Posts made by Agusta Angel Marisa

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Forum Diskusi Artikel 1

by Agusta Angel Marisa -
Nama : Agusta Angel Marisa
NPM : 2217011096
Kelas : D

Artikel 1
Dinamika dan Tantangan Dalam Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi

Tanggapan :
Menurut saya, artikel yang ditulis oleh Yohanes Minit ini memberikan gambaran yang luas tentang sejatinya Pendidikan Pancasila menjadi hal yang penting untuk keberlangsungan bangsa ini. Pengajaran yang dilakukan di akademis maupun praktek sehari-hari akan menjadi perwujudan sikap saat berkumpul dalam masyarakat serta menanggapi suatu hal. Secara holistik pendidikan Pancasila akan berhasil bila seluruh pihak terlibat. Baik dimulai dari keluarga, masyarakat, pendidik, dan juga pemerintah. Dalam perkembangan zaman ini, kemajuan teknologi dapat membutakan arah. Suatu negara perlu adanya ideologi yang kuat untuk menanggapi segala arus perubahan zaman yang bisa melunturkan nilai-nilai kesatuan dan persatuan bangsa. Pancasila lebih dari ideologi. Pancasila merupakan identitas bangsa, landasan konstitusional, politik dan sosial. Pancasila pun harus mencerminkan kebhinekaan dan persatuan. Digitalisasi teknologi akan membuat sudut pandang masyarakat menjadi lebih luas. Anak muda, sebagai penerus bangsa hendaknya tidak akan lupa akan identitas aslinya sebagai bangsa Indonesia. Perubahan teknologi hendaknya memberikan tanggapan positif bagi lingkungan sekitar, namun kadang kala kemajuan ini membawa kemunduran identitas bangsa. Kecintaan terhadap budaya luar, wawasan yang kurang memadai mengenai sejarah negara sendiri menjadi salah satu contoh yang melunturkan identitas bangsa Indonesia. Literasi digital yang bijak perlu diterapkan lebih lanjut. Pengawasan dari pihak pendidik maupun keluarga perlu dilakukan pada siswa maupun mahasiswa. Hal ini bertujuan agar rekan anak muda semakin sadar dalam mencintai budaya bangsa. Lebih-lebih, generasi muda sekarang harus bisa menanggapi hal-hal modernisasi secara bijaksana, baik dalam bermoral dan beretika.

Hasil Penelitian :
• Pemahaman tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
Inti dari pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan Pendidikan Pancasila di Indonesia mencakup beberapa pemahaman seperti, nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, upaya dalam penyebaran nilai-nilai, serta perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi Pendidikan Pancasila. Pancasila pada dasarnya adalah ideologi dan dasar negara yang mengakui Bhineka Tunggal Ika yang terangkum pada kelima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan pada cara Pendidikan Pancasila yang disampaikan, memungkinkan adanya akses ke berbagai informasi, tetapi juga membawa resiko disinformasi sampai pada radikalisme. Para pendidik dan pemangku kebijakan pendidikan harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila, mengintegrasikannya dalam kurikulum, dan mengajarkan generasi muda arti penting pembangunan bangsa yang adil dan beradab. Kualitas Pendidikan Pancasila juga dihadapkan pada tantangan dalam hal implementasi yang efektif, perlu diupayakan pendekatan yang inovatif dan interaktif agar pesan-pesan moral dan etik dalam Pancasila dapat diterima dengan baik pada generasi muda.
Meskipun Pancasila secara resmi menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia namun dalam praktiknya, ada perbedaan implementasi yang signifikan antara satu sekolah dengan yang lain. Perlu adanya upaya serius agar kurikulum pendidikan Pancasila mencakup aspek-aspek penting dan mampu membentuk karakter yang kokoh pada setiap lulusan. Selanjutnya, perlu diatasi permasalahan sumber daya, terutama di daerah-daerah terpencil. Akses terhadap literatur dan materi pendukung pendidikan Pancasila dapat menjadi terbatas di beberapa wilayah, sehingga perlu memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang lokasi geografis memiliki kesempatan memperoleh Pendidikan Pancasila yang semestinya. Selain itu, tantangan besar lainnya yaitu mengatasi apatisme atau ketidakpeduliaan terhadap Pancasila di kalangan generasimuda.

• Refleksi dan Peningkatan Pendidikan Pancasila
Dalam refleksi ini, perlu dilihat apa yang telah berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki. Peningkatan pendidikan Pancasila memerlukan solusi yang inovatif seperti, mengintegrasikan pendidikan Pancasila dengan berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi, bahasa, dan seni yang dapat membantu peserta didik dalam memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks yang lebih luas. Mengembangkan program pelatihan khusus yang berfokus pada pengajaran nilai-nilai Pancasila, pendekatan yang kreatif, dan penanganan situasi kontroversial dapat meningkatkan kualitas Pendidikan Pancasila di semua tingkat pendidikan. Merumuskan kurikulum Pendidikan Pancasila yang lebih relevan dan efektif perlu terus disesuaikan dengan perkembangan masyarakat, teknologi, dan tantangan global yang melibatkan proses evaluasi periodik yang diajarkan. Salah satu aspek penting adalah menggalakkan pendekatan pembelajaran yang partisipatif dan inklusif, melibatkan siswa dalam berdiskusi, simulasi, dan proyek yang mendorong pemikiran yang kritis, terbuka dan toleran.

