Posts made by KHAIRANI ULYA 2213053115

Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115
Kelas: 3G

Analisis video
"PENDIDIKAN MORAL TANGGUNGJAWAB DIRI DALAM KELUARGA"

Didalam video tersebut, pendidik membahas mengenai tanggung jawab yang harus dilakukan dalam keluarga. Diantaranya yaitu:
1. Patuh dan mendengarkan nasihat Ayah.
2. Membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu, dan lain-lain.
3. Menemani kakak saat bepergian.
4. Menjaga keselamatan adik.

Secara keseluruhan, moral yang diajarkan didalam video tersebut adalah bagaimana kita dapat menjalankan tanggungjawab didalam keluarga sebagai anak yang baik, yaitu dengan menanamkan sikap saling tolong menolong, patuh terhadap orangtua, berbudi pekerti, hormat, dan jujur.

Menanamkan rasa tanggungjawab kepada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar terbentuknya karakter yang berbudi pekerti dan bermoral baik. Mengapa menjalankan tanggungjawab didalam keluarga itu penting?
1. Dapat mempererat hubungan antar keluarga ( misalnya saa kita berkumpul bersama keluarga)
2. Keselamatan keluarga terjamin ( misalnya kita harus mengunci pintu pagar agar aman)
3. Meringankan tugas keluarga ( saat menolong nenek dan ibu di dapur)
4. Membanggakan keluarga (misalnya dengan belajar dengan sungguh-sungguh)

(Mohon maaf atas keterlambatan tugasnya Bapak, dikarenakan keterbatasan device/HP yang baru bisa dinyalakan) 
Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115

1. Identitas Jurnal
Judul : Menangkal Degradasi Moral di Era Digital Bagi Kalangan Milenial
Penulis : Ahmad Yani Nasution, Moh Jazuli.

2. Pembahasan
Perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yang melibatkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (P3KM).
Universitas Pamulang (Unpam) secara konsisten menyelenggarakan P3KM, yang dikendalikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M).

LP2M Unpam berperan penting dalam mengarahkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen Agama Islam di Unpam mengamati fenomena degradasi moral di kalangan milenial, yang terkait dengan pengaruh era digital dan media sosial. Mereka merasa perlu memberikan pemahaman dan solusi terhadap masalah ini.
Kegiatan PKM bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang degradasi moral di kalangan milenial, meningkatkan pemahaman agama, dan memberikan pedoman cara bermedia sosial yang baik. Kegiatan PKM melibatkan penyusunan materi, pelatihan, dan diskusi dengan siswa-siswi Mts Insan Madani.

Solusi yang diajukan untuk menangani degradasi moral melibatkan pemberian wawasan keagamaan, peningkatan keimanan dan ibadah, serta pedoman penggunaan media sosial yang baik. Peserta PKM sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini, dan mereka mengajukan pertanyaan yang relevan terkait degradasi moral dan cara mengatasinya.
Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115

1. Identitas Jurnal
Judul : Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral Menuju Harmoni Sosial
Penulis : Ulil Hidayah

2. Pembahasan
A. Tujuan Nasional Pendidikan
Peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Seorang ahli sosiologi Pierre Bourdieu mengatakan pendidikan adalah agen bagi reproduksi kultural (Piere Bourdieu). Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat.

Pada era otonomi, kualitas pendidikan akan sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah daerah. Ketika pemerintah daerah memiliki political will yang baik dan kuat terhadap dunia pendidikan, ada peluang yang cukup luas bahwa pendidikan di daerah bersangkutan akan maju (Baharun, 2012). Jika harapan masing-masing sekolah sudah tercapai menghasilkan out put pendidikan yang cakap di bidang industri maupun prestasi akademik lainnya. Karena itu, perlu digarisbawahi adalah out put pendidikan yang melahirkan manusia cakap dalam potensi kepribadian dan sosial. Karena masalah bangsa yang masih menjadi sorotan utama adalah out put pendidikan yang masih buram dalam membangun relasi sosial.

B. Tantangan Materi Pelajaran di Sekolah
Saat ini, penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah masih bersifat formatif, dan nilai-nilai ini belum menjadi bagian permanen dalam diri peserta didik. Terdapat tantangan ketika peserta didik tidak berada di lingkungan sekolah. Materi pelajaran yang dianggap bertanggung jawab atas hal ini adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kedua mata pelajaran ini mencakup norma-norma hidup manusia yang berbudi pekerti, menghayati agama dan Negara, serta materi toleransi.

PAI dan PKn memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian peserta didik, dan dalam Kurikulum 2013, keduanya memiliki waktu pelajaran yang lebih banyak. Proses pembelajaran diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik untuk berinteraksi dengan masyarakat, mengembangkan sikap demokratis, dan meningkatkan produktivitas kegiatan belajar peserta didik.

