NAMA : PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM : 2213053285
Analisis Jurnal 1
REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL
IDENTITAS JURNAL
nama penulis: Ulil hidayah
nama jurnal : jurnal pedagogik
nomor,vol : no 01,vol .05
tahun penerbit: 2018
PENDAHULUAN
Secara umum, sistem pendidikan nasional memegang peranan penting dalam dinamika perjalanan pembangunan bangsa Indonesia (Baharun, 2017a). Hal ini terlihat melalui fenomena kerusuhan yang mewarnai negeri ini. Penyebab terjadinya konflik internal banyak disebabkan karena perbedaan pemahaman sebagai batasan yang jelas yang memisahkan kelompok satu dengan kelompok lainnya, baik agama, suku, budaya, bahkan yang akhir-akhir ini adalah konflik antar kelompok yang berbeda paham ideologi (Fauzi, 2017). ), sehingga panji-panji politik identitas mulai menjadi isu sensitif ketika diangkat di daerah tertentu atau menjadi konflik kekerasan yang menimbulkan rasa saling benar dan saling kritik antar kelompok yang berbeda pandangan pemahaman.
• Tujuan pendidikan nasional
adalah peran pendidikan sebagai agen perubahan untuk mengubah masyarakat yang tidak beradab menjadi beradab atau mengubah masyarakat yang berperilaku buruk menjadi orang baik. Sosiolog Pierre Bourdieu berpendapat bahwa pendidikan adalah agen reproduksi budaya (Piere Bourdieu). Artinya, pendidikan berperan penting dalam mereproduksi dan terus menopang kelas-kelas sosial di masyarakat. Di sekolah, anak berasal dari keluarga dengan budaya yang berbeda dalam hal hubungan sosial/pergaulan, bahasa dan tradisi, serta gaya hidup lainnya. Oleh karena itu, peran sekolah adalah menjembatani kesenjangan antar kelas sosial yang berbeda melalui nilai-nilai moral yang ada di sekolah (Fauzi, 2015).
• Tantangan materi pembelajaran di sekolah
Sampai saat ini, budaya dan penekanan pada sikap etis di sekolah masih bersifat formatif dan belum membuahkan hasil jangka panjang dari nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator keberhasilan akademik siswa di sekolah, sangat menantang ketika siswa yang berpartisipasi tidak lagi berada di lingkungan sekolah. Jika menyangkut soal karakter dan potensi sosial, maka mata pelajaran sekolah yang paling banyak disebut-sebut menimbulkan keresahan tersebut adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan mata pelajaran Pendidikan Umum Masyarakat (PKn). Secara teoritis, IAP merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan oleh pendidik yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan penghayatan terhadap pengamalan ajaran Islam (Muchlis Sholichin, 2007)
• Kemudian, guru memimpin kegiatan pendidikan dan pembelajaran serta menjadi penggerak bagi peserta didik untuk mendorong kegiatan pembelajaran (Baharun, 2017b). Selama proses pembelajaran pada program pendidikan tahun 2013, kini terdapat lebih banyak ruang bagi siswa untuk leluasa mengeksplorasi ilmu yang telah diperolehnya, bahkan terdapat papan bertuliskan “tidak ada penjelasan guru”. Pendidik berperan sebagai pembimbing dan pendamping dalam kegiatan pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (Bali, 2015).
•Merekonstruksi Penilaian Pendidikan Moral
Untuk mencapai keselarasan sosial yang diharapkan dari PAI dan pendidikan kewarganegaraan, maka sangat penting untuk menentukan bagaimana cara mengajarkan materi muatan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran siswa Tahap Penilaian di sekolah. Selanjutnya faktor penilaian yang dianggap paling menentukan dalam tingkat pencapaian tujuan harus mempertimbangkan dan menata kembali suasana belajar sekolah dengan mempertimbangkan kedudukan siswa itu sendiri tergantung pada lingkungan sekolah tempat anda tinggal dan memimpin. kehidupan mereka (Muali, 2016). Memang acuan yang berlaku universal pada program pemerintah tidak bisa menjamin keadaan di masing-masing lembaga pendidikan.
Kesimpulan
Tantangan moralnya adalah persoalan jati diri bangsa merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, khususnya pendidikan berperan penting dalam membentuk dan melahirkan generasi manusia yang unggul secara intelektual dan moral. Oleh karena itu, pengkajian pendidikan harus mengalami perbaikan secara terus-menerus dan serius untuk memenuhi kebutuhan generasi bangsa yang peduli moral. Dan melalui pendidikan akhlak di sekolah khususnya yang bertemakan Pendidikan dan Ciri Keagamaan Islam, serta Pelajaran
Pendidikan Warga Negara jelas mempunyai tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai moral bagi warga negara Indonesia. Menumbuhkan sikap toleransi, menghargai dan menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), sopan santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial.