གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Fenty Yulina sari

ILMU KOMUNIKASI PANCASILA -> forum Diskusi 1

Fenty Yulina sari གིས-
Fenty yulina sari_2216031028_Reg B

Nilai nilai pancasila merupakan
peran penting dimana globalisasi yang semakin
menjamur seakan batas negara tidak terlihat. Ini
mengakibatkan masuknya budaya-budaya asing
dan dapat mempengaruhi karakter seorang
remaja, lajunya perkembangan teknologi juga
membuat tercabutnya kebudayaan asli yang
membahayakan eksistensi kepribadian bangsa
Indonesia, pada akhirnya akan menjadi
ancaman terhadap ketahanan nasional dan
identitas bangsa.
Penting sekali bahwa nilai-nilai
Pancasila ini di implementasikan kedalam
kehidupan seseorang, terlebih dalam
pengembangan karakter seorang remaja. Dengan
ideologi Pancasila maka sebagai warga negara
yang baik harus mengamalkan nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, ideologi
Pancasila tidak dapat terganti sampai kapanpun.
Tugas warga negara yakni perlu melestarikan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
dimulai sejak kecil hingga dewasa.Karena usia
remaja adalah usia yang rentan maka sangat
perlu ditegakkan nilai-nilai Pancasila tersebut
agar tidak mudah dipengaruhi oleh ideologi lain
selain Pancasila. Tujuan dalam penelitian ini
adalah mengetahui apakah nilai-nilai memiliki
peran penting dalam pembentukan karakter
seorang remaja dalam era globalisasi dan disrupsi
ini beserta saran yang akan dipaparkan
kemudian.

Contoh : Untuk
umur remaja adalah umur yang sedang mencari,
seoang remaja akan mengeksplor semua
keingintahuan mereka akan sesuatu dan
negatifnya dapat terbawa arus dengan mudah
tanpa dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila yang
sudah sejak dulu diajarkan.

ILMU KOMUNIKASI PANCASILA -> Forum Analisis Jurnal

Fenty Yulina sari གིས-
Fenty yulina sari_2216031028_Reg B

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum
2. Volume : 17
3. Nomor : 1
4. Halaman : 28-36
5. Tahun Penerbit : 2017
6. Judul Jurnal : HUBUNGAN ANTARA HUKUM DAN ETIKA DALAM POLITIK HUKUM DI INDONESIA (MEMBACA PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI DAN SUMBER ETIK)
7. Nama Penulis : Sri Pujiningsih

B. ABSTRAK JURNAL
1. Jumlah Paragraf : 1 Paragraf
2. Halaman : 1 Halaman
3. Ukuran Spasi : 1.0
4. Uraian Abstrak : Abstrak disajikan dalam format Bahasa inggris dan Bahasa Indonesia. Di dalam abstrak sendiri menjelaskan bahwa Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahuihubungan antara hukum dengan etik dan bagaimana kedudukan hubungan hukum dan etik dalam Politik Hukum di Indonesia. Rumusan politik hukum sudah 15 tahun setelah kemerdekaan melalui TAP MPRS No. 2 tahun 1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana kemudian dirubah menjadi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang diperbarui selama 5 (lima) tahun sekali.
5. Keyword Jurnal : Hukum dan Etika, Politik Hukum, Pancasila
C. PENDAHULUAN JURNAL
Dalam pendahuluan jurnal, penulis menggambarkan bahwa Etika terapan yang merupakan cabang filsafat yang membahas tentang perilaku manusia,
dalam artikel ini perilaku manusia dalam bernegara. Sebagaimana dipahami, salah satu karakter berfikir secara filsafat adalah kritis, karena terkait dengan etika terapan, maka kita dituntut untuk berfikir atau bersikap kritis terhadap pola-pola umum yang berlaku dalam masyarakat. Pola umum dalam tulisan ilmiah ini adalah politik hukum yang berlaku di Indonesia saat ini. Tulisan ini mengkaji mengenai hubungan antara Hukum dengan Etika dalam Politik Hukum di Indonesia.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan permasalahan apakah terdapat hubungan antara hukum dan etik, lalu bagaimana kedudukam hubungan hukum dan etik dalam politik hukum di Indonesia.
E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di dalam pembahasan, penulis memberikan data dengan tujuan penelitian yang sesuai yaitu
Etika berfungsi sebagai pagar preventif atas perilaku baik dan buruk sebelum perilaku menjangkau ketentuan benar dan salah yang merupakan fungsi pagar perilaku bagi hukum. Dengan demikian, perilaku menyimpang manusia harus melewati sistem etika yang berfungsi sebagai koreksi dan sebisa mungkin tidak perlu memasuki mekanisme hukum dalam penyelesaian penyimpangan perilaku manusia tersebut.
Dikaitkan dengan perilaku etik para pemangku jabatan-jabatan publik dan profesional yang sangat mengandalkan kepercayaan publik, pengendalian perilaku melaui sistem etika patut dipertimbangkan. Alasannya, apabila penyelesaian masalah penyimpangan perilaku para pejabat publik selama ini langsung menggunakan pendekatan hukum, maka organisasi publik langsung terkikis kepercayaannya sejalan dengan berlangsungnya proses hukum.
Apabila ditelusuri, rumusan politik hukum sudah 15 tahun setelah kemerdekaan melalui TAP MPRS No. 2 tahun 1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (GBPNSB) berlaku 9 (sembilan tahun) dan kemudian dirubah menjadi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang diperbarui selama 5 (lima) tahun sekali.
F. KESIMPULAN
Dalam jurnal ini, penulis menguraikan kesimpulan di bagian penutup yaitu :
Politik hukum merupakan sikap untuk memilih apa-apa yang berkembang dimasyarakat, kemudian dipilih sesuai dengan prioritas dan diselaraskan dengan konstitusi kita (UUD 1945) dan kemudian dituangkan dalam produk hukum.Rumusan politik hukum sudah 15 tahun setelah kemerdekaan melalui TAP MPRS No. 2 tahun 1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berencana (GBPNSB) berlaku 9 (sembilan tahun) dan kemudian dirubah menjadi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang
diperbarui selama 5 (lima) tahun sekali.Sementara itu, hubungan antara etika dengan hukum bisa dilihat dari 3 (tiga) dimensi yakni dimensi substansi dan wadah, dimensi hubungan keluasan ca-kupannya serta dimensi alasan manusia untuk mematuhi atau melanggarnya.
G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1. Kelebihan
Secara keluruhan, jurnal memiliki kelebihan jika dilihat dari abstraknya, penulis sudah menggunakan abstrak dengan format Bahasa inggris dan diterjemahkan dengan Bahasa Indonesia. Lalu kelebihan lain dari jurnal ini yaitu pembahasan yang berisi bahasan yang relevan dengan latar belakang dan judul jurnal.
2. Kekurangan
Kekurangan yang terdapat pada jurnal ini yaitu dalam metode penguraian jurnal ini, penulis tidak menuliskan hal tersebut di dalam jurnal ini