Pendidikan moral termasuk dalam materi PAI, sementara PKn berfokus pada pendidikan politik dan ketatanegaraan yang berlandaskan Pancasila. Tujuannya adalah membentuk peserta didik yang kritis, partisipatif, dan memiliki karakter positif untuk hidup bersama dalam kebhinekaan.

C. Persiapan, Pelaksanaan, dan Evaluasi PAI dan PKn di Sekolah
Pada kurikulum 2013, perangkat pembelajaran mengikuti SKL (Standard Kompetensi Lulusan) yang telah ditentukan oleh Permendikbud No. 54 Tahun 2013. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sistem pembelajaran yang dinamis, tidak hanya mencetak peserta didik yang hanya patuh terhadap aturan-aturan belajar yang kaku.

Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan saintifik dalam pelaksanaan pembelajaran, dengan kegiatan yang mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Peserta didik diberi ruang untuk mengeksplorasi pengetahuan mereka melalui sumber belajar yang beragam.

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada aspek afektif dalam penilaian, yang kemudian tercermin dalam aspek psikomotorik, sebelum fokus pada penilaian aspek kognitif. Namun, praktik evaluasi di kelas mungkin belum optimal karena keterbatasan waktu dan materi. Penilaian juga harus mencakup aspek sikap dan keterampilan sehari-hari selama pengamatan guru.

D. Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi pendidikan moral tidak boleh terbatas pada penilaian kognitif seperti hafalan dan menjawab soal pilihan ganda. Sebaliknya, perlu penekanan pada penilaian perilaku moral yang mengakar pada kepribadian peserta didik sebagai hasil belajar.

Implementasi kurikulum sesuai dengan kemampuan sekolah dan kebutuhan masyarakat adalah kunci untuk mencapai tujuan pendidikan yang baik. Kurikulum manifes yang diatur pemerintah mungkin tidak selalu memberikan hasil yang optimal, sehingga peran kurikulum laten dapat lebih signifikan.

Dalam konteks PAI dan PKn, rekonstruksi evaluasi pembelajaran perlu dilakukan untuk memberikan implikasi jangka panjang dan permanen pada peserta didik. Ini mencakup kompetensi pendidik dalam mengintegrasikan materi moral dengan situasi kehidupan nyata, memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan peserta didik, dan menekankan aspek afektif dan psikomotorik dalam penilaian.

E. Output Pendidikan yang Didambakan Menuju Masyarakat Ideal
Pendidikan moral memiliki esensi yang lebih luas daripada hanya aspek akademik atau non-akademik. Tujuannya adalah untuk membentuk individu yang memiliki watak luhur dalam semua peran mereka, baik di masa sekarang maupun di masa depan.

Pemberian pendidikan moral dapat dilakukan melalui lima pendekatan, yaitu penanaman nilai, perkembangan moral kognitif, analisis nilai, pembelajaran berbuat, dan pendekatan pembentukan karakter.

Integrasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dapat membentuk pembelajaran moral yang membantu membentuk kepribadian peserta didik. Ini mencakup nilai-nilai seperti ketaatan pada ajaran agama, toleransi, menghargai perbedaan, semangat belajar, kemampuan menalar, wawasan politik, dan nasionalisme.
Tujuan utama pendidikan moral adalah menciptakan individu yang memiliki integritas moral dan dapat berkontribusi positif dalam masyarakat, menjaga persatuan dalam keberagaman, dan mencintai negara mereka, Republik Indonesia.
Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115

Analisis vidio “Instrumen Penilaian Pengembangan Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini”

Definisi dari Instrumen penilaian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dengan berbagai cara dan beragam alat penilaian belajar peserta didik. Penilaian ini memiliki manfaat bagi semua pihak yaitu bagi anak bagi orangtua maupun bagi guru manfaatnya bagi anak untuk memelihara pertumbuhan anak agar lebih sehat dan konsisten jadi dengan penilaian guru dapat mengukur perkembangan setiap panas sehingga tahu ketika adanya gejala kesehatan pada pertumbuhan masing-masing anak. Yang kedua perkembangan anak menjadi lebih optimal. Yang ketiga anak mendapatkan stimulasi sesuai dengan minat perkembangannya. Yang keempat anak mendapatkan dukungan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.
berikutnya bagi orang tua orang tua akan memperoleh informasi tentang pertumbuhan perkembangan dan minat anak pada satuan PAUD Hai berikutnya yang kedua memudahkan orang tua dalam memberikan stimulasi yang sesuai dan berkelanjutan ketika di rumah yang ketiga yaitu membuat keputusan bersama antara orangtua dengan pihak satuan PAUD dan memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan anak berikutnya yaitu manfaat bagi guru manfaat bagi guru untuk mengetahui perkembangan sikap pengetahuan dan keterampilan anak yang kedua mendapatkan informasi awal tentang hambatan atau gangguan dalam tumbuh kembang setiap anak yang ketiga mengetahui kesesuaian stimulasi dalam layanan dengan kebutuhan perkembangannya yang keempat dapat memberikan dukungan yang tepat kepada setiap anak yang terakhir yaitu yang kelima ya memiliki data dan informasi tentang perkembangan anak untuk pembuatan rencana pembelajaran selanjutnya.

