གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Maylien Dwinita Putri

Maylien Dwinita Putri
2213053029
3 H

Analisis Vidio 1
judul : 6 Tahap perkembangan moral menurut Kohlberg

1. Pra-konvensional
menghindari hukuman pada tahap ini seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak bertindak sesuatu karena untuk menghindari hukuman ,keuntungan dan minat pribadi pada tahap ini seseorang memperhitungkan apa yang akan diperolehnya.

2. Konvensional (menjaga sikap orang baik dan memelihara peraturan)
Dimana seseorang memikirkan kesepakatan sosial dan pendapat yang berlaku di masyarakat dan mematuhi peraturan yang berlaku.

3. level Pasca Konvensional
Tahapan orientasi kontrak sosial
Seseorang menyadari setiap orang memiliki latar belakang, tidak ada yg absolut ketika seseorang melihat kasus, hak individu harus terlihat transparan dengan hukum yang ada.
Tahapan prinsip etika universal
Tahap ini menggambarkan prinsip internal seseorang, dimana ia melakukan hal yang dianggap benar meskipun bertentangan dengan hukum

3H 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Jurnal 2

Maylien Dwinita Putri གིས-
Maylien Dwinita Putri
2213053029 / 3H

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayat

Pembahasan
Nilai adalah energi yang mempunyai potensi untuk menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak. Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidup merekaPengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
2. Dari aspek ekonomi terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.

pengaruh negatif
1. hilangnya rasabcinta terhadap produk dalam negeri
2. banyak anak muda yang lipa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia
3. terjadinya kesenjangan sosial
4. munculnya sikap individualisme

Kemudian kesimpulannya adalah dampak Globalisasi telah menimbulkan Transformasi nilai nilai dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran akan hak hak ke personal seorang semakin tinggi kehidupan .cenderung semakin individualis ,semakin permisif dan lunturnya nilai nilai moral.

3H 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Jurnal 1

Maylien Dwinita Putri གིས-
Maylien Dwinita Putri
2213053029

Pembahasan

Di Indonesia, pendidikan nilai telah diatur dalam sistem pendidikan nasional. Terdapat 18 nilai yang perlu diintegrasikan pendidik dalam proses pembelajaran. 18 nilai tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, pekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, nasionalisme, patriotisme, menghargai prestasi, ramah dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, sadar lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab (Kemendiknas, 2010). Nilai-nilai tersebut dipupuk dengan memadukan nilai isi kurikulum tertulis, kurikulum tidak tertulis (hidden curriculum), serta kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Artinya nilai yang akan dikembangkan harus diwujudkan dalam isi setiap mata pelajaran melalui proses pembelajaran di kelas, tugas di luar kelas, dan juga terwujud dalam aturan sekolah.Penyelenggaraan pendidikan Islami di Provinsi Aceh mengacu pada Qanun Nomor 9
Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di Sekolah di Aceh secara keseluruhan sudah Islami, Pendidikan nilai dan moral di satuan pendidikan di Aceh
diselenggarakan selain sesuai dengan pendidikan nasional, juga mengacu pada penerapan melalui
kurikulum islami yang berpedoman sesuai dengan qanun pendidikan di Aceh.

Kesimpulan
Penyelenggaraan pendidikan Islami di Provinsi Aceh mengacu pada Qanun Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Pelaksanaan pendidikan di Sekolah di Aceh secara keseluruhan sudah Islami, Pendidikan nilai dan moral di satuan pendidikan di Aceh
diselenggarakan selain sesuai dengan pendidikan nasional, juga mengacu pada penerapan melalui kurikulum islami yang berpedoman sesuai dengan qanun pendidikan di Aceh.

