NAMA : Haria Ramadhani
NPM : 2215061126
KELAS : PSTI B
PRODI : Teknik Informatika
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
= Saya merasa artikel ini memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai kronologi dan faktor penyebab terjadinya konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste serta upaya penyelesaiannya. Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah pentingnya tindakan antisipasi dan penyelesaian yang tepat untuk mencegah terjadinya konflik serupa di masa depan. Selain itu, artikel ini juga memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai situasi perbatasan Indonesia-Timor Leste, termasuk masalah delimitasi batas, zona netral, dan aspek sosial budaya yang menjadi faktor penyebab konflik.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
= Menurut pendapat saya, jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara, wilayah dan bangsa Indonesia akan menjadi rentan terhadap konflik dan masalah di perbatasan. Konsepsi wawasan nusantara sangat penting untuk memastikan integritas wilayah dan kedaulatan negara serta menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan. Tanpa konsepsi tersebut, mungkin saja terjadi klaim wilayah yang tidak jelas, persengketaan batas, dan ancaman dari pihak luar yang dapat memicu konflik dan mengancam keamanan nasional.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
= Konsepsi wawasan nusantara dapat membantu mencegah timbulnya konflik seperti yang terjadi di perbatasan Indonesia-Timor Leste dengan mengedepankan prinsip-prinsip seperti toleransi, kerjasama, dan dialog yang terbuka. Melalui kerjasama antarnegara, permasalahan perbatasan dapat diatasi dengan cara yang damai dan saling menguntungkan. Selain itu, dengan memahami bahwa perbatasan bukanlah pemisah tetapi justru sebagai penghubung antarnegara, maka hal ini dapat membantu dalam menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat di wilayah perbatasan, sehingga tidak mudah terprovokasi untuk terlibat dalam konflik antarwarga.