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu yang seringkali diabaikan dalam diskusi tentang HAM di Indonesia.
B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Jawab:
Demokrasi Indonesia memiliki akar budaya yang kuat dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia. Konsep gotong royong, musyawarah, dan kebersamaan merupakan nilai-nilai yang sangat penting dalam budaya Indonesia dan menjadi dasar dari sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Konsep gotong royong mengajarkan bahwa masyarakat harus saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan musyawarah mengajarkan bahwa keputusan harus diambil melalui diskusi dan konsensus bersama.
Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa juga memiliki akar budaya yang kuat dalam masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama. Konsep ini menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi ada pada Tuhan dan manusia harus menghormati kehendak Tuhan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam sistem politik dan pemerintahan.
Namun, meskipun demokrasi Indonesia memiliki akar budaya yang kuat, masih terdapat banyak tantangan dalam penerapannya. Beberapa tantangan tersebut antara lain korupsi, politik uang, dan ketidakadilan dalam sistem politik dan pemerintahan. Selain itu, masih terdapat perbedaan pandangan dan kepentingan yang sulit untuk disatukan dalam musyawarah, sehingga seringkali keputusan yang diambil tidak memuaskan semua pihak.
Secara keseluruhan, prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa memiliki nilai positif dalam membangun sistem politik dan pemerintahan yang adil dan berkeadilan. Namun, tantangan dalam penerapannya masih perlu diatasi agar demokrasi Indonesia dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Jawab:
Praktik demokrasi Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa tantangan dalam menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia dan menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD NRI 1945. Meskipun Indonesia telah mengadopsi sistem demokrasi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila dan UUD NRI 1945, masih terdapat beberapa masalah dalam praktiknya.
Beberapa masalah yang sering terjadi adalah korupsi, politik uang, dan ketidakadilan dalam sistem politik dan pemerintahan. Selain itu, masih terdapat perbedaan pandangan dan kepentingan yang sulit untuk disatukan dalam musyawarah, sehingga seringkali keputusan yang diambil tidak memuaskan semua pihak.
Namun, terdapat juga beberapa kemajuan dalam praktik demokrasi Indonesia, seperti adanya kebebasan pers dan kebebasan berekspresi, serta partisipasi masyarakat dalam proses politik dan pemilihan umum. Pemerintah juga telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan perlindungan hak asasi manusia, seperti pembentukan Komnas HAM dan pengadilan HAM.
Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperbaiki praktik demokrasi Indonesia agar lebih sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus terus bekerja sama untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dan memperkuat nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam praktik demokrasi Indonesia.
D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Jawab:
saya merasa kecewa dan tidak puas dengan praktek semacam itu. saya mengharapkan bahwa anggota parlemen akan mewakili kepentingan rakyat dan memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan hanya memperjuangkan agenda politik mereka sendiri atau kelompok tertentu. Jika anggota parlemen tidak memperjuangkan kepentingan rakyat, maka mereka tidak layak untuk mewakili rakyat dan harus dipertanggungjawabkan atas tindakan mereka. Oleh karena itu, menurut saya penting bagi masyarakat untuk memilih anggota parlemen yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.
E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Jawab:
Menurut saya pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama dan menggunakan kekuasaan tersebut untuk menggerakan loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini menekankan pada perlindungan hak-hak individu dan kebebasan berekspresi, serta menentang segala bentuk penindasan dan diskriminasi.
Pihak-pihak yang menggunakan kekuasaan kharismatik untuk menggerakan loyalitas dan emosi rakyat seringkali mengabaikan hak-hak individu dan kebebasan berekspresi, serta menggunakan kekuasaan mereka untuk menindas dan membatasi kebebasan individu. Hal ini bertentangan dengan prinsip dasar demokrasi yang menekankan pada kebebasan dan hak asasi manusia.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat dan memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan hanya memperjuangkan agenda politik mereka sendiri atau kelompok tertentu. Pemimpin yang baik harus menghormati hak asasi manusia dan memperjuangkan kebebasan dan hak individu, serta menentang segala bentuk penindasan dan diskriminasi.