Posts made by Vivas Dwi Toti Divaldo

Vivas Dwi Toti Divaldo_2216031130_REG B
Isi berita tersebut mengenai beberapa peristiwa mengenai perang dunia ke-2. Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan militer pearl harbour di honolulu, hawai, AS. Hal ini memicu AS membentuk persekutuan bersama dengan Britania Raya, Prancis, Belanda, Negara jajahan inggris, serta negara jajahan di amerika latin (Blok Sekutu) dalam mmelawan jepang. Di sisi lain, Jerman, Italia dan Jepang juga membentuk aliansi dalan Blok Poros. Puncak peristiwa terjadi pada tanggal 06 Agustus 1945, Amerika serikat melakukan pengeboman nuklir di kota Hiroshima, yang menewaskan sekitar 140 ribu dari 350 ribu orang atau separuh dari populasi yang ada di kota tersebut. Kemudian, 3 hari setelahnya yakni Pada 09 Agustus 1945 bom dijatuhkan pihak sekutu di kota Nagasaki. Pada tanggal 15 Agustus 19545 jepang pun menyerah kepada sekutu melalui perjanjian di atas kapal USS Missouri milik tentara militer AS, serta dengan surat tanda menyerah yang ditandatangani oleh menteri luar negeri jepang Sigematsu Sakaibara. Hal ini pun menandai berakhirnya perang duania kedua di wilayah Asia Pasifik. Namun, momen kekosongsn kekuasaan atau status quo ini sekaligus dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan nya dua hari kemudian, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Berdasarkan peristiwa tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia dianggap telah melakukan sebuah keputusan yang tepat untuk bisa terbebas dari penjajahan. Karena dengan proklamasi tersebut, mampu mengantarkan negara dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat dengan ideologi Pancasila yang sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia.
Vivas Dwi Toti Divaldo_2216031130_REG B
Berdasarkan jurnal yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ILMU DAN IMPLIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI” Oleh Syarifuddin menjelaskan bahwa pancasila sebagai filsafat ilmu dan implikasinya pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan pada saat ini dan yang akan datang begitu cepat di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara, memasuki dan mempengaruhi segala aspek kehidupan adat istiadat dan budaya bangsa. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang tidak diiringi dengan dasar-dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa, terutama dari segi moralitas dan mentalitas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terlampau deras menyebabkan begitu mudahnya informasi dari seluruh penjuru dunia masuk ke dalam bangsa kita, sehingga berperan penting dalam memperkuat warga Negara dengan menanamkan nilai-nilai pancasila sebagai dasar dalam memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pancasila harus menjadi dasar dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan teknologi yang terlampau deras menyebabkan begitu mudahnya informasi dari seluruh penjuru dunia masuk ke dalam bangsa kita. semua kemajuan ini sangat membantu dan meringankan kita dalam melakukan aktivitas. Pekerjaan akan semakin cepat terselesaikan dan menghemat waktu serta tenaga. Kini tiada lagi jarak yang berarti dalam bertukar informasi. Kehidupan di dalam masyarakat semakin nyaman dan menyenangkan. Masyarakat madani pun akan semakin mudah tercapai, walaupun di sisi lain hal ini merupakan suatu tantangan bagi bangsa kita untuk dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi. Pengetahuan dan pemikiran dari berbagai macam arah, terwujud pada rumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila merupakan pedoman atau petunjuk dalam hidup berbangsa dan bernegara yang merupakan hasil dari proses berpikir yang mendalam yang dilakukan oleh anak bangsa berdasarkan nilai-nilai budaya nusantara. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila sebagai filsafat juga akan membantu kita untuk mengambil sikap terbuka dan kritis terhadap dampak modernisasi dan menjadi pemain aktif, mempertahankan identitas sebagai bangsa Indonesia. Pancasila sebagai filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu pengetahuan diharapakan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupannya. Pancasila sebagai ilmu pengetahuan harus dikembangkan dalam penerapannya. Ilmu pengetahuan juga harus dapat menjawab berbagai persoalan hidup. Pancasila yang terdiri dari lima sila, merupakan bentuk akumulasi proses pemecahan masalah kehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara.
Pada sila pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini menempatkan manusia dalam alam ini sebagai bagiannya dan bukan sebagai pusatnya, Tuhanlah sebagai pusatnya.

Pada Sila Kedua, Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab yang sesungguhnya sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, sadar nilai dan berbudaya. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab juga memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu, pembangunan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia.

Pada Sila Ketiga, Persatuan Indonesia menjelaskan bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan pesahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan iptek.

Pada Sila Keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kemanusiaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan menjelaskan bahwa suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan dan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat, sehingga tercapai keputusan yang berdasarkan kebulatan pendapat/mufakat.

