Kiriman dibuat oleh Salsabila Azky Quri'al Qur'ani

Nama : Salsabila Azky
NPM : 2215061021
Kelas : PSTI A
PRODI : TEKNIK INFORMATIKA

Analisis Jurnal
 
SEMANGAT BELA NEGARA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Bela negara merupakan suatu kewaiban bagi seluruh warga negara Indonesia. Bela Negara adalah sebuah wujud kecintaan, nasionalisme kita terhadap negara yang harus ada pada setiap warga negaranya. Tanpa kesadaran bela negara yang tinggi maka suatu negara akan menjadi tidak kokoh dan mudah runtuh ketika menghadapi era global seperti sekarang ini. Namun, semakin tinggi kesadaran suatu warga negara mengenai bela negara maka akan semakin kokoh juga negara tersebut. Jika konflik yang terjadi di negara tersebut rendah karena kesadaran bela negara yang tinggi maka negara tersebut dapat menjadi negara yang maju dan sukses dalam pengembangannya.

Bela Negara tidak hanya angkat senjata tetapi banyak cara yang dapat dilakukan. Contohnya saat pandemik seperti ini, yaitu dengan cara mematuhi semua aturan yang dikeluarkan oleh pemeritah agar kita terhindar dari penyakit virus covid-19 , tidak menyebarkan berita bohong (hoax) karena dapat mengakibatkan hal yang kurang baik serta melindungi para tenaga medis yang sedang mendedikasikan dirinya untuk negara. Selain itu, bela negara yang dapat kita lakukan saat pandemik adalah dengan melakukan isolasi secara mandiri dan membantu mereka yang terjangkit covid-19 dalam menyediakan ke kebutuhan sehari hari selama karantina mandiri sesuai dengan apa yang dianjurkan pemerintah tapi dengan melakukan jaga jarak juga.

Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara. Oleh karena itu, kita wajib melakukan bela Negara ini meskipun dalam keadaan yang saat sulit seperti saat pandemik covid-19 karena hal ini adalah masalah bersama dan diperlukan partisipasi semua pihak untuk menanganinya.
Nama: Salsabila Azky
NPM: 2215061021
Kelas: PSTI A
Prodi: Teknik Informatika

Ketahanan Nasional merupakan keuletan, keterampilan, ketangguhan dan kemampuan mengembangkan potensi nasional untuk menghadapi ancaman yang datang. Ancaman memiliki beberapa sumber dimana ancaman ini biasnya bersifat langsung, luar, dalam dan tidak langsung. Namun, kita memiliki benteng yang terdiri dari integritas, identitas, kelangsungan hidup dan perjuangan mencapai tujuan nasional guna melindungi kita dari ancaman. Supaya benteng ini tidak runtuh perlu adanya pengembangan kekuatan nasional.

Ancaman unsur TRIGATRA yang terdiri dari:
- Lokasi dan posisi geografis
- Keadaan dan kekayaan alam
- Kemampuan penduduk

Ancaman unsur PANCAGATRA yang terdiri dari:
- Ideologi
- Politik
- Ekonomi
- Sosial dan Budaya
- Pertahanan dan keamanan

Perwujudan aspek alamiah (TRI GATRA)
a. Lokasi dan posisi geografis = peningkatan potensi laut dan darat, posisi dengan negara tetangga (Diplomat harus mampu berdiplomasi dengan negara bersangkutan).
b. Keadaan dan kekayaan alam = peningkatan kesadaran nasional pemanfaatan kekayaan alam
a. Kemampuan penduduk = peningkatan pendidikan.

