NAMA : FARIS ILHAM HIDAYAT
NPM : 2215061118
KELAS : PSTI B
PRODI : TEKNIK INFORMATIKA
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Dalam artikel tersebut membahas mengenai konflik yang terjadi di wilayah antara negara Indonesia dan Timor Leste, dimana konflik ini saya rasa cukup disayangkan karena dari pihak Timor Leste dengan apatisnya menggarap wilayah yang masih dipersengketakan antara kedua negara. Bahkan dengan lancangnya menggiring sapi milik warga Indonesia kenegara Indonesia. Dalam hal ini, saya rasa hal positif yang bisa diambil ialah bahwa permasalahan terkait perbatasan antar negara bukan lah sesuatu yang bisa disepelekan. Kedua pihak negara harus menetapkan kebijakan dalam hal perbatasan antar negara agar bisa menetapkan aturan untuk membatasi warga yang ada pada kedua pihak. Hal ini juga tentu akan menimalisis terjadinya konflik karena telah ada hukum yang mengatur hal tersebut.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Jika Indonesia tidak memiliki konsep Wawasan Nusantara, dampaknya akan meliputi hilangnya identitas nasional yang kuat, terjadinya ketimpangan pembangunan yang semakin besar antara wilayah-wilayah, munculnya konflik dan ketegangan antarwilayah, serta penurunan kemampuan Indonesia untuk berperan aktif dan memanfaatkan kerjasama regional di Asia Tenggara dan dunia. Konsep Wawasan Nusantara memiliki peran penting dalam membangun persatuan, memperkuat identitas nasional, mengelola konflik, dan mendorong pembangunan yang seimbang di seluruh wilayah Indonesia.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel di atas?
Konsepsi Wawasan Nusantara memiliki peran penting dalam mencegah timbulnya konflik dalam perbatasan antar negara seperti dalam konflik antara Indonesia dan Timor Leste dengan cara mempromosikan prinsip-prinsip diplomasi, dialog, kerjasama, serta menghargai keberagaman budaya dan sumber daya. Melalui pendekatan yang saling menguntungkan dan menghormati, konsep ini mendorong negara-negara untuk mencari solusi damai melalui perundingan dan negosiasi, serta menghindari penggunaan kekuatan militer sebagai jalan pertama.