Posts made by Are Benata Tarigan 2213053124

Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Penanaman nilai dan moral pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah suatu proses yang kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius dari berbagai pihak. Berikut adalah analisis mengenai aspek-aspek tersebut:
1. Lingkungan Keluarga:
- Cara Menanamkan Nilai:
- Model Perilaku: Orang tua berperan sebagai model utama bagi anak-anak. Nilai dan moral terutama ditiru dari perilaku orang tua.
- Komunikasi Terbuka: Membuka jalur komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting untuk mendiskusikan nilai-nilai penting.
- Ritual Keluarga: Menciptakan ritual atau kebiasaan yang mendorong refleksi atas nilai dan moral.

- Hambatan Proses Penanaman:
- Ketidaksesuaian Nilai: Perbedaan nilai antara anggota keluarga bisa menjadi hambatan.
- Ketidakkonsistenan: Inkonsistensi dalam penerapan nilai dapat menyebabkan kebingungan pada anak-anak.

- Trik/Strategi:
- Diskusi Terbuka:Diskusikan nilai-nilai dengan anak secara teratur dan buka ruang bagi mereka untuk menyampaikan pandangan dan pertanyaan.
- Perencanaan Keluarga: Menyusun rencana keluarga yang mencakup nilai-nilai yang ingin ditanamkan.

2. Lingkungan Sekolah:
- Cara Menanamkan Nilai:
- Program Kurikulum: Memasukkan nilai dan etika dalam kurikulum pendidikan.
- Pembiasaan Positif: Menciptakan kebiasaan positif dalam lingkungan sekolah.
- Pelibatan Aktif: Mengajak siswa terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial.

- Hambatan Proses Penanaman:
- Kurangnya Keterlibatan Orang Tua: Keterlibatan orang tua yang kurang dapat menghambat pemahaman dan penerapan nilai di rumah.
- Pengaruh Lingkungan Sebaya: Lingkungan sebaya yang kurang mendukung nilai-nilai positif.

- Trik/Strategi:
- Pengembangan Program Khusus: Membuat program-program ekstrakurikuler atau kegiatan khusus yang menekankan nilai-nilai moral.
- Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan kepada guru untuk memahami dan menerapkan pendekatan pembelajaran nilai.

3. Lingkungan Masyarakat:
- Cara Menanamkan Nilai:
- Peran Model: Memiliki tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi contoh baik dalam nilai dan moral.
- Keterlibatan Komunitas: Mendorong partisipasi dalam kegiatan-kegiatan komunitas yang mendukung nilai positif.

- Hambatan Proses Penanaman:
- Pengaruh Media: Pengaruh media yang tidak seimbang dapat mempengaruhi nilai-nilai yang ditanamkan.
- Ketidakamanan Lingkungan: Lingkungan yang tidak aman dapat menghambat perkembangan nilai positif.

- Trik/Strategi:
- Kampanye Sosial: Melakukan kampanye sosial dalam masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai dan moral.
- Kolaborasi dengan Organisasi Non-Pemerintah (NGO): Bekerja sama dengan organisasi yang memiliki misi serupa untuk memperkuat penanaman nilai di masyarakat.

Strategi Umum untuk Menjaga Kebiasaan:
- Reinforcement Positif: Memberikan penguatan positif terhadap perilaku yang sesuai dengan nilai.
- Konsistensi: Menjaga konsistensi antara apa yang diajarkan di keluarga, sekolah, dan masyarakat.
- Pengakuan dan Penghargaan: Memberikan penghargaan atau pengakuan atas pencapaian yang sesuai dengan nilai-nilai yang diinginkan.