Pada Sila Kelima, Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjelaskan bahwa keadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual.
Vivas Dwi Toti Divaldo_2216031130_REG B
Saluran: Kompas TV
Isi berita tersebut mengenai penutupan saluran pembuangan limbah oleh ratusan warga di desa Pegaden Tengah, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah. Pada video tersebut dijelaskan bahwa saluran pembuangan yang berasal dari 6 perusahaan pakaian tersebut telah mengalir ke sungai selama 25 tahun. Hal ini mendorong masyarakat untuk meminta aparat desa agar segera menutup perusahaan tersebut. Selain mencemari lingkungan, limbah terseut juga telah mengganggu kenyamanan dan aktivitas masyarakat akibat bau busuk yang menyengat. Perusahaan tersebut diduga tidak memiliki alat pengolahan limbah yang membuat saluran pembuangan limbah pun harus dibuang ke sungai. Berdasarkan cuplikan dari video tersebut, dapat dijelaskan bahwa penerapan Pancasila yang ada di lingkungan masyarakat ternyata masih terdapat banyak kekurangan. Bisa kita lihat dari tindakan pabrik yang membuang limbah pengolahan ke sungai secara sembarangan justru akan berdampak buruk kepada masyarakat sekitar. Tindakan ini tidak mengacu kepada sila ke-2 dan sila ke-5 Pancasila, yang dimana seharusnya dalam pengolahan pabrik juga harus ada bentuk tanggung jawab atas dasar nila-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial serta memperhatikan aspek lingkungan. Selain itu, kerjasama dari pihak aparat desa juga perlu dalam memberi keputusan dan kebijakan atau bentuk pengawasan yang tepat agar proses produksi yang dilakukan oleh pihak pabrik tersebut bisa berjalan baik tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.

ILMU KOMUNIKASI PANCASILA -> Forum Diskusi

by Vivas Dwi Toti Divaldo -
Vivas Dwi Toti Divaldo_2216031130_Reguler B

1. Jika nilai-nilai pancasila tidak diterapkan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dikhawatirkan akan timbul kesewenangan dalam menemukan, mempelajari ataupun mengembnagkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya adalah penemuan tenaga nuklir melalui unsur kimia uranium yang sebenarya dapat digunakan sebagai energi alternatif. Namun, karena disalahgunakan oleh beberapa pihak terutama negara sekutu dalam perang dunia kedua, yang menyebabkan terjadinya peristiwa pengeboman kota hiroshima dan nagasaki yang menewaskan puluhan ribu orang dan meluluhlantakan bangunan dalam beberapa radius kilometer. Hal ini membuat berbagai pihak, baik itu pemerintah maupun warga sipil di seluruh dunia takut dan sepakat untuk melarang penggunaan tenaga nuklir di beberapa negara. Meskipun masih ada beberapa negara yang masih menggunakan dan mengolah tenaga nuklir dalam berbagi bidang, baik untuk keperluan militer maupun energi alternatif. Contohnya adalah negara Jepang dan Amerika Serikat. Selain menghindari kesewenangan, dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa penerapan nilai Pancasila juga akan menimbulkan sekulerisme, seperti yang terjadi di wilayah eropa pada masa Reinassance.
Keterkaitan antara perkembangan teknologi dengan nilai-nilai dalam Pancasila sangat berpengaruh dan penting bagi keberlangsungan hidup dan peradaban Bangsa Indonesia. Karena pada setiap sila yang terdapat Pancasila memberikan pengaruh yang baik dan positif agar penemuan, pembelajaran atau pun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada mampu menciptakan manfaat yang baik bagi kepentingan orang banyak, berkontribusi dalam pembnagunan negara, sebagai bentuk upaya dalam pemerataan pembangunan ke berbagai wilayah, menyesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila yang mengadung unsur nilai moral, serta menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang mampu berdaptasi dalam perkembangan teknologi, namun tetap mempertahankan aspek kebuadayaan dan prinsip lokal dalam negeri.