3H 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Video 2

Maylien Dwinita Putri གིས-
Nama : Maylien Dwinita Putri
2213053029 / 3H

"Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah"

Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin meresehkan .dalam menyelesaikan satu konflik atau permasalahan selalu di sertai dengan tindakan kekerasan. Saat ini kekerasan di lingkungan sekolah telah banyak menjadi berita utama di media masa. Tidak hanya kekerasan antara murid, namun juga antar guru bahkan antar guru dan murid,dan bahkan hampir melanda sebagian besar masyarakat.namun yang paling memprihatinkan adalah kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah,dimana sekolah merupakan tempat untuk menuntun ilmu bukan ajang melakukan kekerasan.

Sekolah merupakan salah satu institusi diluar keluarga yang berperan dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Peran guru dan kondisi lingkungan sekolah sangat penting dalam membentuk karakter anak. Seperti halnya orangtua,guru di sekolah juga memiliki peran yang hmpir sama dengan orangtua yaitu mendidik anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam menjalankan perannya,guru dituntut untuk mengayomi siswanya. Namun,dalam mendidik siswanya terutama dalam hal disiplin,seringkali guru memperlakukan siswa dengan kasar mengakibatkan terjadinya tindak kekerasan terhadap siswa.Secara umum,kekerasan dapat di defenifikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh satu individu terhadap yang lain mengakibatkan terjadinya gangguan secara fisik dan mental.kekerasan terhadap anak adalah semua bentuk perlakuan salah secara fisikdan atau emosional,penganiayaaan seksual,penelantaran, atau exploitasi secara komersial atau lainnya yang mengakibatkan gangguan nyata ataupun potensial terhadap perkembangan kesehatan,dan kelangsungan hidup anak ataupun terhadap martabatnya dalam konteks hubungan yang bertanggungjawab, kepercayaan, atau kekuasaan. Kekerasan disekolah dapat dilakukan oleh siapa saja,dari kepala sekolah,guru,pembina sekolah,karyawan,ataupun antar siswa.kekerasan terhadap siswa belakangan ini terjadi dengan di alih mendisilpinkan siswa dan tidak jarang budaya di jadikan alasan terjadinya kekerasan terhadap anak terhadap siswa/siswi.

Penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak yaitu timbulnya hasrat secara alamiah yang tidak diiringi pengendalian diri, kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, pergaulan bebas, kondisi ekonomi, dan pengaruh lingkungan. Faktor psikologis merupakan yang paling dominan sebagai penyebab perilaku kekerasan.

3H 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> Forum Analisis Video 1

Maylien Dwinita Putri གིས-
Nama : Maylien Dwinita Putri
Kelas : 3H
NPM : 2213053029

The Trolley Problem

Philippa Foot seorang filsuf moral pada tahun 1967 mengajukan suatu eksperimen yaitu the trolley problem. Ekperimen yang telah diadaptasi untuk memhami konteks moral dalam berbagai kondisi antara lain : perang, penyiksaan, drone, aborsi dan euthanasia. Studi ini semakin penting saat perkembangan dengan kehadiran AI dimana mesin diberi control untuk mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada berbagai kondisi yang terjadi. the trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan.

•Apakah itu dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan bagaimana kita mengekspresikannya dalam kehidupan sehari hari?
•Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral?
Atau hanya sebuah pembenaran belaka?

Bahwa memang harus ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar maka, tak heran jika kemudian moral sering digunakan sebagai alat oleh penguasa atau segelintir orang untuk membenarkan perang, genocide, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan,industrialisasi hanya dengan alasan demi perdamaian dunia, kepentingan umum, kelompok yang lebih besar, demi masa depan yang lebih cerah, atau karna banyaknya orang berpikir demikian tak mengapa mengorbankan yang sedikit untuk yang lebih besar lantas semua itu seolah menjadi benar dan bermoral.

Jadi moralitas sering dijadikan alat pembenaran saat diri kita merasa berada dalam posisi yang diuntungkan atau memiliki kepentingan. Moralitas hanyalah soal egoisme manusia dengan segala kepentingan dirinya sendiri ataupun kepentingan kelompoknya sendiri.