• Aktualisasi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan Bangsa
Nilai-nilai yang terkandung di Pancasila, seperti kebhinekaan, persatuan, demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan yang adil, harus diaktualisasikan dalam pendidikan agar generasi mendatang memiliki landasan yang kuat dalam menjaga integritas negara dan menghormati perbedaan. Ketika nilai-nilai Pancasila tertanam dalam benak warga negara, mereka akan lebih siap menghadapi perubahan dengan sikap bijaksana, keberanian berinovasi, serta rasa tanggung jawab. Pembangunan karakter berlandaskan Pancasila juga menjadi hal utama dalam pendidikan, akan menghasilkan individu yang berintegritas serta memiliki etika dan berjiwa demokratis. Tanpa pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, akan sangat berisiko mengahadapi tantangan, seperti ketidakadilan, radikalisme, dan perpecahan masyarakat. Mengaktualisasikan pentingnya Pendidikan Pancasila adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bangsa Indonesia yang inklusif dan beradab.

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Soal

by Agusta Angel Marisa -
Nama : Agusta Angel Marisa
NPM : 2217011096
Kelas : D

Analisis Soal
Penolakan Jenazah Korban Covid-19

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawaban :
Menurut pendapat saya, kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah, khususnya yang melibatkan perawat yang merupakan garda terdepan dalam penanganan covid-19, mencerminkan tantangan besar dalam penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam aspek kemanusiaan dan keadilan sosial. Penolakan ini terjadi ketika jenazah yang meninggal setelah terinfeksi virus, ditolak oleh warga saat akan dimakamkan di dekat makam ayahnya di Kecamatan Ungaran Barat. Penolakan ini menunjukkan adanya stigma terhadap tenaga medis dan pasien COVID-19 padahal pemakaman yang dilakukan telah memenuhi protokol kesehatan. Akibat penolakan ini banyak sekali masyarakat yang enggan menerima jenazah pasien COVID-19 akibat kasus tersebut. Sedangkan bahwasanya setiap orang yang meninggal berhak mendapatkan perhormatan terakhir serta hak untuk dimakamkan dengan layak. Tindakan masyarakat ini mencerminkan kurang nya empati mereka terhadap kasus pandemik yang terjadi. Apabila dikorelasikan dengan implementasi nilai Pancasila, maka kasus tersebut berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial, dimana seharusnya masyarakat mencerminkan sikap memahami dan menghargai jasa seseorang apalagi tenaga medis yang telah menjadi garda terdepan.

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!
Jawaban :
Saran yang dapat saya berikan sebagai mahasiswa yaitu diberikan nya pendidikan Pancasila dimana di dalam nya akan ditekankan pengimplementasian nilai-nilai dari kelima sila yang diharapkan dapat menumbuhkan sikap empati sejak dini. Kemudian diadakannya edukasi dan penyuluhan terhadap masyarakat tentang COVID-19 yang meliputi cara penularan, protokol pemakaman dan penting nya menghormati jenazah, serta adanya keterlibatan pemuka agama dan penegakan hokum terhadap tindakan diskriminatif atau penolakan yang tidak berdasar sehingga stigma buruk terhadap pasien COVID-19 dapat hilang dan tidak adanya provokator dan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi.

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!
Jawaban :
Penolakan jenazah korban COVID-19 termasuk ke dalam pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa tetapi sila kedua dari Pancasila menekankan bahwa pentingnya menghormati individu sebagai manusia terlepas dari kondisi mereka ketika hidup ataupun setelah meninggal. Penolakan jenazah menunjukkan ketidakadilan dan ketidakberadaban dalam memperlakukan orang telah meninggal yang mana seharusnya tetap dihormati. Selain itu juga, penolakan ini termasuk kedalam diskriminatif yang berakar dari stigma negatif karena ketakutan penularan COVID-19.

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Analisis Video Pembelajaran

by Agusta Angel Marisa -
Nama : Agusta Angel Marisa
NPM  : 2217011096


Filsafat Pancasila sendiri dapat dideskripsikan sebagai refleksi secara kritis dan rasionalis mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa. Adapun tujuannya ialah untuk mendapatkan pokok-pokok penilaian yang mendasar dan menyeluruh. Manfaat mempelajari filsafat yakni dapat memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berfikir logis, rasional, berpikir dan bertindak bijaksana, serta menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup. Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung nilai universal yang mencakup aspek etika, politik, sosial hingga budaya.

Hal ini bertujuan guna membangun karakter bangsa untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Karakter bangsa yang baik akan memberikan nilai positif terhadap suatu negara. Adanya Pancasila inilah yang menjadi pedoman masyarakat untuk bertindak, berinteraksi, menanggapi, serta membangun suatu hal berdasar etika dan norma yang ada. Dengan demikian, identitas suatu bangsa tidak akan pudar karena adanya keseimbangan antara perilaku dan tindakan yang dilakukan sebab segala hal dilakukan berdasarkan pedoman hidup masyarakat, yakni Pancasila.