NAMA: BIANKA ZAHIRRA PUTRI
NPM: 2217051115
KELAS: C
PRODI: ILMU KOMPUTER
1. Menurut hasil analisis saya, artikel tersebut meng-highlight penggunaan UU yang ambigu, seperti UU ITE, pelanggaran HAM yang terjadi selama penanganan konflik Papua di Indonesia, serta kekhawatiran tentang rendahnya pertanggungjawaban bagi pelaku pelanggaran HAM di Indonesia, terutama di tingkat tinggi. Artikel itu juga mengungkapkan adanya kekerasan terhadap kelompok minoritas di Indonesia. Hal positif yang bisa diambil dari artikel tersebut adalah pada tahun 2019, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual telah disahkan, menyuarakan perlunya perlindungan yang lebih baik bagi kelompok-kelompok ini dan mendorong kesadaran akan hak-hak mereka, serta menekankan perlunya meningkatkan sistem peradilan dan penegakan hukum yang adil, yang bisa mendorong perubahan positif dalam upaya penegakan HAM di masa depan.
2. Menurut saya, demokrasi Indonesia yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia bagus untuk diterapkan karena mencerminkan semangat gotong royong, musyawarah, penghormatan terhadap perbedaan, dan prinsip berketuhanan yang Maha Esa. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa menegaskan pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam pengambilan keputusan politik dan menjaga harmoni antara agama dan negara.
3. Menurut saya, praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta belum menjunjung tinggi nilai HAM. Prinsip-prinsip demokrasi seperti kebebasan berekspresi, kebebasan pers, kebebasan beragama, dan hak-hak politik diakui. Namun, masih terdapat tantangan seperti korupsi, ketimpangan sosial, penegakan hukum yang tidak merata, dan kebebasan sipil yang masih perlu diperhatikan.
4. Menurut saya, kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat merupakan perbuatan yang kurang tepat karena penting bagi anggota parlemen untuk memahami dan menghormati kepentingan nyata masyarakat yang mereka wakili serta menjadi pelayan publik yang bertanggung jawab.
5. Menurut saya, penggunaan kekuasaan kharismatik untuk menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat tanpa tujuan yang jelas dapat melanggar hak asasi manusia dan berpotensi menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat tentang hak-hak individu dan partisipasi aktif juga penting dalam melindungi dan memperjuangkan nilai-nilai demokrasi yang menghormati hak asasi manusia.