Nama : Muhammad Dzaki Santoso
NPM : 2255011021
Kelas : Teknik Sipil B
Prodi : Teknik Sipil
1. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik komunal tersebut. Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara, Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara, dan, Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste.
Ada beberapa hal positif yang mungkin dapat diambil dari situasi konflik komunal di perbatasan Indonesia Timor Leste:
1. Pembelajaran dan pertumbuhan
2. Penguatan mekanisme penyelesaian konflik.
3. Peningkatan partisipasi masyarakat
4. Kesadaran tentang perbedaan
5. Solidaritas dan kerja sama antarkelompok
2.Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berwawasan nusantara tidak dapat hanya diucapkan saja tapi juga harus diwujudkan dengan tindakan nyata. Setiap warga Negara harus melakukan tindakana yang berwawasan nusantara. Salah satu contoh tindakan yang berwawasan nusantara adalah senantiasa taat dan patuh terhadap peraturan dan hukum yang berlaku disuatu Negara, menjaga terciptanya suasana yang kondusif, saling menghargai dan menghormati sesama warga Negara, serta saling menjaga dan melindungi keutuhan Negara. ika para generasi bangsa tak berwawasan nusantara maka Negara ini dapat dijajah lagi oleh bangsa lain. Bahkan dapat menjadi Negara yang hancur. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya lagi rasa persatuan dan kesatuan diantara para warga Negara dan tidak adanya rasa untuk melindungi bangsa secara utuh. Sehingga dapat mudah terombang-ambing dan terpengaruh oleh bangsa lain.
3.a. Promosi Toleransi dan Dialog Antarbudaya.
Konsepsi Wawasan Nusantara mendorong promosi toleransi dan dialog antarbudaya di Indonesia. Melalui dialog yang terbuka dan saling mendengarkan, kelompok-kelompok yang berbeda dapat saling memahami, mengatasi stereotip, dan membangun hubungan yang lebih baik. Inisiatif ini dapat membantu mencegah mispersepsi, prasangka, dan diskriminasi yang bisa menjadi pemicu konflik.
b. Peran Negara dan Penegakan Hukum
Konsepsi Wawasan Nusantara menempatkan negara sebagai pengayom dan penjaga stabilitas dalam menghadapi perbedaan dan potensi konflik. Melalui penegakan hukum yang adil, keberlakuan hukum yang setara, dan perlindungan terhadap hak-hak individu dan kelompok, negara dapat membantu mencegah konflik dan menyelesaikan perselisihan dengan cara yang damai dan adil.
c. Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Keadilan Sosial
Konsepsi Wawasan Nusantara mendorong perlindungan hak asasi manusia dan keadilan sosial di Indonesia. Dengan memastikan bahwa setiap individu dan kelompok memiliki hak yang sama dan diperlakukan secara adil, konsepsi ini dapat membantu mencegah ketidakpuasan dan ketegangan yang dapat memicu konflik.