ILMU KOMUNIKASI PANCASILA -> Forum Analisis Video

Fenty Yulina sari གིས-
Fenty yulina sari_ 2216031028_reg B
Etika sangatlah penting bagi kehidupan sehari hari, dengan adanya etika kita bisa melakukan hidup berbangsa dan bernegara, pancasila adalah cabang filsafat yang terdapat dalam sila sila pancasila, Etika berawal ketika manusia sendiri merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat secara spontan. Kebutuhan akan refleksi akan dirasakan oleh kita jika pendapat kita tidak jarang berbeda dari pendapat orang lain. Untuk alasan ini, etika diperlukan, yaitu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan manusia dalam masyarakat.

Tetapi tidak seperti ilmu lain yang juga meneliti perilaku manusia, etika memiliki perspektif normatif. Faktanya adalah bahwa etika dilihat dari sudut pandang yang baik dan buruk pada tindakan dan perilaku manusia. Salah satu tujuan etika adalah untuk memperoleh konsep yang sama dalam mengevaluasi perilaku baik dan buruk manusia dalam waktu dan ruang tertentu.

ILMU KOMUNIKASI PANCASILA -> Forum Analisis Jurnal

Fenty Yulina sari གིས-
Fenty yulina sari_2216031028_Reg B

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal
: Nurani Hukum
2. Volume
: 3
3. Nomor
: 1
4. Halaman
: 29 - 44
5. Tahun Penerbit
: 2020
6. Judul Jurnal
: PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI
KONTROL SOSIAL OLEH MEDIA MASSA UNTUK
MENEKAN KEJAHATAN DI INDONESIA
7. Nama Penulis
: Ariesta Wibisono Anditya
B. ABSTRAK JURNAL
1. Jumlah Paragraf
: 1 Paragraf
2. Halaman
: 1 Halaman
3. Ukuran Spasi
: 1.0
4. Uraian Abstrak
: Abstrak disajikan dalam format Bahasa inggris dan Bahasa
Indonesia. Di dalam abstrak sendiri menjelaskan bahwa dalam
bidang hukum pidana, media massa adalah pendukung dari
kebijakan hukum pidana. Penulis juga menyatakan bahwa
hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa pengalaman
nilai-nilai Pancasila dalam peran media massa memberitakan
informasi belum terlaksana.
5. Keywoard Jurnal
: Media Massa, Pancasila, Kejahatan, Kontrol Sosial.
C. PENDAHULUAN JURNAL
Dalam pendahuluan jurnal, penulis menggambarkan bahwa dasar atas sesuatu yang
bersifat tetap dan menjadi pedoman. Antara dasar dan tujuan ada hubugan yang sangat
erat. Jika dasarnya liberalisme, tujuan yang dicapai ialah masyarakat yang liberal. Jika
dasarnya fascism, tujuan yang akan dicapai ialah masyarakat facis. Dan pada negara
Indonesia berdasarkan Pancasila, maka tujuan yang akan dicapai ialah berdasarkan pada
Pancasila. Selain itu, penulis juga menggambarkan bahwa media massa merupakan suatu
jesin komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah khayalak yang tersebar, heterogeny
dan anonym melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama
itu dapat diterima secara serentak dan sesaat. Serta hubungan antara tatanan sosial dan tatanan politik disambung oleh media massa, artinya media mass aini saling mengisi dan
melengkapi dalam bentuk komunikasi.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana peran media massa pada
masa kini menciptakan keharmonisan sosial sebagai alternatif dari hukum pidana
retributif.
E. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang (Statue approach), Pendekatan
sosial (Social approach), serta pendekatan asas. Analisis dan pembahasan disajikan
