Posts made by Irham Maulana 2217011138

Jurnal ini membahas integrasi nasional sebagai solusi dalam meredam etnosentrisme dan konflik sosial-politik di Indonesia. Sejak kemerdekaan, perubahan sistem politik, dari Orde Lama ke Orde Baru hingga era reformasi, telah mempengaruhi stabilitas nasional. Reformasi yang memberikan kebebasan dan otonomi daerah justru memicu perpecahan dan meningkatkan sentimen etnosentrisme. Identitas nasional dalam jurnal ini dipandang sebagai sesuatu yang dinamis, terbentuk melalui proses sosial dan budaya, serta dipengaruhi oleh faktor bahasa, budaya, sejarah bersama, dan media massa. Media, terutama televisi, memainkan peran penting dalam membentuk identitas kolektif, baik dalam mempercepat integrasi nasional maupun memperkuat prasangka antar-kelompok.

Integrasi nasional tidak terjadi secara otomatis, melainkan melalui upaya sadar untuk menyeimbangkan identitas lokal dengan identitas nasional. Tantangan utama adalah meningkatnya etnosentrisme, yang diperburuk oleh kebijakan otonomi daerah. Ketika suatu daerah lebih mengutamakan kepentingan sendiri, solidaritas nasional bisa melemah, menciptakan fragmentasi sosial. Media massa dan identitas politik juga berperan dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap integrasi nasional. Jika media menampilkan konflik antar-etnis atau memiliki bias dalam pemberitaan, prasangka sosial semakin menguat, sehingga memperlemah persatuan bangsa. Oleh karena itu, media seharusnya menjadi alat edukatif yang memperkuat solidaritas nasional.

Selain itu, integrasi nasional bukan tentang menyeragamkan masyarakat, melainkan membangun kesadaran bahwa keberagaman adalah kekuatan. Negara-negara yang mampu mengelola pluralitas dengan baik cenderung lebih stabil dan maju. Sebaliknya, jika perbedaan dijadikan alat politik, konflik horizontal akan sulit dihindari. Kebijakan pemerintah harus bersifat inklusif, menyeimbangkan kepentingan lokal dan nasional. Otonomi daerah yang berlebihan dapat memperkuat etnosentrisme, seperti kecenderungan mengangkat hanya putra daerah dalam pemerintahan, yang mengurangi interaksi antarbudaya dan melemahkan persatuan bangsa.

Sebagai kesimpulan, integrasi nasional harus dijadikan strategi kebudayaan dalam menjaga persatuan bangsa. Masyarakat Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk menembus batas identitas etnis dan daerah demi kepentingan nasional. Revitalisasi nilai-nilai kebangsaan dalam pendidikan, kebijakan publik, dan media menjadi kunci memperkuat jati diri nasional. Jika tidak ada upaya serius menjaga integrasi ini, ancaman disintegrasi akan semakin nyata di tengah tantangan globalisasi dan desentralisasi politik.
Identitas Nasional dan Integrasi Nasional menurut saya

Identitas nasional merupakan karakteristik khas yang membedakan suatu bangsa dari bangsa lainnya. Identitas ini mencakup nilai-nilai, simbol, dan tradisi yang dianut oleh masyarakat serta berperan dalam mempersatukan berbagai elemen bangsa. Pancasila sebagai dasar negara mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti keadilan, persatuan, dan kemanusiaan. Unsur identitas nasional meliputi suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa, di mana setiap aspek mencerminkan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Identitas nasional dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu identitas fundamental yang berkaitan dengan dasar negara dan ideologi, identitas instrumental yang mencakup hukum dan kebijakan, serta identitas alamiah yang berkaitan dengan kondisi geografis dan lingkungan.

Sementara itu, integrasi nasional adalah proses penyatuan masyarakat yang berbeda suku, agama, budaya, dan bahasa menjadi satu kesatuan yang harmonis dalam bingkai negara. Faktor pendorong integrasi nasional mencakup pengalaman sejarah bersama, rasa cinta tanah air, kesediaan berkorban, adanya konsensus nasional, dan keinginan untuk bersatu. Namun, integrasi juga menghadapi hambatan seperti heterogenitas masyarakat, ketimpangan sosial, sikap etnosentrisme, serta pengaruh luar yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Dalam integrasi nasional, terdapat dua bentuk utama, yaitu asimilasi yang terjadi ketika kelompok-kelompok berbeda budaya mengadopsi unsur budaya satu sama lain, serta akulturasi yang memungkinkan budaya-budaya saling mempengaruhi tanpa menghilangkan ciri khasnya.

Menurut Myron Weiner (1971), integrasi dapat dipahami dari berbagai perspektif, yaitu sebagai proses penyatuan, sebagai hasil dari kohesi sosial dan politik, sebagai keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif, sebagai adaptasi terhadap perubahan, serta sebagai stabilitas yang mendukung pembangunan bangsa. Dengan memahami identitas nasional dan integrasi nasional, masyarakat dapat lebih menghargai keberagaman dan menjaga persatuan demi terciptanya kehidupan berbangsa yang harmonis serta berkelanjutan.