Nama : Muhammad Tazqi Dziaulhaq
NPM : 2256031045
Kelas : Paralel A
Jawaban Analisis :
Konflik ini terjadi pada Oktober 2013 ketika Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Lalu pembangunan jalan tersebut mengakibatkan kerusakan seperti tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang pos penjagaan dan merusak kuburan dan pembangunan jalan ini juga memicu keributan dengan warga nelu dan melibatkan polisi karena aksi mereka yang melempar batu dan kayu. Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan.
Analisis Soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban :
Tanggapan Saya tentang hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban :
wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban :
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Konsepsi wawasan nusantara dapat mencegah timbulnya konflik seperti yang dijelaskan dalam artikel dengan beberapa cara. Kedua, dengan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan yang terencana dan berkelanjutan, dapat mengurangi ketegangan dan potensi konflik. Selain itu, pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian juga penting, mengingat penguasaan tanah di perbatasan erat kaitannya dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
NPM : 2256031045
Kelas : Paralel A
Jawaban Analisis :
Konflik ini terjadi pada Oktober 2013 ketika Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Lalu pembangunan jalan tersebut mengakibatkan kerusakan seperti tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang pos penjagaan dan merusak kuburan dan pembangunan jalan ini juga memicu keributan dengan warga nelu dan melibatkan polisi karena aksi mereka yang melempar batu dan kayu. Konflik antarwarga perbatasan Timor Tengah Utara, Indonesia dengan warga Distrik Oecussi, Timor Leste yang terjadi pada tahun 2012-2013 merupakan ancaman bagi keamanan negara. Konflik tersebut secara struktural disebabkan oleh masih belum selesainya delimitasi perbatasan kedua negara, sehingga menyisakan wilayah-wilayah yang masih disengketakan.
Berbagai actor pun terlibat, mulai dari pemerintah dan aparat militer kedua negara hingga masyarakat sipil.
Menurut pendapat saya untuk mengatasi konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan.
Analisis Soal :
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Jawaban :
Tanggapan Saya tentang hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jawaban :
wilayah dan bangsa kita tidak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah oleh bangsa lain. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
Jawaban :
Untuk mencegah konflik di atas, upaya penyelesaian berupa penghentian kekerasan dan diplomasi penyelesaian sengketa batas telah dilakukan. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana
Konsepsi wawasan nusantara dapat mencegah timbulnya konflik seperti yang dijelaskan dalam artikel dengan beberapa cara. Kedua, dengan pengelolaan batas wilayah dan pembangunan kawasan perbatasan yang terencana dan berkelanjutan, dapat mengurangi ketegangan dan potensi konflik. Selain itu, pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian juga penting, mengingat penguasaan tanah di perbatasan erat kaitannya dengan adat-istiadat yang berlaku di sana.