secara deskriptif-eksplanatoris yaitu dengan menjabarkan temuan asas-asas, doktrin, teori
dengan peristiwa yang terjadi serta memberikan penjelasan dengan rinci.
F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di dalam pembahasan, penulis memberikan data dengan tujuan penelitian yang sesuai
yaitu:
1. Tinjauan umum mengenai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila sudah tertanam secara
spontan dalam masyarakat Indonesia yang berpadu dengan adat-istiadat, kebudayaan
dan agama. Pengalaman nilai-nilai Pancasila sudah dimulai sejak zaman sebelum
Indonesia merdeka sebagai pandangan hidup sehingga berujung pada diraihnya
kemerdekaan, pada masa kini.
2. Tinjauan umum mengenai media massa. Pembentukan opini public dan
komunikasi massa sebagai kecendrungan masyarakat modern pada akhirnya dapat
menciptakan persepsi public berupa personal kultur masyarakat dan mengubah nilainilai arah kehidupan sampai dengan struktur sosial dan Lembaga-lembaga dalam
masyarakat, secara umum, media massa mempunyai fungsi sebagai media informasi,
Pendidikan, hiburan dan control sosial.
Penulis mengemukakan bahwa pemanfaatan media masa baik cetak maupun elektronik,
kaitannya untuk penanggulangan tindak pidana, salah satu contohnya tindak pidana
korupsi.
Massa terkait dengan penanggulangan tindak pudana korupsi disini antara lain dapat
berupa pemantauan terhadap pengungkapan kasis-kasus korupsj yang ditangani oleh
penegak hukum yang dimulai sejak penyidikan, penuntutan, pengadilan dan
pemasyarakatan.
Kerjasama media massa dengan Lembaga penegak hukum masih sebatas antara media
pencari berita dengan narasumbernya saja, memang wajar mengingat Kerjasama yang
lebih jauh dapat memungkinkan adanya intervensi dari kedua belah pihak yang samasama mengganggu. Namun hal ini di satu sisi menjadi masalah karena dalam konteks
control sosial tidak ada integrasi antara pemerintah dan masyarakat. Kerjasama media
massa dengan penegak hukum dapat membantu juga timbulnya Kerjasama antara
Lembaga penegak hukum, dimana masih ditemui persaingan antara Lembaga penegak hukum dalam upaya control sosial, maka peran media massa disini adalah dalam rangka
mengembalikan citra kepercayaan masyarakat yang sama di antara semua Lembaga
penegak hukum. Sisi sebaliknya, media massa yang melakukan jurnalisme yang tidak
beretika lamban laun akan kehilangan audiensnya sendiri, mengingat sering dengan
perkembangan zaman, masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya informasi yang
mengedukasi. Permasalahan yang sering ditemui adalah karena mengejar tenggat waktu
dan kurangnya pemahaman akan etika pemberitaan maka konstuksi berita hukum
menjadi berlebihan dan tidak memberikan edukasi.
G. KESIMPULAN
Dalam jurnal ini, penulis tidak menguraikan kesimpulan dari hasil dan pembahasan
penelitiannya.
H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1. Kelebihan
Secara keluruhan, jurnal memiliki kelebihan jika dilihat dari abstraknya, penulis
sudah menggunakan abstrak dengan format Bahasa inggris dan diterjemahkan
dengan Bahasa Indonesia. Lalu kelebihan lain dari jurnal ini yaitu pembahasan yang
berisi bahasan yang relevan dengan latar belakang dan judul jurnal.
2. Kekurangan
Kekurangan yang terdapat pada jurnal ini yaitu penulis tidak menguraikan
kesimpulan dari pembahasan jurnal.