Nama : Rafael Pascal Jeremiah
NPM : 2215061007
Kelas : PSTI C
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Bangsa Indonesia telah banyak mengalami perubahan prinsip, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan ini sering menimbulkan disintegrasi dan instabilitas nasional. Contohnya adalah peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru yang dipicu oleh Pemberontakan PKI pada 30 September 1965, yang kemudian diikuti dengan lahirnya Orde Sebelas Maret. Pada awal kemerdekaan Indonesia, identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kesamaan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas nasional adalah representasi seseorang atau masyarakat dalam bentuk sosial budaya. Identitas ini merupakan produk budaya yang kompleks dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Identitas juga berfungsi sebagai sarana untuk menciptakan integrasi bangsa, yaitu kesadaran dan bentuk pergaulan yang mempersatukan kelompok-kelompok yang berbeda dengan identitasnya menjadi satu:
Bangsa Indonesia. Identitas dapat mendukung integrasi bangsa jika terdapat kesamaan bahasa, nilai sistem budaya, cita-cita politik atau pandangan hidup dan orientasi keagamaan.
Contoh lain dari masalah identitas dan integrasi nasional adalah bahasa Indonesia. Berasal dari kepulauan Riau, bahasa Indonesia menjadi penanda identitas bagi penduduk setempat. Bahasa tersebut kemudian berkembang di Pasar Melayu yang digunakan oleh berbagai suku bangsa untuk berdagang di pasar. Akan tetapi, Melayu Bazaar juga merupakan sarana komunikasi bagi kelompok-kelompok dalam jaringan lain, dimana bahasa menjadi tanda identitas bagi kelompok jaringan yang merasa terhubung satu sama lain dalam bahasa ini dan yang menemukan kesatuan baru dalam integrasi lebih lanjut.
Integrasi nasional juga dapat terjadi melalui pembentukan kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh tujuan bersama, baik ideologis, ekonomi maupun sosial. Misalnya ketika sekelompok Pedagang Kaki Lima (PKL) membentuk jaringan untuk melawan ketertiban daerah atau ketika menghadapi operasi Satpol PP. PKL dari kelompok etnis yang berbeda bersatu di sekitar tujuan bersama, dan integrasi nasional terjadi ketika identitas yang beragam bersatu untuk mencapai tujuan bersama.
NPM : 2215061007
Kelas : PSTI C
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Bangsa Indonesia telah banyak mengalami perubahan prinsip, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan ini sering menimbulkan disintegrasi dan instabilitas nasional. Contohnya adalah peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru yang dipicu oleh Pemberontakan PKI pada 30 September 1965, yang kemudian diikuti dengan lahirnya Orde Sebelas Maret. Pada awal kemerdekaan Indonesia, identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kesamaan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas nasional adalah representasi seseorang atau masyarakat dalam bentuk sosial budaya. Identitas ini merupakan produk budaya yang kompleks dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Identitas juga berfungsi sebagai sarana untuk menciptakan integrasi bangsa, yaitu kesadaran dan bentuk pergaulan yang mempersatukan kelompok-kelompok yang berbeda dengan identitasnya menjadi satu:
Bangsa Indonesia. Identitas dapat mendukung integrasi bangsa jika terdapat kesamaan bahasa, nilai sistem budaya, cita-cita politik atau pandangan hidup dan orientasi keagamaan.
Contoh lain dari masalah identitas dan integrasi nasional adalah bahasa Indonesia. Berasal dari kepulauan Riau, bahasa Indonesia menjadi penanda identitas bagi penduduk setempat. Bahasa tersebut kemudian berkembang di Pasar Melayu yang digunakan oleh berbagai suku bangsa untuk berdagang di pasar. Akan tetapi, Melayu Bazaar juga merupakan sarana komunikasi bagi kelompok-kelompok dalam jaringan lain, dimana bahasa menjadi tanda identitas bagi kelompok jaringan yang merasa terhubung satu sama lain dalam bahasa ini dan yang menemukan kesatuan baru dalam integrasi lebih lanjut.
Integrasi nasional juga dapat terjadi melalui pembentukan kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh tujuan bersama, baik ideologis, ekonomi maupun sosial. Misalnya ketika sekelompok Pedagang Kaki Lima (PKL) membentuk jaringan untuk melawan ketertiban daerah atau ketika menghadapi operasi Satpol PP. PKL dari kelompok etnis yang berbeda bersatu di sekitar tujuan bersama, dan integrasi nasional terjadi ketika identitas yang beragam bersatu untuk mencapai tujuan bersama.