Arif Fikri Ardiansyah
2217011099
Kelas B
Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas demokrasi Indonesia melalui pelaksanaan Pemilu Presiden 2019. Zuhro menyoroti bahwa meskipun pemilu merupakan instrumen demokrasi, pelaksanaannya pada tahun 2019 menunjukkan tantangan serius dalam konsolidasi demokrasi, termasuk kegagalan dalam membangun kepercayaan publik dan menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik.
Zuhro membedakan antara demokrasi prosedural—yang menekankan pada aspek formal seperti partisipasi pemilih dan kompetisi kandidat—dengan demokrasi substansial yang menekankan kualitas partisipasi, kesetaraan politik, dan akuntabilitas pemerintah. Ia menilai bahwa demokrasi Indonesia masih dominan pada aspek prosedural, belum mencapai pendalaman demokrasi yang substansial.
Zuhro mengkritik keterlibatan birokrasi dalam politik praktis selama pemilu. Ia mencatat bahwa birokrasi sering kali tidak netral dan digunakan untuk mendukung kandidat tertentu, yang mencerminkan lemahnya profesionalisme dan independensi birokrasi dalam sistem demokrasi Indonesia.
Pasca pengumuman hasil pemilu oleh KPU, terjadi kerusuhan pada 22 Mei 2019, yang menunjukkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap proses dan hasil pemilu. Zuhro menilai bahwa kejadian ini mencerminkan kegagalan dalam membangun kepercayaan publik dan konsolidasi demokrasi.
2217011099
Kelas B
Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas demokrasi Indonesia melalui pelaksanaan Pemilu Presiden 2019. Zuhro menyoroti bahwa meskipun pemilu merupakan instrumen demokrasi, pelaksanaannya pada tahun 2019 menunjukkan tantangan serius dalam konsolidasi demokrasi, termasuk kegagalan dalam membangun kepercayaan publik dan menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik.
Zuhro membedakan antara demokrasi prosedural—yang menekankan pada aspek formal seperti partisipasi pemilih dan kompetisi kandidat—dengan demokrasi substansial yang menekankan kualitas partisipasi, kesetaraan politik, dan akuntabilitas pemerintah. Ia menilai bahwa demokrasi Indonesia masih dominan pada aspek prosedural, belum mencapai pendalaman demokrasi yang substansial.
Zuhro mengkritik keterlibatan birokrasi dalam politik praktis selama pemilu. Ia mencatat bahwa birokrasi sering kali tidak netral dan digunakan untuk mendukung kandidat tertentu, yang mencerminkan lemahnya profesionalisme dan independensi birokrasi dalam sistem demokrasi Indonesia.
Pasca pengumuman hasil pemilu oleh KPU, terjadi kerusuhan pada 22 Mei 2019, yang menunjukkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap proses dan hasil pemilu. Zuhro menilai bahwa kejadian ini mencerminkan kegagalan dalam membangun kepercayaan publik dan konsolidasi demokrasi.