Perwujudan aspek sosial (PANCA GATRA)
a. Ideologi = Rangkaian nilai yang mampu menampung aspirasi
b. Politik = demokrasi, keseimbangan input dan output
c. Ekonomi = sarana, modal dan teknologi
d. Sosial dan budaya = tradisi, pendidikan dan kepemimpinan
e. Pertahanan dan keamanan = partisipasi dan kesadaran masyarakat
Nama : Salsabila Azky
NPM : 2215061021
Kelas : PSTI A
Prodi : Teknik Informatika

Analisis Soal

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Berdasarkan artikel tersebut, kinerja Indonesia terkait HAM masih buruk. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyebut tahun ini demokrasi dibawa mundur jauh ke belakang. Namun, berdasarkan artikel dalam rangka penegakkan HAM, Indonesia terus melakukan beberapa Langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik. Dalam penegakan HAM masyarakat memiliki peran penting di dalamnnya. Masyarakat perlu menjaga sikap kritis karena hal ini memainkan peran sebagai pilar demokrasi dalam pengelolaan kebebasan berpendapat dan kita sebagai pembaca tidak mengkotak-kotakkan diri sehingga hanya mendapat informasi yang kita mau serta menutup diri dari fakta yang tak kita sukai.
Hal positif yang didapat dari artikel ini ialah dapat mengetahui menginai kondisi penegakan HAM di Indonesia yang masih dalam keadaan yang belum baik. Untuk melakukan penegakan HAM bukan hanya pemerintah tapi masyarakat pun berperan didalamnya. Sikap kritis yang dimiliki oleh masyarakat memainkan peran penting dalam penegakan HAM.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Demokrasi memiliki prisip dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga nilai-nilai adat istiadat dan budaya menjadi dasar dari nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, adat istiadat dan agama yang berbagai macam sehingga demokrasi harus dapat memastikan bahwa setiap individu mempunyai hak dan kebebasan yang sama tanpa melihat latar belakang budaya, agama dsb.
Prinsip demokrasi Indonesia yang ber-Ketuhanan Maha Esa ialah penyelenggaran dan perilaku kenegaraan Indonesia yang harus mentaati asas, konsisten serta sesuai dengan nilai kaidah dasarr Ketuhanan Yang Maha Esa. Indonesia memiliki keragaman agama sehingga mengakui Tuhan Yang Maha Esa menunjukan penghormatan terhadap keagamaan masyarakat Indonesia yang beragam.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Praktik demokrasi di Indonesia berusaha untuk sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 195 dan nilai hak asasi manusia. Namun, pengimplementasian demokrasi selalu mendapat tantangan dan perubahan seiring berkembangnya zaman. Dalam praktiknya demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 dan nilai hak asasi manusia. Masih maraknya KKN antar elit politik, lemahnya penegakan hukum, diskriminasi dan intoleransi terhadap kelompok minoritas, serta potensi ancaman sosial merupakah bukti belum sesuainya demokrasi di Insonesia. Hal ini harus segera diperbaiki dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam berideologi dan beretika politik.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Indonesi merupakan negara demokrasi dimana kedaulatan berada di tangan rakyat. Oleh karena itu, anggota parlemen dapat mengatasnamakan rakyat untuk agenda politik mereka sendiri. Seharusnya hal ini diwaspadai karena tidak semua agenda politik selalu berkaitan dengan kepentingan rakyat. Masyarakat perlu ikut serta dalam memantau dan mengevaluasi kinerja anggota parlemen mereka. Transparansi, akuntabilitas dan mekanisme pengawasan perlu untuk diperkuat sehingga anggota dapat melaksanakan kegiatan yang sesuai kepentingan rakyat.


E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Kurangnya pemahaman masyarakat mengakibatkan mereka mudah percaya terhadap tokoh agama yang dapat menarik mereka secara emosional begitu pula dengan tokoh tradisi. Juga pemahaman masyarakat mengenai Ideologi Pancasila pun masih kurang. Kurangnya pemahaman ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menggerakkan masyarakat guna mewujudkan tujuan mereka.
Hak asasi manusia menenkankan mengenai pentingnya menghormati hak-hak individu setiap warga negara. Tetapi kekuasaan kharismatik yang memanfaatkan loyalitas dan emosi rakyat dapat menimbulkan potensi konflik antara kekuasaan pribadi dan perlindungan hak-hak individu. Pentingnya Pendidikan, transparansi, partisipasi public dan perlindungan hukum untuk menciptakan demokrasi yang menghormati hak asasi manusi serta mengurangi pengaruh dari kekuasaan kharismatik yang tidak sesuai dengan nilai demokrasi.