Melalui kombinasi pendekatan ini di berbagai lingkungan, kita dapat membangun pondasi yang kokoh untuk pembentukan karakter dan moral anak-anak, serta mendorong kebiasaan positif yang akan terus berkembang seiring waktu.
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Analisis Jurnal 2
Nama jurnal : JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN
Volume jurnal : 2
Nomor jurnal : 1
Tahun terbit : Juni 2017
Judul jurnal: PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Nama Penulis: Ilham Hudi
Hasil dan Pembahasan: Pendidikan karakter pada dasarnyamempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik. Menurut Najib Sulhan (2009:12) Pendidikan karakter dan moral dalam perspektif Islam yaitu Karakter Rasulullah juga menanamkan nilai-nilai, yaitu (1)Sidiq, (2) Amanah, (3) Tabligh, dan (4) Fathanah.
Kesimpulan: Pengetahuan moral (moral knowing) siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru mempengaruhi Perilaku moral(moral action) siswa berdasarkan
pendidikan orangtua. Hal-hal yang mendukung bahwa pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku
moral siswa. .
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Analisis Jurnal 1
Nama jurnal : Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Mengabdi Untuk Negeri
Volume jurnal : 3
Nomor jurnal : 1
Tahun terbit : Juli 2020
Judul jurnal: MENANGKAL DEGRADASI MORAL DI ERA DIGITAL BAGI KALANGAN MILLENIAL
Nama Penulis: 1Ahmad Yani Nasution, 2Moh Jazuli
Hasil dan Pembahasan: Kegiatan PKM yang dilaksanakan memiliki beberapa tahapan yang dilakukan sebelu berkunjung langsung. Yang pertama dilakukan ialah tahap
persiapan, yakni dengan melakukan survei awal. Pada tahap ini, dilakukan wawancara dengan kepala sekolah Mts Insan Madani terkait prosedur kegiatan PKM. Diantaranya pemantapan lokasi dan peserta PKM, penyusunan bahan pelatihan PKM. Adapun pemateri pada pelatihan ini adalah Ahmad Yani Nasution berisikan “Fenomena Degradasi Moral di Era Digital pada kalangan millennial”, dengan moderator Firdaus. Selanjutnya dilanjutkan oleh Muhammad Jazuli dengan judul materi “Solusi Menghadapi Degradasi Moral ”, yang dimoderatori oleh Ahmad Yani Nasution.
Kesimpulan: Kegiatan PKM dengan tema “Menangkal Degradasi Moral di Era Digital bagi kalangan Millenial di Mts Insan Madani Kp. Rahong Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogo Bogor yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat program studi Manajemen Universitas Pamulang terlaksana dengan baik sesuai dengan yang direncanakan Saran dari pelatihan menangkal degradasi moral dalam rangka kegiatan PKM ini adalah hendaknya tim dosen ataupun berbagai pihak lainnya turut serta dalam mendukung program untuk membuat para generasi muda, termasuk pemuda agar mempunyai bekal moral yang baik yang berguna bagi mereka. Tidak hanya it Siswa harus diarahkan dan dibantu agar tidak hanya cerdas dalam akdemis tapi juga mempunayi kemampuan softskill yang baik, terutama bagi siswa yang sedang mencari jati diri. Harapannya pelatihan-pelatihan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan.
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

Analisis Jurnal 2
Nama jurnal : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Volume jurnal : 1
Nomor jurnal : 2
Tahun terbit : Desember 2015
Judul jurnal: PENDAPAT TENTANG MORAL DI ZAMAN NOW
Nama Penulis: Ni Komang Rani Pradnyani
Hasil dan Pembahasan: Moral adalah karakter ataunilai yang ada atau melekat pada pribadi seseorang atau pada setia pindividu. karena moral melekat pada diri setiap manusia dan dalam kapasitas manusia. Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang memiliki keunggulan tersendiri dari cipta, rasa, dan krasa. Oleh karenanya nilai moral melekat dalam pribadi setiap individu. Tolak ukur dalam berprilaku bermoral sesuai dengan nilai-nilai, etika, atau kesusilaan sesuai dengan nilai-nilai kaidah atau kebenaran.
Karena jika dihadapkan dengan keadaan yang real, ada dalam dua kehidupan yang berbeda yaitu baik dan buruk. Nilai-nilai moral ini berlandaskan pada nilai-nilai kebangkitan yang secara objektif masyarakat secara luas membentuk karakter dari seseorang atau warga negara dalam penanaman nilai moral yang mempengaruhi prilaku, sehingga implikasinya terdapat sikap tanggung jawab, tenggang rasa, serta disiplin yang perlu dikembangkan.
Kesimpulan: maka dapat disimpulkan bahwa moral adalah adat istiadat aturan kesusilaan. Tolak ukur dalam berprilaku bermoral sesuai dengan nilai-nilai, etika, atau kesusilaan sesuai dengan nilai-nilai kaidah atau kebenaran. Pencegahan penurunan moral perlu adanya penanaman internalisasi baik bersifat pendidikan kewarganegaraan atau pendidikan pancasila, pendidikan karakter. Solusi peningkatan moral perlu adanya tripusat yang informal seperti keluarga dan masyarakat misalnya dalam keluarga bagaimana orang tua dalam keluarga mendidik anaknya dengan baik dan benar Moral yang sesuai untuk kedepannya yakni moralitas yang mampu mengedepankan nilai-nilai moral, terutama nilai-nilai pancasila, karena pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang mampu menjadi tolak ukur kehidupan masyarakat indonesia.
Nama : Are Benata Tarigan
NPM : 2213053124

pendapat saya adalah
1.Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan. Disini, orangtua berperan menanamkan nilai agama sekaligus memberi identitas agama kepada anak.
2. Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang mampu menyayangi pula,
3. fungsi perlindungan, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan tentram. Karena itu, seburuk apapun konflik yang terjadi di dalam keluarga, hindari terjadinya tindak kekerasan verbal maupun fisik, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.
4. Keluarga juga punya peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat dijunjung tinggi, dengan berbagai macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di masyarakat.
5. Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain, yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses pendidikan untuk pertama kalinya diterima oleh anak.
6. Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat mereka kelak dapat cerdas secara finansial.
7. Gaya hidup ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam keluarga. Begitu juga dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar seperti tetangga dan masyarakat secara umum.
8. Mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.