Selanjutnya yaitu prinsip-prinsip penilaian, prinsip-prinsip penilaian ini terbagi menjadi delapan yang pertama yaitu mendidik, jadi proses hasil penilaian ini dapat dijadikan dasar untuk memotivasi mengembangkan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Yang kedua yaitu berkesinambungan, berkesinambungan ini penilaian dilakukan secara bertahap dan terus-menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Yang ketiga yaitu objektif jadi penilaian harus dilakukan secara adil. Yang keempat adalah akuntabel, penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan. Yang kelima yaitu transparan jadi penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pihak yang berkepentingan. Yang keenam adalah sistematis penilaian ini dilakukan secara teratur teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan berbagai instrumen. Yang ketujuh yaitu menyeluruh jadi penilaian ini mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan baik sikap pengetahuan maupun keterampilan. Yang kedelapan yaitu bermakna jadi hasil penilaian akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak orangtua guru dan pihak lain yang relevan.

Teknik dan lingkup penilaian. Teknik penilaian ini mencakup tingkat pencapaian perkembangan anak. Kemudian didalam video tersebut juga mempelajari tentang tingkat pencapaian perkembangan anak sesuai dengan usia yaitu pada usia 2-3 tahun 3-4 tahun 4-5 tahun serta 5-6 tahun. Untuk instrumen yang dapat dijadikan pedoman penilaian ini meliputi Instrumen penilaian proses, catatan anekdot, rubrik dan/atau Instrumen penilaian hasil kemampuan anak. Jadi kegiatan apa saja yang dilakukan anak-anak pada satu hari pembelajaran itu akan dinilai oleh guru. Adapun mekanisme penilaian yaitu terbagi menjadi empat, yang pertama yaitu menyusun teknik Instrumen penilaian serta menetapkan indikator capaian perkembangan anak, jadi setiap lembaga PAUD pendidik wajib menyusun terlebih dahulu Instrumen penilaian dan disesuaikan dengan indikator capaian perkembangan anak. Yang kedua yaitu melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap teknik dan Instrumen penilaian jadi selesai menyusun Instrumen penilaian guru melaksanakan atau menilai perkembangan setiap anak-anak. Yang ketiga yaitu mendokumentasikan Penilaian proses dan hasil belajar anak secara akuntabel dan transparan yang teratur. Yang keempat melaporkan capaian perkembangan anak pada orangtua, rasanya laporan capaian perkembangan anak ini diterima oleh orangtua pada akhir semester jadi ketika orangtua menerima raport orangtua juga akan menerima laporan capaian perkembangan masing-masing anak.
Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115

Analisis video

"ETIKA, NILAI, DAN MORAL"

Etika, nilai dan moral saling berkaitan karena ketiga hal tersebut mengarahkan manusia agar memiliki pola pikir sikap dan perilaku yang baik dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Etika sendiri memiliki arti sebuah cara manusia dalam memperlakukan sesama dan menjalani kehidupan sesuai dengan aturan yang berlaku. Seperti mengucap salam ketika masuk rumah, membuang sampah pada tempatnya, dan lainnya. Sedangkan nilai atau dapat disebut sebagai sistem keyakinan merupakan sesuatu yang bermakna, dijunjung tinggi dan menjiwai tindakan seseorang. Nilai dan norma terkadung dalam etika dan moral yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan. Nilai itu sendiri terdapat sifat dan jenisnya tersendiri yaitu:
-Relatif, yakni nilai bergantung pada tempat dan waktu.
-Subjektif, yakni nilai akan berbeda-beda bagi tiap orang. Seperti bentuk norma yang berbeda pada tiap lingkungan masyarakat.

Salah satu contoh yang disebutkan didalam video tersebut memgenai etika, nilai, dan moral adalah tidak membuang sampah sembarangan, yang merupakan perilaku yang mencerminkan etika lingkungan yang baik dan nilai-nilai yang menekankan tanggung jawab terhadap lingkungan.