2. Pengaruh IPTEK begitu penting dalam meningkatkan perekonomian negara Indonesia. Karena jika negara kita mampu menemukan, mengolah, mengelola hingga mengembangkan teknologi secara baik dan masif, secara tidak langsung akan mendongkrak perekonomian dalam negeri serta memunculkan potensi ekonomi baru. Contohnya adalah perekembangan teknologi secara digital yang membuat setiap orang dapat mengakses berbagai kemudahan lewat gadget seperti berbelanja online, memesan makanan, berbagai pelayanan jasa, hingga jasa angkutan seperti ojek online. Hal ini memunculkan ide baru untuk bisa memperluas bisnis dan jaringan perdagangan ke berbagai wilayah. Selain itu, perkembangan teknologi juga dapat menambah nilai bagi sebuah komoditas, terutama komoditas sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Contohnya adalah sumber daya kopi dan karet. Jika negara kita mampu memanfaatkan perkembangan teknlogi, akan ada banyak hal yang bisa diolah melalui kopi dan karet ini. Seperti parfum aroma kopi, hingga bubuk kopi yang dapat dihasilkan dengan berbagai aneka rasa yang bisa menambah nilai jual dari produk tersebut. Begitu pun degan karet, dapat diolah menjadi ban mobil yang pastinya memerlukan terobosan teknologi dalam mengaolah sumberdaya karet tersebut. Selain itu, dari aspek kekayaan budaya dan keindahan alam juga dapat dijadikan sebagai salah satu potensi ekonomi dalam sebuah negara. Contohnya seperti promosi budaya melalui industri kreatif dengan sajian yang unik dan menarik, kerajianan tanagn dan hasta karya, kuliner, hingga pariwisata. Implementasi sila ke-5 dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan agar penerapan dan pengembangan teknologi yang ada dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh masyarakat sebagai bentuk dari keadilan sosial. Karena dengan adanya teknologi juga memiliki tujuan dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan bersama yang sesuai dengan pengamalan nilai-nilai dalam Pancasila, termasuk pada sila ke-5.
Vivas Dwi Toti Divaldo_2216031130_Reguler B

Terdapat dua rtikel yang akan saya analisis kali ini,
Artikel A berjudul “Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK” yang disusun oleh Nabila Ratri Widya Astuti dan Dinie Anggraeni Dewi.

Pada artikel tersebut menjelaskan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap orang di seluruh dunia, termasuk bagi masyarakat Indonesia. Setiap individu berupaya untuk terus menumbuhkembangkan kemampuan literasi, numerasai dan juga teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini, selain dapat memberikan dampak positif dengan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, namun tak bisa kita pungkiri juga dapat mendatangkan berbagai hal yang negatif. Oleh karena itu, IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa juga mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa dan tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Pancasila juga mengandung nilai-nilai luhur yang dijadikan prinsip dan kepercayaan sebagai perisai pelindung bangsa yang tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK ini, serta senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai pancasila, karena pancasila sejatinya adalah media akulturasi dari berbagai pemikiran mengenai agama, pendidikan, politik, sosial, budaya, dan juga ekonomi yang menagtur berbagai aktivitas kehidupan dalam masyarakat. Pancasila adalah paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia, oleh karena itu ilmuwan harus mengembangkan ilmunya dengan pertimbangan apakah tujuannya sudah sesuai dan tidak merugikan manusia, serta harus diimbangi juga dengan pelestarian alam dan budaya. Bentuk implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perkembangan IPTEK sangatlah penting, dimana Pancasila dapat menjadi rambu-rambu normatif bagi pengembangan dan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tetap sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia yang luhur dan mulia. Pengembangan IPTEK juga harus senantiasa berakar atau bersumber pada budaya bangsa, serta IPTEK harus senantiasa menghormati dan terbuka dengan segala kritik yang ada dari masyarakat untuk arah yang lebih baik. Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK. Menjadikan masyarakat yang cerdas dan dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal baik yang dapat berguna untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga bangsa Indonesia.


Artikel B berjudul “Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu” yang disusun oleh Surajiyo.


Pada Artikel tersebut menjelaskan bahwa pengembangan ilmu di Indonesia juga harus bisa kembali kepada masyarakat Indonesia itu sendiri sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia. Teori kebenaran Pancasila yang menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Ketiga hal tersebut saling melengkapi dalam kerja ilmiah. Artinya tidak menonjolkan atau mementingkan salah satunya. Untuk pengembangan ilmu di Indonesia nilai kebenaran Pancasila harus dijadikan dasarnya. Pancasila memiliki fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu harus terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Tujuan nasional dari penerapan Pancasila juga telah ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 yang diwujudkan melalui pelaksanaan dan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggara negara, bersama-sama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Pembangunan nasional diartikan sebagai usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilaksanakan secara berkelanjutan, berlandaskan pada kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan aspek tantangan perkembangan global. Pelaksanaan ini juga mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan teguh akan kekuatan moral dan etikanya. Pemahaman Pancasila secara filosofis, menjelaskan pada kita semua bahwa Pancasila bukanlah sekedar suatu konsensus politik, melainkan juga sebagai suatu konsensus filosofis/moral yang mengandung suatu komitmen transendental yang menjanjikan persatuan dan kesatuan sikap, serta pandangan kita dalam menyambut masa depan gemilang yang kita cita-citakan bersama. Maka dari itu, dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam mencari kebenaran dan sebuah konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia, maka ilmu yang dikembangkan di Indonesia mampu bersaing dan bertahan dari pengaruh asing, yang sepenuhnya cocok dan sejalan dengan budaya dan jati diri bangsa Indonesia.